Anak anak mengalami gizi buruk, apa penyebabnya?
Banyak penyebabnya, diantaranya:
1. Ya memang kurang asupan gizi.
2. Karena bapak ibunya sibuk bermain medsos, atau buat konten medsos.
3. Kedua orang tuanya sibuk berpolitik.
4. Kedua orang t uanya sibuk bekerja di luar rumah, sehingga anaknya tidak ada yang ngurusm, atau dititipkan ke penitipan anak atau ke pembantu atau bahkan dibiarkan keluyuran tyanpa pengawasan.
5. Harga kebutuhan masyarakat mahal, beras mahal, minyak mahal, susu tidak terjangkau, kedelai mahal, apalagi daging, banyak masyarakat yang keong pun sudah susah mendapatkannya apalagi daging sapi.
6. Mengingat banyak masyarakat yang berprofesi sebagai pekerja, mungkin upah pekerja masih terlalu murah, sehingga upah kedua orang tuanya kurang untuk membiayai biaya hidup anak anaknya yang semakin mahal.
7. Hilangnya keberkahan termasuk keberkahan makanan yang dimakan oleh anak, bisa karena makanan haram seperti babi, atau penghasilan orang tuanya haram, hasil korupsi misalnya, atau anak anak tidak diajari membaca basmalah ketika makan, sehingga keberkahan makannya sirna dilalap setan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا دَخَل الرَّجُل بَيتَه، فَذَكَرَ اللهَ -تَعَالَى- عِندَ دُخُولِهِ، وَعِندَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيطَانُ لِأَصْحَابِهِ: لاَ مَبِيتَ لَكُم وَلاَ عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَم يَذْكُر الله -تَعَالَى- عِندَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيطَان: أَدْرَكْتُمُ المَبِيت؛ وَإِذا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ -تَعَالَى- عِندَ طَعَامِه، قالَ: أَدرَكتُم المَبِيتَ وَالعَشَاءَ»
"Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu menyebut (nama) Allah -Ta`ala- saat memasukinya dan ketika (menyantap) makanannya, maka setan berkata kepada teman-temannya, "Tidak ada tempat bermalam dan makan malam bagi kalian." Jika orang itu masuk tanpa menyebut (nama) Allah -Ta`ala- saat memasukinya, maka setan berkata, "Kalian telah menemukan tempat bermalam. Dan jika ia tidak menyebut (nama) Allah ketika menyantap makanannya, maka setan berkata, "Kalian telah menemukan tempat bermalam dan makan malam." (Muslim)
8. Bantuan sosial perlu ditingkatkan agar masyarakat bisa memenuhi kekurangan biaya hidupnya....namun apa daya bila ternyata bantuan sosial masyarakat masih kecil atau malah disalah gunakan.
9. Minimnya kesadaran agama, sehingga orang orang yang kaya kurang peduli dengan yang miskin, alias enggan berzakat, enggan berinfak, wakaf, sedekah, menyantuni anak yatim, peduli dengan kerabat dan tetangga atau sahabat dan berbagai praktek sosial lainnya.
Karena itu harus ada gerakan mengaji agar kesadaran sosial meningkat, rasa persaudaraan sesama orang Islam menguat, dan karunia serta Rahmat ilahi turun ke negri ini:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ {96}
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al A'araf 96)
Kawan! Yuk ajari putra putri anda ilmu agama, termasuk sekolahkan mereka di sekolah sekolah agama, agar menjadi generasi sholeh dan sholehah, dan saya ada rekomendasi sekolahan untuk putra dan putri anda: https://pmb.stdiis.ac.id/
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma