Ustadz fuad romadhon
blog ini berisikan kumpulan faedah faedah ilmu yang sangat bermanfaat kepada diri saya pribadi
Rabu, 30 November 2022
Siapa yang tidak bahagia dengan Firman Allah, tetapi lebih senang dengan ucapan manusia, maka ia sedikit ilmunya, buta hatinya, dan telah menyia-nyiakan usianya
"Siapa yang tidak bahagia dengan Firman Allah, tetapi lebih senang dengan ucapan manusia, maka ia sedikit ilmunya, buta hatinya, dan telah menyia-nyiakan usianya"
【 Mālik ibn Dīnār 】
قال مالك بن دينار - رحمه الله - :
" من لم يأنس بحديث الله عن حديث المخلوقين فقد قلَّ علمُهُ ، وعَمِيَ قلبُه ، وضيَّع عمرَه "
【 روضة العقلاء – ابن حبان 】
Ustadz bagus ferry
Kebanyakan para suami mereka seperti singa ketika berinteraksi dengan istrinya namun seperti burung kasuari ketika berinteraksi dengan selain istrinya
Kebanyakan para suami mereka seperti singa ketika berinteraksi dengan istrinya namun seperti burung kasuari ketika berinteraksi dengan selain istrinya"
Ustadz nurkholis abu muzani
Tak punya biaya, tapi punya syahwatnya besar dan puasa tak bisa membendungnya
Tak punya biaya, tapi punya syahwatnya besar dan puasa tak bisa membendungnya
قال الباجوري في حاشيته على فتح القريب : ...فإن لم ينكسر بالصوم, لا يكسره بالكافور ونحوه, بل يتزوج ويتوكل على الله, فإن الله تكفل بالرزق للمتزوج بقصد العفاف
وقال النووي البنتاني في حاشيته : (فإن فقد الأهبة) مع توقانه للوطء (لم يستحب له النكاح) بل يستحب له تركه ويكسر شهوته بالصوم, فإن لم تنكسر بالصوم يتزوج ويتوكل على الله فإن الله تكفل بالرزق للمتزوج بقصد العفاف
Intinya :
Jika tak punya biaya untuk menikah, maka hukum asalnya dianjurkan untuk berpuasa untuk mengendalikan atau 'menghancurkan' syahwatnya yang besar. Tapi jika hal itu tidak bisa terwujud dengan berpuasa maka dua ulama diatas menganjurkan untuk memilih menikah dan bertawakkal kepada Allah karena Allah akan menanggung rejeki orang yang menikah dengan tujuan menjaga diri dari keharaman. Dan tawakkal disini tentu dengan tetap berusaha mencari nafkah dengan jalan yang halal. Wallahu a'lam
Referensi :
1. Hasyiyah Al Bajuri
2. Hasyiyah Qutu al Habib al Ghorib
Ustad riezky pradana
Infonya konsep hukum londo dibawah pimpinan Herman Willem Daendels, yang nota bene adalah kacungnya Na-poleon Bonaparte pemimpin Prancis diadobsi dari fiqih mazhab Maliki lo
Infonya konsep hukum londo dibawah pimpinan Herman Willem Daendels, yang nota bene adalah kacungnya Na-poleon Bonaparte pemimpin Prancis diadobsi dari fiqih mazhab Maliki lo..
Infonya, Na-poleon Bonaparte atau tepatnya team buatan Na-poleon Bonaparte MengCOPAS banyak konsep hukum fiqih mazhab maliki.
dengan beberapa penyesuaian lalu kumpulan hukum produknya dikenal dengan sebutan Undang-undang Napoleon (Code civil des Français).
Karena bermodalkan COPAS, dalam waktu yang sangat singkat team Na-poleon Bonaparte dapat menyelesaikan satu paket undang undang yang dikenal dengan Undang Undang Na-poleoan Bonaparte.
Tak heran, bila di undang undang moderen Prancis masih ditemukan banyak kesamaan dengan mazhab Imam Malik.
So, ternyata Prancis sampai saat ini ndak risih menggunakan jejak mazhab Maliki, dan tidak merasa dirinya sebagai pengikut kadrun... namun di sono eh di ..., yang masih banyak mewarisi undang undang warisan Daendles, sok risih mengakui warisan arab, dan lebih bangga meniru londo, padahal londo copas dari Na-poleoan Bonaparte, yang juga ngopas dari mazhab Maliki, terutama dari kitab: MUKHTASHAR AL KHALIL.
Apa mungkin ini alasan mengapa berbagai hukum dan praktek perdagangan di masyarakat kita lebih mirip dengan mazhab Maliki dibanding Mazhab Syafii.
Monggo dibaca dan dicermati, agar lebih adem mengakui warisan arab eh Islam.
https://www.researchgate.net/publication/330224360_athr_alfqh_almalky_fy_alqanwn_almdny_alfrnsy_-_alqd_nmwdhja_-_L'impact_de_Rite_malekite_en_droit_civil_francais_-_Theorie_des_contrats_comme_modele-_The_impact_of_Rite_Malekite_in_French_civil_law_-_c
https://www.mahkamahagung.go.id/assets/majalah/Majalah_MA_Edisi3/majalah/assets/basic-html/page51.html
https://www.kompasiana.com/zurrpqrzddx/5d8b340f0d8230177278f563/kuhp-kita-dari-fiqh-maliki
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma
Selasa, 29 November 2022
SIAPAKAH SAHABAT NABI YANG PALING TINGGI BESAR PERAWAKANNYA????
SIAPAKAH SAHABAT NABI YANG PALING TINGGI BESAR PERAWAKANNYA????
Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullah mengisahkan:
"Kaisar Romawi pernah mengirim seorang lelaki yang paling tinggi besar kepada Muawiyah Bin Abi Sufyan Radhiyallahu Anhu, lalu menantang apakah ada lelaki Islam yang tinggi semisalnya? Maka Muawiyah memanggil sahabat nabi Qais bin Sa'ad bin Ubadah Radhiyallahu'anhuma, beliau (Qais) termasuk cerdas dan cerdiknya bangsa Arab (pernah menjabat wali Mesir di zaman Khulafaur Rasyidin) , jika ia naik kuda maka kakinya sampai ke tanah saking tingginya.
Muawiyah berkata:
"wahai Qais berdirilah di samping lelaki Romawi ini, maka Qais menjawab: " tidak ...demi Allah, tidak ada kemuliaan (aku berdiri di sampingnya), akan tetapi ini sirwal (celanaku), kalian ukur dengannya....ketika mereka membawa dan mengukurnya maka sirwal Qais mencapai hidung si lelaki Romawi tersebut. Maka para sahabat dan manusia pun tertawa lepas karenanya."
(Padahal sahabat nabi itu tidak Isbal)
Orang² berkata kepada Qais: "kenapa engkau melepas celanamu (sekarang) dan tidak membawa saja langsung dari rumahmu?"
Maka beliau menjawab:
"أردت بها كي يعلم الناس أنها
سراويل قيس والوفود شهود،
وأن لا يقولوا غاب قيس وهذه
سراويل عادٍ أو ما خلفته ثمود،
Aku melakukannya agar manusia tau, bahwa itu Memang benar celananya Qais, dan agar para tamu (delegasi) mjd saksi, supaya mereka tidak berkata bahwa Qois tidak datang, namun yang diukur adalah celananya bangsa Aad atau kaum Tsamud (yang terkenal gede dan tinggi²).
Referensi:
Al-Imam Ibn Kathir, al-Bidayah wa al-Nihayah, (vol. 5, hal: 337 dan vol.8, hal:101-102).
كان قيس ملازمًا للنبي حتى قال عنه أنس: كان قيس بن سعد بن عبادة من النبي بمنزلة صاحب الشرطة من الأمير. [البخاري والترمذي].
Dahulu Qais selalu membersamai nabi, sampai2 Anas bin Malik berkata: " Kedudukan Qais bin Sa'ad bin Ubadah di sisi nabi seperti kedudukan pengawal dan seorang Amir (pemimpin)... (HR. Bukhari).
Semoga Allah meridhoi Qais dan ayahandanya Radhiyallahu'anhuma
Ustadz fadlan fahamsyah
Di dalam Syarh Ushul as-Sunnah Imam Ahmad Syaikh Sa'ad Syatsri hafizhahullah disebutkan cara pengangkatan pemimpin ada empat:
Di dalam Syarh Ushul as-Sunnah Imam Ahmad Syaikh Sa'ad Syatsri hafizhahullah disebutkan cara pengangkatan pemimpin ada empat:
1. Dengan nash/dalil
Terdapat perbedaan pendapat apakah Abu Bakar diangkat menjadi pemimpin dengan sabda dari Nabi atau tidak.
2. Dengan penunjukan pemimpin sebelumnya
Seperti pengangkatan Umar bin Khaththab yang ditunjuk oleh Abu Bakar.
3. Musyawarah tim ahli (ahlil halli wal 'aqdi)
Seperti pengangkatan Utsman bin Affan dst.
4. Kudeta/penggulingan atau revolusi
Hal ini pernah kami pelajari bersama Ust. Muhammad Nur Ihsan hafizhahullah di kelas.
Saya sempat berpikir jika pemimpin kita ditunjuk dengan cara kedua atau ketiga akan ada banyak sekali kebaikan, tak ada perdebatan politik, tak ada pertikaian dua kubu, tak ada anggaran dana pemerintah milyaran yang terbuang kurang bermanfaat, dan lain sebagainya.
Lantas selanjutnya kita hanya perlu bersyukur jika pemimpin lebih baik dan bersabar jika ternyata tidak lebih baik.
Karena tak ada seorang pemimpin pun yang bisa memuaskan keinginan lebih dari 200 juta jiwa rakyat Indonesia.
Utsman bin Affan saja dibunuh oleh Khawarij, padahal beliau termasuk pemimpin dari Khulafaur Rasyidin yang empat.
Semoga Allah memberikan kebaikan kepada pemimpin kita saat ini dan yang akan datang.
Ustadz roni nuryusmansyah
Senin, 28 November 2022
Inti dan pokok adab ialahTAHU DIRI." (al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah)
📚 Belajar Tahu Diri
"Inti dan pokok adab ialah
TAHU DIRI." (al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah)
🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa
Minggu, 27 November 2022
Syekh Bin Baz semasa hidupnya tidak mau di bacakan buku almuhalla karya Ibnu Hazm, ketika di tanya ,mengapa, kata Beliau: krn kalimat2 Ibnu hazm keras jika membantah ulama lain, guru yg galak bisa menurun kpd muridnya
Syekh Bin Baz semasa hidupnya tidak mau di bacakan buku almuhalla karya Ibnu Hazm, ketika di tanya ,mengapa, kata Beliau: krn kalimat2 Ibnu hazm keras jika membantah ulama lain, guru yg galak bisa menurun kpd muridnya.
Ustadz abu sa'dy
3 Sahabat yang wajahnya mirip Rasulullah shallahu alaihi wasalam:
3 Sahabat yang wajahnya mirip Rasulullah shallahu alaihi wasalam:
1. Ja'far bin Abi Thalib (sepupu Nabi).
2. Al-Hasan bin Ali (Cucu Nabi).
3. Abu Sufyan Bin Harits (sepupu Nabi).
Ustadz fadlan fahamsyah
.
Sesungguhnya penyebab ampunan: menebarkan salam dan bagusnya ucapan
Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya penyebab ampunan: menebarkan salam dan bagusnya ucapan"
(shahih al-Jami': 2232).
Ustadz fadlan fahamsyah
Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi رحمه الله ditanya, Wahai Syaikh apakah Daisy [1S1S] termasuk Khawarij?Beliau رحمه الله menjawab dengan tegas :
#DAISY_داعش
Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi رحمه الله ditanya, Wahai Syaikh apakah Daisy [1S1S] termasuk Khawarij?
Beliau رحمه الله menjawab dengan tegas :
نَعَم؛ هُم خَوارِجُ العَصْر لَا شَكّ وَلَا رَيبَ
"Iya, mereka [1S1S] adalah khawarij modern tidak diragukan lagi".
📖----------
Syaikhuna Ali Al Halabi رحمه الله menulis kitab khusus tentang firqah 1S1S ini dengan judul :
(داعش العراق والشام في ميزان السنة والإسلام)
Ustadz muhammad alif
https://m.youtube.com/watch?v=SxDTQnA0WTI&feature=youtu.be
Sabtu, 26 November 2022
INGIN UMUR PANJANG TETAPI TIDAK DIISI DENGAN KETAATAN ADALAH GAYA HIDUP ORANG KAFIR DAN MUSYRIK
INGIN UMUR PANJANG TETAPI TIDAK DIISI DENGAN KETAATAN ADALAH GAYA HIDUP ORANG KAFIR DAN MUSYRIK
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَن يُعَمَّرَ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling tamak kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih tamak lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
#ahmadzainuddinalbanjary
@ahmadzainuddinalbanjary
Hakekat orang yg tahu bahwa dia merasa kebaikannya sedikit dan dosanya sangatlah banyak, dan ketika dia meyakini bahwa sedikit kebaikannya maka sesungguhnya itu besar disisi Allah Ta'ala
Ibnul Qoyyim berkata Rahimahullah:
((Hakekat orang yg tahu bahwa dia merasa kebaikannya sedikit dan dosanya sangatlah banyak, dan ketika dia meyakini bahwa sedikit kebaikannya maka sesungguhnya itu besar disisi Allah Ta'ala, akan tetapi ketika kebaikan itu terasa besar padanya dan cukup, maka disisi Allah sangatlah kecil kebaikan tersebut))
📚 madaarij assaalikiin (1/276)
_____________________
Mukalla, 2 jumadil awal 1444 H
26 november 2022 M
Ustadz abu zubair hawaary
Kamis, 24 November 2022
Dalam masalah ijtihadiyah, orang awam cukup mengikuti ulama yang dia percayai, kemudian diam, gak usah banyak komentar
Dalam masalah ijtihadiyah, orang awam cukup mengikuti ulama yang dia percayai, kemudian diam, gak usah banyak komentar.
Gampang kan?
Atau susah? Karena susah menahan lisan untuk berkomentar?
Ustadz gigih nugraha
Rabu, 23 November 2022
Jiwa Apabila jauh dari sang penciptanya maka dia tidak sayang pada makhluk
#Jiwa
Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله pernah berkata ;
"Jiwa Apabila jauh dari sang penciptanya maka dia tidak sayang pada makhluk"
Syarah mumti' 10/223
Ustadz ja'far
Saya ingat, ketika Syaikh Sa'ad al-Hushayyin memnita kepada Syaikh kami (Syaikh Ali Hasan Al-Halabi) rahimahullah utk mengirimkan kepadanya kitab beliau Shaihatun Nadzir (Kitab Syaikh yang ditahdzir Lajnah) tanpa cover dan muqaddimahnya
"Saya ingat, ketika Syaikh Sa'ad al-Hushayyin memnita kepada Syaikh kami (Syaikh Ali Hasan Al-Halabi) rahimahullah utk mengirimkan kepadanya kitab beliau Shaihatun Nadzir (Kitab Syaikh yang ditahdzir Lajnah) tanpa cover dan muqaddimahnya.
Dan Syaikh Sa'ad Al-Hushayyin pun memberikan materi kitab tsb pada dauroh yg musyrifnya -kalo tidak salah waktu itu Syaikh Shaleh Al-Fauzan- setelah meninjau materi kitab tersebut, Lajnah Daimah pun mengakuinya
Dan di akhir Daurah tsb, Syaikh Sa'ad Al-Hushayyin pun memberi tahu kalau materi kitab sama dengan materi kitab Shaihatun Nadzir karya Syaikh Ali al-Halabi. Mereka pun terdiam".
Ustadz ridwan abu raihana
BAINA SUDUR WA SUTHUR.
BAINA SUDUR WA SUTHUR.
Setelah menyerahkan salah satu buku kepada salah seorang ustaz alumni UIM agar dikoreksi, penulis memanfaatkan waktu yang singkat itu untuk bertanya suatu hal.
Penanya: Afwan ustaz, izin bertanya, ada ungkapan yang berbunyi "al-'ilmu fis suduur, wa laisa fis suthuur" apa makna dari ungkapan tersebut, ustaz? Mohon penjelasannya. Baarakallahu fiikum.
Ustaz: Maknanya, bahwa ilmu itu apa yang ada di dalam hati, bukan hanya sekedar tulisan. Namun, jangan sampai kita pahami bahwa berarti kita tidak perlu menulis. Menulis itu perlu, bahkan sebagian besar dari para ulama kita juga menulis, seperti syekh Utsaimin, syekh as-Sa'di, syekh bin Baz, syekh al-Albani dan yang lainnya.
Jangan sampai kita jadikan ungkapan "al-ilmu fis suduur wa laisa fis suthuur" sebagai alasan kita tidak mau menulis. Bukankah kita sudah belajar kitab Tadwiinus Sunnah, dan di sana banyak hadis-hadis Rasul dan atsar para Sahabat maupun ulama yang memotivasi kita untuk menulis?
Di antaranya sabda beliau yang berbunyi, "uktubuu li Abi Syah," (tulislah untuk Abi Syah), kemudian perkataan dari Abdullah bin Abbas, bahwa beliau pernah mengatakan, "Qoyyidul 'ilma bil kitaab, khairu maa quyyida bihil 'ilmu al-kitaab" (Ikatlah ilmu dengan tulisan, karena sebaik-baik pengikat ilmu adalah tulisan). Dan masih banyak lagi hadis maupun atsar yang serupa di atas.
Adapun ungkapan tadi (al-'ilmu fis suduur wa laa fis suthuur), itu sebagai motivasi agar kita mau menghafal, kemudian mengamalkannya. Bukan sebagai dalil/alasan bahwa kita tidak perlu menulis. Siapa kita? Seberapa hebat hafalan kita? (Beliau pun tersenyum, dan si penanya juga ikut tersenyum). Sudah hafalannya lemah, tidak mau menulis? (Beliau pun menetralkan mimik wajahnya kemudian menunduk sembari mengatakan ...)
Wallahu a'lam bis sowwaab.
Penanya: Masya Allah, syukron wa jazaakumullah khairan ustaz atas penjelasannya.
_____________________
Percakapan di atas terjadi pada pertengahan tahun 2019, di sebuah masjid besar yang terletak di desa Kedung Wuluh, Purbalingga, Jawa Tengah.
Ustadz wisnu prasetya
Selasa, 22 November 2022
DUA SEBAB SEORANG KELUAR DARI SALAFY
DUA SEBAB SEORANG KELUAR DARI SALAFY
Syaikh 'Ubaid Al-Jâbiri -hafidzohullah- menjelaskan 2 sebab tersebut
1. Menyelesihi salah satu ushul (prinsip pokok) Ahlus-sunnah kemudian setelah ditegakkan kepadanya hujjah tapi tidak mau ruju'
2. Menyelisihi masalah furu' (bukan prinsip pokok) akan tetapi dia membangun sikap loyalitas dan permusuhan di atasnya
Inilah dua penyebab seorang keluar dari salafy
Sumber : lihat gambar
Semoga bermanfaat
Akibat Suka Mencari Kesalahan Orang Lain
💬🔇💡 Akibat Suka Mencari Kesalahan Orang Lain
▪️ Al-Imām Ibnu Hibbān rahimahullāh berkata:
الواجب على العاقل مُباينة العوام في الأخلاق والأفعال، بلزوم ترك التجسس عن عيوب الناس؛ لأنّ مَن بحث عن مكنون غيره بحث عن مكنون نفسه، وربما طمّ مكنونه على ما بحث من مكنون غيره، وكيف يستحسن مسلم ثلب مسلم بالشيء الذي هو فيه.
"Semestinya bagi orang yang berakal (bijak) untuk memiliki akhlak dan tindak-tanduk yang berbeda dengan orang biasa (awam), tidak mencari-cari kekurangan orang lain, karena orang yang mencari rahasia orang lain maka rahasia dirinya akan dicari, bisa jadi rahasia dirinya yang dicari-cari orang lain lebih banyak dari pada rahasia orang lain yang dia cari-cari, bagaimana bisa seorang muslim menyukai kekurangan muslim lainnya, padahal dia sendiri memilikinya?
📚 Raudhatul 'Uqala' (1/128)
Senin, 21 November 2022
5 Tanda Kesengsaraan
5 Tanda Kesengsaraan
Fudhail bin 'Iyyadh rahimahullah berkata:
خمسٌ مِن علامات الشَّقاوة: القسوة في القلب، وجمود العين، وقلَّة الحَيَاء، والرَّغبة في الدُّنْيا، وطول الأمل
Ada 5 (lima) di antara tanda kesengsaran seseorang, yaitu:
- Kerasnya hati
- Air mata yang membeku (tidak menangisi dosa-dosa)
- Sedikitnya rasa malu
- Rakus/tamak terhadap dunia
- Panjang angan-angan
(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, 10/182. Dan oleh Ibnu 'Asakir dalam Tarikh Dimasyq, 48/416)
Ustadz muadz mukhadasin
Hadits palsu: Malaikat maut memandang wajah setiap hamba 70x sehari
Hadits palsu: Malaikat maut memandang wajah setiap hamba 70x sehari
Yaitu hadits yang berbunyi:
إن ملك الموت لينظر في وجوه العباد كل يوم سبعين نظرة، فإذا ضحك العبد الذي بعث إليه يقول: يا عجبا، بعثت إليه لأقبض روحه وهو يضحك
"Sesungguhnya Malaikat maut memandang wajah para hamba setiap hari 70x. Ketika manusia tertawa, Malaikat maut yang diutus itu pun berkata: Sungguh aneh dia, aku diutus untuk mencabut ruhnya, sedangkan ia masih sempat tertawa".
Riwayat ini disebutkan oleh As Suyuthi dalam kitab Jam'ul Jawami'.
Ibnu 'Arraq Al Kinani menyebutkan hadits ini sebagai salah satu hadits maudhu' (hadits palsu) dalam kitab beliau, Tanzih asy-Syari'ah al-Marfu'ah 'anisy Syani'ah Al Maudhu'ah.
Maka tidak boleh meyakininya serta tidak boleh menyebarkannya.
***
Join channel telegram @fawaid_kangaswad
minta tolong dan bermusyawarah
Terkadang kita terpaksa harus minta bantuan. Yg benar ketika minta bantuan untuk suatu keperluan mestinya kepada orang yg betul betul berharap keperluan kita itu bisa tercapai bukan pada orang yg tdk respon. Demikian juga ketika kita hendak bermusyawarah maka bermusyawarahlah dg org yg takut kpd Allah. Dengan memilih org yg tepat dlm bermusyawarah inshaAllah ide ide dan hasilnya akan lbh menenangkan.
Ustadz muhsan syafarudin
Siapa Yang Pertama Kali Mengucapkan Amma Bakdu?
Siapa Yang Pertama Kali Mengucapkan Amma Bakdu?
“Amma Bakdu” biasanya digunakan dalam pidato, penulisan surat, ataupun dalam pembicaraan dimana si pembicara ingin berpindah dari satu topik kepada topik lainnya (fashlul khitab).
وَاخْتُلِفَ فِي أَوَّلِ مَنْ ذَكَرَهَا فَقِيلَ دَاوُد وَقِيلَ يَعْقُوبُ وَقِيلَ قُسُّ بْنُ سَاعِدَةَ وَقِيلَ كَعْبُ بْنُ لُؤَيٍّ وَقِيلَ يَعْرُبُ بْنُ قَحْطَانَ وَقِيلَ سَحْبَانُ بْنُ وَائِلٍ
[الرملي، نهاية المحتاج ١/٣٧]
Para ulama khilaf siapa yang pertama kali mengucapkan Amma Bakdu, ada 7 orang :
1. Adam alayhi salam
2. Daud alayhi salam
3. Ya’qub alayhi salam
4. Qus bin Sa’idah
5. Ka’ab bin Lu’ay
6. Ya’rub bin Qahthan
7. Sahban bin Wa’il
Menurut para ulama, Nabi Daud-lah yang paling mendekati. Dikumpulkan dalam bait syair.
جرى الخلف أما بعد من كان بادئا
بها عد أقوالا وداود أقرب
ويعقوب ايوب الصبور وآدم
وقس وسحبان وكعب ويعرب
t.me/abdurrahmaanzahier
ILMU 'ILLAT BAGI PELAJAR ILMU HADITS
ILMU 'ILLAT BAGI PELAJAR ILMU HADITS
لا يخفى أن معرفة العلل من الأهمية بمكان بحيث لايحق لطالب العلم أن يتكلم على الأسانيد وعلى الأحاديث تصحيحا وتضعيفا وهو لا يعرف علم العلل ، ولذلك اهتم به أهل العلم بالحديث وألفوا فيه المؤلفات الكثيرة.
"Tidaklah tersembunyi bahwa mengetahui suatu 'illat (cacat tersembunyi pada suatu hadits shahih) termasuk perkara yg sangat penting, di mana seorang tholibul 'ilmi tidak berhak (tidak boleh) baginya untuk berbicara tentang isnad (mata rantai perawi hadits) dan matan (redaksi hadits), shohihnya dan dho'ifnya (suatu hadits) sedangkan ia tidak mengetahui ilmu 'illat. Oleh karenanya para pakar hadits sangatlah memberikan perhatian padanya dan menulis karya ilmiyah tentangnya (ilmu illat ini) dengan begitu banyak.
ومعرفة علل الحديث من الملكات التي لاتنال إلا بممارسة طويلة في معرفة السند الصحيح من الضعيف ، فمن أكثر الاشتغال بعلم الحديث وحفظ جملة معتبرة من المتون حتى اختلطت بلحمه ودمه وعرف خفايا المتون والأسانيد استطاع أن يميز الحديث الصحيح من الحديث المعل.
Dan mengetahui illat suatu hadits merupakan kemampuan yg tidak akan dapat di raih kecuali dengan terus menerus latihan, praktek, dan pembiasaan dalam jangka waktu yg lama, tentang mengetahui mana sanad yg shahih dari sanad yg dho'if. Barangsiapa yg kesibukannya lebih terhadap ilmu hadits dan menghafal sejumlah matan-matan (hadits) yg mu'tabar (yg di rekomendasi) sehingga hal itu bercampur dengan darah dagingnya dan mengetahui perkara-perkara yg tersembunyi pada matan dan sanad, maka ia akan dapat membedakan mana hadits yg shahih dari hadits yg berillat (berpenyakit)."
[أمالي في الصناعة الحديثية للشيخ عبد الله السعد ص٨٠]
Ustadz abu yahya tomy
TIPU DAYA "QORIN" SYAITHON KEPADA MANUSIA
TIPU DAYA "QORIN" SYAITHON KEPADA MANUSIA
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Allah Subahanahu wa ta'ala telah menjadikan bagi setiap manusia seorang "Qorin" yang selalu mengikuti dari kalangan Syaitan untuk menggoda manusia agar melakukan keburukan2 dan dosa.
Nabi shollalohu 'alaihi wa sallam bersabda:
ما مِنكُم مِن أحَدٍ، إلَّا وقدْ وُكِّلَ به قَرِينُهُ مِنَ الجِنِّ، قالوا: وإيَّاكَ يا رَسولَ اللهِ؟ قالَ: وإيَّايَ، إلَّا أنَّ اللَّهَ أعانَنِي عليه فأسْلَمَ، فلا يَأْمُرُنِي إلَّا بخَيْرٍ
"Tidaklah salah seorang diantara kalian kecuali akan diikuti oleh seorang qorin dari kalangan jin, Para sahabat berkata: begitupula engkau ya Rosululloh? Nabi bersabda: begitupa diriku, namun Allah menolongku dan menjadikannya kqorin) memeluk islam dan tunduk dan tidak mengajakku kecuali kepada kebaikan"
[HR. Muslim]
Qorin ini selalu mengajak manusia melakukan keburukan dan dosa dengan berbagai macam cara dan langkah2 yang sangat halus diantaranya:
1. Menghiasi kebatilan dengan keindahan.
2. Menghalang2i dari melakukan amal sholih.
3. Menampakan keikhlasan dihadapan manusia.
4. Menghalangi manusia dari ketaatan.
5. Merusak ketaatan.
6. Menyibukkan manusia dari hal yang tidak penting.
7. Menyibukkan manusia dari hal-hal yang mubah.
8. Membuat manusia mudah melakukan maksiat.
9. Menyeru manusia melakukam dosa besar.
10. Mengajak melakukan bid'ah.
11. Menyeru manusia kepada kesyirikan.
#Faidah Taisir robil bariyyah Syarh Aqidah wasitiyah.
✒️ *Abdurrahman Purnomo. Lc*
Akhlak mulia berdiri di atas 4 rukun
Syaikh Abdurrrazzaq hafizhahullah berkata :
"Akhlak mulia berdiri di atas 4 rukun
1. Menjaga lisan
2. Jauh dari sikap berlebihan dan yg tidak manfaat.
3. Tidak terbawa emosi
4. Hati yg bersih."
(Mukhtashar Min Ahaditsil Akhlaq)
TIPU DAYA QORIN SYAITHON
TIPU DAYA QORIN SYAITHON
Allah Subahanahu wa ta'ala telah menjadikan bagi setiap manusia seorang "Qorin" yang selalu mengikuti dari kalangan Syaitan untuk menggoda manusia agar melakukan keburukan2 dan dosa.
Qorin ini mengajak manusia melakukan keburukan dan dosa dengan berbagai macam cara dan langkah2 yang sangat halus diantaranya:
1. Menghiasi kebatilan dengan keindahan.
2. Menghalang2i dari melakukan amal sholih.
3. Menampakan keikhlasan dihadapan manusia.
4. Menghalangi manusia dari ketaatan.
5. Merusak ketaatan.
6. Menyibukkan manusia dari hal yang tidak penting.
7. Menyibukkan manusia dari hal-hal yang mubah.
8. Membuat manusia mudah melakukan maksiat.
9. Menyeru manusia melakukam dosa besar.
10. Mengajak melakukan bid'ah.
11. Menyeru manusia kepada kesyirikan.
Semoga Allah menjauhkan diri kita Dari ajakan qorin yang menyesatkan.
#Faidah Taisir robil bariyyah Syarh Aqidah wasitiyah.
Ustadz abdurahman purnomo
Menabung boleh, tapi mengeluarkan harta untuk yang bermanfaat, itu lebih utama.
Menabung boleh, tapi mengeluarkan harta untuk yang bermanfaat, itu lebih utama.
Sebagaimana kata Ust. Dr. Erwandi Tarmidzi, beliau sering nasehatkan, kalau punya uang jangan ditabung tapi disedekahkan atau diinvestasikan.
Ustadz yulian purnama
Boleh jadi seseorang diadzab di dalam kuburnya, namun ketika Anda berdoa kepada Allah agar memberikan keselamatan, maka selamatlah ia." (Syarhul Mumti' 5/384)
Al 'Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan:
"Boleh jadi seseorang diadzab di dalam kuburnya, namun ketika Anda berdoa kepada Allah agar memberikan keselamatan, maka selamatlah ia." (Syarhul Mumti' 5/384)
====
Ya Allah aku memohon kepadamu keselamatan di alam kubur untuk kedua orang tuaku, untuk kaum muslimin & muslimah, mukminin & mukminah. Ya Allah, rahmati mereka, ampuni mereka, maafkan mereka.
#repost_status_lama
#November2019
Ustadz amrullah akhadinta
PERSAHABATAN YANG RAPUH
PERSAHABATAN YANG RAPUH
Persahabatan yang rapuh adalah persahabatan yang dibangun di atas dunia dan kepentingan. Selama dunia bisa mereka nikmati dan kepentingan bersama terwujud, mereka akan berjalan "mesra" bergandengan tangan menapaki jalan menuju "impian semu".
Tatkala dunia tak lagi dapat dinikmati bersama dan kepentingan pun berbeda, ketika itu persahabatan hanyalah "tinggal kenangan". Mereka pun bercerai-berai berlainan arah.
Tragisnya, perceraian tersebut bukan lagi "talaq raji'i" yang bisa dipersatukan kembali, tetapi....perceraian itu menjadi "talaq ba'in" thalaq tiga yang tak kan ruju' kembali.
Lebih dahsyat dari itu, masing-masing pihak berusaha merebut simpati siapa saja yang dapat dianggap menjadi pembelanya dan pro padanya, sehingga peperangan meluas.
Segala "senjata pemungkas" tiap pihak yang bertikai dikeluarkan. Baik berupa fitnah, dusta, adu domba...semuanya menjadi halal ditembakkan menuju sasaran. Tujuannya adalah untuk melumpuhkan lawan, bahkan membinasakannya.
"Kemesraan" yang pernah ada, hanyalah episode yang telah berlalu dari mimpi-mimpi lama yang tak lagi hadir. Senyum tawa dan canda kini berganti, ghibah,makian dan cacian.
Siapa saja yang pro dan berpihak padanya menjadi kawan dan dianggap benar. Sebaliknya siapa saja yang tidak berpihak padanya dianggap lawan dan salah. "Hizbiyyah" gaya baru pun muncul. Kini loyal tidak lagi dibangun diatas agama, tetapi di atas siapa"ku suka" dan siapa "tak ku suka".
* * *
Tujuan negeri akhirat adalah tujuan yang satu dan jalan yang tak bercabang. Niat yang tulus itulah yang dapat menyatukan manusia untuk tetap setiap menapaki jalan tersebut. Walaupun sesekali terjadi perselisihan ijtihad, tetapi tak kan memecah belah mereka.
Adapun tujuan dunia, adalah jalan yang bercabang dan bersimpang. Setiap simpang selalu membingungkan dan berpotensi mencerai-beraikan sahabat dengan sahabatnya. Akhirnya keutuhan persahabatan terancam, dipersimpangan jalan mereka berpisah.
* * *
Kenyataan yang paling runyam,adalah munculnya peselisihan dunia yang dikemas dalam baju agama. Tujuan dunia yang dibungkus apik dengan amalan akhirat.
Bersabda Nabi-Shallallahu 'alaihi wa sallam- dari jalur Ubay bin Ka'ab dari riwyat Imam Ahmad dan Ibnu Hibban:
بشِّرْ هذهِ الأمةَ بالسَّنا والرفعةِ والتمكينِ في البلادِ ما لم يطلبوا الدُّنيا بعملِ الآخرةِ فإذا طلبوا الدُّنيا بعملِ الآخرةِ لم يكنْ لهم في الآخرةِ من نصيبٍ
"Bergembiralah ummat ini dengan cahaya,ketinggian dan kemenangan menjadi penguasa negeri-negeri, selama mereka tidak mencari dunia dengan amalan akhirat, sekiranya mereka mencari dunia dengan amal akhirat, niscaya tiada lagi bagian mereka kelak di akhirat."
Untuk tendensi dan arogansi manusia, digunakan segudang ayat dan riwayat. Dijadikan " selisih pendapatan"seolah menjadi selisih pendapat. Dibawa-bawa perselisihan disebabkan perebutan "bangkai" (baca dunia) seolah-olah perselisihan manhaj dan saling sesat menyesatkan. La haula walaa quwwata illaa billaahi..
Hanya kepada Allah kita bermohon, semoga dihindarkan dari bencana peperangan ala jahiliyyah ini.
Sungguh benar firman Tuhan, bahwa segala bentuk persahabatan yang dibangun di atas kepentingan dunia, kan rapuh dan hancur bercerai berai di hari kiamat, kecuali persaudaraan yang dibangun di atas taqwa.
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.Qs. Az -zukhruf: 67.
Lebih tragis lagi, hancurnya benang-benang persahabatan tersebut, terurai dan terputus telah terjadi di dunia sebelum datangnya hari akhirat.
-----------------
Batam, 17 Rabius Tsani 1437 H/27 Jan 2016H.
Abu Fairuz
Husnuzh Zhan Dalam berdoa.
: : : Husnuzh Zhan Dalam berdoa.
Kalau sebelum berdoa kamu sudah kurang yakin akan dikabulkan, atau ragu akan diberikan petunjuk jalan keluar, ya tentu saja itulah yang kamu dapatkan,
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda ;
أنا عند حسن ظن عبدي بي، وأنا معه إذا دعاني
"Aku ada di sisi baik sangka hambaku terhadapku, dan aku bersamanya apabila dia berdoa kepadaku." (Muttafaq 'Alaihi , lafaz Imam Muslim)
Ustadz musalmulyadi luqman
Kalau lihat hadits kemudian lihat gambar kucing, maka kesimpulannya adalah tidak boleh memakaikan kalung secara umum pada hewan apapun dan kalung apapun...Tentunya hal ini tidak benar, seharusnya si pembuat poster ini berhati-hati dari menyimpulkan sebuah hukum...
Kalau lihat hadits kemudian lihat gambar kucing, maka kesimpulannya adalah tidak boleh memakaikan kalung secara umum pada hewan apapun dan kalung apapun...
Tentunya hal ini tidak benar, seharusnya si pembuat poster ini berhati-hati dari menyimpulkan sebuah hukum...
Tentang hadits ini Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin Rahimahullah menerangkan bahwa " Imam Malik rahimahullah memaknai hal tersebut pada kalung yang tujuannya untuk mencegah 'ain, adapun kalung onta untuk tujuan menuntun onta maka tidak mengapa, sebagian orang memakaikan kalung pada onta dengan klaim bisa menolak 'ain maka ini yang diharamkan...
Dan jika ada yg bertanya apa hukum apabila mengalungkan kalung pada leher onta untuk hiasan ?
Jawabannya : apabila nampak sekali untuk sekedar hiasan maka tidak mengapa"
(Lihat at-Ta'liq 'ala shahih Muslim: 10/419)
Saran ana buat siapapun yang membaca hadits, alangkah baiknya membaca penjelasan dari para ulama, agar tidak menimbulkan salah pengertian, atau bahkan khawatir bisa jadi menyesatkan...
Ustadz abu ya'la kurnaedi
Minggu, 20 November 2022
Sabtu, 19 November 2022
Orang yang paling lembut hatinya adalah orang yang paling sedikit dosanya
Semoga kita di limpahkan kelembutan hati...
___________
Makhul rahimahullah berkata,
"أرقُّ الناس قلوباً: أقلهم ذنوباً".
حلية الأولياء (5/ 180).
"Orang yang paling lembut hatinya adalah orang yang paling sedikit dosanya."
(Hilyatul Auliya 5/180)
MH✍
KENAPA RUMPUT TETANGGA TERLIHAT LEBIH HIJAU???
KENAPA RUMPUT TETANGGA TERLIHAT LEBIH HIJAU???
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin -rahimahullaah- berkata:
"Syaithan membuat cantik wajah wanita yang tidak halal bagi seseorang: melebihi kecantikan istri orang tersebut.
Oleh karena itu anda dapati sebagian orang -"wal 'iyaadzu billaah" ([kita] berlindung kepada Allah)- orang itu punya istri yang termasuk wanita tercantik, kemudian orang itu malah melirik wanita lain yang buruk rupanya.
Hal itu karena syaithan mempercantik wajah wanita asing tersebut di mata orang itu; dikarenakan karena dia tidak halal baginya."
["Asy-Syarhul Mumti'" (XII/22-23)]
-diterjemahkan oleh: Ahmad Hendrix
SEPENGGAL FAIDAH KAJIAN SABTU Fadhilatul Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
SEPENGGAL FAIDAH KAJIAN SABTU
Fadhilatul Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
رأيت عموم أرباب الأموال يستخدمون العلماء، ويستذلونهم بشيء يسير يعطونهم من زكاة أموالهم: فإن كان لأحدهم ختمة، قال: فلان ما حضر! وإن مرض، قال: فلان ما تردد! وكل منته عليه شيء نزر يجب تسليمه إلى مثله!! وقد رضي العلماء بالذل في ذلك لموضع الضرورة.
فرأيت أن هذا جهل من العلماء بما يجب عليهم من صيانة العلم، ودواؤه من جهتين:
إحداهما: القناعة باليسير، كما قيل: من رضي بالخل والبقل، لم يستعبده أحد.
والثاني: صرف بعض الزمان المصروف في خدمة العلم إلى كسب الدنيا؛ فإنه يكون سببًا لإعزاز العلم، وذلك أفضل من صرف جميع الزمان في طلب العلم، مع احتمال هذا الذل.
Imam Ibnul Jauzi -rahimahullah- berkata:
“Aku melihat umumnya para pemilik harta (orang kaya), mereka menggunakan ulama dan merendahkan mereka dengan sedikit yang mereka beri dari zakat harta mereka; apabila salah seorang dari ulama mengkhatamkan suatu pembahasan ia akan berkata fulan (si kaya) tidak hadir, apabila sakit ia berkata fulan tidak menjengukku. Dan seluruh nikmat yang diberi kepadanya walaupun sedikit, wajib dibalas yang semisal dengannya!!
Dan ulama telah ridho untuk menghinakan diri pada hal itu karena terpaksa.
Aku melihat bahwa ini adalah kejahilan ulama dari kewajiban mereka jaga dari menjaga ilmu. Dan obatnya ada dua hal:
Pertama: Qona’ah dengan yang sedikit. Sebagaimana dikatakan: ‘Barang siapa yang ridho dengan cuka dan sayuran tidak akan diperbudak oleh seorang pun.
Kedua: menggunakan sebagian waktu berkhidmah kepada ilmu untuk bekerja. Itu adalah sebab memuliakan ilmu, hal itu adalah lebih utama dibandingkan menggunakan seluruh waktu untuk menuntut ilmu bersama dengan menanggung kehinaan ini.
[Shoidul Khotir, Imam Ibnul Jauzi, (hlm. 210-201), cet. Darul Kutub Ilmiyyah]
Agar Allah Tabaaraka wa Ta'ala meridhai kita.
Agar Allah Tabaaraka wa Ta'ala meridhai kita...
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah;
رِضاه عن ربِّه سبحانه وتعالى في جميع الحالات يُثمر رِضا ربِّه عنه؛ فإذا رَضِي عنه بالقليل من الرِّزق، رضي ربُّه عنه بالقليلِ من العمَل.
"Seseorang yang ridha kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada segala situasi, maka hal tersebut akan mendatangkan keridhaan Allah terhadapnya.
Bila dia ridha kepada Allah dengan sedikitnya rizki, maka Allah akan meridhainya walau sedikit amalnya…"
[Madaarijus Saalikiin]
Jumat, 18 November 2022
4 Hadits Akhlaq UtamaIbn Abi Zayd al-Qayrawani
4 Hadits Akhlaq Utama
Ibn Abi Zayd al-Qayrawani
*Hadits Pertama*
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤمنُ باللهِ واليومِ الآخر فليَقُلْ خيراً أو ليَصْمُتْ
“Barangsiapa yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata yang baik atau diam”
(HR. Bukhari, no. 5673 dan Muslim, no. 67)
*Hadits Kedua*
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
“Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya’.”
(HR. Tirmidzi, no. 2317, Ibnu Majah, no. 3976 dan lainnya, dihukumi sebagai hadits shahih oleh ahli hadits Albani dalam at-Ta’liqatul-Hisan ‘ala Shahih Ibni Hibban, no. 229).
*Hadits Ketiga*
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Berilah aku wasiat.”
Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.”
Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.”
(HR. Bukhari, no. 6116).
*Hadits Keempat*
Dari sahabat mulia Anas Bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah sempurna iman seseorang, sampai dia menyukai kebaikan untuk saudaranya (muslim yang lain), sebagaimana dia menyukai kebaikan tersebut untuk dirinya sendiri”
(HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45).
Ringkasan kajian bada subuh
Ustadz Dr Aspri Rahmat Azai, MA di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru, Rabu tanggal 21 Rabiul Akhir 1444
Tak ada larangan syariat bagi seseorang untuk menisbatkan diri pada mazhab tertentu. Namun seseorang terlarang untuk menolak dalil yang jelas karena berpegang pada mazhabnya. (Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaili)
Tak ada larangan syariat bagi seseorang untuk menisbatkan diri pada mazhab tertentu. Namun seseorang terlarang untuk menolak dalil yang jelas karena berpegang pada mazhabnya. (Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaili)
Ustadz amrullah akhadinta
Abdullah putra Imam Ahmad bin Hanbal bercerita kalau Ayahanda tercinta pernah ditanya;
Abdullah putra Imam Ahmad bin Hanbal bercerita kalau Ayahanda tercinta pernah ditanya;
لمَ لا تصحب الناس؟ قال: لوَحشة الفِراق
"Mengapa Engkau tidak berteman? Beliau menjawab; "Karena perpisahan itu meresahkan," (Imam Ibnul Jauziy/Manaqib Imam Ahmad 1/300)
Ustadz musamulyadi luqman
PERSAHABATAN YANG RAPUH
Reepost
PERSAHABATAN YANG RAPUH
Persahabatan yang rapuh adalah persahabatan yang dibangun di atas dunia dan kepentingan. Selama dunia bisa mereka nikmati dan kepentingan bersama terwujud, mereka akan berjalan "mesra" bergandengan tangan menapaki jalan menuju "impian semu".
Tatkala dunia tak lagi dapat dinikmati bersama dan kepentingan pun berbeda,ketika itu persahabatan hanyalah "tinggal kenangan". Mereka pun bercerai-berai berlainan arah.
Tragisnya, perceraian tersebut bukan lagi "thlaq raji'i" yang bisa dipersatukan kembali, tetapi....perceraian itu menjadi "talaq ba'in" thalaq tiga yang tak kan ruju' kembali.
Lebih dahsyat dari itu, masing-masing pihak berusaha merebut simpati siapa saja yang dapat dianggap menjadi pembelanya dan pro padanya, sehingga peperangan meluas.
Segala "senjata pemungkas" tiap pihak yang bertikai dikeluarkan. Baik berupa fitnah, dusta, adu domba...semuanya menjadi halal ditembakkan menuju sasaran. Tujuannya adalah untuk melumpuhkan lawan,bahkan membinasakannya.
"Kemesraan" yang pernah ada, hanyalah episode yang telah berlalu dari mimpi-mimpi lama yang tak lagi hadir. Senyum tawa dan canda kini berganti, ghibah,makian dan cacian.
Siapa saja yang pro dan berpihak padanya menjadi kawan dan dianggap benar. Sebaliknya siapa saja yang tidak berpihak padanya dianggap lawan dan salah. "Hizbiyyah" gaya baru pun muncul. Kini loyal tidak lagi dibangun diatas agama, tetapi di atas siapa"ku suka" dan siapa "tak ku suka".
* * *
Tujuan negeri akhirat adalah tujuan yang satu dan jalan yang tak bercabang. Niat yang tulus itulah yang dapat menyatukan manusia untuk tetap setiap menapaki jalan tersebut. Walaupun sesekali terjadi perselisihan ijtihad,tetapi tak kan memecah belah mereka.
Adapun tujuan dunia, adalah jalan yang bercabang dan bersimpang. Setiap simpang selalu membingungkan dan berpotensi mencerai-beraikan sahabat dengan sahabatnya. Akhirnya keutuhan persahabatan terancam, dipersimpangan jalan mereka berpisah.
* * *
Kenyataan yang paling runyam,adalah munculnya peselisihan dunia yang dikemas dalam baju agama. Tujuan dunia yang dibungkus apik dengan amalan akhirat.
Bersabda Nabi-Shallallahu alaihi wa sallam- dari jalur Ubay bin Ka'ab dari riwyat Imam Ahmad dan Ibnu Hibban:
بشِّرْ هذهِ الأمةَ بالسَّنا والرفعةِ والتمكينِ في البلادِ ما لم يطلبوا الدُّنيا بعملِ الآخرةِ فإذا طلبوا الدُّنيا بعملِ الآخرةِ لم يكنْ لهم في الآخرةِ من نصيبٍ
"Bergembiralah ummat ini dengan cahaya,ketinggian dan kemenangan menjadi penguasa negeri-negeri, selama mereka tidak mencari dunia dengan amalan akhirat, sekiranya mereka mencari dunia dengan amal akhirat, niscaya tiada lagi bagian mereka kelak di akhirat."
Untuk tendensi dan arogansi manusia, digunakan segudang ayat dan riwayat. Dijadikan " selisih pendapatan"seolah menjadi selisih pendapat. Dibawa-bawa perselisihan disebabkan perebutan "bangkai" (baca dunia) seolah-olah perselisihan manhaj dan saling sesat menyesatkan. La haula wala quwwata illa billahi..
Hanya kepada Allah kita bermohon,semoga dihindarkan dari bencana peperangan ala jahilyyah ini.
Sungguh benar firman Tuhan,bahwa segala bentuk persahabatan yang dibangun di atas kepentingan dunia, kan rapuh dan hancur bercerai berai di hari kiamat, kecuali persaudaraan yang dibangun di atas taqwa.
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.Qs. Az -zukhruf: 67.
Lebih tragis lagi, hancurnya benang-benang persahabatan tersebut, terurai dan terputus telah terjadi di dunia sebelum datangnya hari akhirat.
-----------------
Batam, 17 Rabius Tsani 1437 H/27 Jan 2016H.
Abu Fairuz
Orang yang menempuh jalan hidup di atas manhaj salaf itu adalah orang-orang yang seharusnya:
Orang yang menempuh jalan hidup di atas manhaj salaf itu adalah orang-orang yang seharusnya:
1. Sibuk memperbaiki hati.
2. Sibuk belajar.
3. Sibuk berdakwah kepada tauhid.
4. Jauh dari cinta dunia dan fanatik.
5. Zuhud terhadap dunia.
6. Sibuk waktunya dengan ilmu, amal shalih, dakwah, dan sabar di atas itu semua.
Harta karunnya adalah buku. Tempat hiburannya adalah maktabah. Ketenangan hatinya ada pada ibadah.
(Faedah secara makna dari Asatidzah di Grup MDI)
Ustadz muadz mukhadasin
Kamis, 17 November 2022
Cium Tangan Ahli Ilmu
Cium Tangan Ahli Ilmu
Syaikh Khalid Al Musyaiqih berkata:
“Mayoritas ulama salaf dan setelah mereka dari fuqoha Hanafi, Syafi'i dan Hanbali membolehkan mencium tangan ulama, imam, ayah, guru dan siapa pun yang memiliki keutamaan jika tujuannya adalah untuk menghormati dan memuliakan.
Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa mencium tangan orang lain ketika menyapanya tidak disukai, dan beliau mengingkarinya. Ia berkata dalam al-Fawakeh al-Dawani (2/326): “Jelas apa yang ia katakan, (bahwa itu makruh) walaupun terhadap seorang ulama, orang tua, guru, atau bapak yang hadir atau datang dari suatu perjalanan, dan itu zahir madzhab” yaitu: Maliki.
Beberapa ahli ilmu mengumpulkan riwayat-riwayat dalam masalah ini dalam satu jilid. Ibnu Hajar berkata dalam “Fath al-Bari” (11/57):
“Al Hafidz Abu Bakr Al Muqri telah menulis sebuah buku dalam masalah ini, dimana dia menyebutkan banyak hadits dan riwayat.
Diantara riwayat riwayat yang jayyid adalah hadits al-Zari' al-Abdi Bahwa ia bersama delegasi Abd al-Qais, dia berkata: “Maka kami bergegas turun dari tunggangan kami, dan kami mencium tangan dan kaki Nabi shallallahu alaihi wasallam." HR Abu Dawud.
dan juga dari hadits Mazida Al-Asri sama seperti itu, dan dari hadits Usama bin Syuraik, dia berkata: "Kami menuju Nabi dan mencium tangannya. ” Sanadnya kuat.
dan dari hadits Jaber bahwa Umar berdiri di hadapan Nabi dan mencium tangannya.
dan dari hadits Buraydah dalam kisah orang Badui dan pohon itu, dia berkata: "Ya Rasulullah, izinkan aku mencium kepala dan kakimu, maka ia diberi izin."
Al-Bukhari meriwayatkan dalam "Al-Adab Al-Mufrad" dari riwayat Abd Al-Rahman bin Razin, dia berkata: “Salamah bin Al-Akwa mengeluarkan telapak tangannya yang besar seolah-olah itu adalah telapak tangan unta, lalu kami berdiri menujunya dan menciumnya.”
dan Thabit pernah mencium tangan Anas, dan dia juga mengeluarkan bahwa Ali mencium tangan dan kaki Al-Abbas, dan Ibn Al-Muqri mengeluarkannya, dan dia mengeluarkannya melalui Abu Malik Al-Ashja'i yang berkata kepada Ibnu Abi Awfa, aku berkata: “Ulurkan tanganmu yang dengannya kamu berjanji setia kepada Rasulullah. Lalu dia mengulurkannya kepadaku, dan aku menciumnya.”
Pendapat Yang tampak kuat adalah bahwa boleh cium tangan, selama tidak dikhawatirkan yang dicium tangannya tertipu atau terfitnah.
Adapun riwayat yang melarang cium tangan dan sabda Nabi kepada orang yang hendak mencium tangannya: “Inilah yang dilakukan oleh orang-orang non-Arab terhadap raja-raja mereka, tetapi saya adalah laki-laki di antara kamu.” Hadis ini diriwayatkan oleh al-Tabarani dalam al-Awsat, al-Bayhaqi dalam al-Shu'ab, dan Abu Ya 'la dalam Musnad-nya, semuanya melalui Yusuf bin Ziyad al-Wasiti dari Abd al-Rahman bin Ziyad bin An’um al-Afriqi dari al-Aghar Abu Muslim dari Abu Hurairah, dan masing-masing Dari Yusuf bin Ziyad Al-Wasiti dan syekhnya adalah lemah.
Asy Syaukani berkata tentang hadits tersebut dalam “Nayl Al-Awtar” (2/103): “Hal ini didasarkan pada Yusuf bin Ziyad Al-Wasiti, dan dia lemah dari syekhnya yaitu Abd al-Rahman bin Ziyad bin An'um al-Afriqi, yang juga lemah.” Maka riwayat seperti itu tidak dapat mengalahkan kekuatan riwayat riwayat di atas, wallahu a’lam.
Ustadz badrusalam
sungguh tidak berakal seseorang yang bisa mencapai derajat pewaris para Nabi, tapi ia malah melalaikan nya
Wahai para penuntut ilmu (santri, dai, ustadz, dll)
Allah telah memuliakan anda menjadi golongan pewaris para Nabi dan mengangkat anda setinggi tinggi nya, maka jangan lah turunkan derajat anda menjadi hamba dunia
Imam nawawi rahimahullah berkata :
قال الإمامُ النّوويُّ -رحمه الله-:
❞ولَيسَ بِعاقِلٍ مَن أَمكَنَهُ دَرَجَةُ وَرَثَةِ الأَنبِياءِ ثُمَّ فَوَّتَها❝.
" sungguh tidak berakal seseorang yang bisa mencapai derajat pewaris para Nabi, tapi ia malah melalaikan nya"
المجموع شرح المهذّب ١/ ٣٧
Ustadz lutfi setiawan
KISAH DUA UNTA AL HARITS BIN ABI DHIROR
KISAH DUA UNTA AL HARITS BIN ABI DHIROR
Al Imam Ibnu Hisyam dalam Sirohnya berkisah bahwa ketika Juwairiyyah bintu Al Harits menjadi tawanan dalam Perang Al Muraisi' atau Perang Bani Musthaliq, bapaknya Al Harits bin Abi Dhiror berupaya menebus sang putri dengan sejumlah unta.
Al Harits kemudian singgah di lembah Al Aqiq sebelum masuk ke Madinah. Di lembah tersebut dia melihat bahwa di antara unta-unta tersebut ada dua unta yang sangat bagus.
Akhirnya Al Harits mengurungkan niatnya untuk menyerahkan dua unta terbaik itu. Dua unta itu kemudian dia sembunyikan di sebagian celah perbukitan di Aqiq. Ketika itu tidak ada seorang pun yang tahu tentang apa yang dia lakukan.
Al Harits lalu membawa unta lainnya ke Madinah, kemudian menemui Rasulullah.
Di hadapan Rasulullah dia berkata, "Wahai Muhammad, putriku menjadi tawanan kalian. Hal yang demikian tidaklah pantas terjadi padaku. Oleh karena itu aku datang untuk menebusnya dengan unta-unta ini.."
Tanpa disangka oleh Al Harits, Rasulullah bertanya, "Kamu taruh di mana dua unta yang lain? Kenapa tidak ikut disertakan?"
Al Harits kaget bagaimana Rasulullah bisa tahu apa yang dia lakukan secara sembunyi-sembunyi. Tidaklah ini melainkan pengabaran dari Allah ta'ala. Sontak dia mengucapkan...
أشهد ان لا اله الا الله و أشهد أنك رسول الله...
"Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah..."
Ustadz wira bachrun
Rabu, 16 November 2022
SIFAT MANUSIA YANG TIDAK AKAN DISENTUH OLEH NERAKA
SIFAT MANUSIA YANG TIDAK AKAN DISENTUH OLEH NERAKA
﷽
السلام عليكم ورحمةﷲوبرکاته
•Rasulullah ﷺ bersabda:
"Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram (tersentuh api) neraka?."
•Para sahabat berkata:
"Iya, wahai Rasulullah!."
•Beliau ﷺ menjawab :
"Haram tersentuh api neraka orang yang Hayyin, Layyin, Qorib, Sahl."
( HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hiban)
📌.Hayyin (tenang dalam jiwa):
•Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan dzahir maupun batin,
•Tidak gampang marah,
•Tidak grusah-grusuh dalam segala hal,
•Penuh pertimbangan,
•Tidak gampangan memaki, melaknat dan ngamuk tersulut berita yang sampai padanya.
•Teduh jiwanya.
📌.Layyin (lemah lembut):
•Orang yang lembut dan kalem, baik dalam bertutur-kata atau berbuat,
•Tidak kasar,
•Sesuai aturan, tidak semaunya sendiri, segalanya tertata baik,
•Tidak galak yang suka memarahi orang yang berbeda pendapat dengannya,
•Identik tidak suka melakukan pemaksaan pendapat,
•Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk saudaranya sesama muslim.
📌.Qorib (ramah dan murah senyum):
•Akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan orang bagi yang mengajak bicara.
•Tidak acuh tak acuh, cuek-bebek, gampang berpaling.
•Biasanya murah senyum jika bertemu dan wajahnya berseri-seri dan enak dipandang.
•Mudah untuk diajak berteman.
📌.Sahl (memudahkan urusan orang lain):
•Orang yang gampangan, tidak mempersulit sesuatu,
•Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan,
•Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan
membuat orang lain lari dan menghindar.
(Sifat-sifat ini memiliki makna yang sama dan saling melengkapi dalam bingkai Akhlakul karimah.)
رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami"
(QS. Al-Kahfi: 10)
Ya Allah, perbaikilah akhlak kami, sehingga kami senantiasa bisa mengendalikan sifat-sifat kami dalam suatu kebaikan yang Engkau ridhoi.
Aamiin...
SELAMAT PAGI SEMOGA ISTIQAMAH dan BERKAH Amien Ya Rabal'Aalamien 🤲🤲
Ustadz Dr budiansyah abu nizar Ma
Selasa, 15 November 2022
Syekh al-Albani Dakwah di Spanyol
Syekh al-Albani Dakwah di Spanyol
Tahun 1392 H Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah pernah berdakwah di tengah para penuntut ilmu di kota Madrid, Sevilla dan Granada, Spanyol. Ternyata buku kecil "al-Hadiits Hujjah Binafsihii fil-'Aqidah wal-Ahkaam" ini aslinya dari dauroh yang diadakan di sana waktu itu. Semoga Allah merahmati beliau....
Sumber:
https://bit.ly/3g5V5Pl
Ustadz muhammad sulhan jauhari
Senin, 14 November 2022
KENAPA BEDA MENYIKAPI KESALAHAN SAYYID QUTHUB DENGAN AN-NAWAWI DAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI RAHIMAHUMULLAHU?
KENAPA BEDA MENYIKAPI KESALAHAN SAYYID QUTHUB DENGAN AN-NAWAWI DAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI RAHIMAHUMULLAHU?
Syaikh Dr. Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullahu berkata:
1. An-Nawawi dan Al-Hafizh Ibnu Hajar adalah ulama Mujtahid, mereka (insyaAllah) mendapatkan satu atau dua pahala. Sedangkan Sayyid Quthub bukan seorang alim dan bukan ahli ijtihad.
2. Kitab-kitab An-Nawawi dan Al-Hafizh Ibnu Hajar secara umum tidaklah yang menelaahnya kecuali para ulama dan para penuntut ilmu agama. Hal ini berlainan dengan kitab-kitab Sayyid Quthub yang tidaklah orang yang menelaahnya kecuali orang awam dari kalangan para pemuda dan yang semisalnya. Bahkan kebanyakan para ulama tidak mengetahuinya.
3. Sayyid Quthub memiliki kesalahan-kesalahan (fatal) yang tidak pernah dikatakan oleh kelompok Asy'ariyah, semisal mencela para Nabi dan para sahabat Nabi ﷺ.
4. Dalam kitab An-Nawawi dan Al-Hafizh Ibnu Hajar terdapat ilmu yang dibutuhkan oleh para ulama. Hal ini berlainan dengan kitab-kitab Sayyid Quthub -secara umum- tidak dibutuhkan oleh para ulama.
5. Dalam kitab Sayyid Quthub ada pendidikan takfir (mengkafirkan kaum muslimin tanpa haq) terhadap para pemuda.
6. Para ulama dan penuntut ilmu agama mengkritik kesalahan-kesalahan aqidah yang ada dalam kitab-kitab An-Nawawi dan Ibnu Hajar, seperti yang dilakukan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan Abdullah Ad-Duwaisy atas Fathul Bari. Dan hal itu bisa diterima oleh para pemuda tanpa pengingkaran. Hal ini berbeda dengan kritikan terhadap kitab-kitabnya Sayyid, mereka tidak menerima bahkan melakukan serangan balik yang kejam.
(Diringkas dari Kasyfu Asy-Syubhat Al-Ashriyah hal. 85-86 oleh Syaikh Dr. Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullahu)
▶️ Syaikh Jamal bin Furaihan Al-Haritsi rahimahullahu berkata:
1. Ada perbedaan yang sangat besar antara keduanya. An-Nawawi dan Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani memiliki ilmu yang kokoh dan banyak memberikan manfaat kepada kaum muslimin hingga bisa menutupi kesalahan mereka. Dan para ulama telah menjelaskan serta mentahdzirnya, maka hilanglah bahaya tersebut dengan adanya peringatan itu. Adapun Sayyid dan Al-Banna, mereka tidak memiliki kekokohan ilmu maupun amal serta manfaat bagi kaum muslimin seperti yang dimiliki oleh An-Nawawi dan Ibnu Hajar dan selain keduanya dari para ulama.
2. An-Nawawi dan Ibnu Hajar tidak menyeru kepada kesalahan mereka berdua dan tidak menyeru kepada fanatik golongan, pengkafiran masyarakat Islam, persatuan kaum muslimin dengan Syiah Rafidhah, Nashara maupun Majusi serta Kelompok-kelompok sesat. Dan masyarakat tidak terdampak bahaya kesalahan mereka. Hal ini berlainan dengan Sayyid Quthub dan Al-Banna dan selain keduanya, mereka tidak membedakan antara aqidah batilah yang rusak bahkan kafir dengan aqidah shahihah salimah. Mereka tidak membedakan antara Syiah Rafidhah, Nashara dan selainnya dengan kaum muslimin. Sungguh mereka sangat memadharatkan kaum muslimin (seperti adanya aksi terorisme) dan tidak memperbaiki. Dan kebanyakan pengikut mereka sangat fanatik terhadap pemikiran-pemikiran yang menyelisihi Al-Quran dan As-Sunnah bahkan mereka memusuhi ahlussunnah, dan ini madharat yang paling besar.
(Al-Ajwibah Al-Mufidah hal. 124-125 footnote no. 155 disusun oleh Syaikh Jamal bin Furaihan Al-Haritsi rahimahullahu)
▶️ Bahkan Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu berkata: Termasuk kezhaliman yang paling besar jika mereka (An-Nawawi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani) disandingkan dengan Sayyid Quthub dan kejahilan-kejahilannya serta kesesatan-kesesatannya.
(Al-Bida' Wa Al-Mubtadi'un hal. 37 footnote no. 1 oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu)
Minggu, 13 November 2022
KESIMPULAN AKHIR FATWA SYAIKH AL-ALBANI TENTANG SAYYID QUTHUB
KESIMPULAN AKHIR FATWA SYAIKH AL-ALBANI TENTANG SAYYID QUTHUB
▶️ Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman hafizhahullahu berkata: "Penyakit kelompok hizbiyyin harakiyyin secara umum dan tablighiyyin secara khusus adalah mengakarnya pemikiran-pemikiran tertentu (yang menyimpang) dalam benak mereka, mereka tumbuh di atas pemikiran tersebut dan mereka berusaha untuk membelanya demi mewujudkan (visi misi) mereka dan demi kelangsungan kelompok mereka. Mereka pun merujuk kepada nash-nash syariat (dan juga fatwa para ulama) -ini benar- tapi mereka mencari yang dikira sesuai dengan apa yang ada dalam akal, benak, khayalan dan keyakinan mereka (seperti oknum yang suka gagal paham yang kapan lalu mencomot ucapan ulama tentang larangan mencela orang lain tanpa haq namun sang oknum membawanya kepada larangan untuk santri diajari tahdzir (meskipun haq) hingga matang ilmunya). Hingga salah seorang dari mereka bersusah payah untuk membenarkan kesalahan-kesalahan mereka. Dan akibatnya nampak sekali kesalahan mereka (di antaranya dalam menyalahgunakan fatwa/nasihat) para ulama."
(Al-Imam Al-Albani Wa Jamaah At-Tabligh hal. 21 oleh Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman hafizhahullahu)
▶️ Inilah motivasi utama Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman hafizhahullahu menyusun kitab di atas (yang setebal 664 halaman) untuk membantah kelompok Jamaah Tabligh yang menyalahgunakan atau merekayasa fatwa para ulama untuk membenarkan kelompok mereka. (Lihat muqaddimah cetakan kedua dari kitab tersebut halaman keempat /د).
▶️ Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman hafizhahullahu berkata: "Di antara tipu daya pengikut jamaah tabligh adalah mereka menyebarkan fatwa lama Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu sebelum beliau tahu jati diri mereka sebenarnya. Namun mereka menyembunyikan fatwa-fatwa terbaru dan terakhir beliau yang menyifati mereka dengan bid'ah, khurafat serta tahdzir dari khuruj/dakwah bersama mereka."
(Al-Imam Al-Albani Wa Jamaah At-Tabligh hal. 30)
Dan itu terbukti dengan munculnya buku mereka yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul "Menyingkap Tabir Kesalah Fahaman terhadap Jamaah Tabligh oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz...cetakan pertama Maret 1996).
▶️ Fenomena yang mirip dengan hal di atas, juga kita dapati baik dari dai haraki yang menggembar gemborkan fatwa (yang katanya) dari Syaikh Al-Albani yang memuji Sayyid Quthub atau dari dai yang ngaku salafi (tapi ada pemikiran harakinya, yang sering mencla-mencle dan suka menebar syubhat) yang suka menonjolkan fatwa Syaikh Al-Albani yang berkaitan dengan bolehnya mendoakan Sayyid.
▶️ Padahal yang paling penting dan paling inti kalau kita mau mencermati/meneliti (tahqiq ilmiyah) tulisan para ulama/masyayikh dakwah salafiyah dalam pembahasan ini adalah menjelaskan kepada umat tentang kejahilan dan penyimpangan-penyimpangan Sayyid yang sangat banyak dan sangat membahayakan yang telah banyak dijelaskan oleh para ulama tersebut, diantaranya oleh Syaikh Al-Albani dan para murid beliau.
▶️ Inilah kesimpulan akhir fatwa Syaikh Al-Albani yang disampaikan oleh murid-murid beliau (dan mereka adalah orang yang paling tahu tentang fatwa Syaikh Al-Albani rahimahullahu) yang lebih layak untuk diviralkan agar umat tidak tertipu.
📜 INILAH FATWA MARKAZ AL-ALBANI TENTANG SAYYID QUTHUB
Telah sampai kepada kami banyak pertanyaan tentang pendapat terakhir guru kami Al-Imam Al-Albani rahimahullahu yang berkaitan dengan ucapan dan pemikiran Sayyid Quthub yang mengakibatkan sebagian orang goncang di dalamnya!
Maka kami katakan: Sesungguhnya ucapan yang jelas dan terang benderang yang kami ketahui dari guru kami Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dari dulu hingga sekarang tentang Sayyid Quthub serta ucapan dan pemikirannya adalah apa yang beliau tulis sendiri dengan tangan beliau dan inilah yang kita nukilkan dari beliau: "Sesungguhnya Sayyid Quthub tidak paham Islam, baik masalah ushul (prinsip agama atau aqidah) maupun masalah furu' (cabang agama)....(dan nampak) kejahilan serta penyimpangannya dari Islam."
Ditambah lagi dengan kritikan guru kami terhadap Sayyid Quthub tentang masalah sifat istiwa' Allah dan aqidah wihdatul wujudnya serta masalah berhukum dengan selain hukum Allah dll.
Adapun apa yang dipegangi oleh sebagian orang dari ucapan/komentar guru kami tentang sebagian dari ucapan Sayyid Quthub, maka itu hanyalah pendapat yang berkaitan dengan masalah tertentu, entah dalam rangka membantah yang ekstrim atau untuk menyatakan kebenaran (atau fatwa lama sebelum beliau tahu hakikat sebenarnya yang beliau telah rujuk darinya).
Dan ini di antara kebaikan serta objektivitas guru kami rahimahullahu, beliau banyak memberikan udzur atas penyelisihan Sayyid terhadap syariat (Syaikh Al-Albani tidak mengkafirkannya meski banyak ucapannya yang kufur seperti masalah wihdatul wujud) dikarenakan Sayyid bukanlah orang yang alim tentang syariat tapi dia hanyalah seorang sastrawan dan penulis.
Akan tetapi hal ini tidaklah bertentangan sama sekali dengan hukum secara menyeluruh terhadap Sayyid (bahwa dia jahil dan menyimpang).
Apa yang telah disampaikan di atas adalah bantahan atas pemikiran-pemikiran Sayyid Quthub dan kitab-kitabnya serta ucapan-ucapannya. Tidak ada di dalamnya vonis terhadap Sayyid tentang nasibnya di akhirat. Semoga Allah mengampuni dan memaafkannya.
Amman 18 Safar 1426 H
Tim Fatwa: Muhammad Musa Nashr, Salim bin Ied Al-Hilali, Ali Hasan Al-Halabi dan Masyhur Hasan Alu Salman.
(Sumber: https://kulalsalafiyeen [dot] com/vb/showthread [dot] php?t=7402)
▶️ Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: Yang ikut (gosip) bahwa Syaikh Al-Albani mengkafirkan Sayyid Quthub, maka dia sama dengan yang mengikuti (gosip) bahwa Syaikh Al-Albani memujinya di suatu waktu tertentu, mereka ini adalah ahlul ahwa' (pengekor hawa nafsu alias ahlil bid'ah).
(Bara-ah Ulama Al-Ummah Min Tazkiyah Ahlil Bid'ah wa Al-Madzammah hal. 38 oleh Syaikh Isham bin Abdillah As-Sinani)
▶️ Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi rahimahullahu adalah murid terdekat Syaikh Al-Albani yang lebih tahu tentang fatwa akhir Syaikh Al-Albani tentang Sayyid Quthub. Dan Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi rahimahullahu berkata tentang Sayyid Quthub sebagai berikut:
- Sayyid Quthub dan saudaranya Muhammad (Quthub) adalah duo mubtadi' (ahlil bid'ah) yang sudah tersingkap (kesesatannya).
(Al-Bida' Wa Al-Mubtadi'un hal. 59 footnote 2 oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi)
- Sayyid Quthub adalah ra'su fikri at-takfiir al-mu'ashir (kepala/dedengkot pemikiran takfir kontemporer).
(Da'isy Al-Iraq Wa Asy-Syam hal. 94 oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi)
- Di antara yang lebih dekat dan lebih masyhur, serta lebih jelas akan kejahilannya (Sayyid Quthub) dan penyimpangannya adalah penafsirannya tentang Laa Ilaha Illallahu dengan hakimiyah (tidak ada hakim kecuali Allah).
(Ad-Durar Al-Mutala'liah hal. 25 oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi)
- Sayyid Quthub di antara aqidah Khawarij dan Murji'ah
(Ad-Durar Al-Mutala'liah hal. 33)
- Di antara bantahan terhadap Sayyid dan aqidahnya (dalam mentakwil sifat-sifat Allah)....
(Ad-Durar Al-Mutala'liah hal. 44-46)
- Kejahilan Sayyid terhadap tauhid asma' wa sifat.
(Ad-Durar Al-Mutala'liah hal. 49)
- Sayyid Quthub mencaci sahabat Nabi: Mu'awiyah, Amru bin Ash, Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhum.
(Ad-Durar Al-Mutala'liah hal. 51-52)
- Sayyid Quthub mencela Nabi Musa alaihi as-salam.
(Ad-Durar Al-Mutala'liah hal. 53.)
Lihat juga kitab Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu "Haqqu Kalimati Al-Imam Al-Albani Fi Sayyid Quthub" dan "Targhim Al-Mujadil Al-Anid".
✅ Maka berhati-hatilah dari orang yang suka mentalbis dan selalu membuat syubhat. Rasulullah ﷺ bersabda:
فإذا رأيت الذين يتبعون ما تشابه منه فأولئك الذين سمى الله فاحذروهم
"Apabila engkau melihat orang-orang yang mengikuti yang mutasyabihat (samar-samar), maka merekalah yang dimaksud oleh Allah (yaitu yang dalam hatinya ada penyakit/penyimpangan), maka berhati-hatilah." (HR. Bukhari no. 4547)
Ustadz abdurahman thoyib
Jumat, 11 November 2022
Jika lisan seseorang tidak dibimbing akal, maka lisannya menunjukkan aibnya.
Jika lisan seseorang tidak dibimbing akal, maka lisannya menunjukkan aibnya.
===========================
Ucapan buruk seseorang adalah dalil kekotoran jiwanya.
Ustadz asmon nurijal
Seorang dari Perancis bertanya kepadaku,
Seorang dari Perancis bertanya kepadaku,
"Syaikh kami, bagaimana kami bermuamalah dengan orang-orang yg ekstrem dalam menjarh (mentahdzir)?".
Beliau menjawab, "Dengan sabar, doa dan bahasan (bantahan) ilmiyah. Jika tidak bisa, maka berpalinglah dari mereka dan jangan menyibukkan diri dengan mereka. Ya Allah, berilah mereka hidayah."
Syaikh Ali Hasan Al-Halabi rahimahullah.
Ustadz ridwan abu raihana
Yuk isi sosmed dengan mengajak manusia ke agama dan menjadi lebih baik serta menyebar manfaat bagi manusia.
Yuk isi sosmed dengan mengajak manusia ke agama dan menjadi lebih baik serta menyebar manfaat bagi manusia. Bisa juga untuk mereport akun atau konten yang meresahkan masyarakat.
Tidak lupa berdoa semoga kita ikhlas dan tidak terkena penyakit: "riya', gila popularitas, pencitraan saja tanpa aksi di dunia nyata"
Ustadz dr raehanul bahraen
Jagalah iman dalam hati Anda seperti Anda merawat sebuah pohon.
Jagalah iman dalam hati Anda seperti Anda merawat sebuah pohon. Sirami dengan nutrisi ilmu & amal salih agar berkembang tinggi menjulang. Jangan sampai ia mengering dan akhirnya mati.
.
.
.
#twitulama #nasehat #ulama #salaf #tauhid #sunnah #islam #muslim #muslimah #manhajsalaf #iman #akhirat #ibnulqoyyim #zikir #pohon
Orang yang CERDAS dan SAYANG pada dirinya harusnya banyak-banyak minta hidayah kepada Allah"
Syaikh Sulaiman ar-Ruhaily hafidzahullahu berkata:
"Orang yang CERDAS dan SAYANG pada dirinya harusnya banyak-banyak minta hidayah kepada Allah"
Syarah Usul Sittah
========
Beliau mengatakan ini karena sedang mensyarah kalimat penulis kitab yang menyatakan bahwa banyak orang cerdas dan cendikiawan yang terbolak balik cara berfikirnya. Sehingga memahami yang salah menjadi benar dan benar menjadi salah. Dan hanya taufik dan hidayah Allah yang bisa mengatasi hal ini.
Ustadz ratno abu muhammad
HUKUMAN YANG DISEGERAKAN BAGI YANG MENGHINA SUNNAH RASULULLAH ﷺ(Mata kaki ketutupan kain masuk neraka?!)
HUKUMAN YANG DISEGERAKAN BAGI YANG MENGHINA SUNNAH RASULULLAH ﷺ
(Mata kaki ketutupan kain masuk neraka?!)
Bisa saja hukuman itu Allah segerakan di dunia, dan bisa pula hukuman itu diberatkan oleh Allah Ta’ala di akhirat.
فَلْيَحْذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (📚 an Nuur 63)
Diantara kisah nyata tentang mereka yang mendapatkan hukuman di dunia karena menghina sunnah Rasulullah ﷺ adalah apa yang dikatakan oleh Abu Yahya as Saji:
“Suatu hari kami melewati salah satu jalan / lorong di Bashrah menuju pintu-pintu rumah ahli Hadits (guna bermajlis dengan mereka -pent), maka kami pun mempercepat langkah kami. Bersama kami pada saat itu ada seorang lelaki fasiq yang tertuduh pada agamanya, lalu ia berkata dengan tujuan memperolok-olok sunnah: ‘Angkatlah kaki-kaki kalian dari sayap-sayap Malaikat, jangan sampai kalian merusaknya (Ia ingin memperolok-olok sabda Nabi ﷺ yang menjelaskan bahwa para Malaikat mengepakkan sayap-sayapnya untuk para penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang mereka lakukan. Mungkin baginya perkara tersebut tak dapat diterima oleh akalnya -pent)’. Maka kemudian lelaki itu diam ditempatnya (tak dapat bergerak -pent) hingga kedua kakinya mengering dan akhirnya ia terjatuh” (📚 Bustanul ‘Arifin, an Nawawi Hal.92 )
Hampir hampir yang menghina sunnah Nabi ﷺ celaka dengan celaannya. Kita berlindung kepada Allah dari kebodohan dan kedunguan.
Ustadz yami cahyanto
SEBAB BERGELOMBANGNYA FITNAH
SEBAB BERGELOMBANGNYA FITNAH
✍🏻 Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah - rahimahullah - :
إنّنَا في زَمنٍ تَمُوجُ فِيه الفِتَن، وتَتَلاحَقُ فِيه النَوازِل والمِحَن، وعامَة الفِتَن سبَبُها أمرَان: قلّة العِلم، وضَعفُ الصَّبر.
Sesungguhnya kita berada pada zaman yang penuh dengan gelombang fitnah, dan silih bergantinya cobaan dan ujian, dan keumuman penyebab fitnah adalah dua hal: yaitu sedikitnya ilmu dan lemahnya kesabaran.
📚 al-mustadrak 'ala majmu al fatawa (5/127)
Ustadz Abu faith al pasamy
Kamis, 10 November 2022
MELUNAKKAN HATI
MELUNAKKAN HATI
Oleh: Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R. Rozikin)
Hati manusia itu keras seperti batu, bahkan bisa lebih keras lagi.
Melunakkannya adalah dengan tangisan.
Bukan tangisan karena sebab dunia, tapi tangisan karena takut (khauf) terhadap murka Allah atau tangisan haru nan syukur karena gembira atas nikmat Allah.
Seraya tetap kuatir tidak bisa menunaikan hak-hak syukur dengan baik.
Berbahagialah engkau yang masih bisa berlinang air mata karena Rabbmu.
Al-Gazzālī berkata,
«وقلب العبد كالحجارة أو أشد قسوة ولا تزول قسوته إلا بالبكاء في حال الخوف والشكر جميعاً». «إحياء علوم الدين» (4/ 81)
Artinya,
“Hati seorang hamba itu (keras) seperti batu atau lebih keras lagi. Kekerasan itu tidak hilang kecuali dengan tangisan dalam kondisi takut dan syukur sekaligus” (Iḥyā’ ‘Ulūmiddīn, juz 4 hlm 81)
Guru dan Murid Teladan
Guru dan Murid Teladan
Imam Syaukani rahimahullah menceritakan kisah guru beliau, Al-Hadda-i rahimahullah yg senantiasa hadir utk mengajar dalam keadaan apapun meski turun hujan lebat. Beliau menuturkan :
"Sekali waktu turun hujan deras mulai sebelum shubuh sampai mau waktu zhuhur. Dan kami ada pelajaran pada waktu syuruq (saat terbit matahari).
Saya tetap berangkat ke Jami' (masjid besar yg digunakan sebagai tmpt belajar); karena saya tahu, kondisi seperti ini tidak menghalangi syaikh (guru) kami utk datang mengajar.
Sampai disana, aku menunggu di tempat yg disiapkan utk belajar. Akan tetapi syaikh tidak datang dan tidak juga seorang murid pun padahal mereka sangat banyak.
Ketika datang hari berikutnya, Syaikh berkata kepadaku, "Apakah kemarin kamu datang kesini?".
Aku menjawab, "Ya."
Beliau berkata lagi, "Jika seandainya aku tahu engkau datang, tentu aku akan datang."
Kemudian beliau meminta maaf karena banyaknya pelajaran yg terluput."*
Begitulah para ulama, mereka tidaklah menjadi ulama dan menjadi teladan umat melainkan karena hati mereka yang sangat siap menerima ilmu sehingga ilmu melapangkan hati mereka lebih dari pada dunia.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
العلم يشرح الصدر ويوسعه حتى يكون أوسع من الدنيا
"Ilmu dapat melapangkan hati dan meluaskannya sehingga lebih luas dari pada dunia." (Zaadul Ma'ad, 2/23)
▪︎/\°/\°/\°/\°/\▪︎
*(Al-Badruth Thali' 1/63, dinukil dari Shuwa wa Kuwa, Syaikh Muhammad Bin Ismail Al-Muhanna, hal.314)
● Wadah Berbagi Faedah (Group Telegram) https://t.me/catatan_ridwan_aburaihana
● FB : https://www.facebook.com/ridwan.wira.18
● Link PPDB Ponpes Barokah Ilmu :
https://linktr.ee/ppbaim
Wara'nya kaum wanita dizaman salaf.
Wara'nya kaum wanita dizaman salaf.
Dahulu seorang wanita sedang mengadon tepungnya dan sampai khabar kepadanya bahwa suaminya telah meninggal dunia, dia mengangkat tangan dari adonan tersebut dan berkata :
هذا طعام قد صار لنا فيه شركاء .
Makanan ini telah menjadi harta peninggalan (warisan) bagi kami (yg ditinggalkan).
📚Ibnul Jauzi -Rahimahullah- Shifatus Shafwah (2/532).
Ustadz abu royan
Mu'tazilah pun menuduh asy'ariyah sebagai mujassimah
Mu'tazilah pun menuduh asy'ariyah sebagai mujassimah
Akidah Ahlussunnah adalah menetapkan nama dan sifat Allah apa adanya secara hakiki, tanpa melakukan tahrif, ta'thil, takyif dan tamtsil atau tasybih. Ini adalah akidah salafus shalih, tidak ada khilaf di antara mereka.
Jika orang yang berpegang pada akidah ini dituduh mujassimah (meyakini Allah punya jism [badan]), maka tidak perlu dihiraukan. Karena semua yang menafikan sifat-sifat Allah akan menuduh orang-orang yang menetapkan sifat sebagai mujassimah.
Bahkan mu'tazilah pun menuduh asy'ariyah, karomiyah dan kullabiyah sebagai mujassimah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan:
فالمعتزلة ، ونحوهم يسمُّون الصفاتية - الذين يقولون : إن الله تعالى حي بحياة ، عليم بعلم ، قدير بقدرة ، سميع بسمع ، بصير ببصر ، متكلم بكلام - يسمُّونهم : " مجسِّمة " ، " مشبِّهة " ، " حشوية " ، والصفاتية هم : السلف ، والأئمة ، وجميع الطوائف المثبتة للصفات : كالكلابية ، والكرامية ، والأشعرية ، والسالمية ، وغيرهم من طوائف الأمة
"Mu'tazilah dan yang semisal mereka, melabeli orang-orang shifatiyyah (yaitu yang meyakini Allah punya sifat ilmu, kekuasaan, pendengaran, penglihatan, berfirman) sebagai "mujassimah", atau "musyabbihah", atau "hasyawiyah". Dan orang-orang shifatiyyah yang dimaksud di sini adalah: para salaf dan imam-imamnya, dan seluruh sekte yang menetapkan (sebagian sifat) seperti kulabiyah, karomiyah, asy'ariyah, salimiyah dan sekte lainnya" (Majmu' Al Fatawa, 6/40).
Jadi, kalau anda meyakini akidah salaf dalam hal ini lalu dituduh mujassimah, santai saja. Memang sejak dulu sudah begitu.
Dan Ahlussunnah berlepas diri dari akidah tajsim atau mujassimah yang merupakan bentuk tasybih.
Ini dijelaskan secara ringkas dan padat oleh Nu'aim bin Hammad rahimahullah:
من شبه الله بخلقه فقد كفر ومن جحد ما وصف الله به نفسه فقد كفر، وليس ما وصف الله به نفسه ولا رسوله تشبيهاً
"Siapa yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, maka ia kufur. Siapa yang menolak menetapkan sifat yang Allah tetapkan untuk dirinya, maka dia kufur. Namun menetapkan sifat yang Allah tetapkan untuk diri-Nya atau ditetapkan oleh Rasul-Nya, bukanlah menyamakan Allah dengan makhluk" (Syarah Ushul I'tiqad Ahlissunnah karya Al Lalikai, 3 / 532).
No debat!
***
Join channel telegram @fawaid_kangaswad
Langganan:
Postingan (Atom)