Jumat, 19 November 2021

TERMASUK HAL YANG SERING DITINGGALKAN OLEH IMAM KETIKA TAKBIR INTIQOL

TERMASUK HAL YANG SERING DITINGGALKAN OLEH IMAM KETIKA TAKBIR INTIQOL

Disunnahkan memanjangkan kalimat takbir menjadi ALLOOHU AKBAR (sampai huruf lam itu dipanjangkan sekitar tujuh harokat) ketika berpindah rukun, walaupun ketika sedang duduk istirahah sehingga bacaan takbir intiqol terlihat panjang. 

---

Yang masih melakukan hal di atas saat ini hanyalah imam-imam sepuh. Sedangkan imam-imam muda sudah tidak mempraktikkan hal ini lagi. Imam muda hanya ingatnya nikah dan taaddud saja 😊. 

Demikian, dibahasakan secara bebas dari Syaikhuna Dr. Labib Najib.

---

Catatan:
Namanya saja takbir intiqol, takbir berpindah rukun. Takbir tersebut ada selama gerakan berpindah itu ada. Sebagaimana takbiratul ihram itu dengan mengangkat tangan, ucapan takbir dimulai ketika mulai mengangkat tangan dan takbir berhenti ketika tangan sudah diletakkan. Silakan lihat pembahasan hal ini dalam pembahasan takbiratul ihram.

Adapun dalil tentang takbir intiqol dan caranya, silakan simak uraian di bawah ini.

Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, tentang shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُكَبِّرُ فِى كُلِّ خَفْضٍ وَرَفْعٍ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir setiap gerakan naik dan turun… (HR. Ahmad 3659, Nasai 1091, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis di atas,

واستدل به الرافعي على أنه يكبر في جلسة الاستراحة فيرفع رأسه من السجود غير مكبر ثم يبتدئ التكبير جالسا ويمده إلى أن يقوم

Berdasarkan hadis ini, ar-Rafi’i menjadikannya dalil bahwa takbir dilakukan ketika duduk istirahat. Bangkit dari sujud tidak membaca takbir, kemudian mulai takbir di posisi duduk, dan dipanjangkan hingga berdiri. (al-Talkhis al-Habir, 1/625)

Demikian pula yang dinyatakan an-Nawawi. Dalam penjelasannya untuk shahih Muslim, Beliau mengatakan,

وقوله: يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ … هذا دليل على مقارنة التكبير لهذه الحركات وبسطه عليها فيبدأ بالتكبير حين يشرع في الانتقال إلى الركوع ويمده حتى يصل حد الراكعين … ويبدأ بالتكبير حين يشرع في الهوي إلى السجود ويمده حتى يضع جبهته على الأرض… ويشرع في التكبير للقيام من التشهد الأول حين يشرع في الانتقال ويمده حتى ينتصب قائما

Keterangan Abu Hurairah: ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir ketika turun sujud, kemudian bertakbir ketika bangkit…’ ini menunjukkan bahwa takbir itu mengiringi gerakan-gerakan tersebut. Dan dilakukan sepanjang gerakan perpindahan itu. Takbir dimulai ketika seseorang mulai bergerak untuk rukuk, dipanjangkan sampai dia di posisi rukuk… dia mulai takbir ketika hendak turun sujud, lalu dipanjangkan, hingga dia letakkan dahinya di tanah… dan takbir bangkit dari tasyahud awal dimulai ketika bergerak, dipanjangkan hingga tegak berdiri sempurna.. (Syarah Shahih Muslim, 4/99)

Kalau ada ulama lain menyanggah pendapat di atas, itu wajar-wajar saja sebagaimana dalam masalah fikih yang lain sering ada bantahan pendapat.

Semoga semakin berlapang dada dalam masalah ikhtilaf.

---

Muhammad Abduh Tuasikal 
13 Rabiul Akhir 1443 H