Selasa, 30 November 2021

Nasehat khusus untuk juniorku Mahasiswa UIM yg sudah menikah dan kembali ke Madinah meninggalkan istri di Indonesia.

Nasehat khusus untuk juniorku Mahasiswa UIM yg sudah menikah dan kembali ke Madinah meninggalkan istri di Indonesia. 

(Yang Terpaksa LDR karena belum mampu membawa istri ikut ke Madinah)

1. Bertakwalah kepada Allah jalla jalaaluh dimanapun antum berada.

Allah berfirman:

ومن يتق الله يجعل له مخرجا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah; Allah akan memberinya jalan keluar.

ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah; Allah akan memudahkan urusannya.

 Juga sabda nabi shallallahu alaihi wasallam:

اتق الله حيث ما كنت

Bertakwalah kepada Allah dimanapun antum berada.

2. Mintalah pertolongan dengan banyak sabar dan shalat.

يا أيها الذين آمنوا استعينوا بالصبر والصلاة إن الله مع الصابرين 

Wahai orang-orang beriman Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yg bersabar.

3. Perbanyak berdoa kepada Allah ta'ala agar antum dimudahkan untuk fokus belajar meskipun harus berpisah jauh dengan anak istri.

4. Selain kuliah, sibukkan diri antum dengan kegiatan² bermanfaat di luar kuliah, terutama kegiatan mulazamah kajian para ulama' di Masjid Nabawi setiap hari.

5. Kurangi komunikasi dengan istri sebisa mungkin, karena sangat sedikit manfaatnya dan banyak mudharatnya. Cukup komunikasi sekali, dua atau tiga kali seminggu. 

6. Usahakan jika antum mampu; bawalah anak & istri tinggal bersama di Madinah. 

7. Jika tidak mampu; Usahakan pulang kembali ke Indonesia setiap liburan; musim dingin dan musim panas (dua kali setahun).

8. Jika tidak mampu juga perbanyaklah puasa sunnah, semoga Allah azza wa jalla memudahkan urusan antum.

9. Bagi para orangtua dan  mertua;  yg mampu (kaya secara financial) bantulah anak/menantu antum untuk bisa membawa keluarga kesana, atau yg sdh membawa keluarga kesana juga tetap sangat butuh bantuan moril dan materil agar mereka bisa fokus menuntut ilmu.

Semoga nasehat ini bermanfaat untuk antum semua.

(Akhukum Iqbal Gunawan)
Ustadz Dr iqbal gunawan Ma 

Dipukuli Kepalanya Dengan Sandal Sampai Mengakui Allah di Atas Arsy

Dipukuli Kepalanya Dengan Sandal Sampai Mengakui Allah di Atas Arsy

عن عبد الله بن أبي جعفر الرازي أنه ضرب رأس قرابة له كان يرى رأي جهم و كان يضرب بالنعل على رأسه ويقول : لا. حتى تقول الرحمن على العرش استوى بائن من خلقه

Dari Abdullah bin Abi Ja'far ar-Rozi bahwa dirinya telah memukuli salah seorang dari kerabatnya yg berpemikiran jahmiyah, dia memukuli kepala salah seorang kerabatnya dengan sandal sambil mengatakan : Aku tidak akan berhenti sampai kamu mengakui dan mengatakan bahwa Allah yg Maha Pengasih istawa (bersemayam/tinggi) di atas Arsy, Bain (Terpisah tidak bersama dengan makhlukNya)

=============
Saya nukil dari kitab Ma'arij al-Qobul Syaikh Hafidz Hakamiy, jld.1 hlm.138
Ustadz abo musa 

Bid'ah yang seseorang divonis sebagai pengekor hawa nafsu -mubtadi'- adalah yang sudah masyhur dikalangan Ulama Ahlis Sunnah bahwa bid'ah tersebut menyelisihi Al Quran dan Sunnah, seperti bid'ah Khawarij, Rafidhah, Qadariyah dan Murji'ah". [Al Fatawa 35/414].

#VONIS_TABDI'
#NASEHAT_SYAIKH

✒Tweet Syaikh DR. Badar Al Utaibi hafidzahullah :

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

البِدعَةُ الَّتِي يُعَدّ بِها الرَّجُل مِن أهْلِ الأَهوَاءِ : مَا اشْتهَر عِندَ أَهلِ العِلمِ بِالسُّنّة مُخَالفَتُها لِلكِتابِ وَالسُّنّةِ؛ كَبدْعةِ الخَوارِجِ وَالرَّوافِضِ وَالقَدَريةِ وَالمُرجئَةِ. [الفتاوى (٣٥/ ٤١٤)].

فَلا تَبْدِيع فِي :
الأُمورِ الظنَّيةِ، وَلَا المَسائِل الاْجتِهادِيةِ سَائغَة الخِلَاف.

"Bid'ah yang seseorang divonis sebagai pengekor hawa nafsu -mubtadi'- adalah yang sudah masyhur dikalangan Ulama Ahlis Sunnah bahwa bid'ah tersebut menyelisihi Al Quran dan Sunnah, seperti bid'ah Khawarij, Rafidhah, Qadariyah dan Murji'ah". [Al Fatawa 35/414].

▪Maka tidak boleh mentabdi' dalam perkara yang masih dzanni dan perkara perbedaan ijtihadi yang ditoleransi,.
Ustadz muhammad alif

TIGA_KEBAIKAN#TIGA_KEBURUKAN

#TIGA_KEBAIKAN
#TIGA_KEBURUKAN

Dalam biografi seorang tabi'i yang bernama Tubai' bin 'Amir As Syami [Tahdzib Al Kamal 4/316] bahwa Ibnu Amr radiyaAllahu anhu pernah bertanya kepadanya tentang tiga kebaikan dan tiga keburukan? 
Maka beliau menjawab :

نَعَم، الخَيرَاتُ الثَّلاثُ :
اللِّسَانُ الصَّدُوقُ، وَقَلبٌ تَقيٌّ، وَامْرأَةٌ صَالِحةٌ.
وَالشَّراتُ الثَّلاثُ :
لِسانٌ كَذُوبٌ، وَقَلبٌ فَاجِرٌ، وَامْرَأةُ سٌوءٍ.

"Tiga kebaikan adalah
1. LISAN YANG JUJUR 
2. HATI YANG TAQWA
3. ISTRI YANG SHALEHAH. 
Sedangkan tiga keburukan adalah 
1. LISAN PENDUSTA
2. HATI YANG JAHAT
3. ISTRI YANG DURHAKA".

💻------------
https://t.me/dr_elbukhary

Dalam beberapa kitab fikih madzhab hanbali ada ibarat :ومن إئتم بقانت في فجر تابع الإمام وأمّنBarang siapa yang bermakmum kepada imam yang qunut subuh, maka dia ikuti imam qunut dan mengaminkan nya.

Dalam beberapa kitab fikih madzhab hanbali ada ibarat :

ومن إئتم بقانت في فجر تابع الإمام وأمّن

Barang siapa yang bermakmum kepada imam yang qunut subuh, maka dia ikuti imam qunut dan mengaminkan nya.

Meskipun Qunut selain pada solat witir itu makruh dalam beberapa redaksi kitab fikih madzhab.

Namun Imam Ibnu Qudamah dalam al-Mugni membuat sebuah fasal :

إذا أخذ الإمام في القنوت، أمن من خلفه ، لا نعلم فيه خلافا.

Jika Imam memulai Qunut, maka makmum dibelakang nya mengaminkan nya, dan kami tidak tahu ada hilaf dalam masalah ini.

Syekh Abdurrahman Ibn Qasim dalam Hasyiah nya menukilkan ucapan :

قال الشيخ : وإذا فعل الإمام ما يسوغ فيه الإجتهاد تبعه المأموم فيه، وإن كان هو لايراه، مثل القنوت في الفجر …

Syekh berkata : Jika imam solat melakukan sesuatu yang boleh berijtihad disitu, maka makmum mengikuti imam dalam hal itu, meskipun dia sendiri (si makmum) tidak berpendapat demikian, misalnya seperti Qunut subuh.

Karena itu kalau saya pribadi jika bermakmum dibelakang Imam yang Qunut saya ikutan, tapi kalau tidak maka juga tidak Qunut ... mungkin kita beda 
Ustadz ibnu majah 

Senin, 29 November 2021

. Imam Abu Hasan al Asyari رحمه الله تعالى saja di cap Mujassimah, sama pendekar asyairoh sekarang ini yaitu Hasan Saqqof yang banyak jadi Rujukan para Asyairoh.

Kalau kita para Salafiyyiin Selalu di tuduh Mujassimah sama teman2 Asyairoh, Maka di buat santai saja Ikhwah. !.

 Lah. Imam Abu Hasan al Asyari رحمه الله تعالى saja di cap Mujassimah, sama pendekar asyairoh sekarang ini yaitu Hasan Saqqof yang banyak jadi Rujukan para Asyairoh. Dan kebencian dia kepada salafi "wahhabi" udh meresap sampai tulang 
Pada menit ke 1:50 Dia dengan mantap mengakatan bahwa Imam Asyari رحمه الله dan juga imam baqilani رحمه الله ialah Tajsim/ mujassimah sebab telah menetapkan bagi Allah istawa, yad, ain dllnya dan bukan pencetus mazhab Asy'ari. 
    Kemudian dia mengatakan bahwa Asyairoh ialah sama saja bagaikan pinang di belah dua 11,12  dengan mu'tazillah. 
  * Dan sebenarnya yang mendirikan Aqidah Asy'ari ialah Imam Al gozali dan imam haromain yg di mana Aqidahnya sama dengan mu'tazilah bukan Abu hasan Al asyari. (Kata dia)
   Ane dulu masih kurang percaya waktu baca PDF kitab al ibanah tahqiq hasan saqqof yg dimana dia memvonis Abu hasan itu mujassimah. Setelah lihat dia ngomong di video baru yakin. 

https://youtu.be/Z9IP1UrNtQ8
Ustadz atori husen 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4232508403522460&id=100002900261489

Minggu, 28 November 2021

السؤال: هل من وقع في الشرك جاهلا يدخل في قوله تعالى: (إن الله لا يغفر أن يشرك به)؟

السؤال: هل من وقع في الشرك جاهلا يدخل في قوله تعالى: (إن الله لا يغفر أن يشرك به)؟

الجَوَابُ: إذا كان جاهلاً ولم يصل إليه دعوة ولا بلغته دعوة رسول من الرسل يعيش في منقطعٍ عن العالم فهذا أمره إلى الله، هذا أمره إلى الله يعتبر من أهل الفترة وأمره إلى الله، هذا بالنسبة للآخرة أما نحن فنعامله معاملة المشركين، في جنازته في مواريثه يعامله معاملة المشركين، لكن فيما بينه وبين الله هذا لا نتدخل فيه.
---------------
لتنزيل جميع فتاوى الشيخ صالح الفوزان المستخرجة من دروس شرح الفرقان بين أولياء الرحمن وأولياء الشيطان لابن تيمية (858 سؤال وجواب)
Ustadz ridwansyah
https://www.facebook.com/100000597872365/posts/5187121967984348/

Berkaitan dengan tasbih, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata;

Berkaitan dengan tasbih, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata;

‘Dan mungkin salah satu dari mereka menampakkan diri dengan meletakkan sajadah di bahunya, menunjukkan tasbih di tangannya dan menjadikannya sebagai ciri khas Agama dan shalat. 

Telah diketahui dengan penukilan yang mutawatir bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para Sahabat bukanlah seperti ini ciri khas mereka. Dahulu mereka bertasbih dan menghitungnya dengan jari jemari mereka sebagaimana dalam hadis, 

'Dan hitunglah dengan jari jemari, karena sesungguhnya (jari-jemari itu) akan ditanya dan akan berbicara'.

Mungkin salah satu dari mereka bertasbih dengan kerikil atau biji-bijian. 
Dan bertasbih dengan alat tasbih sebagian manusia memakruhkannya, dan ada beberapa dari mereka yang membolehkannya, akan tetapi tidak ada seorang pun yang mengatakan:

'Bertasbih dengan itu (biji-biji tasbih) dan yang semisalnya itu lebih utama daripada bertasbih dengan jari-jemari'.

[Majmu’ Faatwa 22/187]
https://www.facebook.com/100000456003325/posts/6820424491316017/

mencicipi “rasa” dari ibadah

Sesungguhnya hati jika sudah mencicipi “rasa” dari ibadah kepada Allah serta mengikhlaskan niat hanya untuknya, maka tak ada lagi baginya yang lebih manis, lebih lezat, serta lebih baik dari hal tersebut..

(Abul Abbas Ibnu Taimiyah - Al-Fatawa 10/178)
Ustadz yuspian

Selingan bersama Syekh Abdurrahman As Sa'di -rahimahullah-

Selingan bersama Syekh Abdurrahman As Sa'di -rahimahullah-

Ada seorang laki-laki yang memukul keledainya, lantas Syekh Sa'di menghampiri orang tersebut dan beliaupun mengingkari perbuatannya seraya berkata: Haram bagimu wahai fulan memukul hewan dengan cara kasar seperti ini. Dimanakah kasih sayangmu?!

Laki-laki itu menjawab: wahai Syekh! Keledaiku berisik dan malas, ia tidak akan mau berjalan kecuali dengan cara seperti ini. 

Lantas Syekh memegang tali keledai itu dengan lembut dan menariknya dengan pelan maka keledai itu pun berjalan tanpa ragu dan rasa enggan, Syekh berkata: Apa yang kamu lihat sekarang?! 

Maka laki-laki itu pun takjub dan berkata: sampai-sampai keledai tau bahwa engkau adalah seorang Syekh dan dia menjadi malu darimu lalu mematuhimu. 

Syekh pun tertawa mendengar ucapan laki-laki tersebut... ^ ^
[ مواقف اجتماعية من حياة الشيخ عبدالرحمن السعدي (ص١٤٤)] 
(بتصرف يسير)
Ustadz yasir muhammad fadhil 

HATI-HATI DARI KESYIRIKAN

*HATI-HATI DARI KESYIRIKAN*

✍️ Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu mengatakan :

قال ابن عباس -رضي الله عنه- :

" إن أحدهم يُشرك حتى يُشرك بكلبه فيقول لولا الكلب لسُرقنا الليلة ".
      
{ فتح الباري ١/١٧٤ }

Sesungguhnya salah seorang dari mereka ada yang melakukan kesyirikan hingga ia melakukan kesyirikan dengan anjingnya   Lantas ia berkata "kalau bukan karena anjing itu niscaya kita telah dicuri malam tadi".

📚 Fathul Bari (1/174)
Ustadz ridwansyah

Jenggot

Jenggot

Suatu ketika Syekh Al Albani Rahimahullah sakit lalu seorang dokter menemui beliau untuk mengobati beliau dan saat itu sang dokter adalah orang yang mencukur habis jenggot nya. 

Setelah memberikan obat dan ingin pergi dokter berkata kepada Syekh. 
Dokter: wahai Syekh berdoalah kepada Allah untukku. 

Maka Syekh rahimahullah berkata: 
جمَّلك الله بما جمَّل به الرجال
Semoga Allah menjadikanmu gagah dengan sesuatu yang menjadikan lelaki gagah (jenggot). 

#Senyum : D

 من طرائف الشيخ الألباني رحمه الله :
ذات مرة وهو مريض دخل عليه أحد الأطباء لعلاجه وكان الطبيب حليق اللحية 
بعد أن أعطى الدواء للشيخ وهَمَّ بالانصراف
قال : ادعي الله لي يا شيخ 
فقال الشيخ رحمه الله : 
جمَّلك الله بما جمَّل به الرجال 
📚 انظر [ دروس ومواقف وعبر 96 ]
Ustadz yasir muhammad fadhil 

Penyakit hati yang harus dihilangkan adalah gengsi ditegur bila benar keliru, ambil tauladan dari sahabat Ali Ibn Abi Thalib.

Penyakit hati yang harus dihilangkan adalah gengsi ditegur bila benar keliru, ambil tauladan dari sahabat Ali Ibn Abi Thalib.

Pernah ada yang bertanya kepadanya tentang sebuah masalah, dan beliau menjawab nya, namun ada orang lain yang meluruskan jawaba nya, maka sahabat Ali yang pada saat itu seorang khalifah berkata : anda benar dan saya salah, diatas orang berilmu masih ada yang jauh lebih berilmu.

Ambil tauladan dari sahabat Umar Ibn Khattab, pernah beliau ingin mematok mahar pernikahan untuk semua wanita pada saat itu seperti mahar nya anak anak Nabi, maka ada wanita tua berkata : anda tidak berhak melakukan nya, karena Allah mengatakan ( وأتيتم إحداهن قنطارا ).

Maka sahabat Umar berkata : Wanita tua ini benar dan Umar keliru, beliau juga berkata pada dirinya : masih lebih banyak orang yang jauh lebih faham (faqih) dari dirimu wahai Umar.
Ustadz ibnu majah

Siapa yang tidak punya ilmu, pemahaman, ketakwaan & kemampuan tadabbur, maka sedikit pun ia belum mencicipi lezatnya Al-Quran"

قال الإمام بدر الدين الزركشي -رحمه الله- :

” من لم يكن له علم وفهم وتقوى وتدبّر، لم يُدرك من لذّة القرآن شيئاً...“

[ البرهان في علوم القرآن - الزركشي ]
"Siapa yang tidak punya ilmu, pemahaman, ketakwaan & kemampuan tadabbur, maka sedikit pun ia belum mencicipi lezatnya Al-Quran"

[ Imam Az-Zarkasyi ]
Ustadz bagus ferry

Jumat, 26 November 2021

Setiap nikmat yg tidak mendekatkan diri (pemiliknya) kepada Allah 'Azza wa Jalla maka itu adalah bencana (petaka

"Setiap nikmat yg tidak mendekatkan diri (pemiliknya) kepada Allah 'Azza wa Jalla maka itu adalah bencana (petaka)" [Abu Haazim al A'raj seorang Taabi'iin lihat kitab Syu'ab al Iman]

Syaikh Muhammad Sholeh Al Munajjid
~Hafizhahullah Ta'ala~

lelaki adalah makhluk Allah yg paling indah

Ustadz Bey Arifin dan Kitab at Tauhid..

Ustadz Bey Arifin dan Kitab at Tauhid..

Ustadz Bey Arifin rahimahullah, lahir di Parak Laweh, Tilatang Kamang, Agam, Sumatera Barat pada 29 September 1917 dan meninggal di Surabaya, pada 30 April 1995. Beliau adalah salah seorang ulama, da'i, penulis, sekaligus mujahid yang pernah terjun langsung dalam perang 10 November 1945 di Surabaya. Beliau pernah diangkat menjadi Imam Tentara, yang merupakan bagian dari Pusat Rohani Islam Angkatan Darat, di Kodam Brawijaya. Beliau juga pernah mengabdi sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah Jawa Timur. 

Beliau merupakan salah seorang da'i yang ikut berjasa mempopulerkan kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Nusantara. 

Dalam salah satu karyanya, setelah Beliau berpanjang lebar menjelaskan peristiwa penodaan Masjidil Haram oleh gerombolan Juhaiman al Utaibi, Ustadz Bey Arifin kemudian memberikan nasehat untuk kaum muslimin sebagai berikut :

"Kalau di tempat tersuci yang diberi kehormatan oleh Allah dan Rasul-Nya peristiwa keonaran yang paling busuk dapat terjadi, maka insaflah kita bahwa kejadian yang demikian itu juga bisa terjadi atas masjid-masjid kita sendiri. Yaitu bila ada pemuda dan remaja kita yang dapat disesatkan oleh pemimpin atau ulama-ulama sesat, mereka pompakan dan tanamkan kepada pemuda dan remaja kita bahwa semua imam dan khatib masjid-masjid yang ada sekarang ini adalah orang-orang sesat, orang yang sudah menyimpang dari ajaran Allah dan Rasul-Nya. Lalu mereka tanamkan kepada pemuda-pemuda kita bahwa hanya ulama dan pemimpin mereka sajalah yang benar, maka mereka lalu mendirikan masjid sendiri, atau merebut masjid-masjid yang ada sekarang ini dengan mempergunakan alat senjata. Maka akan terjadilah apa yang terjadi di Masjidil Haram."

"Sebab itu di samping berbangga dan bersyukur bahwa perkembangan agama Islam di tanah air kita sekarang ini amat baik, banyak pemuda dan remaja yang memenuhi masjid-masjid menunaikan shalat, maka asalah kewajiban kita mengisi pemuda dan remaja kita itu dengan ajaran agama yang benar, agar mereka jangan sampai tertarik ke dalam aliran-aliran yang sesat."

"Soal-soal kepercayaan dan kesesatan harus sering dikhutbahkan dan diceramahkan kepada remaja dan pemudia kita, jangan hanya soal ibadat atau hukum saja. Ajarkanlah kepada remaja dan pemuda kita buku 'Kitabut Tauhid' karangan Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul : 'Bersihkan Tauhid Anda dari Noda Syirik.'"

(selesai dinukil dari buku "Kumpulan Khutbah Jum'at jilid 3, halaman 126-127)

------------------------------------------------

Catatan tambahan dari kami :

Terjemahan Kitab At Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang diberi judul “Bersihkan Tauhid Anda dari Noda Syirk” yang disinggung oleh Ustadz Bey Arifin di atas diterbitkan oleh Bina Ilmu Surabaya pada tahun 1979. Boleh jadi ini merupakan terjemahan pertama di Nusantara terhadap kitab karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.

Terjemahan ini dikerjakan oleh sekelompok da'i yang bertugas sebagai Imam Tentara di Kodam Brawijaya, termasuk diantaranya Ustadz Bey Arifin dan Ustadz Drs. Dja'far Soedjarwo. 

Dan Ustadz Bey Arifin lah yang diberi kesempatan untuk memberikan kata pengantar dalam terjemahan ini mewakili para penerjemah lainnya.

Dalam pengantarnya, Ustadz Bey Arifin menceritakan latar belakang penerjemahan kitab ini : 

“Beberapa tahun terakhir ini sudah berkurang cacian terhadap faham Wahabi, malah secara diam-diam semua ajaran Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab sudah banyak diajarkan dan disebarkan untuk kemurnian agama Islam dari penyelewengan-penyelewengan, baik mengenai kepercayaan (iman) atau peribadatan. Maka tepat betullah waktunya sekarang ini menyebarkan buku karawangan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, agar dapat diketahui  dan dibaca oleh setiap ummat Islam bangsa kita. Lebih-lebih oleh mereka yang beberapa waktu sebelumnya sudah anti danmencaci ajaran yang sangat berguna dan benar ini.” 

Selanjutnya Ustadz Bey Arifin mengatakan : 

“Kami percaya, bila setiap ummat Islam membaca dan merenungkan isi buku ini akan dapat membersihkan aqidah (tauhid) mereka dari segala kotoran syirk yang masih melekat pada diri mereka masing-masing.” 

Beliau melanjutkan : 

“Siapa saja yang sudah membaca buku ini dan mengetahui bagaimana aqidah tauhid yang benar itu, wajib menyebarkannya kepada siapa saja, dimana pun mereka berada. Lebih-lebih untuk diri sendiri dan keluarga. Sedapat-dapatnya dibacakan bab demi bab dalam pengajian-pengajian rutin di masjid-masjid dan mushalla-mushalla. Dan ajarkanlah di sekolah-sekolah umum dan madrasah-madrasah.”

(selesai nukilan)

Ustadz Bey Arifin, semoga Allah merahmatinya..

Perbedaan ghibah dan buhtan

*Perbedaan ghibah dan buhtan* 

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

أَتَدْرُونَ ما الغِيبَةُ؟ قالوا: اللَّهُ ورَسولُهُ أعْلَمُ، قالَ: ذِكْرُكَ أخاكَ بما يَكْرَهُ قيلَ أفَرَأَيْتَ إنْ كانَ في أخِي ما أقُولُ؟ قالَ: إنْ كانَ فيه ما تَقُولُ، فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وإنْ لَمْ يَكُنْ فيه فقَدْ بَهَتَّهُ

Apakah kalian tahu apa itu ghibah?". Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Nabi bersabda: "Ghibah adalah kalian membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai". Ada yang bertanya: "Bagaimana jika ia benar wahai Rasulullah?". Nabi menjawab: "Jika yang kalian bicarakan itu benar, kalian sedang melakukan ghibah terhadapnya. Namun jika tidak benar, kalian sedang melakukan buhtan terhadapnya

📚 (HR. Muslim no. 2589).

*Catatan:*
Buhtan itu dalam bahasa Indonesia maknanya: fitnah; tuduhan palsu; tuduhan tanpa dasar.
Ustadz ridwansyah

Siapa yang tidak menyukai ilmu, tidak ada kebaikan padanya

Siapa yang tidak menyukai ilmu, tidak ada kebaikan padanya. (Imam Syafi'i - Tarikh Dimasyq 15/407)
Ustadz yuspian 

barang siapa yang mengklaim, bahwa RasuluAllah mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu mendatang, maka sungguh ia telah berbuat dusta yang besar atas nama Allah, karena Allah berfirman yang artinya," tidak ada seseorang yang dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara ghaib, kecuali Allah semata

Aisyah berkata," barang siapa yang mengklaim, bahwa RasuluAllah mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu mendatang, maka sungguh ia telah berbuat dusta yang besar atas nama Allah, karena Allah berfirman yang artinya," tidak ada seseorang yang dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara ghaib, kecuali Allah semata".

Dalam ayat yang lain, Allah juga berfirman, yang artinya," dan disisi-Nya lah kunci-kunci yang ghaib, tidak mengetahuinya kecuali Dia".(QS. Al-an'aam 59).
Ustadz mustofa ahmada 

Adalah 'Adi bin Hatim radhiyallahu anhu, biasa memberi serpihan roti untuk semut. Saat ditanyakan hal tersebut, beliau menjawab, “mereka juga punya hak ketetanggaan terhadap kita.”

Adalah 'Adi bin Hatim radhiyallahu anhu, biasa memberi serpihan roti untuk semut. Saat ditanyakan hal tersebut, beliau menjawab, “mereka juga punya hak ketetanggaan terhadap kita.”

(Diriwayatkan Ad-Darimi dalam Hayat Al-Hayawan Al-Kubra 2/217)

Dalam sebuah fatwanya, Syaikh Bin Baz rahimahullah melarang membuang sisa makanan di tempat sampah, di jalanan, di tempat kotor, atau di tempat-tempat yang dihinakan. Akan tetapi letakkanlah di tempat yang layak dan nampak bagi hewan-hewan yang membutuhkan.

(Lihat Majmu' Fatawa 39/23)

Maka jangan dibungkus plastik lalu diikat dan ditumpuk dalam sampah. Ketahuilah ada pahala sedekah dan rahmat Allah yang bisa diraih dari sisa makanan kita jika dinikmati oleh kucing, ayam, anjing, semut, ikan, dsb.

Rasulullah ﷺ bersabda, “kebaikan kepada setiap makhluk yang organ tubuhnya masih basah (masih hidup), dinilai sedekah.”

(HR. Bukhari 2363)

Dan beliau juga bersabda, “rahmatilah siapa saja di bumi, maka Yang Di Langit akan merahmati kalian.”

(HR. Abu Daud 4941)
Ustadz yuspian langgi 

Tidaklah seorang muslim banyak bershalawat ke atas Nabi ﷺ kecuali Allah akan terangi hatinya, ampuni dosanya, lapangkan dadanya & mudahkan urusannya

"Tidaklah seorang muslim banyak bershalawat ke atas Nabi ﷺ kecuali Allah akan terangi hatinya, ampuni dosanya, lapangkan dadanya & mudahkan urusannya"

[ Bustānul Wā'izhīn - Ibnul Jauzi ]
Ustadz bagus ferry 
قال الإمام ابن الجوزي -رحمه الله-:

" واعلموا أنه ما من عبد مسلم أكثر الصلاة على محمد ﷺ إلا نوّر الله قلبه ، وغفر ذنبه ، وشرح صدره ، ويسّر أمره "

[ بستان الواعظين ورياض السامعين - ابن الجوزي ]

Kamis, 25 November 2021

Dalam masalah ijtihad tidak boleh di inkari , yaitu seseorang tidak boleh baginya mengingkari seorang Mujtahid atau seorang muqolid dalam perkara yg sifatnya bisa/boleh diijtihadkan walaupun kita mengatakan kebenaran Hanya satu

" Dalam masalah ijtihad tidak boleh di inkari , yaitu seseorang tidak boleh baginya mengingkari seorang Mujtahid atau seorang muqolid dalam perkara yg sifatnya bisa/boleh diijtihadkan walaupun kita mengatakan kebenaran Hanya satu " . - Syeik Mansur Albahuti dalam syarahnya almuntaha. 

dan pendapat seperti inipun diucapkan oleh syeik muhammad bin abdul wahab. syeik utsaimin pun begtu.

Nah kalao kita berpegang pada pendapat ini saja insyaallah saling memaklumkan dan menghormati.  

*nda bosan mengkampayekan ucapan seperti ini. meski sudah berulang2
https://www.facebook.com/100001336925893/posts/4500136203374233/

ROMANTISNYA PARA WANITA SALAF YANG TUMBUH BERSAMA ILMU

📚 ROMANTISNYA PARA WANITA SALAF YANG TUMBUH BERSAMA ILMU

 Lihat kepada puteri Imam Said bin Musayyib - rahimahullah - setelah menikah, keesokan harinya suaminya sekaligus murid ayahnya bersiap untuk pergi mendatangi majlis Said bin Musayyib, dia bertanya kepada suaminya: "Ingin pergi ke mana?

Suaminya memjawab: "Ke majlisnya Said untuk belajar ilmu.

Maka puteri Said bin Musayyib berkata: "Duduklah, akan saya ajarkan padamu ilmu Said bin Musayyib.

MasyaaAlloh - keadaan seperti ini adalah hal yang paling romantis didalam kehidupan rumah tangga, suami dan istri yang tidak tersibukkan dengan bertamasya ketaman-taman dunia. Sebab jika hanya sebatas melihat bunga-bunga dunia, dan aroma sedapnya saja, maka didalam rumah akan lebih indah lagi didalam taman-taman ilmu.

Bunga-bunga tidak akan layu, aromanya tidak akan hilang, pemandangan yang indahnya tidak sebatas dipelupuk mata tapi sampai kedalam hati. Seperti itulah jika rumah tangga diatas ilmu.
Ustadz abdurahman patri 

Rabu, 24 November 2021

Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat

Umar bin Khattab berkata,

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]
Ustadz abdurahman patri 

Do'a tak terkabul?! perhatikan petuah Tabiin ini

Do'a tak terkabul?! perhatikan petuah Tabiin ini

Suatu hari, Ibrahim bin Adham rahimahullah berlalu melewati pasar Bashrah. Manusia pun berkumpul kepadanya seraya berkata, "Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya:
ادعوني أستجب لكم 
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian". (Ghafir:60) 
Sudah sekian lama kami berdoa tapi tidak dikabulkan?"

Beliau menjawab:

يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ، مَاتَتْ قُلُوبُكُمْ فِي عَشَرَةِ أَشْيَاءَ، أَوَّلُهَا: عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ، الثَّانِي: قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِهِ، وَالثَّالِثُ: ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَهَ، وَالرَّابِعُ: ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ، وَالْخَامِسُ: قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا، وَالسَّادِسُ: قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا، وَالسَّابِعُ: قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَهُ، وَالثَّامِنُ: اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ، وَالتَّاسِعُ: أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا، وَالْعَاشِرُ: دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ

"Wahai penduduk Bashrah, hati kalian telah mati pada sepuluh perkara,

Pertama, kalian mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-Nya.

Kedua, kalian membaca Al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkannya.

Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.

Keempat, kalian mengaku memusuhi syaithan, tapi kalian mencocokinya.

Kelima, kalian mengatakan bahwa kami mencintai surga, tapi kalian tidak beramal untuk (memasuki)nya.

Keenam, kalian mengatakan bahwa kami takut dari neraka, tapi kalian menggadai diri-diri kalian untuk neraka.

Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian adalah benar adanya, tapi kalian tidak bersiap untuknya.

Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-aib saudara-saudara kalian, sedang kalian mencampakkan aib-aib kalian sendiri.

Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat Rabb kalian, tapi kalian tidak bersyukur kepada-Nya.

Kesepuluh, kalian telah mengubur jenazah kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya."

[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilayatul Auliya 8/15-16]
ustadz yasir muhammad fadhil 

Dalam sahihain diceritakan baginda Nabi pernah setor bacaan al-Quran kepada sahabat Ubay Ibn Ka’ab atas perintah dari Allah.

Dalam sahihain diceritakan baginda Nabi pernah setor bacaan al-Quran kepada sahabat Ubay Ibn Ka’ab atas perintah dari Allah.

Hal itu bukan bertujuan agar Nabi memperbaiki bacaan nya kepada sahabat Ubay dan supaya lebih mutqin.

Namun tujuannya adalah agar mengajarkan kepada kita ummat nya untuk tidak gengsi dan sombong, tidak mau belajar kepada junior atau yang lebih rendah manzilah nya dari kita.

Imam Nawawi ketika mengomentari hadits ini beliu berkata :

Para Ulama mengambil banyak pelajaran dari kisah ini, diantara nya adalah tauladan tentang kerendahan hati, jangan sampai orang yang faadhil (utama) enggan belajar kepada yang mafdhul (yeng lebih rendah manzilah nya).

Jangan sampai sifat gengsi, egois, sombong membuat kita terhalang dari pintu ilmu dan kebaikan.
Ustadz ibnu majah 

Selasa, 23 November 2021

Siapa yang tidak bahagia dengan Firman Allah, tetapi lebih senang dengan ucapan manusia, maka sedikit ilmunya, buta hatinya, dan telah menyia-nyiakan usianya

"Siapa yang tidak bahagia dengan Firman Allah, tetapi lebih senang dengan ucapan manusia, maka sedikit ilmunya, buta hatinya, dan telah menyia-nyiakan usianya"

[ Mālik ibn Dīnār ]
قال مالك بن دينار - رحمه الله - : 

" من لم يأنس بحديث الله عن حديث المخلوقين فقد قلَّ علمُهُ، وعَمِيَ قلبُه، وضيَّع عمرَه "

[ روضة العقلاء - ابن حبان ]
Ustadz bagus ferry

Pengertian Zuhud yang Benar

*Pengertian Zuhud yang Benar*

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

والزهد المشروع هو: ترك الرغبة فيما لا ينفع في الدار الآخرة، وهو: فُضول المباح التي لا يستعان بها على طاعة الله.

"Zuhud yang sesuai dengan syariat adalah meninggalkan keinginan pada hal-hal yang tidak bermanfaat di negeri akhirat, yaitu hal-hal mubah yang melebihi kebutuhan yang tidak membantu ketaatan kepada Allah."

📚 Sumber: Majmuu' al-Fataawaa, jilid 10, hlm. 21 )
Ustadz ridwansyah

BENCI JADI CINTAAdalah Tsumamah Bin Utsal, seorang tokoh Bani Hanifah (بني حنيفة) yang berasal dari Yamamah (Nejd), berhasil ditawan pasukan berkuda (خيلا) yang dikirim oleh Rasulullah Shalallohu Alaihi Wassallam pada sebuah peperangan.

BENCI JADI CINTA

Adalah Tsumamah Bin Utsal, seorang tokoh Bani Hanifah (بني حنيفة) yang berasal dari Yamamah (Nejd), berhasil ditawan pasukan berkuda (خيلا) yang dikirim oleh Rasulullah Shalallohu Alaihi Wassallam pada sebuah peperangan. 

Ia kemudian diikat di salah satu tiang diantara tiang-tiang di Masjid Nabawi. 

Rasulullah keluar (hendak sholat) dan menemuinya kemudian bersabda:  "Apa yang ada dalam benakmu wahai Tsumamah?"Dia menjawab: "Dalam benakku adalah hal yang baik wahai Muhammad (maksudnya Rasulullah dikenal sebagai orang yang pemaaf lagi baik), jika engkau membunuhku berarti engkau membunuh orang yang mempunyai darah (maksudnya jika ia dibunuh, maka pengikutnya akan balas dendam dan menumpahkan darah), namun jika engkau berbuat baik padaku, berarti engkau telah berbuat baik pada orang yang pandai berterima kasih. Dan jika engkau menginginkan harta katakan saja, engkau akan diberi sekehendakmu."

Kemudian Rasulullah meninggalkannya hingga keesokan harinya, beliau bertanya: "Apa yang ada 
dalam benakmu wahai Tsumamah?" Dia menjawab: "Keadaanku adalah sebagaimana yang telah aku katakan padamu, namun jika engkau berbuat baik padaku, berarti engkau telah berbuat baik pada orang yang pandai berterima kasih. Jika engkau membunuhku berarti engkau membunuh orang yang mempunyai darah. Dan jika engkau menginginkan harta katakan saja, engkau akan diberi sekehendakmu." 

Kemudian Rasulullah meninggalkannya, hingga esok harinya, beliau bertanya lagi: "Apa yang ada dalam benakmu wahai Tsumamah?" Dia menjawab: "Keadaanku adalah sebagaimana yang telah aku katakan padamu, namun jika engkau berbuat baik padaku, berarti engkau telah berbuat baik pada orang yang pandai berterima kasih. Jika engkau membunuhku berarti engkau membunuh orang yang mempunyai darah. Dan jika engkau menginginkan harta katakan saja, engkau akan diberi sekehendakmu." 

Kemudian Rasulullah Shalallohu Alaihi Wassallam bersabda: 
"Bebaskanlah Tsumamah!" Lalu dia pergi menuju ke arah pohon kurma dekat masjid, kemudian mandi dan masuk masjid lalu berkata: 

أشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمداً عبده ورسوله
"Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai Muhammad, demi Allah, tadinya tidak ada wajah yang paling aku benci di muka bumi ini selain wajahmu, akan tetapi kini wajahmu adalah wajah yang paling aku cintai. 

Demi Allah, tadinya tidak ada agama yang paling aku benci selain agamamu, namun sekarang agamamu adalah agama yang paling aku cintai. Demi Allah tadinya tidak ada negeri yang paling aku benci selain negerimu, kini negerimu adalah negeri yang paling aku cintai.

Sesungguhnya pasukanmu menangkapku, saat aku hendak umrah, bagaimana pendapatmu?" Rasulullah menyampaikan berita gembira kepadanya, dan beliau memerintahkan padanya agar pergi umrah. Saat tiba di Mekkah, seorang berkata kepadanya: "Apakah kamu telah pindah 
agama?" Dia menjawab: "Tidak, akan tetapi aku memeluk agama Islam bersamaRasulullah. Demi Allah, tidak akan datang kepada kalian sebiji gandumpun dari Yamamah sampai kalian mendapat izin dari Rasulullah Shalallohu Alaihi Wassallam.

Inilah indahnya Islam, bahkan saat peperangan sekalipun Allah Azza Wa Jalla memrintahkan agar berbuat baik pada setiap tawanan. Tidak mendzolimi mereka dan semaksimal mungkin memberikan perlakuan terbaik kepada mereka. Hingga bukan tidak mungkin, kebencian yang sudah mendarah daging sekalipun terhadap agama ini akan berubah 180 derajat menjadi cinta yang begitu  besar..... ماشاء الله
---------------------
(Sedikit Rangkuman dari kajian pagi ini bersama Fadhilatussyeikh Abdul Rozaq bin Abdul Muhsin Al Badr حفظه الله pada hadist ke 1155 di kitab مختصر صحيح مسلم للحافظ المنذري).

Masjid Nabawi Madinah Al Munawwarah
Selasa, 18 Rabiust Tsani 1443

Fauzy (Aboe Fatih Al ANSHARI)

#masjidnabawi 
#madinahalmunawwarah 

-------------------------
Catatan lain diluar kajian, bahwa Hadist ini yang menjadi dasar diperbolehkannya Non Muslim memasuki kota Madinah. Seperti yang telah disampaikan oleh Syaikh Utsman Al-Khamis, asal Kuwait. Beliau menyampaikan bahwa di tahun ke-9 Hijriyah, Nabi shallallahu alaihi wa alihi wa sallam, menawan Tsumamah bin Utsal dengan cara diikat di salah satu tiang masjid Nabawi. Padahal dia saat itu seorang musyrik yang halal darahnya.

Pembolehan tersebut, karena tidak didapati dalil yang melarangnya dan asal hukumnya mubah. Hal ini dapat diambil contoh di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, banyak utusan dan orang-orang kafir musyrik menemui Rasulullah di dalam kota Madinah. (Bisa diperiksa di رد المحتار 6/387 مواهب الجليل 3/381 روضة الطالبين 10/308-310 كشاف القناع 3/135).
Ustadz muhammad fauzy ilham 
https://www.facebook.com/1287495972/posts/10221641656172521/

Minggu, 21 November 2021

Mengapa para sahabat dan ulama ahlussunnah yang datang setelah mereka selalu memperingatkan tentang bahayanya bid'ah ??

Mengapa para sahabat dan ulama ahlussunnah yang datang setelah mereka selalu memperingatkan tentang bahayanya bid'ah ??

Ada beberapa alasan yang menyebabkan mereka selalu memperingatkan tentang bid'ah:

1. Karena bid'ah merupakan bentuk penambahan terhadap agama ini

2. Karena bid'ah merupakan syari'at yg dibuat² dan tidak diridhai oleh Allah

3. Karena di dalam kebid'ahan ada bentuk keserupaan dengan musuh² Allah dari kaum yahudi dan nasrani

4. Karena amalan bid'ah melazimkan penghinaan terhadap syari'at islam

5. Karena dengan melakukan bid'ah, ia meyakini bahwa agama ini belum sempurna

6. Karena dengan melakukan bid'ah, ia menentang ayat² alqur'an dan hadits² rasulullah yang memperingatkan penganutnya tentang bahaya bid'ah

(Disarikan dari perkataan syeikh bin baaz dalam fatawa beliau)
Ustadz aslam 

Ingin Membantah, Malah Jadi Sarana Hidayah

Ingin Membantah, Malah Jadi Sarana Hidayah

Adalah Khalil Harras, awalnya seorang sufi fanatik dan memusuhi Ibnu Taimiyah, tidak tanggung-tanggung ia juga pakar filsafat dan mantiq, sehingga rancangan disertasinya di Azhar untuk membantah Ibnu Taimiyah, karena ia mendengar bahwa Ibnu Taimiyah ini musuhnya filsafat dan mantiq -bidang yang yang ditekuninya- hingga beliau di Kairo mengumpulkan karya-karya Ibnu Taimiyah dan menelaahnya dengan serius sekitar 3 bulan lamanya untuk membantah dan mengkritisnya. 
Ketika sudah selesai membaca belasan buku Ibnu Taimiyah, rekan-rekannya bertanya kepada Syaikh: “Apa yang sudah engkau dapatkan?”, 
Syaikh menjawab: “Aku baru tahu Islam yang benar, tidaklah aku dapati dalam kitab-kitabnya kecuali al-haq”. 
Karena perubahan sikap ini, Syaikh juga merubah metode penulisan disertasinya, dengan memberi judul disertasinya “Raaid an-Nahdhah al-Islamiyah; Ibnu Taimiyah as-Salafi” (Pelopor Kebangkitan Islam; Ibnu Taimiah as-Salafi), namun dalam ketika disertasi ini dicetak menjadi buku, judulnya berubah sedikit menjadi “Baaits an-Nahdhah al-Islamiyah; Ibnu Taimiyah as-Salafi”, kalau diterjemahkan ke Indonesia barangkali tidak terpaut jauh.

Tentu saja hidayah ini karena taufik dari Allah semata, namun karya Ibnu Taimiyah telah menjadi sarana hidayah irsyad yang Syaikh dapatkan, sungguh betapa banyak orang yang mendapatkan hidayah dengan perantaraan karya Ibnu Taimiyah. Maha Suci Allah yang memberikan hidayah kepada hamba-Nya.

Siapakah Khalil Harras?

Namanya Muhammad Khalil Harras.
Lahir di desa Syin, Markaz Qathur, Provinsi Gharbiyah yang beribukota di Thanta di Mesir.
Lahir tahun 1334 H/1916 M, mulai masuk Azhar tahun 1926 M, lulus dari S1 Fakultas Ushuluddin tahun 1940 M. Ia mendapatkan gelar doktor dalam bidang Tauhid dan Mantiq.

Beliau adalah dai dan akademisi, awalnya menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar.
Beliau kemudian dipinjamkan ke Saudi Arabia berdasarkan permintaan Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah untuk mengajar di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah di Riyadh, kemudian dipinjamkan lagi hingga menjadi Ketua Syu’bah (Jurusan) Aqidah di Pascasarjana Fakultas Syariah Universitas Imam (Ummul Qura Makkah sekarang), dimana jurusan ini diadakan khusus untuk mengakomodasi beliau.
Lalu kembali ke Mesir dan menjadi Wakil Ketua Jamaah Anshor Sunnah , kemudian menjadi Ketuanya di Kairo.
Pada tahun 1973 -2 tahun sebelum wafatnya- bersama dengan Dr. Abdul Fattah Salamah mendirikan Jamaah Dakwah Islamiyah di Provinsi Gharbiyah, dan menjadi ketuanya yang pertama.

Diantara murid beliau yang menonjol adalah:
Syaikh Allamah Muhammad Aman al-Jami
Syaikh Allamah Ali bin Nashir al-Faqihi
Syaikh Abdul Fattah Salamah dll.

Beliau wafat pada tahun 1975 M. 
Semoga Allah merahmati beliau dan ulama muslimin.

🖋️ Ust Andre Lutfi,Lc -Hafizhollah-

Dikutip dari berbagai sumber.

=================================
Tautan unduh pdf:
https://waqfeya.net/book.php?bid=1949

Sabtu, 20 November 2021

Diantara ciri utama Salafi adalah semangat dalam menutut ilmu syar'i, dengan belajar dan mengajar

#WAHAI_SALAFI
#BELAJAR_DAN_BELAJARLAH..

Berkata Syaikh DR. Muhammad Umar Bazmul hafidzahullah (Kasykul, 5557) :

"Diantara ciri utama Salafi adalah semangat dalam menutut ilmu syar'i, dengan belajar dan mengajar",. 

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah : 

العِلْمُ الشَّرْعِيُّ مِنْ أَعَوْنِ الْأَشْيَاءِ عَلَى حُسْنِ الْقَصْدِ وَالْعَمَلِ الصَّالِحِ فَإِنَّ الْعِلْمَ قَائِدٌ وَالْعَمَلُ سَائِقٌ

"Ilmu Syar'i adalah sesuatu yang sangat berperan membantu seseorang untuk memperbaiki niat dan amal shalehnya, karena ilmu adalah pemimpinnya sedangkan amalan adalah pengemudinya".

✒--------
رزقني الله وإياكم العلم النافع والعمل الصالح،.

Untuk Para Ibu Demi Masa Depan Putrinya

.:: Untuk Para Ibu Demi Masa Depan Putrinya

1. Hormatilah suamimu ketika dia di rumah atau di luar rumah, dan bersegeralah memenuhi kebutuhannya, khususnya di depan putri-putrinya.

2. Jangan bertikai dengan suami di depan anak-anak, never! Perselisihan yang terjadi tidak boleh melewati pintu kamar tidur.

3. Sengajalah meminta izin suami di depan putri-putrinya, bila ingin masuk atau keluar atau apa saja.

4. Jangan pernah menampakkan pembangkangan atas perkataan suami di depan putri-putri.

5. Bagi istri-istri penguasa terhadap suaminya, yang ikut campur dalam segala urusan suaminya bahkan mengintrogasi suami (Kenapa jendelanya dibuka? Bagaimana kamu keluar sendirian kemarin?! Kenapa beli roti ini?dll), seakan dialah komandan di rumah, menyuruh, memerintah dan melarang di rumah.
Yakinlah bahwa putri-putrinya kelak akan menjadi fotocopy dirinya, secara otomatis dia akan menguasai suaminya seperti yang dia lihat di ibundanya, dan bila ternyata dia mendapatkan suami yang memiliki kepribadian yang berbeda dengan ayahnya, maka tiada solusi kecuali CERAI.

6. Seorang istri tidak boleh memberikan izin bagi lelaki untuk memasuki rumahnya dikala  suaminya tidak di rumah, walaupun dia itu adalah teman dekat keluarga ataupun tetangga.

7. Seorang ibu yang mulia akan bersolek dan berdandan untuk suaminya, dengan sengaja dia menunjukkan hal itu di depan putri-putrinya seraya menjelaskan bahwa itu adalah hak suami, dan dia juga tidak bersolek ketika keluar rumah, atau di depan orang yang bukan suami, untuk memberi contoh nyata pada putri-putrinya

8. Istri yang sholelah tidaklah pelit dan tidak pula boros untuk urusan rumah, dia berada di tengah.

9. Sangat indah sekali, bila anak-anak meminta sesuatu pada ibunya dan sang ibu berkata kepada mereka: “Kita akan menanyakannya pada ayah, dan kita tidak akan melakukan sesuatu kecuali bila direstui olehnya”. 
Dengan sering kalinya melakukan hal ini, maka akan tertancap di dalam diri putri-putri penyerahan tongkat kepemimpinan pada lelaki, dan tidak boleh seorang wanita menelanjangi suaminya dari pakaian kepemimpinan dengan dalih gender dan kebebasan.

10. Istri yang sholehah akan menyambut kedatangan suaminya dengan wajah yang ceria dan tidak langsung mengadukan tingkah anak-anak yang menyebalkan atau tetangga, atau apa saja. Namun ia akan mencari waktu yang tepat.

11. Tidaklah elok seorang istri mengadukan kehamilannya, urusan menyusui, atau pekerjaan rumah di depan putri-putrinya karena hal itu akan terekam di memorinya.

12. Tatkala ada tetangga atau temen wanita memintanya untuk turut berkunjung ke rumah fulanah, hendaklah sang ibu berkata pada mereka dan diperdengarkan pada putri-putrinya, ‘Aku akan memberitahu suamiku, bila dia setuju maka aku akan ikut”, dan tatkala suaminya datang maka ia memberitahu suaminya tanpa nada paksaan,”Apakah ia diperbolehkan untuk berkunjung ke rumah fulanah”, dan bila suaminya diam saja, maka ia tidak memaksa, dan lansung memberi tahu temannya bahwa ia tidak bisa ikut, di depan putri-putrinya.

13. Bila sang ayah memerintahkan kepada anggota keluarga suatu perintah, maka hendaklah sang ibu bersegera melaksanakannya dan menyuruh anak-anak bersegera, dan mengajarkan pada mereka pentingnya mematuhi perintah suami, tatkala anak-anak merasakan hal itu maka ia akan tumbuh besar menghormati nahkoda yang kelak mengemudikan bahteranya agar tidak pecah dan tenggelam di samudra.

14. Tatkala seorang istri meminta kepada suaminya berbagai macam permintaan yang melelahkan suaminya karena ketidak mampuannya, maka kelak putrinya akan menirunya tatkala mereka menjadi istri.

15. Seorang istri yang duduk ngobrol bersama tetangga atau temannya menceritakan rahasia-rahasia rumah tangganya, maka kelak putrinya akan dengan mudah menyingkap rahasia suaminya di depan orang lain, tatkala ia menjadi istri.

insyaAllah dengan menjalankan nasehat-nasehat ini, kelak putri-putri kita akan menjadi istri-istri dan ibu-ibu yang mencetak mujahid-mujahid dakwah masa depan.

[Dari Kitab Kaifa Takun Ahsan murobbi fil ‘alam,  h 44-45, diterjemahkan oleh Ust. Syafiq Basalamah, M.A]

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺎﺗِﻨَﺎ ﻗُﺮَّﺓَ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Al Furqon: 74).

______
Postingan ini dipublikasikan oleh page IKuttab Media Edukasi (2018)
Ustadz Dr aris munandar 

Jumat, 19 November 2021

TERMASUK HAL YANG SERING DITINGGALKAN OLEH IMAM KETIKA TAKBIR INTIQOL

TERMASUK HAL YANG SERING DITINGGALKAN OLEH IMAM KETIKA TAKBIR INTIQOL

Disunnahkan memanjangkan kalimat takbir menjadi ALLOOHU AKBAR (sampai huruf lam itu dipanjangkan sekitar tujuh harokat) ketika berpindah rukun, walaupun ketika sedang duduk istirahah sehingga bacaan takbir intiqol terlihat panjang. 

---

Yang masih melakukan hal di atas saat ini hanyalah imam-imam sepuh. Sedangkan imam-imam muda sudah tidak mempraktikkan hal ini lagi. Imam muda hanya ingatnya nikah dan taaddud saja 😊. 

Demikian, dibahasakan secara bebas dari Syaikhuna Dr. Labib Najib.

---

Catatan:
Namanya saja takbir intiqol, takbir berpindah rukun. Takbir tersebut ada selama gerakan berpindah itu ada. Sebagaimana takbiratul ihram itu dengan mengangkat tangan, ucapan takbir dimulai ketika mulai mengangkat tangan dan takbir berhenti ketika tangan sudah diletakkan. Silakan lihat pembahasan hal ini dalam pembahasan takbiratul ihram.

Adapun dalil tentang takbir intiqol dan caranya, silakan simak uraian di bawah ini.

Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, tentang shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُكَبِّرُ فِى كُلِّ خَفْضٍ وَرَفْعٍ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir setiap gerakan naik dan turun… (HR. Ahmad 3659, Nasai 1091, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan hadis di atas,

واستدل به الرافعي على أنه يكبر في جلسة الاستراحة فيرفع رأسه من السجود غير مكبر ثم يبتدئ التكبير جالسا ويمده إلى أن يقوم

Berdasarkan hadis ini, ar-Rafi’i menjadikannya dalil bahwa takbir dilakukan ketika duduk istirahat. Bangkit dari sujud tidak membaca takbir, kemudian mulai takbir di posisi duduk, dan dipanjangkan hingga berdiri. (al-Talkhis al-Habir, 1/625)

Demikian pula yang dinyatakan an-Nawawi. Dalam penjelasannya untuk shahih Muslim, Beliau mengatakan,

وقوله: يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ … هذا دليل على مقارنة التكبير لهذه الحركات وبسطه عليها فيبدأ بالتكبير حين يشرع في الانتقال إلى الركوع ويمده حتى يصل حد الراكعين … ويبدأ بالتكبير حين يشرع في الهوي إلى السجود ويمده حتى يضع جبهته على الأرض… ويشرع في التكبير للقيام من التشهد الأول حين يشرع في الانتقال ويمده حتى ينتصب قائما

Keterangan Abu Hurairah: ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir ketika turun sujud, kemudian bertakbir ketika bangkit…’ ini menunjukkan bahwa takbir itu mengiringi gerakan-gerakan tersebut. Dan dilakukan sepanjang gerakan perpindahan itu. Takbir dimulai ketika seseorang mulai bergerak untuk rukuk, dipanjangkan sampai dia di posisi rukuk… dia mulai takbir ketika hendak turun sujud, lalu dipanjangkan, hingga dia letakkan dahinya di tanah… dan takbir bangkit dari tasyahud awal dimulai ketika bergerak, dipanjangkan hingga tegak berdiri sempurna.. (Syarah Shahih Muslim, 4/99)

Kalau ada ulama lain menyanggah pendapat di atas, itu wajar-wajar saja sebagaimana dalam masalah fikih yang lain sering ada bantahan pendapat.

Semoga semakin berlapang dada dalam masalah ikhtilaf.

---

Muhammad Abduh Tuasikal 
13 Rabiul Akhir 1443 H

Kamis, 18 November 2021

umurmu umurmu

Aku tidak pernah melihatnya absen di majlis bahasa dan nahwu selama lima puluh tahun."

Abul 'Abbas Tsa'lab menceritakan tentang Ibrahim al-Harbi, 

ما فقدت إبراهيم الحربي من مجلس لغة ولا نحو من خمسين سنة
"Aku tidak pernah melihatnya absen di majlis bahasa dan nahwu selama lima puluh tahun."

Hingga ad-Daraquthni pun berkata tentangnya, "Beliau diserupakan dengan Imam Ahmad dalam zuhud, ilmu dan wara'." -Rahmatullah 'alaihim-

Adapun hari ini, baru belajar 1/2 tahun, bahkan baru 1/2 kali pertemuan sudah menyerah, tapi sudah berani berijtihad atau melakukan  jarh wa ta'dil layaknya Imam Ahmad atau Yahya bin Ma'in secara lisanul halnya.
Ustadz abu ibrahim 

Tidaklah dua orang yang saling bersaudara karena Allah, kemudian keduanya berpisah melainkan dikarenakan dosa yang dikerjakan salah satu dari keduanya

قال بعض السلف: ما تواخى اثنان في اللّه فتفرّق بينهما، إلا بذنب يرتكبه أحدهما

Sebagian salaf berkata: "Tidaklah dua orang yang saling bersaudara karena Allah, kemudian keduanya berpisah melainkan dikarenakan dosa yang dikerjakan salah satu dari keduanya." (al-Hub Fiillah wa Huquq al-Ukhuwah, asy-Syaikh Ahmad Farid, hlm.40, Daar al-Bukhari, Buaidah)
Ustadz amrullah tarmizi

Seorang pencuri memasuki rumah Imam Malik bin Dinar Rahimahullah

Seorang pencuri memasuki rumah Imam Malik bin Dinar Rahimahullah. Ternyata tidak ada barang yang bisa dicuri. Yang terlihat hanyalah Imam Malik bin Dinar yang sedang menunaikan shalat. Tatkala beliau selesai shalat, beliau melihat pencuri itu dan Iapun berkata ; "kamu datang untuk mengambil perhiasan dunia dan kamu tidak mendapatkannya, tapi apakah kamu memiliki perhiasan dinegeri akhirat kelak?" Terhenyak dan kaget sipencuri. Maka Imam Malik bin Dinar memberikan nasehat dan peringatan sehingga menangislah sipencuri. Akhirnya, berangkatlah keduanya untuk menunaikan shalat berjamaah, maka sontak orang-orang dimasjid terheran-heran dengan keduanya, bagaimana mungkin seorang ulama terbesar berjalan dengan seorang pencuri terbesar?! sungguh aneh dan tidak masuk akal. Akhirnya mereka bertanya ke Imam Malik bin Dinar, maka beliau berkata;  "dia datang untuk mencuri barang kita, maka kitapun mencuri hatinya."

Tarikh Islam karya Imam Dzahabi: 2/144
Ustadz ali sutan sanusi 

Rabu, 17 November 2021

Sedikit namun halal akan diberkahi. Dan yang haram walaupun banyak, Allah Ta’ala akan hilangkan dan musnahkan keberkahannya.

Sedikit namun halal akan diberkahi. Dan yang haram walaupun banyak, Allah Ta’ala akan hilangkan dan musnahkan keberkahannya.

Ibnu Taimiyah - Majmu’ Al-Fatawa 28/646
Ustadz yuspian

Di antara keindahan bahasa Al-Quran adalah, Allah memilih kata "di atas" (على) untuk digandeng dengan "petunjuk / kebenaran" (هدى) & memilih kata "di dalam" (في) untuk digandeng dengan kesesatan (ضلال)Salah satu rahasia maknanya :

Di antara keindahan bahasa Al-Quran adalah, Allah memilih kata "di atas" (على) untuk digandeng dengan "petunjuk / kebenaran" (هدى) & memilih kata "di dalam" (في) untuk digandeng dengan kesesatan (ضلال)
Salah satu rahasia maknanya :

Karena Ahlul Haq seolah berada di atas, sehingga bisa memandang ke arah manapun sesuai yang ia inginkan dengan leluasa. 

Sementara Ahlul Batil, seolah "terkurung" dan "tenggelam" di dalam gelapnya kebatilan, sehingga ia tidak bisa memandang dengan leluasa dan tak tau arah ke mana ia menghadap & melangkah.

Seperti Firman Allah :

وَإِنَّآ أَوۡ إِيَّاكُمۡ لَعَلَىٰ هُدًى أَوۡ فِي ضلالٍ مبين

"... dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada di atas kebenaran atau (tenggelam) di dalam kesesatan yang nyata."

[ QS. Saba' : 24 ]
Ustadz bagus ferry

Saat aku dalam keadaan lapang/sehat kemudian aku mampu bersyukur maka sungguh lebih aku cintai dari cobaan yang menderaku dan aku mampu bersabar

Berkata  Al-imam Mutharrif bin Abdillah Rahimahullah:

"Saat aku dalam keadaan lapang/sehat kemudian aku mampu bersyukur maka sungguh lebih aku cintai dari cobaan yang menderaku dan aku mampu bersabar" 

Uddatus shaabirin:177
Ustadz ali sutan 

Selasa, 16 November 2021

Kalau seorang pria menikahi wanita sholehah, maka sungguh dia akan menjalani hidup yang harmonis, sekalipun ia miskin. (Syaikh Shaleh Al-Fauzan dalam Al-Ittihaf hlm. 858)

Kalau seorang pria menikahi wanita sholehah, maka sungguh dia akan menjalani hidup yang harmonis, sekalipun ia miskin. (Syaikh Shaleh Al-Fauzan dalam Al-Ittihaf hlm. 858)

Berlaku pula sebaliknya, banyak wanita yang memilih suami di awal pernikahan dengan motivasi yang beragam, mulai dari ketampanan, kemapanan, bahkan garis keturunan.

Namun, tanyalah wanita-wanita yang telah mencicipi asam-manis kehidupan rumah tangga. Ternyata suami sholeh, bertakwa, berakhlak, bertanggung jawab, itulah yang membahagiakan dan menjadikan mereka tentram.

Hal itu telah terbukti dan banyak kita saksikan dari rumah-rumah orang-orang beriman. Mereka diliputi kebahagiaan, anak-anak yang menyejukkan mata, hubungan suami istri yang sakinah dan penuh mawaddah, walau secara ekonomi jauh dari standar cukup.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah dahulu memperingatkan, “fadzhfar bidzaatid diin, taribat yadaak,, utamakanlah yang memiliki agama, jika tidak kau akan merugi.”

Seorang ulama salaf juga pernah berkata, “siapa yang menikah karena menginginkan kehormatan maka dia akan hina. Siapa yang menikah karena cari harta maka dia akan melarat. Namun siapa yang menikah karena agamanya maka Allah akan kumpulkan untuknya harta dan kehormatan bersama agama.”

Berkata Imam Syaukani Rahimahullah Ta'aala:

🖋 Bagaimana Kita

Berkata Imam Syaukani Rahimahullah Ta'aala:

Ketika engkau melihat seorang yang apabila  bertemu dengan istrinya: akhlaknya buruk, pelit dan sedikit kebaikannya. Namun jika ia bertemu dengan orang lain, maka ia akan bersikap lemah lembut, berakhlak mulia, hilang rasa pelitnya dan banyak kebaikan. Maka tidak diragukan lagi barangsiapa yang demikian kondisinya, sungguh ia telah terhalang dari petunjuk Allah dan telah menyimpang dari jalan yang lurus. 

( Nailul Authar: 2/264 )
Ustadz ali sutan 

Imam As Syathibi رحمه الله berkata : فَكُلُّ مَنِ اقْتَدَى بِالصَّحَابَةِ فَهُوَ مِنَ الفِرْقَةِ النَّاجِيَةِ"Setiap orang yang mengikuti (manhajnya) shahabat maka ia termasuk Firqah Najiyah". [Al I'tisham 2/252].

#AHLUS_SUNNAH
#FIRQAH_NAJIYAH

Imam As Syathibi رحمه الله berkata : 

فَكُلُّ مَنِ اقْتَدَى بِالصَّحَابَةِ فَهُوَ مِنَ الفِرْقَةِ النَّاجِيَةِ

"Setiap orang yang mengikuti (manhajnya) shahabat maka ia termasuk Firqah Najiyah". [Al I'tisham 2/252].
Ustadz muhammad alif

TEGASNYA HANABILAH TERHADAP AHLUL BIDA'

TEGASNYA HANABILAH TERHADAP AHLUL BIDA'

Dimaklumi bahwa Ahlussunnah di masa dulu –pasca masa Imam Ahmad bin Hanbal– sering dijuluki Hanabilah/Hanbaliyah meskipun mereka dari berbagai madzhab fiqih. Yang penting Aqidahnya mengikuti para salaf maka dijuluki Hanabilah, sebab Imam Ahmad dan Hanabilah lah yang terkenal paling konsisten dengan Aqidah dan Manhaj salaf di masa tersebut.

Ibnu Baththah pernah menyebutkan bahwa sebagian Jama'ah kajian-nya Imam Al-Barbahariy yang suka hadir di majelisnya itu ada juga dari kalangan orang awam. Suatu ketika seorang jama'ahnya Imam Al-Barbahariy yang awam pernah melewati seorang Ahli Bid'ah dalam keadaan mabuk (maklum, masih awam).

Berkatalah si Ahli Bid'ah tersebut: "Yang begini ini para Hanbaliyah?" (merendahkan si pelaku maksiat yang Sunni itu)

Kemudian dijawab oleh Si Pemabuk yang ahlussunnah tersebut:

ﺍﻟﺤﻨﺒﻠﻴﺔ ﻋﻠﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺻﻨﺎﻑ:
ﺻﻨﻒ ﺯﻫﺎﺩ ﻳﺼﻮﻣﻮﻥ ﻭﻳﺼﻠﻮﻥ ،
ﻭﺻﻨﻒ ﻳﻜﺘﺒﻮﻥ ﻭ ﻳﺘﻔﻘﻬﻮﻥ ،
ﻭﺻﻨﻒ ﻳﺼﻔﻌﻮﻥ ﻛﻞ ﻣﺨﺎﻟﻒ ﻣﺜﻠﻚ.

 "Hanbaliyah itu terbagi menjadi 3 kelompok (fokus garapan); 
– Para Zuhhad (orang-orang zuhud yang rajin shaum dan rajin shalat) 
– Para penuntut ilmu yang rajin menulis dan tafaqquh fid diin
– Para jawara yang suka menampar setiap penyelisih sunnah model kamu!" 

Kemudian Si Pemabuk itu pun menampar dan membully orang tersebut.

[ath-Thabaqat, 2/43. & Al-Manhaj, 2/37]

Ya, Hanabilah/Hanbaliyah memang dari dulu paling tegas kepada Ahlul Bida'. Bahkan pernah dikatakan oleh para ulama, 

"Ahlul Bida' tak ada yang betah di negeri Hanabilah"

✍🏻 Akhukum, 
Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar

Senin, 15 November 2021

Meninggalkan perintah di sisi Allah itu lebih besar dibanding melanggar larangan, karena Adam dilarang memakan buah dari pohon terlarang lalu dilanggar dengan memakannya, tetapi pada akhirnya Allah menerima taubatnya. Sedangkan iblis diperintahkan sujud kepada Adam, namun ia enggan sujud, pada akhirnya Allah tidak menerima taubatnya"

Sahl bin Abdullah (At Tustariy) :
"Meninggalkan perintah di sisi Allah itu lebih besar dibanding melanggar larangan, karena Adam dilarang memakan buah dari pohon terlarang lalu dilanggar dengan memakannya, tetapi pada akhirnya Allah menerima taubatnya. Sedangkan iblis diperintahkan sujud kepada Adam, namun ia enggan sujud, pada akhirnya Allah tidak menerima taubatnya"

Ibnul Qayyim : " Dosa melanggar larangan itu pada umumnya bersumber dari syahwat dan hajat, sedangkan dosa meninggalkan perintah itu umumnya bersumber dari kesombongan, padahal seseorang tidak masuk surga jika di hatinya ada kesembongan walau hanya seukuran dzarrah. Sedangkan orang yang meninggal di atas tauhid bisa masuk surga walaupun dia pernah berzina maupun mencuri"
Ustadz muhammad faqih

Menurut mazhab syafi'i kotoran ayam itu najis maka konsekuensinya haram memperjual-belikannya. Tapi dikalangan petani jual-beli kotoran ayam itu lumrah. Solusinya yaitu

Menurut mazhab syafi'i kotoran ayam itu najis maka konsekuensinya haram memperjual-belikannya. Tapi dikalangan petani jual-beli kotoran ayam itu lumrah.

Solusinya 
Solusinya adalah dengan Naqlul Yad, yaitu memindahkan kepemilikan. Jadi, yang punya kotoran ini menggugurkan kepemilikannya atas kotoran kemudian kepemilikannya ini diganti uang. Jadi bukan kotorannya yang dibeli, tapi kepemilikannya yang diganti uang. 

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri berikut,

و يجوز نقل اليد عن النجس بالدراهم كما في النزول عن الوظائف و طريقه ان يقول المستحق له اسقطت حقي من هذا بكذا فيقول الاخر قبلت

“Boleh memindahkan tangan (kepemilikan) dari benda najis dengan diganti dirham sebagaimana meletakkan jabatan. Caranya, orang yang mempunyai benda najis berkata, ‘Saya meletakkan atau menggugurkan hakku atas benda ini dengan ganti uang sekian.’ Kemudian yang lain berkata, ‘Saya terima.’”

Demikian menurut Syafi'iyyah sebagai solusi. 

Sementara bagi Hanabilah, Aman. Karena mereka menganggap bahwa kotoran dari hewan yang halal dimakan dagingnya adalah suci. Meski kotor, tapi tidak najis. Sehingga menjualbelikannya tidak masalah... 

Wallahu A'lam.

Akhukum, 
Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar

Sabtu, 13 November 2021

Persahabatan Kekal Abadi

🤝🏻 Persahabatan Kekal Abadi

Allah ta'ala berfirman:

ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَئِذِۭ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ

"Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa."
(Q.S. Az-Zukhruf: 67)

"(Maksudnya) teman-teman dalam kemaksiatan di dunia, sebagian mereka akan berlepas diri dari sebagian yang lain pada hari kiamat. Akan tetapi, orang-orang yang bersahabat dalam ketaatan, maka, sungguh, persahabatan mereka akan kekal abadi di dunia dan akhirat." (at-Tafsir al-Muyassar)

☆ *Diantara Adab Persahabatan:*

1. Niat yang tulus dalam bersabahat
2. Persahabatan karena Allah ta’ala
3. Menasihati dan mengingatkannya bila salah dan keliru
4. Memberinya hadiah dan tidak menolak hadiah darinya
5. Mendoakan kebaikan baginya 
6. Menyukai kebaikan bagi dirinya 
7. Ikut merasakan kesedihan atau kebahagiaannya
8. Membelanya bila ada yang menggunjingnya
9. Menutupi aib dan kekurangannya
10. Jujur, terus terang dan tidak berdusta kepadanya 
11. Tidak mengkhianatinya 
12. Menghormatinya 
13. Menjaga perasaannya
14. Saling tolong-menolong dalam kebaikan
15. Senantiasa menjaga hubungan persahabatan
16. Memaafkan kesalahannya 
17. Berteman dengan teman-teman baiknya 
18. Menunaikan hak-hak dirinya
19. Menolong dan membelanya dalam kebenaran
20. Bersabar dalam menjalin persahabatan, dll.

(Mausu'ah al-Aadaab al-Islamiyyah, Abdulaziz as-Sayyid Nada)

🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa

Zuhud itu meninggalkan yang tak bermanfaat untuk akhirat. Sementara wara' itu meninggalkan yang bisa memadharatkan diri di akhirat

Zuhud itu meninggalkan yang tak bermanfaat untuk akhirat. Sementara wara' itu meninggalkan yang bisa memadharatkan diri di akhirat. Sehingga Zuhud lebih tinggi maqomnya dari wara'. Demikian simpulan Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

🌏 Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar

Jumat, 12 November 2021

Makna husnul khãtimah (meninggal dalam keadaan yang indah)*

*معنى حُسن الخاتمة*

🛏️ *Makna husnul khãtimah (meninggal dalam keadaan yang indah)*

💭 *Dari hal yang sering kita dengar dari para guru kita kalimat husnul khãtimah namun mungkin banyak dari kita yang belum memahami hakikat maknanya ataupun yang kita pahami adalah hal yang salah atau kurang tepat, karenanya kami sebutkan bagaimana makna sebenarnya, semoga bermanfat buat saya dan buat semuanya. 🤲🏻*

*قال الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين - رحمه اللّه تعالى - :*

*🎙️Asy-Syaikh Al-Allãmah Muhammad bin Shãlih Al-Útsaimin -rahimahullãh- berkata*

*ليس المقصود من حسن الخاتمة أن تموت و أنت في المسجد أو على سجادة الصلاة أو تموت و المصحف بين يديك*

‼️ *Bukanlah yang dimaksudkan dari husnul khãtimah (meninggal dalam keadaan yang baik adalah engkau meninggal di masjid atau sujud diatas sajadah untuk salat atau engkau meninggal sementara Al-Qurán ada ditanganmu.*

*فقد مات خير البرية جمعاء و هو على فراشه.مات صديقُه الصديقُ أبو بكر و هو خيرُ الصحابة على فراشه.مات خالد بن الوليد على فراشه و هو الملقب بسيف الله المسلول و الذي خاض ١٠٠ معركة و لم يخسر أياً منها*

👑 *Telah meninggal manusia terbaik yakni Nabi Muhammad shallallãhu àlaihi dan ia berada daiatas pembaringannya, telah meninggal sahabatnya Ash-shiddiq Abu Bakar dan ia meninggal diatas pembaringannya, telah meninggal Khãlid ibnul walid diatas pembaringannya dan ia dijuluki Saifullãh Al-Maslul dan ia ikut 1000 jihad, dan sedikitpun ia tidak kalah darinya.*

*ولكِنَّ حُسْنَ الخاتمة:*

👍 *Dan akan tetapi akhir penutup kematian yang baik adalah:*

*✓• أن تموتَ و أنت بريءٌ من الشرك .*

💫 *Engkau meninggal dalam keadaan engkau BERSIH dari KESYIRIKAN.*

*✓• أن تموتَ و أنت بريءٌ من النفاق.*

💫 *Engkau meninggal dalam keadaan engkau BERSIH dari KENIFAQKAN.*

*✓• أن تموتَ و أنت مفارقٌ للمبتدعة بريءٌ من كل بدعة*

💫 *Engkau meninggal dalam keadaan engkau telah berpisah dengan mubtadi' SELAMAT dari seluruh BID'AH.*

*✓• أن تموتَ و أنت على الكتاب و السنة و مؤمنٌ بما جاء فيهما دون تأويل*

💫 *Engkau meninggal dalam engkau diatas petunjuk al-kitab dan sunnah dan beriman terhadap apa yang ada pada keduanya tanpa menta'wilnya.*

*✓• أن تموتَ و أنت خفيفُ الحمل من دماء المسلمين و أموالِهم و أعراضِهم ، مؤدياً حق الله عليك و حق عباده عليك*

💫 *Engkau meninggal dan bebas dari merusak darah kaum muslimin, harta dan kehormatan mereka, dan engkau menunaikan hak Allãh atasmu dan hak hamba-Nya terhadapmu.*

*✓• أن تموتَ سليمَ القلب طاهرَ النوايا و حَسَنَ الأخلاق ؛ لا تحملُ غلاً و لا حقداً و لا ضغينةً لمسلم*

💫 *Engkau meninggal dalam keadaan hati selamat, NIAT BERSIH dan akhlak yang indah dan tidak membawa kedengkian, TIDAK DENDAM dan IRI HATI terhadap sesama muslim.*

*✓• أن تصلي خمسَكَ في وقتها مع الجماعة لمن لهم حقُّ الجماعة و تؤدي ما افترضه اللهُ عليك*

💫 *Engkau shalat lima waktu pada waktunya bersama dengan jamaáh bagi siapa yang berhak untuk berjamaáh, dan engkau tunaikan hal yang Allãh wajibkan atasmu.*

*Doa dari saya penerjemah*

🤲 *Ya Allãh jadikanlah perkaraku dan perkara kalian seluruhnya menjadi baik didunia dan akhirat*
🤲 *Jadikanlah kami termasuk dari orang yang meninggal dalam keadaan husnul khãtimah.*

*📚 |[ فتاوى نور على الدرب📚*

🖋 *Ustadz Tamrin  Al Bughisy*
*( Pengasuh grup Komunitas Belajar)*
🕌 *Daarul Hadits Ma'bar, Yaman*

💎💎💎💎💎💎💎

Keselamatan ada pada tiga hal: makan makanan halal, menunaikan yang wajib-wajib, dan meneladani Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Keselamatan ada pada tiga hal: makan makanan halal, menunaikan yang wajib-wajib, dan meneladani Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Sahl bin Abdillah - Tafsir Al-Qurthubi 2/208
Ustadz yuspian

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Isma'il dari Qais dia berkata; Abu Bakar berdiri lalu memuji Allah dan mensucikan-Nya kemudian berkata; wahai manusia sesungguhnya kalian membaca ayat ini, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ" _Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk._" (QS. Al-Ma`idah ayat 105).

📌 Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Isma'il dari Qais dia berkata; Abu Bakar berdiri lalu memuji Allah dan mensucikan-Nya kemudian berkata; wahai manusia sesungguhnya kalian membaca ayat ini,

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ

" _Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk._" (QS. Al-Ma`idah ayat 105). 

Dan sesungguhnya kami mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, 

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُنْكِرُوهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابِهِ

" _Sesungguhnya jika manusia melihat kemungkaran kemudian mereka tidak mengingkarinya, maka hampir saja Allah akan menimpakan siksa kepada mereka semua_." (HR Ahmad no. 1. Isnadnya sahih menurut Syekh Syu'aib al-Arna'uth)

---
📲 t.me/sunnaheduofficial

Sahl bin Abdullah at Tustari rahimahullah berkata:"Meninggalkan perintah di sisi Allah itu lebih besar dibanding melanggar larangan, karena Nabi Adam 'alaihissalam dilarang memakan buah dari pohon terlarang lalu dilanggar dengan memakannya, tetapi pada akhirnya Allah Ta'ala menerima taubatnya.

Sahl bin Abdullah at Tustari rahimahullah berkata:

"Meninggalkan perintah di sisi Allah itu lebih besar dibanding melanggar larangan, karena Nabi Adam 'alaihissalam dilarang memakan buah dari pohon terlarang lalu dilanggar dengan memakannya, tetapi pada akhirnya Allah Ta'ala menerima taubatnya. 

Sedangkan iblis diperintahkan sujud kepada Nabi Adam 'alaihissalam, namun ia enggan sujud, pada akhirnya Allah tidak menerima taubatnya"

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: 

"Dosa melanggar larangan itu pada umumnya bersumber dari syahwat dan hajat, sedangkan dosa meninggalkan perintah itu umumnya bersumber dari kesombongan, padahal seseorang tidak masuk surga jika di hatinya ada kesembongan walau hanya seukuran dzarrah. 

Sedangkan orang yang meninggal di atas tauhid bisa masuk surga walaupun dia pernah berzina maupun mencuri."

Faidah dri Ust. Muhammad Faqih Wajak al-Hanbali

dia mengatakan bahwa salafi telah berdusta dan telah mengklaim bahwa Abul Hasan Al-Asy'ari mempunyai 3 priode pemikiran.

Tak sengaja melihat video Dr....... dia mengatakan bahwa salafi telah berdusta dan telah mengklaim bahwa Abul Hasan Al-Asy'ari  mempunyai 3 priode pemikiran. 

Benarkah salafi berdusta??

Yang menjelaskan bahwa Abul Hasan al-Asy'ari memiliki 3 fase pemikiran itu bukan hanya salafi kontemporer namun para ulama' sejak dulu. Di antaranya: al-Imam Adz-Dzahabi,  Imam Ibn Katsir dan Imam Al-Aluusy. Berikut nukilannya:

1. Imam Ibn Katsir Rahimahullah:

(ذكروا للشيخ أبي الحسن الأشعري ثلاثة أحوال: 
أولها حال الانعزال التي رجع عنها لا محالة. 
والحال الثاني إثبات الصفات العقلية السبعة، وهي الحياة، والعلم، والقدرة، والإرادة، والسمع، والبصر، والكلام. وتأويل الخبرية كالوجه واليدين والقدم والساق ونحو ذلك . 
والحال الثالث إثبات ذلك كله من غير تكييف ولا تشبيه جرياً على منوال السلف وهي طريقته في الإبانة التي صنفها آخراً.))

Al-Imam Ibn Katsir, Thabaqat asy-Syafi'iyyin (al-Manshurah: Dar al-Wafa', 2004), hal.  210

2.  Imam adz-Dzahabi rahimahullaht:

فله ثلاثة أحوال :حال كان معتزليا وحال كان سنيا في بعض دون البعض وحال كان في غالب الأصول سنيا وهو الذي علمناه من حاله))

Imam adz-Dzahabi, Kitab al-Arsy (Madinah: imadah Bahst ilmy, 2003), hal. 400

3. Imam al-Alusy juga berkata:

منهم الامام ابو الحسن الأشعري فأن آخر أمره الرجوع إلى ذلك المذهب الجليل بل الرجوع إلى ما عليه السلف في جميع المعتقدات قال في كتابه (الإبانة)  الذي هو آخر مؤلفاته :

(( الذي نقول به وديانتنا التي ندين بها التمسك بكتاب الله تعالى وسنّة نبيّه صلى الله عليه وسلم وما روي عن الصحابة والتابعين وأئمة الحديث ونحن بذلك معتصمون وبما كان عليه أحمد إبن حنبل نضر الله تعالى وجهه ))

Dan di antara mereka adalah al-Imam Abul Hasan al-Asy'ary, sesungguhnya beliau di akhir umurnya, telah rujuk menuju madzhab yang agung bahkan beliau kembali kepada madzhab para salaf dalam seluruh perkara aqidah, beliau berkata dalam kitab AL-IBAANAH yang merupakan akhir karya beliau: 

" keyakinan yang kami pegang dan agama yang dengannya kami beragama adalah berpegang teguh dengan kitabullah ta'ala dan sunnah nabi shallahu alaihi wasallam, serta apa saja yang diriwayatkan dari para shahabat, tabi'in dan imam-imam ahl Hadits, kami berpegang teguh dengan yang demikian itu dan dengan apa yang dipegang oleh imam Ahmad bin Hanbal semoga Allah menjadikan indah wajah beliau.. (Imam al-Aluusy, Gharaib al-Ightirab, hal: 189).

Wallahu a'lam.
Ustadz fadlan fahamsyah 

Beruntunglah orang yang mati dan mati pula dosa-dosanya. Dan sungguh kebinasaan yang amat panjang, siapa yang mati sedangkan dosanya masih berlanjut. (Imam Syatibi - Al-Muwafaqat 1/229)

Beruntunglah orang yang mati dan mati pula dosa-dosanya. Dan sungguh kebinasaan yang amat panjang, siapa yang mati sedangkan dosanya masih berlanjut. (Imam Syatibi - Al-Muwafaqat 1/229)

Waspada terhadap ajakan dan ajaranmu kepada manusia, didikanmu kepada anak, sumbangan hartamu, dukunganmu pada sesuatu, atau postinganmu di sosial media.

Karena semua itu bisa berbuah amal jariah, atau bahkan mewariskan siksa jariah. Maka tinggalkanlah jejak-jejak keshalehan saja.

Jadilah kalian pribadi yang shalih, agar amal shalih kalian bermanfaat untuk timbangan kebaikan ayah dan ibu kalian

#NASEHAT_EMAS
#TRANSFER_PAHALA

كُنْ أَنتَ صَالِحًا؛ حَتَّى يَكوْنَ عَمَلُكَ الصَّالِح فِي مِيزَان حَسنَاتِ أَبِيكَ وَأمِّكَ

"Jadilah kalian pribadi yang shalih, agar amal shalih kalian bermanfaat untuk timbangan kebaikan ayah dan ibu kalian!" 

✒Nasehat Syaikhuna Al Waalid Muhammad Said Roslan حفظه الله

Majlis ilmu dan nasehat sangat berharga dari orang tua fil ilmi wad da'wah hafidzahumullah,.

#NIKMAT_MAJLIS

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات

Majlis ilmu dan nasehat sangat berharga dari orang tua fil ilmi wad da'wah hafidzahumullah,.

✒---------
Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

البَرَكَةُ مَعَ أَكَابِرِكُم 

"Keberkahan itu bersama para pembesar diantara kalian (Ahli Ilmu Senior)". [HR. Ibnu Hibban no. 558].

Berkata Abu Juhaifah radiyaAllahu anhu :

‏جَالِسُوا الْكُبَرَاءَ وخَالِطُوا الْحُكَمَاءَ وسَائِلُوا الْعُلَمَاءَ 

"Bermajlislah dengan orang-orang senior, bergaullah dengan orang-orang bijak, dan berkonsultasilah kepada para ulama". [HR. Thabrani -Kabir- no. 17104].

Rabu, 10 November 2021

Kisah yang Menakjubkan Antara Ibrahim An-Nakha'i dengan Muridnya, Sulaiman bin Mihran (Al-A'masy)

Kisah yang Menakjubkan Antara Ibrahim An-Nakha'i dengan Muridnya, Sulaiman bin Mihran (Al-A'masy)

Ibrahim An-Nakha'i merupakan seorang Tabi'i (generasi setelah sahabat) yang mulia rahimahullah, beliau memiliki kekurangan berupa buta sebelah. Sedangkan murid beliau yang bernama Sulaiman bin Mihran memiliki kekurangan berupa penglihatan yang rabun sehingga beliau lebih dikenal dengan Imam Al-A'masy (yang rabun matanya).
                     
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah meriwayatkan di dalam kitabnya, Al-Muntazham, "Mereka berdua (Ibrahim An-Nakha'i dan Al-A'masy) pernah berjalan di salah satu jalanan di kota Kufah menuju ke masjid jami'. Ketika mereka berdua sedang berjalan, Imam An-Nakha'i berkata,
"Wahai Sulaiman, apakah kamu setuju jika kamu menempuh satu jalan dan aku menempuh jalan lainnya?"
                  
"Karena aku khawatir jika kita berjalan bersama-sama dan orang-orang bodoh melihat kita, tentu mereka akan mengatakan, 'ada seorang yang buta sebelah sedang menuntun orang yang rabun' sehingga mereka akan meng-ghibahi kita dan mereka akan mendapatkan dosa."
      
Imam al-A'masy berkata, "Wahai Abu Imran, anda tidak dibebani apapun (jika mereka melakukannya). Karena kita yang akan mendapatkan pahala dan mereka yang akan berdosa."
            
Imam An-Nakha'i berkata, "Ya subhanallah ...! Bukankah seyogyanya kita selamat (dari dosa) demikian juga dengan mereka, itu lebih baik daripada kita mendapatkan pahala sedangkan mereka berdosa?!!"
________

Bisa kita bayangkan, bagaimana Imam An-Nakha'i mengamalkan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

 لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه 

"Tidaklah (sempurna) keimanan seorang diantara kalian, hingga ia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sebagaima ia mencintai untuk dirinya sendiri." Muttafaqun 'alaih
Ustadz abu razin taufiq

Selasa, 09 November 2021

Apakah Syirik Asghor itu diampuni?

Apakah Syirik Asghor itu diampuni?

• Diampuni jika bertaubat darinya

• Adapun jika belum bertaubat maka tidak diampuni

• Maksud "tidak diampuni" adalah dosa syirik kecil itu akan ditimbang untuk dibandingkan dengan amal baik hamba tersebut

• Sehingga bukanlah maksud "tidak diampuni" pasti akan mendapat adzab juga bukan "Tahtal masyi'ah"

• Dosa yang sudah diampuni maka tidak ditimbang

[Disimpulkan dari penjelasan Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Sholih Al-Abud]
Ustadz nurhadi nugroho 

Senin, 08 November 2021

Apa beda pamer yang tak terpuji dengan tahadduts binni'mah (mengungkapkan nikmat Allah)?

Apa beda pamer yang tak terpuji dengan tahadduts binni'mah (mengungkapkan nikmat Allah)?

Yang pertama lebih ke bagaimana meraih simpati dan pujian manusia terarah ke diri sendiri. Sementara kedua, lebih ke mengagungkan Allah atas nikmat/pencapaian/anugerah dimana itu semua semata taufik dari-Nya.

Kesamaannya: sama² membicarakan/memperlihatkan.
Ustadz yani fahriansyah
_____

Hukum hadiah yang tidak diketahui pemberinya

Hukum hadiah yang tidak diketahui pemberinya 

Jika ada yang memberi kita hadiah namun kita tidak mengetahui siapa pemberinya, apakah sah untuk diterima? Kasus ini disebut dengan hibah majhul. 

Ada khilaf ulama dalam masalah hibah majhul. Jumhur ulama melarangnya karena adanya unsur jahalah (ketidak-jelasan). Malikiyah membolehkannya karena hadiah adalah akad tabarru' (kedermawanan) sehingga adanya jahalah tidak membahayakan. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan:

تَنازَعَ العلماءُ في هِبةِ المجهولِ؛ فجَوَّزه مالكٌ ... وكذلك يجوزُ هِبةُ المعدومِ؛ كأنْ يَهَبَه ثمرَ شَجرِه هذا العامَ أو عَشَرةَ أعوامٍ، ولم يُجوِّزْ ذلك الشافعيُّ، وكذلك المعروفُ في مَذهبِ أبي حَنيفةَ وأحمدَ المنعُ مِن ذلك... ومذهبُ مالكٍ في هذا أرجَحُ

"Ulama berbeda pendapat tentang hibah majhul. Imam Malik membolehkannya ... bahkan beliau membolehkan menghadiahkan sesuatu yang belum ada. Seperti seseorang menghadiahkan buah dari sebuah pohon selama musim panen tahun ini atau untuk 10 tahun misanyal. Asy Syafi'i tidak membolehkan akad seperti ini. Demikian juga pendapat yang dikenal dalam madzhab Abu Hanifah dan Ahmad, bahwa mereka melarangnya. Pendapat imam Malik lebih kuat dalam masalah ini" (Majmu' Al Fatawa, 31/270).

Pendapat beliau juga didukung oleh muridnya, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin juga menjelaskan:

فالصحيحُ جَوازُ هِبةِ المجهولِ؛ لأنَّه لا يَترتَّبُ عليه شَيءٌ؛ لأنَّ الموهوبَ له إنْ وَجَدَ الموهوبَ كثيرًا فهو غانمٌ، وإنْ وَجَده قليلًا فلا ضَرَرَ عليه، وهو غانمٌ أيضًا، فلو وهَبَ لشخصٍ حملًا في بطْنٍ صحَّ على القولِ الذي اختَرْناه، وهو صِحَّةُ هِبةِ المجهولِ

"Pendapat yang shahih, hibah majhul hukumnya boleh. Karena tidak ada akibat buruk yang dihasilkan. Karena jika hadiahnya banyak, orang yang menerima hadiah akan untung besar. Dan jika hadiahnya ternyata sedikit, ia pun tidak terkena bahaya, dan ia tetap untung juga. Walaupun benda yang dihadiahkan adalah berupa janin (hewan) yang masih dalam perut induknya. Ini sah menurut pendapat yang kami pilih. Kesimpulannya, hibah majhul itu sah" (Asy Syarhul Mumthi', 11/66).

Kesimpulannya, boleh memberi hadiah tanpa mengabarkan si penerima dan boleh menerima hadiah walaupun tidak diketahui pemberinya. Wallahu a'lam.

[Diringkas dari Mausu'ah Fiqhiyyah Durar Saniyyah]

Join channel telegram @fawaid_kangaswad

Umar bin Abi Anas rahimahullah mengisahkan bahwa ketika Khalifah Bani Umayyah, Al Walid bin Abdil Malik memerintahkan untuk merobohkan rumah-rumah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan memasukkannya ke dalam area perluasan masjid beliau melihat para putra sahabat tenggelam dalam tangisan...

Umar bin Abi Anas rahimahullah mengisahkan bahwa ketika Khalifah Bani Umayyah, Al Walid bin Abdil Malik memerintahkan untuk merobohkan rumah-rumah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan memasukkannya ke dalam area perluasan masjid beliau melihat para putra sahabat tenggelam dalam tangisan...

Beliau berkata,

فَلَقَدْ رَأَيْتُنِي فِي مَجْلِسٍ فِيهِ نَفَرٌ مِنْ أَبْنَاءِ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - مِنْهُمْ أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ. وَأَبُو أُمَامَةَ بْنُ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ. وَخَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ وَإِنَّهُمْ لَيَبْكُونَ حَتَّى أَخْضَلَ لِحَاهُمُ الدَّمْعُ.

"Sungguh aku telah melihat di majelis, putra-putra para sahabat Rasulullah... di antara mereka Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, dan Khaarijah bin Zaid bin Tsabit... mereka menangis sampai jenggot-jenggot mereka basah dengan air mata..."

Abu Umamah mengatakan, 

لَيْتَهَا تُرِكَتْ فَلَمْ تُهْدَمْ حَتَّى يَقْصُرَ النَّاسُ عَنِ الْبِنَاءِ. وَيَرَوْا مَا رَضِيَ اللَّهُ لِنَبِيِّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَمَفَاتِيحُ خَزَائِنِ الدُّنْيَا بِيَدِهِ.

"Alangkah baiknya bila bangunan-bangunan tersebut dibiarkan begitu saja tidak dihancurkan, hingga manusia tidak berlebih-lebihan dalam membangun karena mereka bisa melihat kesederhanaan  yang telah Allah takdirkan bagi Nabi-Nya, dalam keadaan kunci-kunci perbendaharaan dunia ada di tangan beliau." (Thabaqat Al Kubra, 1/387)
Ustadz wira bachrun 

Minggu, 07 November 2021

Pesan penting untuk para muhsinin dan juga untuk pengurus masjid.

Judul Kaedahnya :

(الفضيلة المتعلقة بذات العبادة أولى بالمراعاة من المتعلقة بزمانها أو مكانها) 

Pesan penting untuk para muhsinin dan juga untuk pengurus masjid. Pembangunan masjid itu penting, tapi lebih penting lagi mengisi perut-perut kosong para fakir miskin disekitarnya apalagi banyak di antara mereka adalah orang-orang beriman. Jangan sampai masjid dibangun semegah mungkin tapi hak-hak mereka terbengkalai. 

Guru mulia Syaikh Labib berpesan bahwa fiqih itu bukan hanya mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, tapi juga mengetahui mana perkara yang mesti diprioritaskan dan mana yang tidak. Walahu a'lam

Sumber:
Al Jawahir Al 'Adniyyah Syarah Ad Durroh Al Qudaymiyah, Dr. Labib Najib, Darus Sholih, hal 81
Ustadz riezky 

Banyak masalah² yg kita lihat saat ini, sangat erat hubungannya dengan iman dan akidah yg lemah atau salah.

Banyak masalah² yg kita lihat saat ini, sangat erat hubungannya dengan iman dan akidah yg lemah atau salah.

Mulai dari kesyirikan, kebid'ahan, kesesatan, dosa besar, dll .. semuanya terjadi karena iman dan akidah yg salah atau lemah.

Oleh karenanya, diantara solusi paling baik untuk keadaan saat ini adalah meluruskan dan menguatkan iman dan akidah umat. 

Pertanyannya: Dimana posisi Anda dari kajian iman dan akidah?
Dr musyafa ad dariny Ma 

bahaya memuliakan pelaku bid'ah

Ustadz abu sa'dy

Barangsiapa yang menuduh seorang mukmin tentang apa-apa yang tidak ada padanya, maka Alloh akan letakkan dia di kubangan kotorannya penduduk neraka sampai dia mencabut perkataannya".

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

من قال في مؤمنٍ ما ليس فيه أسكنه اللهُ رَدْغَةَ الخَبالِ حتَّى يخرُجَ ممَّا قال. (صحيح أبي داود)
"Barangsiapa yang menuduh seorang mukmin tentang apa-apa yang tidak ada padanya, maka Alloh akan letakkan dia di kubangan kotorannya penduduk neraka sampai dia mencabut perkataannya".
(Sahih Abu Daud)