Rabu, 31 Mei 2023

Salah satu sifat seorang yang mengajak kepada kebaikan (da'i) adalah kesabaran. Seorang da'i hendaknya bersabar setelah mengajak kepada kebaikan. Tidak terburu-buru mengharapkan hasil dari dakwahnya

 Salah satu sifat seorang yang mengajak kepada kebaikan (da'i) adalah kesabaran. Seorang da'i hendaknya bersabar setelah mengajak kepada kebaikan. Tidak terburu-buru mengharapkan hasil dari dakwahnya.

Allah Ta'ala berfirman;
لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَىٰهُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. Al-Baqarah: 272)
✒️ Faidah Dauroh Syar'iyyah 22 Batu Malang bersama Syaikh Utsman Al-Khomis
ustadz djati purnomo sidi

FAEDAH DAUROH MASYAYIKH

 FAEDAH DAUROH MASYAYIKH*

*🔰TANYA JAWAB*
🎙️Asy Syeikh Dr. Utsman Al Khamis hafizhahullah ditanya:
*🖋Pertanyaan*
Pertanyaan ini berkaitan dengan pentingnya berdakwah, dan telah lalu penjelasannya bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak mengutus duat kecuali sahabat yang berilmu, banyak hadits tentang ini, akan tetapi di sana ada hadits,
بلغوا عني ولو آية
Sampaikan dariku meskipun satu ayat.
Sebagian asatidzah berpegang dengan hadits pertama dan melarang santri-santrinya untuk menyampaikan ilmu meskipun dengan menggunakan sarana medsos. Waktu berdakwah sampai lulus dari pesantren, sebagian membolehkan berdakwah ilmu yang didapat di kelas dan menshare di medsos.
Bagaimana jalan keluar dari masalah ini?
*🖋Jawaban
Perlu dibedakan menyampaikan ayat atau hadits dengan menegakkan dakwah ilallah.
Apabila menjadi dai untuk dakwah, menyampaikan agama Allah Ta'ala maka harus dai yang memiliki bekal ilmu, tidak semua orang.
Apabila menyampaikan ayat atau hadits maka, kita semua, semua orang dituntut menyampaikannya, menyampaikan ayat atau hadits.
Adapun yang mengemban dakwah adalah para ulama, sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam mengutus ulama dari kalangan sahabat untuk menyampaikan agama. Maka perlu dibedakan antara menyampaikan dakwah dengan mengemban dakwah.
****
🖊️ Diterjemahkan secara bebas oleh Agus Santoso Klaten
Batu, 11 Dzulqa'dah 1444
diposting oleh ustadz noviyardi amrullah

bersungguh sungguhlah agar engkau memiliki khabi'ah amalan tersembunyi hanya antara dirimu dan Allah saja

 

fawaid dari daurah asatid stai ali bin abi thalib di batu malang

Menyikapi pelaku maksiat dgn dua pandangan, tidak boleh lepas salah satu nya apalagi ke dua nya

 بسم الله

Menyikapi pelaku maksiat dgn dua pandangan, tidak boleh lepas salah satu nya apalagi ke dua nya
1). Pandangan amar ma'ruf nahi mungkar
2). Pandangan kasih sayang.
Yg pertama :
Akan mendorong untuk merubah kemungkaran, yakni membenci maksiat yg sedang di tunggangi pelaku nya ( ini kadar minimal ) kemudian tergerak merubah dgn tangan atau dgn lisan ( misal menasehati ) jika mampu, karena kecemburuan dia terhadap hak hak Allah yg di langgar.
Yg ke dua :
Akan mendorong untuk menyelamatkan pelaku nya dari maksiat ( karena sejati nya maksiat bisa mencelakakan diri nya ) serta mendo'a kan kebaikan bagi nya agar di beri hidayah dan di ampuni.
Hilang yg pertama akan menyebabkan pembiaran terhadap maksiat,
Hilang yg ke dua akan menyebabkan keras nya hati, cenderung mencela, merasa lebih baik, bangga dgn amalan,
Hilang ke dua dua nya silahkan di bayangkan.
لا حول و لا قوة إلا بالله
La haula wala quwwata illa billah.
Demikian semoga bermanfaat.
Wallohu a'lam.
ustadz ilham kaning

diantara ciri istri yang baik adalah pandai menyembunyikan kefakiran suaminya

 


ustadz asmon nurijal


Hadits tentang larangan makan minum di cafe/resto/warung makan yang jual khamr

 Hadits tentang larangan makan minum di cafe/resto/warung makan yang jual khamr

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يَقْعُدْ عَلَى مَائِدَةٍ يُدَارُ عَلَيْهَا الْخَمْرُ
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah dia duduk di hidangan makanan yang di sana disediakan khamr. (HR. Ahmad 15027, Turmudzi 2801 dan dishahihkan al-Albani).
Pernah? Jangan ulangi.
ustadz rohmanto abu al laits

tidak ada yang lebih Lezat (Mutiara Fithrah)

tidak ada yang lebih Lezat (Mutiara Fithrah)

Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata :
ما بقي في الدنيا شيءٌ ألذُّه إلا الصلاةَ في الجماعة ولقاء الإخوان
“Tidak ada sesuatu apapun yang tersisa di dunia ini yang lebih lezat melainkan sholat berjama'ah dan bertemu dengan saudara-saudara muslim".
[Hilyatul Auliya' wa Thobaqotul Ashfiya' 6/291]

Belasan Alumni Pesantren Islam Al-Irsyad, Tengaran, Salatiga - Jawa Tengah yg sedang mengambil program S3 (Doktoral) di Universitas Islam Madinah, di antaranya

 Belasan Alumni Pesantren Islam Al-Irsyad, Tengaran, Salatiga - Jawa Tengah yg sedang mengambil program S3 (Doktoral) di Universitas Islam Madinah, di antaranya :

1. Ustadz Sadam Husain, Lc, MA
2. Ustadz Isnaini La Haritsi, Lc, MA
3. Ustadz Irsyad Hasan, Lc, MA
4. Ustadz Fakhri Basyrahil, Lc, MA
5. Ustadz Abdul Aziz Firdaus, Lc, MA
6. Ustadz M. Fikri Aziz, Lc, MA
7. Ustadz Amir Saifullah, Lc, MA
8. Ustadz Jauhari, Lc, MA
9. Ustadz Musa Attamimi, Lc, MA
10. Ustadz Luthfi Setiawan, Lc, MA
11. Ustadz Ahmad Fahrisan, L.c, MA
Dll
Besok pagi waktu Saudi Arabia, dengan izin Allah salah satu dari asatidzah kita di atas akan menjalani sidang Doktoralnya, yaitu Ust. Dr. (C) Sadam Husain, Lc, MA Hafidzahullah Ta'ala asal Kalimantan Selatan di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Jurusan Aqidah dengan judul :
"STUDI KRITIK PEMIKIRAN-PEMIKIRAN AQIDAH SYAIKH MUHAMMAD MAHFUDZ AT-TARMASY Rahimahullah Ta'ala"
Perlu diketahui bahwa Syaikh Muhammad Mahfudz At Tarmasi merupakan ulama besar yang berasal dari Pacitan, Jawa Timur. Keilmuannya melalui tulisan-tulisan beliau dikenal di dunia Internasional dalam berbagai macam bidang ilmu, di antara yang paling populer di bidang Fiqh Syafii dan Hadist.
Beliau memiliki Hasyiyah atas Kitab Manhajul Qowim Syarh Masail Ta'lim atau lebih dikenal dengan Muqoddimah Hadromiyah, kitabnya di cetak di Dar Minhaj Jeddah setelah di Tahqiq dengan sangat indah.
Beliau juga memiliki Syarh atas Kitab Alfiyah Syuyuti di dalam ilmu hadits yang berjudul Manhaj Dzawi Nadzor, dicetak di berbagai macam penerbit Timur Tengah.
Semoga Allah merahmati beliau dan melapangkan kubur beliau
Dan semoga Allah Ta'ala berikan kemudahan untuk para asatidzah di atas untuk menyelesaikan studi doktoralnya dan selanjutnya bisa menyebarkan ilmu yang dimiliki di bumi tercinta Indonesia
✍️Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc
🗳 Tanya Jawab Madinah

saya lebih berilmu dari pada Fulan; maka sungguh celakalah dia

 Imam adz Dzahabi menukil perkataan ma’mar, “Dahulu dikatakan bahwa seseorang menuntut ilmu untuk selain Allah maka ilmu itu enggan hingga semata-mata untuk Allah.” Kemudian beliau mengomentari perkataan ma’mar tersebut dengan mengatakan, “Ya, dia awalnya menuntut ilmu atas dorongan kecintaan kepada ilmu, agar menghilangkan kejahilannya, agar mendapat pekerjaan, dan yang semacamnya. Dia belum tahu tentang wajibnya ikhlas dalam menuntutnya dan kebenaran niat di dalamnya. Maka ketika sudah mengetahuinya, dia pun menghisab dirinya dan takut terhadap akibat buruk dari niatnya yang keliru, kemudian setelah itu dia pun datang kepada niat yang shahih semuanya atau sebagiannya. Kadang dia bertaubat dari niatnya yang keliru dan menyesal. Tanda atas hal itu ialah bahwasanya dia mengurangi dari klaim-klaim, perdebatan, dan perasaan memiliki ilmu yang banyak, dan dia hinakan dirinya. Adapun jika dia merasa banyak ilmunya atau mengatakan “saya lebih berilmu dari pada Fulan; maka sungguh celakalah dia.” (Siyar A’lamin Nubala’ , VII:17)

ustadz abu yahya tomi

dan setiap orang yang mengikuti dan mengambil petunjuk dari Rasullullah shallallahu alaihi wasalam adalah orang orang yang bertaqwa

 

ustadz abu asma andre

Pribadi Unggul Dalam Kezuhudan Terhadap Dunia

 Pribadi Unggul Dalam Kezuhudan Terhadap Dunia

Tema yang diangkat oleh Syaikh Dr. Utsman Muhammad al-Khamis حفظه اللّه dalam sesi daurah hari ini adalah كيف تكون شخصا متميٌزا ؟ (Bagaimana Menjadi Pribadi Yang Unggul?). Begitu banyak yang beliau sampaikan, dan di antaranya pada sesi malam hari ini beliau menyampaikan agar pada du'at unggul dalam kezuhudan mereka terhadap dunia. Beliau menuturkan yang maknanya,
"Jadilah pribadi yang unggul dalam zuhudmu, ketika orang-orang sibuk mencari dunianya dengan berbagai cara. Seseorang yang zuhud tak peduli dengan dunianya, dia yakin rezeki yang telah Allah tetapkan akan datang kepadanya. Orang-orang bijak yang mengenal dunia mengatakan,
"Dunia, jika engkau lari darinya maka dia akan menghampirimu adapun jika engkau sibuk untuk mengejar duniamu maka ia akan lari darimu."
----
Cat: Apa yang disampaikan oleh Syaikh حفظه اللّه mengajarkan agar para du'at menjaga kemuliaan dirinya. Bukan berarti yang beliau sampaikan menafikan usaha mencari rezeki, tapi ingat seberapa besar usaha manusia mencari rezeki maka yang dia dapatkan adalah hanya apa yang telah Allah tetapkan.
Akhukum Noviyardi Amarullah
Rabu malam, 12-11-1444 H / 31-5-2023

Tauhid adalah pokok keimanan dan ucapan pemisah antara penghuni surga dengan penghuni neraka. Tauhid adalah harga dari surga. Tidak sah Islâm seseorang kecuali dengan tauhid

 


Ibnu Taimiyah berkata :
التوحيد أصل الإيمان، وهو الكلام الفارق بين أهل الجنة وأهل النار، وهو ثمن الجنة. ولا يصح إسلام أحد إلا به.
Tauhid adalah pokok keimanan dan ucapan pemisah antara penghuni surga dengan penghuni neraka. Tauhid adalah harga dari surga. Tidak sah Islâm seseorang kecuali dengan tauhid.
[Majmû' al-Fatâwâ 24/235] via @bin_thani1394

Alangkah Banyaknya Orang Yang Berhaji?

 Alangkah Banyaknya Orang Yang Berhaji?

Melihat pemandangan banyaknya orang yang berangkat ke Mekkah untuk berhaji, seseorang berkata kepada sahabat mulia, Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, “Alangkah banyaknya orang yang berhaji.” Akan tetapi Ibnu Umar merespon dengan kalimat, “Sebaliknya, alangkah banyaknya orang yang berkendara, dan alangkah sedikitnya orang yang benar-benar berhaji.”
Syuraih rahimahullah mengatakan, “Orang yang benar-benar berhaji itu sedikit, sedangkan orang yang berkendara (menuju Mekkah) itu yang banyak.”
Syekh Badr bin Nashir al-Badr hafizhahullahu menuturkan, “Alangkah banyaknya orang yang beramal kebaikan, namun alangkah sedikitnya yang benar-benar mengharap wajah Allah (ikhlas lillahi ta’ala). Ini nyata. Betapa banyak orang yang menuju ke baitullahil-haram untuk mengerjakan haji atau umrah namun biayanya dari uang haram, haji atau umrahnya riya’ dan sum’ah, untuk berbangga diri di tengah manusia, atau hajinya tidak sesuai tuntunan dan tidak sejalan dengan Syariat.” (Ahwalus-Salaf fil-Hajj, hal. 25-26)
Bila ada kesempatan bagi anda untuk berhaji:
- Silakan bekali diri dengan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
- Banyak-banyaklah belajar seputar manasik haji yang benar-benar sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
- Juga banyak-banyaklah belajar tentang keikhlasan.
- Sebagaimana juga banyak-banyaklah baca tetang hakikat dan bahaya riya’.
- Terakhir, banyak-banyaklah berdoa kepada Allah agar ibadah haji tersebut diterima di sisiNya.
Semoga Allah menerima ibadah haji anda dan menjadikan haji tersebut mabrur. Allahumma aamiin.
🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa


ku menasehatimu karena kucinta, bila tak cinta ku tak peduli mau kau jatuh di lembah yang mana

ku  menasehatimu karena kucinta, bila tak cinta ku tak peduli mau kau jatuh di lembah yang mana


Selasa, 30 Mei 2023

Diantara syarat mutlak dalam beramar ma'ruf dan nahi Munkar adalah ilmu. Hal ini mencakup ilmu tentang:

 Diantara syarat mutlak dalam beramar ma'ruf dan nahi Munkar adalah ilmu. Hal ini mencakup ilmu tentang:

1. Perkara yg ma'ruf dan perkara yg Munkar yg akan di sampaikan. Sehingga tidak salah dalam menempatkannya. Jangan sampai sesuatu yg ma'ruf secara syariat di katakan Munkar dan yg Munkar di katakan ma'ruf.
2. Dampak yg akan terjadi. Sehingga jika kemunkaran itu di ingkari tidak menimbulkan kemunkaran yg lebih besar.
3. Obyek (mad'u)nya. Sehingga dapat meletakkan uslub (gaya) bahasa yg pantas yg sesuai pada tempatnya.
Ketiga perkara ini semua telah di lakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Utk no 1, tentunya beliau orang yg paling tahu tentang hal itu.
Utk no 2, beliau telah di larang untuk mencaci maki sesembahan orang² kafir, yg dengannya mereka nantinya akan mencaci maki Allah tanpa ilmu.
Utk no 3, beliau membedakan gaya bahasa kepada para a'roby dan orang² yg baru masuk Islam dengan sebagian sahabat yg sudah lama masuk Islam dan sudah banyak memiliki ilmu. Contohnya ucapan beliau kepada Mu'adz bin Jabal yg salah dalam tindakannya ketika mengimami kaumnya. Begitu juga kepada Usamah bin Zaid yg salah dalam tindakannya ketika membunuh musuh yg mengucapkan kalimat tauhid, dan yg lainnya.
Jadi, sebelum beramar ma'ruf nahi Munkar, hendaknya kita mengilmui terlebih dahulu ketiga perkara di atas. Agar kita tidak salah dalam bertindak.
Semoga bermanfaat..
Wallahu waliyut taufiq
ustadz abu yahya tomi
Semua tanggapa

Peduli atas Kekurangan Diri

 Peduli atas Kekurangan Diri

Abdullah Ibnul Mubarak rahimahullah berkata,
من أعظم المصائب للرجل أن يعلم من نفسه تقصيرا و لا يبالي و لا يحزن عليه
"Termasuk musibah paling besar yang menimpa seseorang adalah, ia tahu adanya kekurangan pada dirinya namun ia tidak peduli dan tidak pula sedih karenanya".
Al-Baihaqi, dalam Syu'abul Iman, hlm. 867
ustadz elfuady

Ikutilah dalil di manapun, walopun menyelisihi madzhabmu dan pendapatmu - Syekh Ibn Utsaimin , syarh umdatul ahkam 2/ 248-

 

ustadz abu sa,dy

Ikutilah dalil di manapun, walopun menyelisihi madzhabmu dan pendapatmu - Syekh Ibn Utsaimin , syarh umdatul ahkam 2/ 248-

ustadz abu sa,dy

Di antara lafazh jarh (celaan) "Kecil rasa malu nya".

 Di antara lafazh jarh (celaan)

"Kecil rasa malu nya".
Para nuqqod mensifatkan dengan kalimat ini kepada rowi yg sengaja memalsukan (hadits). Terlebih² apabila kepalsuannya tersingkap. Dan mereka (para nuqqod) juga mensifatkan dengan sifat tersebut kepada mereka (para rowi) yg sangat buruk yg mencela sahabat dan yg mengajak kepada kebatilan.
-----------------------
Ana katakan: ini merupakan ucapan yg lembut namun menusuk..maka berhati-hatilah jika kalimat ini di sematkan kepada kita dari kalangan ahli ilmu yg tsiqat. Segeralah beristighfar dan bertaubat kepada Allah dari kesalahan kita..
ustadz abu yahya tomi


BERDAKWAH, NAMUN TIDAK MENDAKWAHKAN TAUHID

 BERDAKWAH, NAMUN TIDAK MENDAKWAHKAN TAUHID

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan ditanya, “Fadhilatus syaikh, bagaimana pandangan anda mengenai sebagian da’i yang tidak mendakwahkan tauhid. Namun mereka hanya mendakwahkan akhlak mulia dalam mayoritas ceramah dan khutbah mereka”.
Beliau menjawab:
“Dakwah yang demikian tidaklah bermanfaat sama sekali. Ini sebagaimana badan yang tidak ada kepalanya, maka ia menjadi mayit. Badan jika tidak ada kepalanya, maka bagian badan lainnya tidak bermanfaat. Dakwah yang tidak mendakwahkan tauhid, itu semisal dengan badan yang tidak ada kepalanya. Melelahkan namun tidak ada faidahnya.
Kalau ada orang yang baik akhlaknya, suka bersedekah, mengerjakan shalat, namun ia berbuat kesyirikan, tidak akan diterima semua amalannya. Karena yang membuat amalan menjadi sah adalah tauhid. Dan yang membatalkan amalan-amalan ialah syirik. Maka wajib kita memberikan perhatian pada dakwah tauhid ini.
Berdakwah tanpa dakwah tauhid, sama saja tidak berdakwah. Bahkan berdakwah tanpa dakwah tauhid, tidak adanya lebih baik daripada adanya. Karena ini memperdaya manusia, orang-orang mengira dakwah demikianlah yang benar.
Tidak ada Rasul yang tidak memulai dakwahnya dengan tauhid. Silakan anda perhatikan dakwah para Rasul, dari yang terdahulu hingga yang terakhir yaitu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, mereka demikian (mendakwahkan tauhid)”.
***
Join channel TG @fawaid_kangaswad dan @silsilahsahihah
Follow twitter @kangaswad
Subscribe channel youtube.com/yulianpurnama

Kekuatan Seseorang Da’i

 Kekuatan Seseorang Da’i

📝 Syaikh Dr. Utsman al-Khamis حفظه الله menyebutkan ada 5 perkara yang harus dimiliki oleh setiap da’i agar dakwahnya sukses:
1. Keikhlashan الإخلاص
2. Kekuatan القوة
3. Ilmu العلم
4. Kelemah Lembutan الرفق
5. Kesabaran الصبر
📝 Imam adz-Dzahabi رحمه الله berkata,
يحتاج من يدعو إلى الله تبارك وتعالى إلى إخلاص وقوّة
“Orang yang mengajak manusia kepada Allah membutuhkan keikhlasan dan kekuatan”
📝 Orang yang kuat tanpa keikhlasan akan terhina
Orang yang ikhlas tanpa kekuatan akan melemah
📝 Adapun hal terbesar yang memberikanmu kekuatan dan keberanian dalam berdakwah kepada Allah adalah BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
📝 Beriman kepada qadha dan qadhar, ketika engkau yakin bahwa tidak ada sesuatu adapun yang terjadi pada kita kecuali apa yang telah Allah tetapkan, apakah setelah itu engkau masih takut terhadap seseorang ?? Maka engkau tidak akan takut kepada siapa pun, tidak ada seorang pun yang bisa menyakitiku. Ingatlah sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas,
اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ. وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِاجْتَمَعَتْ عَلىَ أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَ إِنِ اجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’”(HR. at-Tirmidzi)
📝 Jika seseorang memahami hadits di atas, maka urusannya akan sederhana. Maka tidak ada yang bisa membahayakanmu; keluargamu, tetanggamu, masyaraktmu, bahkan manusia seluruhnya !!
📝 Seluruh perkara di tangan Allah, ENGKAU TIDAK MEMILIKI APA-APA.
📝 Ingatlah kisah Sa’ib bin Jubair رحمه الله murid Ibnu Abbas رضي الله عنه, tatkala ia ditangkapi oleh al-Hajjaj bin Yusuf dan ingin membunuhnya. Lalu al-Hajjaj berkata, “Siapa engkau?”
Sa’id bin Jubair pun menjawab, “Aku Sa’id bin Jubair.”
Hajjaj mengatakan, “Bukan, akan tetapi engkau adalah Syaqiy bin Kusair” (namanya dirubah dan dibalik oleh Hajjaj dengan tujuan merendahkan)
Maka Sa’id membantah, “Aku tetap seperti yang dinamakan oleh ayahku.”
Hajjaj pun melanjutkan, “Aku akan membunuhmu.”
Sa’id menjawab, “Berbuatlah sesukamu !”
Hajjaj kembali berkata, “Pilihlah dengan cara apa engkau akan dibunuh !”
Sa’id menjawab, “Engkau saja yang tentukan, sungguh dibelakang ada qishash !”
Maka Hajjaj dengan emosi berkata, “Aku akan mengirimimu ke Neraka Jahannam.”
Sa’id menimpali, “Sekiranya neraka di tanganmu, maka aku pasti akan menjadikanmu sebagai Tuhan yang disembah. Engkau tidak punya apa-apa.”
Maka akhirnya al-Hajjaj pun memerintahkan agar Sa’id bin Jubair رحمه الله dibunuh.
Lihatlah Sa’id bin Jubair yang ia tahu akan dibunuh oleh Hajjaj, tidak gentar dan takut, kuat dan berani.
📝 Kita pun tau kisah Nuh ‘alaihissalam, lihatlah bagaimana dia menantang kaumnya
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦ يَٰقَوْمِ إِن كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُم مَّقَامِى وَتَذْكِيرِى بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَعَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوٓا۟ أَمْرَكُمْ وَشُرَكَآءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ ٱقْضُوٓا۟ إِلَىَّ وَلَا تُنظِرُونِ
Dan bacakanIah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. (QS. Yunus: 71)
Maka sebagian ahli ilmu menyebutkan bahwa mukjizat Nuh adalah at-Tahaddi (tatkala Nuh menantang kaumnya), sebagaimana pada ayat di atas. Tawakkal yang besar dan percayanya Nuh kepada Allah dengan penuh keyakinan. Apakah yang terjadi ?? Allah membinasakan mereka dan Allah menyelamatkan Nuh dan yang bersamanya.
📝 Apabila manusia beriman dengan qadha dan qadar, semua perkara di tangan Allah, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi, dan tidak ada yang menimpanya kecuali apa yang telah Allah tetapkan maka dia tidak akan takut dengan siapa pun dan tidak akan berharap kepada siapa pun.
📝Ingatlah firman Allah,
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. al-Hadid: 22)
لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. al-Hadid: 23)
📝 Maka seorang mukmin jika mendapat hal yang menggembirakan dia akan akan mengatakan,
الحمد لله الذي بنعمته تتمّ الصالحات
“Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan”
Adapun jika ditimpa keburukan maka dia mengatakan,
الحمد لله على كلّ حال
“Segala puji bagi Allah dalam seluruh keadaan”
Demikianlah urusannya menjadi mudah.
Akhukum Noviyardi Amarullah
Rabu, 11-11-1444 H / 31-5-2023