Kamis, 09 Februari 2023

Yaman, Dulu dan Sekarang Anda suka sejarah? Silakan baca!

Yaman, Dulu dan Sekarang 

Anda suka sejarah? Silakan baca! 

Tidaklah mengherankan jika anda melihat Negeri Yaman terpecah menjadi 2 kubu, kelompok pemberontak Houtsi yang didukung Iran (persia) dan pemerintah resmi Yaman yang didukung Arab Saudi. Tidak mengherankan pula sebelum tahun 90an Yaman berpecah menjadi dua negara:, Yaman Utara dan Yaman Selatan.. 

Kenapa tidak mengherankan????

Karena sejak zaman dahulu, Yaman memang punya sejarah disetir dan dikendalikan bangsa lain selain bangsa Arab Yaman. Bangsa Yaman sering menjadi korban "proxy war" bangsa lain... 

Gmn ceritanya? 

Jauh sebelum nabi lahir, Yaman dahulu menjadi rebutan dua kekuatan besar, Kristen yang didukung Imperium Romawi dan Yahudi yang didukung Imperium Persia. 

Ah masak? 

Iya benar,....kurang lebih 110 tahun SM sampai tahun 525an M, telah berdiri kerajaan Yahudi yang bernama Himyar di Negeri Yaman, di antara rajanya adalah Yusuf dzu Nuwas, raja ini sangat fanatik dg agama Yahudi, memimpin kerajaan dg tangan besi, brutal dan kejam. Dia memaksa seluru penduduk Najran-Yaman, untuk memeluk agama Yahudi, bagi Yang menolak titah ini maka dimasukkan ke parit dan dibakar hidup² sampai mati. Di antara korban genosida itu adalah kaum Kristen Yaman. 

Berita pembantaian itu terdengar oleh Raja Romawi Kaisar Justin yg beragama Kristen, Kaisar ingin mengerahkan pasukan besar Romawi menuju Yaman untuk membasmi kaum Yahudi, namun mengingat jarak antara Romawi dan Yaman sangat jauh, sedangkan peperangan membutuhkan biaya yang besar, baik logistik maupun alat² peperangan, ditambah medan gurun jazirah Arab yg luas mengangah. Maka Kaisar Romawi memilih solusi yang minum resiko...

 Apa itu? 

Kaisar Romawi mengirim surat kepada Raja Habasyah (Najasyi/Negus), penguasa negeri Ethiopia Afrika kala itu. Negeri Habasyah merupakan anak jajahan dan wilayah Persemakmuran Romawi Raya. Sehingga Najasyi mau ngk mau harus tunduk dan patuh kepada raja besarnya "sendiko dawuh" (Kata orang Jawa) 

Atas titah Kaisar Romawi, Raja Najasyi langsung mengirim pasukan besar menyeberangi Laut Merah yang memisahkan benua Afrika dan Jazirah Arab. Pasukan besar ini dipimpin panglima perang bernama Jendral Abrahah al-Habasyi. 

Sesampainya di negeri Yaman, pasukan Habasyah melakukan peperangan dahsyat dg kerajaan Himyar. Keganasan tentara Habasyah ini meluluh-lantakkan kerajaan Himyar. Dan Raja Yusuf Dzu Nuwas tewas dalam peperangan ini. Yahudi hancur dan Kristen naik lagi. Abrahah menjadi pemimpin utama dan wilayah Yaman dikontrol oleh pasukan Habasyah-Afrika. 

Selingan:
Di masa inilah Abrahah menyerang Mekkah ingin menghancurkan ka'bah...apa sebab dan ceritanya, lain waktu saja. 

Lanjut cerita.... 

Kisah perseteruan tidak berhenti sampai di situ... Meskipun kaum Yahudi kalah..namun Sisa² Yahudi menyusun kekuatan dan meminta bantuan bangsa Persia,...maka datanglah pasukan besar yg diutus Kisra (penguasa Imperium Persia) menolong kaum Yahudi untuk mengusir bangsa Kristen Habasyah-Afrika. Akhirnya tentara Habasyah tersingkir dari negeri Yaman dan mereka terusir pulang kampung ke benua hitam. 

Sejak saat itu, pemimpin Yaman adalah gubernur yang ditunjuk oleh Raja Persia. Dan gubernur Yaman terakhir yang sezaman dg Nabi bernama BADZAN.... Akhirnya Badzan masuk Islam (kisahnya panjang untuk disampaikan di kesempatan  ini). 

Kesimpulan:
Yaman sering menjadi Korban proxy bangsa lain, rakyatnya seringkali menderita karena kekacauan... Semoga Allah menolong kaum muslimin di Yaman dan mengokohkan ahlus sunnah di sana. Amin.
Ustadz fadlan fahamsyah