Kisah wafatnya Sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhu.
Beliau seorang sahabat yang lantang dan tegas, dengan penuh keberanian dan kepayaan kepada Allah, beliau menyuarakan kebenaran di hadapan Al Hajjaj bin Yusuf, gubernur kota Makkah yang dikenal sangat kejam.
Suatu hari di musim Haji, Hajjaj bin Yusuf berkhutbah dan menyatakan bahwa Abdullah bin Az Zubair radhiallahu 'anhu telah merubah rubah Al Qur'an.
Sepontan Ibnu Umar radhiallahu 'anhu meluruskan tuduhan keji Al Hajjaj kepada Abdullah bin Az Zubair radhiallahu 'anhu tersebut dengan berkata:
كذبت كذبت، ما يسطيع ذلك ولا أنت معه.
Engkau telah berdusta, engkau telah berdusta, Ibnu Az Zubair tidak akan bisa merubah Al Qur'an demikian pula dengan engkau juga tidak akan bisa melakukannya.
Mendapat bantahan keras seperti ini, Al Hajjaj bin Yusuf menjawab:
اسكت، فقد خرفت، وذهب عقلك، يوشك شيخ أن يضرب عنقه، فيخر قد انتفخت خصيتاه، يطوف به صبيان البقيع
Diamlah engkau, engkau telah pikun, kehilangan akal sehatmu, tidak lama lagi akan ada seorang kakek kakek yang dipenggal lehernya, lalu ia tersungkur ke tanah, kemudian buah kemaluannya membengkak dijadikan mainan oleh anak anak di pekuburan Baqi'. (Siyar a'alam An Nubala' 3/230)
Al Hafiz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menukilkan riwayat bahwa, Abdul Malik bin Marwan menegur Al Hajjaj agar tidak terlibat lagi dalam perseteruan dengan sahabat Abdullah bin Umar.
Teguran ini menjadikan Al Hajjaj merasa tertekan, sehingga ia menyusun skenario dengan memerintahkan seseorang dari pasukannya untuk membawa tombak yang telah dibubuhi racun. Kemudian ia diperintahkan untuk menyusup ke majlis atau kerumunan yang mengerumuni sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma.
Benar, ketika banyak jamaah Haji yang datang dari berbagai negri mengerumuni sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma untuk bertanya kepadanya, maka lelaki suruhan Al Hajjaj itu segera menyelinap, dan menggoreskan ujung tombak beracun itu ke kaki sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma.
Akibat luka tersebut sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma menderita sakit beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
Tatkala mendengar bahwa sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma sakit, Al Hajjaj datang menjenguknya, dan sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma enggan menyambut kedatangan Al Hajjaj, belliau memilih untuk memejamkan matanya tidak ingin melihat wajah Al Hajjaj.
Tatkala Al Hajjaj berkata: Andai aku mengetahui siapa orang yang telah melukaimu, niscaya akan aku penggal lehernya.
Sahabat Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma menjawab: Engkaulah yang melukaiku.
Al Hajjaj menjawab: Bagaimana kok bisa demikian:
حملت السلاح في يوم لم يكن يحمل فيه وأدخلت السلاح الحرم ولم يكن السلاح يدخل الحرم
Engkau memerintahkan pasukanmu membawa senjata di hari yang tidak sepatutnya seseorang membawa senjata padanya. Dan engkau memerintahkan pasukanmu membawa senjata masuk ke Tanah Al Haram, padahal sebelumnya tidak seorangpun masuk ke tanah Al Haram dengan membawa senjata. (Global kisah di atas juga diriwayatkan oleh Al Bukhari)
Kawan! Yuk belajar agama lebih mendalam, dan membaca sejarah lebih banyak agar kita lebih bisa bijak dalam memahami, menilai dan menyikapi berbagai dinamika kehidupan kita.
Sebagai informasi untuk anda, saat ini STDI Imam Syafii Jember sedang membuka pintu pendaftaran untuk anda semua, silahkan daftaran diri atau putra putri anda, selagi kesempatan masih terbuka; https://pmb.stdiis.ac.id/
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma