Untuk Saudaraku di Jayapura
Mendapatkan kabar dari saudara kita di Jayapura bahwa telah terjadi beberapa kali gempa di sana. Semoga Allah menjaga saudara kita semuanya.
Sebuah nasehat indah dari syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah bagaimana sikap seorang muslim ketika terjadi gempa patut dijadikan pegangan.
Beliau rahimahullah mengatakan :
الواجب عند الزلازل وغيرها من الآيات والكسوف والرياح الشديدة والفياضانات البدار بالتوبة إلى الله سبحانه , والضراعة إليه وسؤاله العافية , والإكثار من ذكره واستغفاره
“Seharusnya ketika terjadi gempa dan tanda-tanda lainnya baik gerhana matahari, tiupan angin kencang dan banjir-banjir bersegera untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wata’ala. Tunduk kepada-Nya dan mohon keselamatan kepada-Nya serta memperbanyak zikir dan memohon ampunan kepada-Nya.
كما قال صلى الله عليه وسلم عند الكسوف : فإذا رأيتم ذلك فافزعوا إلى ذكر الله ودعائه واستغفاره
Sebagaimana sabda Nabi ﷺ ketika terjadi gerhana matahari : “Kalau kamu semua lihat hal itu, maka bersegerahlah mengingat Allah dan berdoa serta memohon ampunan kepada-Nya.” (Muttafaq 'alaih)
ويستحب أيضا رحمة الفقراء والمساكين والصدقة عليهم لقول النبي صلى الله عليه وسلم : ارحموا ترحموا
Dianjurkan juga menyayangi orang-orang fakir dan miskin, serta memberikan sedekah kepada mereka. Berdasarkan sabda Nabi ﷺ : ‘Kasihilah mereka, maka kalian akan dikasihi (Allah).” (HR. Ahmad)
الراحمون يرحمهم الرحمن ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
Rasulullah ﷺ bersabda : “Orang-orang yang mengasihi, akan dikasihi oleh Ar-Rahman (Allah). Kasihilah penduduk bumi maka kalian akan dikasihi penduduk di langit.” (HR. Tirmizi)
وقوله صلى الله عليه وسلم : من لا يرحم لا يرحم
Dan sabda Nabi ﷺ : “Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)
وروي عن عمر بن عبد العزيز رحمه الله أنه كان يكتب إلى أمرائه عند وجود الزلزلة أن يتصدقوا
Dan sabda Nabi ﷺ : “Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)
ومن أسباب العافية والسلامة من كل سوء , مبادرة ولاة الأمور بالأخذ على أيدي السفهاء , وإلزامهم بالحق ، وتحكيم شرع الله فيهم ، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر ،
Di antara sebab-sebab keselamatan dari semua keburukan adalah penguasa bersegera mencegah orang-orang yang berbuat keburukan, serta menerapkan syariat Allah ﷻ di kalangan mereka, memerintah kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
كما قال عز وجل : وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Sebagaimana Firman Allah ﷻ :“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Tubah: 71)
وقال عز وجل : وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ . الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
Dan firman Allah lainnya :“Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj; 40-41)
وقال سبحانه : وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ والآيات في هذا المعنى كثيرة
Firman Allah: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Tholaq: 2-3) Dan ayat-ayat semakna dengan ini banyak sekali. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 9/15)
Diantara amalan yang baik dikala dilanda musibah adalah dengan BERSEDEKAH jika mampu, karena SEDEKAH itu penolak bala, dan pengangkat bala serta dengan sedekah akan di ringankan dan dilepaskan dari berbagai macam kesulitan, dengan sebab telah meringankan beban dan kesulitan orang lain yang kena musibah.
Sebagaimana disebutkan dalam wasiat Nabi Yahya alaihis salam kepada Bani israil :
...وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ، فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ، فَشَدُّوا يَدَيْهِ إِلَى عُنُقِهِ، وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ، فَقَالَ: هَلْ لَكُمْ أَنْ أَفْتَدِيَ نَفْسِي مِنْكُمْ؟ فَجَعَلَ يَفْتَدِي نَفْسَهُ مِنْهُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ حَتَّى فَكَّ نَفْسَهُ.
“…Dan aku memerintahkan kalian supaya bersedekah, Sesungguhnya perupamaanya seperti seorang laki laki yang di tawan oleh musuh lalu mereka mengikat tangannya sampai ke leher lalu mereka membawanya untuk memenggal lehernya, lalu ia berkata, ‘Aku akan menebus diriku dari kalian dengan harta yang sedikit ataupun banyak’ lalu ia menebus dirinya…”. (HR Tirmidzi)
Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata,
فَإِنَّ لِلصَّدَقَةِ تَأْثِيْراً عَجِيْباً فِيْ دَفْعِ أَنْوَاعِ الْبَلاَءِ وَلَوْ كَانَتْ مِنْ فَاجِرٍ أَوْ مِنْ ظَالِمٍ بَلْ مِنْ كَافِرٍ، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَدْفَعُ بِهَا عَنْهُ أَنْوَاعاً مِنَ الْبَلَاءِ، وَهَذَا أَمْرٌ مَعْلُوْمٌ عِنْدَ النَّاسِ خَاصَتِهِمْ وَعَامَتِهِمْ، وَأَهْلُ الْأَرْضِ كُلُّهُمْ مُقِرُّوْنَ بِهِ لِأَنَهُمْ جَرَّبُوْهُ.
‘Sesungguhnya sedekah itu mempunyai pengaruh yang sangat menkjubkan dalam menolak berbagai macam bala’ bencana walaupun bagi orang yang jahat atau dzalim atau kafir (sekalipun). Allah menolak dengan nya berbagai macam bala’ dan masalah ini sudah diketahui oleh manusia baik dikalangan awam ataupun kalangan khusus, semua penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah mencobanya (membuktikannya) ” (Al Wabilus Shayyib 1/31)
Jangan lupakan untuk banyak banyak ber TAUBAT, karena diantara sebab datangnya musibah adalah karena dosa dan kesalahan kita, sementara tidak akan tertolak atau terangkat Musibah tersebut kecuali dengan TAUBAT.
Allah Ta’ala meningatkan kita :
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS. Asy Syuraa: 30)
Dari Anas bin Malik, Nabi ﷺ bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani).
Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu– mengatakan,
مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)
Ibnu Qoyyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)
Perbanyak istighfar dikala musibah melanda sebagaimana dikisahkan oleh Imam Al-Qurthubi menukil dari Ibnu Shubaih dalam tafsirnya, bahwasanya ia berkata,
شَكَا رَجُلٌ إِلَى الْحَسَنِ الْجُدُوبَةَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا آخَرُ إِلَيْهِ الْفَقْرَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَقَالَ لَهُ آخَرُ. ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَنِي وَلَدًا، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا إِلَيْهِ آخَرُ جَفَافَ بُسْتَانِهِ، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. فَقُلْنَا لَهُ فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: مَا قُلْتُ مِنْ عِنْدِي شَيْئًا، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ فِي سُورَةِ نُوحٍ
“Ada seorang laki-laki mengadu kepadanya Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” yang lain lagi berkata kepadanya, “Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!” maka beliau mengatakan kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” Dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” Dan kami pun menganjurkan demikian kepada orang tersebut. Maka Hasan Al-Bashri menjawab: “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri, tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh [ayat 10-12].” (Jami’ Liahkamil Quran 18/302)
Demikian diantara amalan amalan ketika terjadi gempa dan bencana lainnya diantaranya perbanyak sedekah, sholat, doa dan beristighfar. Semoga saudaraku yang di jayapura senantiasa dilindungi oleh Allah dari segala marabahaya. Wallahu waliyyut Taufiq.
Ustadz abu ghozie as-sundawi