Senin, 06 Februari 2023

Imam Ibnu Abid Dunya -rahimahullah- menukilkan atsar dengan sanadnya dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

Imam Ibnu Abid Dunya -rahimahullah- menukilkan atsar dengan sanadnya dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

الْيَقِينُ أَنْ لَا تُرْضِيَ النَّاسَ بِسَخَطِ اللَّهِ , وَلَا تَحْمَدَ أَحَدًا عَلَى رِزْقِ اللَّهِ , وَلَا تَلُمْ أَحَدًا عَلَى مَا لَمْ يُؤْتِكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ , فَإِنَّ الرِّزْقَ لَا يَسُوقُهُ حِرْصُ حَرِيصٍ , وَلَا يَرُدُّهُ كَرَاهِيَةُ كَارِهٍ , فَإِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بِقِسْطِهِ وَعِلْمِهِ وَحِلْمِهِ جَعَلَ الرَّوْحَ وَالْفَرَجَ فِي الْيَقِينِ وَالرِّضَا , وَجَعَلَ الْهَمَّ وَالْحَزَنَ فِيي الشَّكِّ وَالسُّخْطِ.

“Keyakinan itu engkau jangan mencari ridha manusia dengan mengundang murka Allah! Engkau juga tak memuji-muji (menjilat) satupun orang karena ia jadi jalan rizqi Allah sampai padamu dan jangan mencela satupun yang tak menjadi jalan bagi Allah ‘Azza wa Jalla untuk memberimu! Sebab rizqi itu tak didapat hanya karena semangat membara si pengejarnya, dan ketidaksukaan orang pun tak akan bisa menolaknya untuk sampai padamu (jika memang itu sudah menjadi rizqimu). Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta’aalaa dengan keadilan-Nya, Ilmu-Nya, dan kebijaksanaan-Nya menjadikan KESENANGAN dan KELAPANGAN itu ada pada KEYAKINAN dan KERIDHAAN, serta menjadikan KEGUNDAHAN dan KESEDIHAN itu ada pada KERAGUAN dan KEMURKAAN.” [Ibnu Abid Dunya, Kitab Al-Yaqiin, hal. 47 Maktabah Syaamilah]

Jika kita memahami bahwa manusia begitu mudah melupakan kita, berubah-ubah keadaan hatinya, tak menentu cinta dan bencinya, tentu kita ENGGAN mencari keridhaan mereka dan hanya menggantungkan KEYAKINAN dan HARAPAN pada Allah saja, serta menerima ketetapan-Nya dengan penuh KERIDHAAN.

—Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, MA.—