Jumat, 03 Februari 2023

Di salah satu sekolah dasar, seorang guru bertanya kepada para muridnya yang masih belia tentang cita-cita mereka kelak ketika sudah dewasa.

Di salah satu sekolah dasar, seorang guru bertanya kepada para muridnya yang masih belia tentang cita-cita mereka kelak ketika sudah dewasa.

Semua murid menjawab pertanyaan sang guru:

"Dokter"

"Pilot"

"Polisi"

Jawaban para murid semuanya seputar profesi tersebut.

Hanya ada satu anak yang jawabannya begitu berbeda. Lain dari yang lain. Para murid yang lain menertawakan jawabannya yang terdengar aneh.

Apakah anda mengetahui cita-cita anak tersebut?

Marilah mendengar jawaban dari lisannya yang begitu sederhana:

"Aku pribadi begitu ingin menjadi sahabat (sahabat nabi -ed)"

Begitu kaget sang guru mendengar jawaban ini sambil menuturkan:

"Sahabat? (Bukan itu yang kumaksud)"

Murid itu pun menjawab dengan begitu polosnya:

"Mama setiap hari, sebelum aku bobo, mengisahkan aku kisah-kisah gemilang para sahabat. Mereka itu mencintai Allah (dan Allah pun mencintai mereka). Demikian pula yang diajarkan papa."

Sang guru pun terdiam. 

_____
Catatan penterjemah:

Di balik cita-cita anak tersebut terdapat sosok ayah dan bunda yang hati dan jiwanya berlapis dahsyatnya iman maka jadilah cita-cita yang mereka damba adalah cita-cita yang melesat jauh meninggalkan hinanya dunia.

Sang ibu adalah wanita yang jiwanya jelita dengan ilmu syar'i hingga jadilah ia pelopor perkembangan sang anak. Ia ajarkan anaknya untuk mencintai para sahabat nabi yang merupakan salah satu pondasi aqidah ahlussunnah wal jama'ah.

Inilah warisan para salaf. 

Mereka saling mewariskan cinta yang menyurga, mencintai sosok yang dijamin surga oleh Allah. Para salaf mengajarkan anak-anak mereka mencintai Abu Bakr, Umar, 'Ali, Usman dan lainnya sebagaimana mereka mengajarkan anak-anak mereka al-Qur-an.

Imam malik bertutur:

كان السلف يعلمون أولادهم حب أبي بكر و عمر كما يعلمون السورة من القرآن

“Dahulu para salaf mengajarkan anak-anak mereka mencintai Abu Bakr dan Umar sebagaimana mengajarkan surat dalam Al-Qur-an.” (Syarah Ushul I’tiqad Ahlussunnah, Juz 7 hal. 1240)

____
Jakarta Timur, 29 Syawwal 1434 H (2013)
Yani Fahriansyah