BERANINYA MAIN KEROYOKAN
Ahlussunnah itu sangat takut dengan darah kaum muslimin tertumpah. Mereka memilih mengalah daripada ribut dan berkelahi dengan sesama kaum muslimin.
Coba perhatikan, masjid disegel, pembangunan pondok di palang, daurah, ceramah dan khutbah di demo, mereka tidak melawan, mereka memilih mengalah. Karena darah kaum muslimin itu sangat berharga.
Tetapi mereka yang senantiasa mengatakan salafi wahabi radikal, khawarij pembunuh, suka menumpahkan darah, justru mereka yang paling siap memerangi dan siap mati menumpas ahlussunnah yang mereka tuduh dengan wahabi.
Kalau seandainya duduk berdua berdiskusi tentang perkara yang diperselisihkan dengan hujjah masing-masing, antara perwakilan salafi dan perwakilan mereka dan yang lain duduk mendengar dengan tenang, maka ini lebih terhormat, lebih elegan, lebih baik dan lebih ilmiyah.
Namun kalau dengan ancaman, main keroyokan dan kekuatan masa yang datang, ini bukan lagi untuk dilawan, karena menghindari huru hara dan tertumpahnya darah itu lebih baik. Tertumpahnya darah kaum muslimin bukan perkara yang remeh.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
“Sesungguhnya darah dan harta kalian, haram atas kalian. Sebagaimana haramnya hari ini, haramnya bulan ini di negeri kalian ini“ (Riwayat Muslim).
Dan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَنْ يَزَالَ المُؤْمِنُ في فُسْحَةٍ مِن دِينِهِ، ما لَمْ يُصِبْ دَمًا حَرَامًا
“Seorang Mukmin senantiasa berada dalam kelapangan dalam agamanya, selama ia tidak menumpahkan darah yang haram” (Riwayat Bukhari).
Untuk itu bagi ahlussunnah, lebih baik bersabar dalam keadaan seperti ini daripada tertumpahnya darah kaum muslimin.
Berkata Imam Ahmad Bin Hanbal rahimahullah :
الصبر على ما نحن فيه خير من الفتنة يسفك فيها الدماء ، ويستباح فيها الأموال ، وينتهك فيها المحارم
Bersabar pada keadaan kita saat ini jauh lebih baik dari pada fitnah. Ditumpahkannya darah, dihalalkannya harta dan dijatuhkannya kehormatan. (As Sunnah Lil Hilali 123/1-89).
Ketahuilah, kebenaran itu akan ditolong, selama hati ini kokoh diatas kebenaran, maka kebenaran itulah yang akan menang.
Berkata Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :
"علينا أن لا نيأس لكثرة الأعداء وقوة من يقاوم الحق فإن الحق منصور ممتحن" [شرح كشف الشبهات ص 64-65]
Wajib bagi kita untuk tidak putus asa, karena banyaknya musuh dan kekuatan orang yang menentang kebenaran, karena sesungguhnya kebenaran itu akan ditolong dan akan menang. (Syarh Kasyfusy Syubuhat, hal 64-65).
Imam Ahmad rahimahullah ditanya pada zaman fitnah:
ألم تر كيف انتصر الباطل على الحق؟؟ فقال أحمد: "كلا، مادامت القلوب ثابتةً فالحق هو المنتصر".
(المدخل ٣٠٠/١)
Apakah engkau tidak melihat bagaimana kebathilan itu telah memperoleh kemenangan atas alhaq ? Berkatalah al-Imam Ahmad : sekali-kali tidak, selama hati itu kokoh diatas kebenaran, maka kebenaran itulah yang akan menang. [Al-Mudkhil 1/300].
AFM
Copas dari berbagai sumber