Jus Tebu
Salah satu keunikan Mesir yang akan membuat seseorang ingin kembali lagi adalah kedai jus yang ada dimana-mana, buah-buahan yang digunakan untuk membuat jus adalah buah-buahan yang segar dan tidak ada campuran bahan lain sedikitpun, Mesir merupakan daerah yang subur dan banyak tanaman berkhasiat obat yang dapat tumbuh seperti anggur dan tebu.
Dan harga satu gelas jus sangatlah murah, berkisar antara 10 sampai 30 Pound (Sekitar Rp 5.000 sampai Rp 30.000).
Dan bagi saya, minuman yang akan membuat rindu Mesir adalah jus tebu (Dalam Bahasa Arab: عصير القصب, Asirul Qashab) yang disajikan disetiap musim. Bahkan minuman ini membuat Imam Syafi'i (Wafat tahun 204 H) betah tinggal di Mesir dan berkata:
لولا قصب السكر ما أقمت ببلادكم
"Jika bukan karena tebu, maka aku tidak akan tinggal di negeri kalian." [Lihat Al Manaqib (2/122) karya Imam Al Baihaqi dan Siyar A'lam Nubala (56/10) karya Imam Adz Dzahabi]
Imam Syafi'i tidak hanya ulama yang pandai dalam ilmu agama tetapi beliau juga pandai dalam ilmu kedokteran sehingga beliau memberikan resep pamungkas untuk penyakit yang tidak ada obatnya.
Disebutkan oleh Imam As Suyuthi (Wafat tahun 911 H) dalam kitab Al Manhajus Sawi wal Manhalu Rawi fii Thibbin Nabawi beliau berkata:
ثلاثة أشياء دواءُ الذي لا دواء له، وأعيا الأطباءَ أن تداويه: العنب، ولبن الّلقاح، وقصب السُّكر
"Ada tiga obat untuk penyakit yang tidak ada obatnya dan dokter tidak mampu mengobatinya: anggur, susu unta dan tebu."
Foto saya lagi minum jus tebu disebuah kedai jus di Nasr City, Kairo, foto ini diambil ketika musim dingin, meskipun musim dingin saya tidak pernah memakai jaket atau pakaian tebal, karena bagi saya cuaca dingin di Kairo ibaratkan cuaca dingin di Puncak Bogor atau Lembang Bandung.
Ustadz naufal