Rabu, 09 Oktober 2019

Tidak boleh masuk ke tempat peribadatan orang kafir sekedar melihat-lihat dan jalan jalan

Tempat peribadatan orang kafir tidak terlepas dari pemandangan-pemandangan yang merupakan praktek kesyirikan, baik berupa perkataan, perbuatan, dan simbol-simbol seperti gambar-gambar syirik dan juga patung berhala.

Maka tidak boleh masuk ke sana dalam rangka sekedar melihat-lihat dan jalan-jalan.

Karena semua ini termasuk az zuur yang disebutkan dalam firman Allah:

وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَاماً

“(hamba Ar Rahman yang sejati adalah) orang-orang yang tidak menyaksikan az zuur. Jika mereka menemuinya, mereka melewatinya dengan wibawa dan mulia” (QS. Al Furqan: 72).

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ حُنَفَاءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ

“maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan az zuur. dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia.” (QS. Al Hajj: 30-31).

Bagaimana mungkin seorang Muslim jiwanya menjadi rileks/senang dengan memasuki tempat-tempat seperti ini yang di dalamnya terdapat orang-orang yang bermaksiat kepada Allah dan berbuat syirik kepada Allah dan merendahkan Allah.

Bagaimana mungkin ia tidak marah karena Allah?

Atau marah karena belum sanggup untuk mengubah dan mengingkari kemungkaran tersebut?

Dan telah maklum bahwa orang-orang yang masuk ke tempat tersebut untuk rekreasi mereka tidak ada gairah untuk berdakwah dan mengingkari kemungkaran.

Bahkan mereka bersikap dingin saja. Lemah sekali rasa berlepas diri mereka terhadap kaum Musyrikin dan kesyirikan.

Maka wajib bagi seorang Muslim untuk bertaqwa kepada Allah dan mencukupkan diri untuk melakukan rekreasi dan jalan-jalan pada perkara-perkara yang Allah bolehkan.

Itu sangat cukup dan banyak sehingga kita tidak butuh pada sarana rekreasi yang haram. Inilah yang membedakan seorang Muslim dengan pemeluk agama lain dan ini juga akan semakin mengokohkan predikat Islam pada dirinya.

Demikian, semoga shalawat senantiasa terlimpah atas Nabi kita Muhammad serta keluarganya.

Oleh: Mutiara Risalah Islam

📚  Broadcast Nasehat, dan Artikel Terbaik Setiap Hari Insya Allah dari Ust Dr. Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A.
🌐  Bersama Group Mutiara Risalah Islam, di bawah asuhan Dewan Pembina Risalah Islam  Ust Dr. Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A.
📲  Bergabung ke dalam group wa  https://api.whatsapp.com/send?phone=6289628222285 [Nama, Jenis kelamin, alamat]
📎 muslim.or.id