Selasa, 11 Juni 2019

Tingkatan cinta menurut ibnu qoyim al jauziyah

#Tingkatan_Cinta
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah :
( tingkatan manakah cinta anda)

1. Al-‘alaqah العلاقة (hubungan/ikatan).
Dinamakan hubungan/ikatan karena keterikatan hati kepada yang dicinta.

2. Al-iradah الإرادة (kehendak/keinginan).
Ini adalah kecondongan hati kepada yang di cinta dan berusaha untuk mencari/menjumpai yang dicinta.

3. Ash-shobabah الصبابة (kerinduan).
Adalah kerinduan hati kepada yang dicinta, dimana kerinduan ini timbul secara alami & diri tidak dapat mengaturnya, sebagaimana air yang senantiasa memenuhi batas.

4. Al-gharaam الغرام (kerinduan yang menyala-nyala).
Adalah cinta yang selalu ada didalam hati, tidak pernah keluar dari dalamnya & selalu menyertai hati.

5. Al-wadaad الوداد (kasih sayang).
Adalah kelembutan cinta, inti cinta dan kemurniaanya, dan Al-waduud termasuk dari nama-nama Allah yang maha tinggi.

6. As-syaghof الشغف (cinta yang meluap-luap).
Sangat mencintainya dan dibuat sangat senang [bercampur penderitaan]. Sangat mencintai yang di cinta yaitu cintanya telah masuk ke dalam relung hati & sanubari.

7. Al-‘isyq العشق (cinta yang sangat).
Adalah cinta yang yang teramat sangat/ terlalu berlebihan, dikhawatirkan [terjadi sesuatu yang kurang baik] terhadap pelakunya.

8. At-tatayyum التتيم (penghambaan).
Yaitu merendahkan diri. Dikatakan cinta telah menghambakannya.

9. At-ta’abbud التعبد (peribadahan).
Tingkat ini di atas at-tatayyum/penghambaan. Karena sesungguhnya diri hamba adalah totalitas milik sang kekasih (Allah), tak tersisa sedikitpun dari dirinya, baik lahir maupun batin, semua milik sang kekasih. Dan ini adalah hakikat peribadahan, barang siapa telah menyempurnakan sifat ini, maka telah sempurna cintanya.

10. Al-Khullah الخلة (Kekasih): Cinta ini hanya dimiliki oleh dua khalil (kekasih), yaitu Ibrahim ‘alaihis salam dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[lihat lengkapnya di Madarijus Saalikiin baina manaazili iyyaka na’budu wa iyya kanasta’in 3/29-32, , Darul Kutub Al-‘Arobiy, Beirut, cet. Ke-3, 1416 H, Asy-Syamilah]

Ustadz David saputra abu ayman