Senin, 10 Juni 2019

Taghoful

Betapa banyak masalah rumit menjadi ringan dg disikapi "cuek alias taghoful".
CUEK, untuk lebih sibuk pada kegiatan yg lebih manfaat.
CUEK, untuk meredam fitnah, agar persaudaraan tetap terjaga.
Imam Sufyan As-Tsauri rahimahullah pernah memberi nasehat,

ما زال التغافل من شيم الكرماء
"TAGHOFUL selalu menjadi akhlaknya orang-orang yang mulia."

Demikian pula Imam Ahmad bin Hambal,

العافية عشرة أجزاء كلها في التغافل
Pintu kebahagiaan itu ada sepuluh. Semuanya ada pada sikap "TAGHOFUL".

Banyak masalah ringan mnjd rumit, karena orang2 'akar rumput' ikut angkat bicara, menjadi kayu bakar  membesarkan api. Nabi shalallahu alaihi wa sallam berpesan,

«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ»

“Diantara tanda bagusnya keIslaman seseorang: dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi)

Mari mencoba menimbang buah dari komentar kita sebelum mengungkapkan. Jika dengan komentar itu perseteruan makin meruncing, persaudaraan berubah permusuhan, itu artinya meninggalkannya adalah tanda baiknya keislaman, dan mengungkapkannya adalah tanda kekurangan.. Di situ ada adu domba. Dan kita semua tahu bahwa, permusuhan antara orang-orang beriman, adalah cita-cita yang dielukan iblis dan bala tentaranya.

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ ٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ يَنزَغُ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ كَانَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٗا مُّبِينٗا

Katakan kepada hamba - hambaKu, “Hendaklah mereka MENGUCAPKAN PERKATAAN PALING BAIK. Sungguh, setan itu ingin selalu MENIMBULKAN PERMUSUHAN di tengah-tengah mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
(QS. Al-Isra' : 53)

Ahmad Anshori