Sabtu, 29 Juni 2019

Berdoa sebelum jima bagi suami istri

Menjelang akhir 2014 lalu, seorang rekan senior mantan pemilik ilmu kesaktian menceritakan kisahnya sendiri.

Seperti biasa, ia keluar rumah untuk mencari nafkah dan istrinya di rumah mengerjakan aktifitas dan urusan rumah tangga.

Selama ia bekerja di luar rumah hari itu, istrinya didatangi seorang lelaki yang berwajah persis seperti wajah suaminya. Tak ada bedanya sama sekali. Setiap yang melihat pasti akan menyangka bahwa dia adalah suaminya.

Lelaki itu mengajaknya untuk berhubungan layaknya permintaan seorang suami kepada istrinya.

Sebagai seorang istri, tentu saja ia menerima permintaan tersebut. Saat hendak memulai, ia segera tersadar bahwa “suaminya” belum membaca doa dan perlindungan kepada Allah. Tidak seperti biasanya.

Sang istri lantas membaca ta’awwudz dan meminta “suaminya” untuk membaca dzikir yang sama. Pasalnya, jauh-jauh hari mereka sepakat untuk saling mengingatkan agar membaca doa dan pengamalan sunnah sebelum memulai ‘ibadah’ tersebut.

Anehnya setelah itu, “suaminya” itu lari terbirit-terbirit meninggalkan rumah.

***

Benarlah apa yang ditulis oleh Dr. Qadzlah bintu Muhammad al Qahthaniy dalam disertasinya yang mengupas jerat-jerat syaithan bagi anak manusia dalam segala lini kehidupan.

Pada sub tema  “kehadiran syaitan saat seseorang melakukan jima dengan istrinya”, beliau menyebutkan hadits nabi shallallahu alaihi wasallam

لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ، قَالَ: بِاسْمِ اللهِ، اللهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِي ذَلِكَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

“Jika kalian hendak mendatangi istrinya, lalu membaca:

بِاسْمِ اللهِ، اللهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

’Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau berikan kepada kami.’

Jika ditakdirkan adanya anak dari hubungan itu, maka setan tidak akan bisa mengganggu anak tsb selamanya.” (HR. Bukhari, Muslim  dan yang lainnya)

Mengenai sisi pendalilan dalil tersebut, Dr. Qadzlah mengatakan:

“Segi pendalilan hadits tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan seseorang untuk berdoa dengan doa ini saat jima yang menunjukkan bahwa syaitan hadir saat seseorang melakukan jima’. Jika dia berdzikir, syaitan menghilang.” 

___
■Hikmah:

1- Kejahatan sebagian jin dan tukang sihir itu akan selalu ada.

2- Keampuhan doa, dzikir dan pengamalan sunnah dalam melindungi diri dan keluarga dari gangguan syaitan dan tukang sihir.

3- Pentingnya pasutri untuk saling mengingatkan dalam menerapkan sunnah-sunnah sebelum berhubungan.

4- Istri pun tetap disyariatkan membaca doa, walaupun sebagian ulama menyebutkan bahwa doa tsb cukup dibaca oleh suami.

5- Pasangan yang membaca doa/berdzikir sebelum jima, tidak berarti anak yang dilahirkan dari aktifitas itu nantinya benar-benar terbebas dari gangguan syaithan. Sebab para ulama menyebutkan bahwa makna “tidak diganggu syaitan selamanya” hanya mencakup beberapa gangguan saja, tidak semua gangguan.

Ada yang memaknainya bahwa syaitan tidak bisa memudharatkan akal, agama, dan badan si anak. Ada pula yang memaknai bahwa syaitan tidak bisa ikut campur saat orang tuanya berjima, dan makna lainnya.

___
Catatan:

Status ini dishare kembali dengan penambahan beberapa keterangan faidah yang kami nukil dari disertasi Dr. Qadzlah bintu Muhammad al Qahthaniy yang berjudul Maqayid as Syaithan fiy Masail al I'tiqad wa Thuruq at-Tahshin Minh.

■Penyusun: Yani Fahriansyah

-2017-

Jumat, 28 Juni 2019

Semakin bertambah ilmu semakin tawadhu

Penuntut Ilmu .. Tapi keras hatinya.

=====
Ustadz Dr mushafa adarini
Sebagian penuntut ilmu sekarang ini ada yg lebih keras hatinya daripada arab badui.

Tidak ada padanya wajah yg ramah, tidak juga salam, tidak juga tawadhu'.

Bahkan sebagian orang, ketika ilmunya semakin bertambah, maka dia semakin sombong, semoga Allah melindungi kita dari yg demikian.

Seorang alim yg hakiki adalah orang yg ketika ilmunya bertambah, maka ia bertambah tawadhu'nya.

[Oleh: Syeikh Utsaimin -rahimahullah-, dlm Liqa Babil Maftuh 232]

Rabu, 26 Juni 2019

Thagut menurut ibnu qoyim

Thagut sebagaimana kata Ibnul Qayyim dalam I’lam Al-Muwaqi’in,

كُلُّ مَا تَجَاوَزَ بِهِ العَبْدُ حَدَّهُ مِنْ مَعْبُوْدٍ أَوْ مَتْبُوْعٍ أَوْ مُطَاعٍ


“Segala yang seorang hamba melampaui batas terhadapnya, baik itu sesuatu yang disembah, sesuatu yang diikuti atau sesuatu yang ditaati.”

Sumber rumasyho dot com

Senin, 24 Juni 2019

Meninggalkan perintah lebih buruk drpd mengerjakan larangan

Meninggalkan perintah lebih buruk daripada mengerjakan larangan.

Dosa mengerjakan larangan secara umum sumbernya adalah karena syahwat atau kebutuhan. Adapun dosa meninggalkan perintah secara umum sumbernya adalah kesombongan & merasa mulia.

Orang yang ada secuil perasan sombong di hatinya tak kan masuk surga. Adapun orang yang wafat dalam keadaan bertauhid akan masuk surga, walaupun dia berzina atau mencuri.

(Ibnul Qoyyim, al I'lam)
=====
Tentunya ini secara umum, tidak bisa dipukul rata. Mengerjakan larangan kesyirikan tentu lebih buruk dari meninggalkan perintah haji padahal sudah mampu, misalnya.

Ustadz amrullah akadinta

Minggu, 23 Juni 2019

1 milyar kebaikan setiap hari bahkan bisa lebih

::: 1 MILYAR KEBAIKAN SETIAP HARI… MENGAPA TIDAK… BAHKAN BISA LEBIH..!!! :::

Oleh :
Ustadz Abu Ismail Fachruddin Nu’man,  حفظه الله تعالى.


Saudaraku… Allah yang Maha Rahman menginginkan hamba-hambaNya bahagia baik di dunia maupun di akhirat…sehingga Dia banyak membuka pintu-pintu amal kebaikan yang dengannya mereka bisa menambah beratnya timbangan amal shalih nanti di akhirat…

Pintu-pintu kebaikan yang Allah buka selain banyak juga sangat mudah… bahkan terkadang amalan yang sangat ringan namun memiliki bobot pahala yang sangat luar biasa dan besar…

⚉  INILAH DIANTARA AMALAN MUDAH DAN HEBAT YANG DI KABARKAN…

مَنِ استغفَرَ للمؤمنينَ وللمؤمناتِ ، كتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مؤمِنٍ ومؤمنةٍ حسنةً

“Barang siapa yang memohonkan ampun kepada Allah untuk kaum mu’minin dan mu’minah, niscaya Allah akan mencatat baginya satu pahala dari setiap mu’min dan mu’minah”
(HR. Al Bukhori dalam Adab Mufrod dishohihkan oleh syekh Albani)

⚉  TERNYATA ITU PERINTAH ALLAH DALAM AL-QURAN…

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)

Subhanallah… betapa besar pahala memintakan ampun untuk orang-orang yang beriman baik yang masih hidup atau yang sudah wafat….maka sisipkanlah diantara do’a kita :

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

“(Doa Nabi Ibrahim): Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan seluruh orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)

⚉  DIANTARA ORANG-ORANG YANG PERLU KITA DO’AKAN SETIAP HARI…

1. Kedua Orang Tua kita
2. Istri, Suami dan anak-anak kita.
3. Kerabat dekat kita
4. Guru-guru kita
5. Ulil amr / Pemerintah kita
6. Orang-orang yang senantiasa memberikan kebaikan kepada kita

7. Seluruh kaum Muslimin dan Muslimah.

Semoga manfa’at dan kita bisa mendulang miliyaran pahala dalam sekejap.

-

Ma’had Riyadhusshalihiin Pandeglang.

-

Sumber : https://bbg-alilmu.com/archives/22683

*****

Dampak dari maksiat berubah perilaku tunggangan istri pembantu dan munculnya tikus dirumahku

Jika ingin melihat dampak dari maksiat kita, maka lihatlah adakah tikus didalam rumah kita.

Al-Imam al-Fudhail bin Iyyadh rahimahullah berkata:

إني لأعصي الله فأعرف ذلك في خلق حماري وخادمي وامرأتي وفأر بيتي.

"Sungguh aku benar-benar bermaksiat kepada Allah lalu aku mengetahui hal itu berakibat pada berubahnya perilaku keledai tungganganku, pembantuku, istriku, dan munculnya tikus di rumahku."

Al-Bidayah wan Nihayah, jilid 1 hlm. 215

—————————

Fitnah tidak akan membahayakanmu selama kamu memahami agamamu

Hudzaifah bin Yaman radliyallahu ‘anhu berkata: ‎
لَا تَضُرُّكَ الْفِتْنَةُ مَا عَرَفْتَ دِينَكَ ، إِنَّمَا الْفِتْنَةُ إِذَا اشْتَبَهَ عَلَيْكَ الْحَقُّ وَالْبَاطِلُ فَلَمْ تَدْرِ أَيَّهُمَا تَتَّبِعُ، فَتِلْكَ الْفِتْنَةُ »
. “Fitnah tidak akan membahayakanmu selama kamu memahami agamamu. Fitnah itu (membahayakan) saat kebenaran dan kebatilan menjadi samar kepadamu sehingga kamu tidak mengetahui mana yang harus diikuti. Maka itulah fitnah.”
(Dikeluarkan oleh ibnu Abi Syaibah dalam mushonnafnya no 37292)

Maka fokuslah menuntut ilmu Allah..
Agar kita benar benar memahami agama ini..
Hingga dapat membedakan kebenaran dan kebatilan..
Dan jangan sibukkan mengikuti kabar dan berita hangat..
Hingga menyibukkanmu dari menuntut ilmu..
Karena untuk menyikapi berita harus dengan kekokohan ilmu..
Bukan dengan sebatas semangat dan pikiran semata..
Fitnah itu terlihat indah bagi yang tidak memiliki kekuatan ilmu..
Sehingga fitnah dianggap sebagai sunnah..

Oleh Ustadz Badrusalam Lc

Jumat, 21 Juni 2019

Sesungguhnya ilmu itu mengulang ulang

INNAMAL 'ILMU AL-MUROJA'AH

sesungguhnya ilmu itu adalah muraja'ah (mengulang-ulang).

Salah seorang masyayikh kami pernah bercerita di hadapan kami:

Dahulu kami menghadiri majlisnya syaikh Bin Baz rahimahullah, beliau mempunyai dars (kajian) Fath al-bari yang dihadiri oleh banyak para penuntut ilmu, bahkan para dosen, para doktor  ikut menghadiri dars beliau. Dalam dars tersebut ada seorang Qori' yang bertugas untuk membaca kitab yang nantinya dijelaskan penjabarannya oleh syaikh.

Dalam prakteknya sang qori' membaca hingga berbaris2 bahkan berhalaman2, tapi syaikh Bin Baz hanya menjelaskan sedikit sekali dari isi kitab tersebut, seakan2 yang berperan justru si Qori' saja. Hingga kenyataan tersebut membuat malal (kebosanan) dan kejenuhan bagi kami para doktor dan dosen2 yang hadir,  kami merasa metode seperti itu sangat mudah kita lakukan sendiri di rumah2 kami tanpa menghadiri darsnya syaikh.

Hingga sampai beliau wafat,..dan ketika beliau wafat baru kami sadari betapa mahalnya darsnya syaikh Bin Baz, dengannya kami bisa memurajaah kembali apa yg dulu kita pelajari..dan setelah  wafatnya beliau kami kesulitan memurajaah kitab itu lagi...rahimahullah.

Benarlah orang yang berkata: majlisnya ulama itu membawa keberkahan.

======

Senada dengan cerita di atas, ketika di kota Riyadh kami pernah berkesempatan hadir di majlisnya syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah, kami melihat yang hadir dihadapan beliau adalah para profesor dan  guru besar universitas, mereka sabar dan telaten mendengarkan apa yang disampaikan syaikh fauzan, padahal kami yakin para guru besar itu sudah paham apa yg disampaikan syaikh fauzan...bahkan dari segi gelar akademik mereka lebih tinggi levelnya dari syaikh fauzan...tapi itulah penuntut ilmu sejati mereka duduk tawadhu dihadapan para ulama.

Cerita di atas mengajarkan kepada kita bahwa ilmu yang sesungguhnya adalah dg muroja'ah (mengulang-ulang) apa yang pernah kita dapat.

Jangan pernah bosan jika kita menjumpai materi yang sama yang sudah pernah kita dengar...karena hal itu, menajamkan hapalan, melengkapi apa yg dulu kelewatan, dan membetulkan kekeliruan.

Yuk ...mari muraja'ah !!!!

@fadlanfahamsyah

Luas ilmu luas pula welas asihnya

Al-Imam Ibn al-Qoyyim rahimahullah berkata:

الرجل كلما اتسع علمه اتسعت رحمته

Seseorang itu semakin luas ilmunya semakin luas pula welas asihnya (kasih sayangnya)

[Ibn Qayyim, Ighatsatul  Lahfan vol. 2, hal. 914]

Ustadz fadlan fahamsyah lc

Hidayah ilal islam dan hidayah fill islam

Syekh Abdurrahman As Sa'di rahimahullah hidayah terbagi dua,hidayah ilal islam dan hidayah fill islam.

Makna Hidayah ilal  islam,yaitu hidayah dengan memeluk islam dan hidayah  fiil islam, yaitu hidayah di dalam islam,dengan mengetahui dan mengamalkan rincian2 ajaran islam sesuai dengan sunnah Rasulullah.

Kamis, 20 Juni 2019

Umat islam terpecah menjadi 73 golongan

18 x 4 = 72

Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam mengabarkan umat Islam terpecah menjadi 73 golongan, 72 menyimpang, 1 yang selamat dari penyimpangan. Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan :

أُصُولُ الْبِدَعِ أَرْبَعٌ: الرَّوَافِضُ، وَالْخَوَارِجُ، وَالْقَدَرِيَّةُ , وَالْمُرْجِئَةُ، ثُمَّ تَتَشَعَّبُ كُلُّ فِرْقَةٍ ثَمَانِيَ عَشْرَةَ طَائِفَةً، فَتِلْكَ اثْنَتَانِ وَسَبْعُونَ فِرْقَةً، وَالثَّالِثَةُ وَالسَّبْعُونَ الْجَمَاعَةُ الَّتِي قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّهَا النَّاجِيَةُ»

"Poros kebid'ahan itu ada pada empat firqah: Rafidhah, Khawarij, Qadariyah, dan Murji'ah. Setiap firqah tersebut berkembang menjadi 18 firqah. Itulah yang dimaksud 72 golongan. Dan yang ke 73 adalah Al Jama'ah yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu'alaih Wasallam: 'inilah golongan yang selamat'"

(Asy Syari'ah Lil Ajurri, 1/303)

Ust Yulian purnama

Aku meninggalkanya karena Allah

AKU MENINGGALKANNYA KARENA ALLAH (BAG 10)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا للهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu” (HR Ahmad no 23074)

KEEMPAT: Contoh-contoh kisah akan bukti hadits ini
Realita banyak mencontohkan akan bukti hadits ini, diantaranya

(7) Sebuah kisah yang disebutkan dalam kitab Tafsir Al-Bahr Al-Madid karya Ibnu ‘Ajiibah Abul ‘Abbaas Al-Faasi tentang seorang pemuda penuntut ilmu yang tinggal di daerah Faas. Suatu hari ada seorang ibu keluar bersama putrinya yang cantik jelita. Maka ternyata sang putri ketinggalan dari ibunya sehingga akhirnya tertahan hingga malam hari. Maka ia pun melihat dari kejauhan sebuah pintu yang nampak ada lampu nyala dibalik lampu tersebut. Lalu ia mengintip di balik pintu tersebut ternyata ada seorang penuntut ilmu yang sedang membaca buku. Maka dalam hati putri cantik ini ia berkata, “Jika tidak ada kebaikan pada pemuda ini maka tidak ada kebaikan pada seorangpun”. Maka iapun memberanikan diri untuk mengetuk pintu, lalu dijawab oleh sang pemuda. Lalu sang putri pun menceritakan tentang kondisinya yang ketinggalan ibunya, dan ia khawatir jika ia berjalan di malam hari akan ada orang yang mengganggunya. Maka akhirnya sang pemuda merasa wajib baginya untuk menjaga putri tersebut. Lalu iapun memasukan putri tersebut dalam rumahnya, lalu ia menjadikan penghalang berupa tikar antara ia dan sang putri, lalu iapun melanjutkan membaca buku. Lalu datanglah syaitan menggodanya. Akan tetapi karena keberkahan ilmu maka Allah pun menjaga pemuda ini. Iapun segera mengambil api lampu lalu iapun menggerakan jarinya ke lampu tersebut, satu demi satu jari-jarinya ia letakkan di api lampu tersebut hingga membakar jari-jarinya. Sang wanita mengintip sikap pemuda tersebut dan ia takjub dengan sikap tersebut. Sementara sang pemuda terus memanasi jarinya. Lalu sang pemuda memanaskan jari-jarinya dari tangannya yang satunya lagi, hingga akhirnya tiba pagi hari dan nampak cahaya terang, maka iapun mempersilahkan sang putri untuk keluar dari rumahnya dan segera pulang. Akhirnya sang putripun pulang ke rumahnya dan menceritakan tentang kisah sang pemuda. Maka segeralah ayah sang putri mendatangi majelis ilmu dan mengabarkan tentang kisah sang pemuda kepada syaikh/guru di majelis tersebut. Maka sang guru  meminta agar seluruh para penuntut ilmu mengeluarkan kedua tangan mereka. Seluruh muridpun mengeluarkan kedua tangan mereka kecuali sang pemuda. Maka syaikh pun tahu siapa pemuda tersebut, lalu akhirnya sang ayah menikahkan sang pemuda dengan putrinya tersebut” (Al-Bahr Al-Madiid 3/375)

Karenanya yakinlah jika anda meninggalkan sesuatu benar-benar tulus semata-mata karena Allah maka pasti Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik. Sungguh hati ini sangat terharu tatkala mengetahui ada seorang pegawai bank yang akhirnya meninggalkan pekerjaan ribanya lalu kemudian dengan sabarnya menjadi seorang penjual bakso. Allah pasti akan menggantikan baginya yang lebih baik, apakah di dunia maupun di akhirat, cepat atau lambat.

Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 11-02-1434 H / 24 Desember2012 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
ww.firanda.com

https://firanda.com/663-aku-meninggalkannya-karena-allah.html

Puasa ayamul bidh seperti puasa setahun

⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
*JANGAN LUPA BULAN SYAWAL INI MASIH ADA PUASA AYYAMUL BIDH*⁣

Masih belum sempat puasa syawal bulan ini? Yuk puasa hari ini..⁣

Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,⁣

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ⁣

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣
══════ ❁✿❁ ══════⁣⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣
✍🏼 Jangan lupa SUBSCRIBE dan LIKE video HSI AbdullahRoy, hanya di Channel Resmi HSI AbdullahRoy⁣⁣⁣⁣⁣
🖲 Klik di www.youtube.com/c/HSIAbdullahroy⁣⁣⁣⁣⁣
.⁣⁣⁣⁣⁣
#HSIAbdullahRoy #HSI #AbdullahRoy #UstadzAbdullahRoy #puasaayyamulbidh #puasa⁣
#HSIPeduli #puasasyawal⁣⁣⁣⁣⁣
#daftarhsi #HijrahKeHijriah #tauhid #hsipernik #hsimedia #BelajarTauhid #IndonesiaBertauhid #dakwahindonesia #dakwahsunnah #belajarislam #alqurandansunnah #syawal

Wanita sholihah yg diberikan rahmat Allah

Disebutkn dlm sunan abi daud dimajlis sama' syekh hamid akram al.bukhori.
(Pengajar masjid Nabawi Madinah al Munawwarah)

wanita sholihah it bukan dr kalangan org yg sudah ngaji sunnah tinggi ilmu nya  tp dr wanita yg sdh diberikan rahmat alloh dg karakter yg baek maka dien dan manhajnya akan bs nerima kebaikan dan kebenaran.

Syarief Nur thalib

Rabu, 19 Juni 2019

Bangkai jahiliyah?memahami makna hadist dan fiqihnya

Bangkai Jahiliyyah?
(Memahami Makna Hadits & Fiqihnya)

Abu Ubaidah As Sidawi

Imam Bukhori 7053 dan Muslim 1849 telah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيْرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ، فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيْتَةً جَاهِليَّةً

Barangsiapa yang membenci sesuatu pada pemimpinnya maka hendaknya dia bersabar, karena seorang yang keluar dari pemimpin satu jengkal saja maka dia mati sepertinya matinya orang di masa jahiliyyah.

Dalam Hadits ini terdapat beberapa faedah:

1. Kewajiban Sabar Atas Kedzaliman Pemimpin
Bersabar atas kezhaliman penguasa termasuk pokok aqidah ahlus sunnah wal jama'ah. (Majmu Fatawa 28/47).
Dalil-dalil dalam masalah ini sangat banyak, bahkan hadits-hadits dalam masalah ini mencapai derajat mutawatir, karena sabar terhadap kedzaliman pemimpin lebih membawa kemaslahatan di dunia dan akherat.
Dan ini merupakan kesepakatan Ahli Sunnah dan aqidah mereka.  (Minhaj Sunnah, Ibnu Taimiyyah 4/529-531)

2. Siapakah Maksud Amir (Pemimpin) dalam hadits?
Ash-Shona'ni berkata: "Maksudnya adalah pemimpin setiap negara (bukan khalifah sedunia), karena sejak pertengahan masa daulah Abbasiyah manusia sudah tidak berkumpul dalam satu pemimpin lagi, tetapi setiap negara memiliki pemimpin masing-masing. Seandainya hadits ini dibawa kepada khalifah umat Islam seluruh dunia, maka sedikit sekali faedahnya". (Subulus Salam 4/72).
Inilah yg sesuai dg kaidah2 syariat dan dalil-dalil.  Barangsiapa yg mengingkari hal ini maka dia jahil dan pembangkang. (As Sailul Jarror 4/512 Asy Syaukani)
Pemahaman yg mengatakan bahwa pemimpin yg ditaati hanyalah pemimpin seluruh dunia saja (khalifah)  adalah pemahaman yg bathil dan sesat,  dan berkonsekwensi kerusakan yg fatal.  (Liqo'atul Babil Maftuh, Ibnu Utsaimin 3/571-572)
Maka pemimpin negara apapun namanya baik itu ulil amri,  amir,  shultan,  raja,  presiden maka masuk dalam hadits ini.  (Lihat Syarh Aqidah Saffariniyyah hlm.  663 oleh Syeikh Utsaimin)

3. Haramnya memberontak pemimpin walau cuma sedikit
Imam Nawawi berkata, "Adapun memberontak dan memerangi penguasa hukumnya adalah haram berdasarkan kesepakatan kaum muslimin sekalipun mereka zhalim dan fasiq". (Syarah Shahih Muslim 12/229).

Ibnu Abi Jamrah berkata menjelaskan makna hadits ini:
"Maksudnya keluar dari pemimpin yaitu berusaha untuk melepaskan ikatan bai'at yang dimiliki oleh sang pemimpin dengan cara apapun. Nabi menggambarkan dengan satu jengkal, karena usaha tersebut bisa menjurus kepada tertumpahnya darah tanpa alasan yang benar". (Fathul Bari Ibnu Hajar 13/7).

Maka,  barangsiapa yang memberontak keluar ketaatan dari penguasa dan kemudian mati dalam usahanya itu, maka ia mati seperti mati jahiliyyah. Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan:

وَالْمُرَاد بِالْمِيتَةِ الْجَاهِلِيَّة وَهِيَ بِكَسْرِ الْمِيم حَالَة الْمَوْت كَمَوْتِ أَهْل الْجَاهِلِيَّة عَلَى ضَلَال وَلَيْسَ لَهُ إِمَام مُطَاع ، لِأَنَّهُمْ كَانُوا لَا يَعْرِفُونَ ذَلِكَ ، وَلَيْسَ الْمُرَاد أَنَّهُ يَمُوت كَافِرًا بَلْ يَمُوت عَاصِيًا ، وَيَحْتَمِل أَنْ يَكُون التَّشْبِيه عَلَى ظَاهِره وَمَعْنَاهُ أَنَّهُ يَمُوت مِثْل مَوْت الْجَاهِلِيّ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ هُوَ جَاهِلِيًّا

“Yang dimaksud dengan mati dalam keadaan jahiliyyah adalah keadaan mati seperti matinya orang-orang jahiliyyah di atas kesesatan dan tidak mempunyai imam yang ditaati. Karena mereka tidak mengetahui hal itu.
Bukanlah yang dimaksudkan dalam hadits itu bahwasannya ia mati dalam keadaan kafir, akan tetapi mati dalam keadaan bermaksiat/durhaka atau kemungkinan juga perumpaan ini sesuai dzohirnya yaitu bermakna mati seperti mati jahiliyyah sekalipun dia bukan orang jahiliyyah” (Fathul-Baariy, 13/7).

Imam Nawawi juga mengatakan:

(مات ميتة جاهلية): هي بكسر الميم أي على صفة موتهم من حيث هم فوضى لا إمام لهم

"Mati Jahiliyyah: dengan mengkasrah mim yakni mati seperti sifat matinya jahiliyyah dimana mereka kacau tanpa pemimpin. (Syarh Shohih Muslim)

Al Khothobi berkata dalam kitabnya Al 'Uzlah hlm. 57-58:
"Dalam memberontak pemimpin berarti berpisah dg persatuan & hilang keamanan.  Inilah yg dimaksud oleh Nabi dalam hadits "Barangsiapa yg memberontak pemimpin maka dia mati jahiliyyah,  karena orang-orang Jahiliyyah tidak memiliki pemimpin yg menyatukan mereka, tetapi mereka berpecah-pecah dan berkelompok- kelompok dg paham dan agama yg berbeda-beda dan saling membantai lainnya". (Lihat pula Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah 28/487 dan Subulus Salam karya Ash-Shon'ani 4/72).

Dengan keterangan para ulama ini,  jelaslah bagi kita bahwa mengartikan "mati jahiliyyah" dg "bangkai jahiliyyah" adalah kesalahan,  karena beda antara ميتة dg mengkasroh mim dan menfathah mim. Kalau dg fathah mim artinya bangkai,  tapi klu dg kasroh mim adalah sifat/keadaan mati.
Ini salah satu contoh pentingnya kita memahami hadits dg penjelasan ulama dan pentingnya belajar bahasa arab. 

Ini pelajaran penting bagi kita juga semua agar lebih hati-hati dalam mengeluarkan statemen, apalagi masalah-masalah besar dan berat seperti masalah darah & nyawa.
Kita berlepas diri dari statemen prematur seperti itu yg justru mencoreng keindahan dakwah.

Ingat,  Ahlu Sunnah wal Jamaah taat kepada pemimpin & tidak memberontak mereka.  Namun mereka juga bukan penjilat dan tidak mendukung kedzaliman pemimpin.  Mereka tetap bersikap wasathiyyah (pertengahan)  antara berlebihan dan merendahkan.
Semoga Allah menetapkan kita di atas manhaj salaf sampai hembusan nafas akhir kita.

Konsekuensi ghibah

*KONSEKUENSI GHIBAH*

Diriwayatkan dari Al Hasan Al Bashri rahimahullah,

Ada orang yang datang menemui Hasan al-Bashri, lalu orang ini memberikan info,
“Bahwa si A telah meng-ghibah anda.”
Lalu Hasan al-Bashri mengirim satu kotak kurma basah ke orang itu, beliau mengatakan;
"Saya dapat info bahwa anda telah menghadiahkan pahalamu untukku. Maka saya ingin untuk membalasnya kepadamu. Mohon maaf, saya tidak mampu memberikan balasan yang setimpal."

Ibrahim bin Idham rahimahullah berkata;
"Wahai manusia pembohong, kamu sangat bakhil terhadap dunia sehingga tidak kamu kasihkan ke sesama muslim, namun kalian begitu pemurah dalam memberikan pahala akhirat kalian kepada musuh kalian."

(Tanbih al-Ghafilin, Abu Al-Laits Nashr Al-Hanafy As-Samarqandy, Bab Ghibah,  hal. 115-116 Syarikah Al-Quds)

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

✓ Boleh di share seluasnya tanpa mengurangi isi tulisan.

Dibagikan oleh :
Rumah Ilmu Dar Alamiyyah & Kampus dakwah Utsman di bawah bimbingan Ustadz Anton Abdillah Al Atsary

Para wali itu memiliki kemampuan di kuburnya ? Apakah keyakinan ini benar?

Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi

Syaikh Abdul Lathif Alu Syaikh bercerita bahwa ada sebagian tokoh agama yang berdalil bahwa para wali itu memiliki kemampuan di kuburnya sehingga dimintai doa, dia berdalil  dengan ayat: 

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu, bahkan mereka itu hidup di sisi tuhannya dengan mendapat rezeki". (QS. Ali Imran: 169).

Maka seorang awam kaum muslimin ada yang menjawab: Kalau memang bacaannya adalah Yarzuqun  (Mereka memberi rezeki) maka itu benar, tetapi kalau tidak maka ayat ini malah membantah dirimu sendiri.

(Tuhfah Thalib Al-Jalis hal. 56)

Selasa, 18 Juni 2019

Bila akhlak telah rusak

Bila Akhlak Telah Rusak

Syeikh Ibnu Utsaimin mengatakan:

"Apabila akhlak telah rusak,  maka rusak pula aqidah.  Dan bila aqidah telah rusak maka hilanglah ketergantungan kaum muslimin kepada Robb mereka,  dan saat itulah mereka menjadi umat yang paling lemah".

(Tafsir Surat Ash Shofat hlm.  39)

Ustadz abu ubaidah as sidawi

Doa ibadah dan doa mas alah

DO'A IBADAH DAN DO'A MAS'ALAH

Do'a ibadah kaidahnya

من صرف دعاء العبادة لغير اللّٰه فقد أشرك
"Siapa saja yang memalingkan do'a ibadah kepada selain Allah maka telah berbuat syirik"

Adapun do'a mas'alah kaidahnya

من دعاء غير اللّٰه دعاء مسألة فيما لا يقدر عليه غير اللّٰه فقد أشرك

"Siapa saja yang memalingkan do'a mas'alah kepada selain Allah, padahal hanya Allah yang mampu, maka telah berbuat syirik"

Ingat rincian "padahal hanya Allah yang mampu" hanya pada do'a mas'alah bukan do'a ibadah
_______
Nantikan pelajaran kitab Kaidah Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma' wa shifat bersama Asâtidzah -hafidzohumullah- yang telah bersiap membedahnya

Karya : Syaikh Walid bin Rasyid As-su'aidan -hafidzohullah- terdiri dari

å Tauhid Rububiyyah 76 kaidah
å Tauhid Uluhiyyah 100 kaidah
√• Tauhis Asma' wa shifat  47 kaidah

Kitab ini tebalnya hanya 308 halaman
Nur Hadi nugroho

Senin, 17 Juni 2019

Imam ibnu khuzaimah

💭 Imam Ibnu Khuzaimah رحمه الله تعالى merupakan ulama Ahlussunnah Ahli Hadits sekaligus Ahli Fiqh yang meriwayatkan dari Imam Al-Bukhary dan Imam Muslim bahkan mereka berdua juga meriwayatkan darinya min bab riwayat akaabir 'an ashaaghir, ironinya juga beliau dalam Kitabut-Tawhid nya banyak sekali riwayat dari Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzhuhliy padahal ketidak-akuran antara Imam Al-Bukhary - Muslim - Adz-Dzhuhliy merupakan hal yang telah masyhur antara para ulama hadits, kiranya perlu dicontoh oleh sekalian Ahlussunnah baik Asatidzah dan para penuntut ilmu, tidaklah perlu kita mewariskan 'keributan' para pendahulu, Allah berfirman :

تلك أمة قد خلتْ لها ما كسبت ولكم ما كسبتم ولا تسألون عما كانوا يعملون

   Tetiba saja terbesit pikiran ini ketika diskusi dengan beberapa Asatidzah بارك الله فيهم
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1031462033730318&id=100005995935102

Seorang lelaki di saudi tak pernah sholat dan berpuasa meninggal dalam kondisi husnul khotimah

Seorang lelaki di Saudi memiliki tetangga yang tak pernah sholat dan berpuasa. Suatu hari, dia bermimpi kedatangan lelaki. Dalam mimpinya itu, lelaki tadi memintanya agar mengajak tetangganya yang tak pernah shalat untuk umrah.

Ia dikejutkan oleh mimpinya namun ia tak hiraukan. Anehnya mimpi yang sama terulang. Akhirnya ia mendatangi seorang syaikh untuk bertanya tentang mimpi tsb. Syaikh berujar bhw jika mimpi terulang lagi, ia mesti merealisasikan mimpinya itu.

Dan benar saja, ia bermimpi lagi. Lantas ia mengunjungi tetangganya untuk menawarkannya umrah bersama.

"Ayo umrah bersama kami."

"Bagaimana aku akan umrah sementara aku tak pernah sholat."

"Tenang saja. Aku akan mengajarkanmu sholat."

Ia pun mengajarkannya kemudian lelaki itu mengerjakan sholat.

"Baik, aku sudah siap. Mari berangkat. Tapi, bagaimana aku umrah sementara aku tak tahu caranya."

"Nanti di mobil kuajari."

Keduanya dgn senang hati berangkat untuk umrah dengan menggunakan mobil. Setelah tiba, mereka melakukan tuntunan yang disyariatkan.

Selesailah prosesi. Keduanya akan kembali pulang.

"Sebelum balik, adakah engkau ingin melakukan sebuah amal yang engkau anggap penting?" Tanyanya kepada tetangganya.

"Iya. Aku ingin shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim."

Sang tetangga pun sholat dan terjadilah hal yang menakjubkan. Ia meninggal dalam keadaan bersujud.

Lelaki yang membawanya kaget dan tersentak. Bagaimana mungkin lelaki yang hadir dalam mimpinya dan diajak umrah meninggal seolah-olah dia adalah wasilah kematiannya.

Akhirnya, jenazah dibawa pulang ke rumah istrinya. Ia bertanya dalam hati, bagaimana mungkin lelaki yang tak pernah shalat dan puasa meninggal saat umrah dalam keadaan sujud husnul khatimah? Ia berpikir pastilah ada amal spesial dan rahasia yang dilakukannya.

Kepada istri lelaki tadi, ia bertanya ttg ini. Istri tsb menjawab:

"Kami memiliki tetangga seorang wanita tua renta. Suamiku begitu menyayanginya. Suamiku selalu membuat sendiri sarapan, makan siang dan makan malam lalu mengantarkannya kpd wanita tua itu. Wanita itu kerapkali mendoakan husnul khatimah untuk suamiku."

_____
Kisah di atas kami terjemahkan dari akun seorang ikhwah (Mesir).

Kami teringat nasehat syaikh Rajihi di kelas:

"Usahakan ya ikhwan," kata syaikh, "kalian mesti memiliki amal rahasia yang hanya Alloh dan engkau saja yang tahu. Ini akan membantu kalian mengarungi dunia dan negeri akherat."

Pemuda dalam kisah di atas memiliki amal rahasia yaitu memberi makan wanita tua yang merupakan tetangganya. Ia pun berteman dgn orang shalih yang merupakan wasilah menuju husnul khatimahnya.

"Sungguh," tutur syaikh Sami di hadapan kami, "banyaklah berteman dengan orang-orang sholeh, penghafal alquran, dan lainnya."

____
Alih bahasa: Yani Fahriansyah

Minggu, 16 Juni 2019

Bagaimana hukumnya meninggalkan sholat 2 sunah rawatib, bolehkan dilain waktu di qodhonya (diganti)

Bagaimana hukumnya meninggalkan shalat-shalat sunnah rawātib? Bolehkah di lain waktu diqadhā'nya (diganti)?

- Seseorang yg meninggalkan shalat-shalat sunnah rawātib secara terus menerus maka tertolak persaksiannya, berbeda halnya jikalau ia meninggalkannya terkadang dan melakukannya terkadang maka tidak tertolak persaksiannya.
Imam an Nawawiy -rahimahullāh-mengatakan: "seseorang yg meninggalkan sunnah-sunnah rawātib, tasbih dalam rukuk dan sujud secara terkadang maka ia tidak tertolak persaksiannya, dan seseorang yg membiasakan diri untuk meninggalkannya maka tertolak persaksiannya karena telah bermudah-mudahan dalam beragama dan ini menunjukkan kurang perhatiannya terhadap hal-hal yg penting".

- Hukum mengqadha' shalat-shalat sunnah rawātib adalah mustahab, sebagimana yg dilakukan Nabi ketika mengqadha' ba'diyah zhuhur dan qabliyah subuh.
Syaikhul islam Zakariyya al Anshāriy -rahimahullāh-: "disunnahkan mengqadha' sholat nāfilah (sunnah) yg memiliki waktu tertentu apabila terlewatkan, seperti shalat ied, shalat dhuhā, shalat sunnah rawātib sebagaimana diqadhā'nya shalat-shalat fardhu".

Ringkasan dari jawaban Syaikh Muhammad Sālim Buhairiy -hafizhahullāh-.

Muhammad khalil
Universitas andalus

Jumat, 14 Juni 2019

Betulkah wahabi adalah musyabihah dan mujassyimah?

BETULKAH WAHABI ADALAH MUSYABBIHAH & MUJASSYIMAH ?

Ditulis oleh;
Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi Hafidzahullah

Diantara tuduhan sebagian kalangan yang sangat populer sejak dulu hingga sekarang adalah ucapan mereka bahwa Ahli Sunnah,  Salafiyyun atau Wahhabi dengan gelar Musyabbihah & Mujassimah,  karena dianggap mempunyai Itiqad yang bertentangan dengan mereka, antara lain karena Wahabi mengatakan bahwa Allah di atas langit, sedangkan mereka mengatakan bahwa Allah di mana-mana.

Izinkanlah kami memberikan sanggahan atas tuduhan ini:

Pertama: Tuduhan Usang

Tuduhan seperti sudah tidak aneh lagi bagi kami karena memang demikianlah kebiasaan mereka  semenjak dahulu hingga sekarang. Semoga Alloh merahmati imam Abu Hatim ar-Razi yang telah mengatakan:

وَعَلاَمَةُ أَهْلِ الْبِدَعِ : الْوَقِيْعَةُ فِيْ أَهْلِ الأَثَرِ وَعَلاَمَةُ الْجَهْمِيَّةِ أَنْ يَسُمُّوْا أَهْلَ السُّنَّةِ مُشَبِّهَةً

"Tanda ahli bid’ah adalah mencela ahli atsar. Dan tanda Jahmiyyah adalah menggelari ahli sunnah dengan Musyabbihah". (Syarh Ushul Itiqad Ahli Sunnah wal Jamaah Al-Lalikai 1/204, Dzammul Kalam al-Harawi 4/390, Aqidah Salaf Ashabul Hadits as-Shabuni hlm. 304).

Ishaq bin Rahawaih juga mengatakan:

عَلاَمَةُ جَهْمٍ وَأَصْحَابِهِ دَعْوَاهُمْ عَلَى أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ مَا أُوْلِعُوْا مِنَ الْكَذِبِ أَنَّهُمْ مُشَبِّهَةٌ بَلْ هُمُ الْمُعَطِّلَةُ

"Tanda Jahm dan pengikutnya adalah menuduh ahli sunnah dengan penuh kebohongan dengan gelar Musyabbihah padahal merekalah sebenarnya Muatthilah (meniadakan/mengingkari sifat bagi Alloh)". (Syarh Ushul Itiqad al-Lalikai (937), Syarh Aqidah At-Thahawiyyah 1/85 oleh Ibnu Abi Izzi Al-Hanafi).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: "Kelompok Mutazilah dan Jahmiyyah dan sejenisnya dari kalangan pengingkar sifat, mereka menuduh orang-orang yang menetapkannya dengan gelar Mujassimah/Musyabbihah, bahkan diantara mereka ada yang menuduh para imam populer seperti Malik, SyafiI, Ahmad dan para sahabatnya dengan gelar Mujassimah dan Musyabbihah sebagaimana diceritakan oleh Abu Hatim, penulis kitab Az-Zinah dan sebagainya". (Minhajus Sunnah (2/75)

Kedua: Hakekat Tasybih & Tajsim

Untuk menjawab tuduhan ini, cukuplah bagi kami untuk menukil beberapa ucapan ulama berikut:
1. Imam Nuaim bin Hammad berkata: "Barangsiapa yang menyerupakan Alloh dengan makhlukNya maka dia telah kufur, barangsiapa mengingkari sifat Alloh maka dia telah kufur, dan tidaklah penetapan apa yang Alloh sifatkan pada diriNya atau yang disifatkan Rasulullah disebut tasybih (menyerupakan Alloh dengan makhluk)".
Imam adz-Dzahabi mengomentari ucapan di atas: "Ucapan ini benar sekali. Kita berlindung kepada Alloh dari tasybih dan mengingkari sifat-sifat Alloh".(Siyar A'lam Nubala 10/610).

2. Ishaq bin Rahawaih berkata: "Yang disebut tasybih itu apabila seorang mengatakan: Tangan Alloh seperti tanganku atau pendengaran Alloh seperti pendengaranku, ini namanya tasybih. Adapun orang yang mengatakan sebagaimana yang dikatakan Alloh bahwa Dia punya tangan, pendengaran dan penglihatan, kemudian dia tidak membagaimanakan dan menyerupakan, maka ini tidak disebut tasybih.

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير

ُTidak ada sesuatupun yang serupa denganNya, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. As-Syura: 11) (Lihat Mukhtashar Al'Uluw Hal 278-279)

3. Al Hafizh Ibnu Abdil Barr berkata: "Seluruh Ahlus Sunnah telah bersepakat untuk menetapkan sifat-sifat yang terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah serta mengartikannya secara dhahirnya. Tetapi mereka tidak menggambarkan bagaimananya/bentuknya sifat-sifat tersebut.
Adapun Jahmiyyah, Mu'tazilah dan Khawarij mereka mengingkari sifat-sifat Alloh Subhanahu Wata'ala dan tidak mengartikannya secara dhahirnya. Lucunya, mereka menyangka bahwa orang yang menetapkannya termasuk Musyabbih (kaum yang menyerupakan Alloh dengan Makhluk".(At Tamhid)

Ketiga: Konsekwensi Tuduhan

Kalau memang menetapkan sifat-sifat yang ditetapkan Allah  dianggap tasybih/menyerupakan Alloh, maka berarti setiap orang yang menetapkan sifat-sifat  bagi Alloh seperti hidup, mampu, mendengar, melihat dan sebagainya, disebut tasybih/menyerupakan Alloh juga, padahal aqidah para ulama salaf semuanya adalah menetapkan semua sifat-sifat Allah dalam Al Quran dan hadits tanpa menyerupakannya dengan makhluk.

Semoga Alloh merahmati seorang yang mengatakan:

فَإِنْ كَانَ تَجْسِيْمَا ثُبُوْتُ صِفَاتِهِ
                   لَدَيْكُمْ فَإِنِّيْ الْيَوْمَ عَبْدٌ مُجَسِّمُ

Bila menurut kalian orang yang menetapkan sifat Alloh
adalah mujassim, maka hari ini saya adalah seorang mujassim.

Dahulu, tatkala Imam Syafi'i dituduh sebagai seorang Rafidhah, maka beliau menjawab:

إِنْ كَانَ رُفْضًا حُبُّ آلِ مُحَمَّدٍ
                   فَلْيَشْهَدِ الثَّقَلاَنِ أَنِّيْ رَافِضِيْ

Bila orang yang cinta kerabat Nabi disebut Rafidhi
Maka manusia dan jin sebagai saksi bahwa aku adalah Rafidhi.

Mirip dengan ini juga, tatkala banyak orang yang menuding bahwa orang yang bertauhid dan memberantas syirik digelari Wahhabi, maka Syaikh Imran mengatakan:

إِنْ كَانَ تَابِعُ أَحْمَدٍ مُتَوَهِّبًا        فَأَنَا الْمُقِرُّ بِأَنَّنِيْ وَهَّابِيْ

Jika pengikut Ahmad (Muhammad) adalah Wahabi
Maku aku akui bahwa diriku Wahabi.
.
.
Repost Fp Ittiba'Rasulullah
.
.
Silahkan dishare...
Barakallahu Fiikum...

Hikmah di balik bersin dan menguap

بسم الله الرحمن الرحيم

العطاس و التثاؤب

Hikmah dibalik Bersin dan Menguap

    Sesungguhnya , setiap perkara baik itu perintah atupun larangan  baik dalam urusan dunia ataupun agama yang disampaikan oleh  Allah melalui  lisan Rasulullah  salallahu 'alaihi wasalam mengndung hikmah yang sangat agung bagi kebaikan & kemaslahantan manusia , sebagaimana dikatakan dalam sebuah kaidah fiqhiyyah :

الدِّينُ مبني على المصالح  في جلبِها والدرء للقبائح

" agama islam dibagun untuk kebaikan dan maslahat dalam penetapan  syariatnya dan untuk menolak kerusakan"

dalam kontek lainnya dikatakan :

الدين كله جلبٌ للمصالح ودفعٌ للمفاسد

"Agama  islam seluruh syari'atnya adalah untuk mendatangkan kebaikan dan manfaat dan untuk menolak kerusakan dan mudhorot" .

oleh karena itu  jika kita mau memikirkan ,  menelaah, dan meneliti semua syariat islam , maka akan kita dapati faedah, maslahat , dan kebaikkan yang sangat banyak dan sangat agung , dan ini lah kasih sayang Allah kepada makludqNya, diantara perkara yang kelihatnya sangat sepele dan sangat rendah namun terkandung didalamnya manfaat bagi kita semunnya adalah , perintah Rasulullah untuk memuji Allah tatkala kita bersin dan berlindung dari syaithan tatkala kita menguap ( bhs jawanya : anggop pent.) sebagaimana hadist berikut ini :

v      Rasulullah bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (( إن الله يحب العطاس ويكره التثاؤب، فإذا عطس فحمد الله فحق على كل مسلم سمعه أن يشمته، وأما التثاؤب فإنما هو من الشيطان فليرده ما استطاع، فإذا قال: ها، ضحك منه الشيطان )) صحيح البخاري في الأدب 6223

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta'alaa anhu, Rasulullah bersabda, "Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabil seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya". Shahih Bukhari, 6223.

Imam Ibn Hajar berkata, "Imam Al-Khathabi mengatakan bahwa makna cinta dan benci pada hadits di atas dikembalikan kepada sebab yang termaktub dalam hadits itu. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang. Ini berbeda dengan orang yang menguap. Menguap terjadi karena badan yang kekenyangan, dan badan terasa berat untuk beraktivitas, hal ini karena banyaknya makan . Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas (Fath-hul Baari: 10/6077)

Nabi menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut.

v      Rasulullah bersabda:

(( إذا عطس أحدكم فليقل الحمد لله، وليقل له أخوه أو صاحبه: يرحمك الله، فإذا قال له يرحمك الله فليقل: يهديكم الله ويصلح بالكم )) صحيح البخاري في الأدب: 6224

Apabila salah seorang diantara kalian bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian, maka balaslah dengan ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (HR. Bukhari, 6224)

Dan para dokter di zaman sekarang mengatakan, "Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh. Dan hal ini terjadi ketika kita sedang kantuk atau pusing, lesu, dan orang yang sedang menghadapi kematian. Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik nafas dalam-dalam !!! Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara seperti hidung. Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Oleh karena itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan "menguap" ini sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.

Bersin adalah lawan dari menguap yaitu keluarnya udara dengan keras, kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba' (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan. Oleh karena itu, secara tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar bagi tubuh. Dan menguap datang dari syaithan sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubuh. Dan atas setiap orang hendaklah memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha Tinggi ketika dia bersin, dan agar meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk ketika sedang menguap.

Semoga sekelumit penjelasan ini bermanfaat bagi kita semuanya ............

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.

(Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155)
Ustadz sulaiman abu syeikha

Kamis, 13 Juni 2019

Memberikan pinjaman ladang besar pahala

Memberikan pinjaman, merupakan ladang pahala yg SANGAT BESAR .. Jangan sia²kan kesempatan ini.

=====

Diantaranya:

1. Mendapatkan pahala bersedekah setiap hari senilai nominal pinjaman sampai jatuh tempo.

2. Mendapatkan pahala bersedekah setiap hari senilai dua kali lipatnya nominal pinjaman, selama waktu penangguhan setelah jatuh tempo.

3. Mendapatkan naungan Allah di hari kiamat.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَدَقَةٌ قَبْلَ أَنْ يَحِلَّ الدَّيْنُ ، فَإِذَا حَلَّ الدَّيْنُ فَأَنْظَرَهُ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ مِثْلَيْهِ صَدَقَةٌ.

"Pemberi hutang setiap harinya mendapatkan pahala bersedekah (senilai piutangnya) sebelum jatuh tempo.

Maka apabila telah jatuh tempo, lalu dia memberikan penangguhan pembayaran, maka setiap harinya dia mendapatkan pahala bersedekah senilai dua kali lipat piutangnya".

[HR. Ahmad 22537, dishahihkan oleh Syeikh Albani]

Beliau juga bersabda:

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ

"Barangsiapa menunggu orang yg kesulitan (membayar hutangnya), atau membebaskan hutangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya". [HR. Muslim 3014]

Bayangkan bila Anda menghutangi 1 juta kepada orang lain .. maka anda mendapatkan pahala bersedekah 1 juta setiap harinya sampai jatuh tempo.

Bila setelah jatuh tempo dia masih sulit melunasi dan Anda memberi masa penangguhan, maka anda mendapatkan pahala bersedekah 2 juta setiap harinya sampai dia bisa melunasinya.

Ini baru piutang dg nominal 1 juta, bagaimana bila lebih dari itu .. Belum lagi pahala naungan dari Allah di akherat kelak.

Karena Allah -azza wajalla- sudah memberikan pahala yg sangat besar dari amalan ini .. sebagai gantinya, Allah sangat murka bila akad sosial ini dikomersilkan menjadi riba.

Ayo semangat menghidupkan sunnah ini .. Jangan biarkan saudara² kita terjerat riba oleh mereka yg terbiasa menari di atas penderitaan manusia.

Silahkan dishare .. semoga bermanfaat.

Ustadz Dr musyafa ad darini lc Ma

Sifat malu setelah mati

Sifat Malu Setelah Mati

(BELAJAR DARI PUTRI NABI)

Putri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Fathimah binti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia pernah berpesan kepada Asma’ :

“Wahai Asma’ ! Sesungguhnya aku memandang buruk perilaku kaum wanita yang memakai pakaian yang dapat menggambarkan tubuhnya.
Dan aku malu jika kelak aku mati saat dibawa keluar kepada para pria lalu terlihat lekuk tubuhku".

Asma' berkata:
"Aku pernah melihat di Habasyah (Ethopia) keranda yang ditutupi seperti penutup untuk pengantin wanita.

Fathimah mengatakan:
"Alangkah bagusnya itu".

Ibnu Abdil Barr mengatakan:
"Fathimah adalah orang yang pertama kali dalam Islam keranda jenazahnya ditutupi kain".
(Al Isti'ab 4057)

Perhatikanlah sifat malu Fathimah yang merupakan bagian dari tulang rusuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bagaimana ia memandang buruk bilamana sebuah pakaian itu dapat mensifati atau menggambarkan tubuh seorang wanita.

Oleh karena itu, hendaknya kaum muslimin zaman ini merenungkan hal ini, terutama kaum muslimah yang masih mengenakan pakaian sempit dan ketat yang dapat menggambarkan bentuk dada, pinggang, betis, dan anggota badan lainnya.

Hendaknya mereka beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya serta mengingat selalu sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

“Sesungguhnya hal yang dijumpai manusia dari perkataan para Nabi adalah, “Apabila engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.”
(HR. Bukhori)

Oleh Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi

Salamdakwah

Oleh: Mutiara Risalah Islam

Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr. Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A. ?

Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI

Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik  http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI

Sesungguhnya Allah membagi akhlak yg terpuji kepada kalian

Sesungguhnya Allah Ta’ala membagi akhlak (yang terpuji) kepada kalian, sebagaimana Allah membagi rezeki kepada kalian ” (H.R Bukhari dalam Adabul Mufrad ). Allah membagi Akhlaq manusia layaknya membagi rizqi,kadang kau temui orang terlihat baik disisi penampilan, tapi sangat buruk di sisi adab dan kelakuan, tapi kau juga akan dikagetkan ada orang mulia akhlaqnya, tapi rendah martabatnya disisi manusia, itulah kenapa Allah tak memandang pada rupa, ataupun harta, tapi pada amal dan akhlaq kita.

Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal

Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal:
• Kegelisahan yang senantiasa ada..
• Keletihan yang berkesinambungan..
• dan penyesalan yang tiada pernah berhenti.
________________
Igatsatul Lahafan 87
Adityatria bahari pernah belajar di lipia jakarta

Niat penuntut ilmu untuk mendapatkan syahadah

jika ada seorang penuntut ilmu yg mengatakan : " saya menuntut ilmu utk mendapat syahadah ( ijazah) karna aturan sekarang bahwa tolak ukurnya adalah ijazahnya." maka kata syaikh shalih al utsaimin di dalam kitabul ilm :" kalau niatnya seorang mendapat syahadah ( ijazah)  agar supaya bisa memberikan manfaat bagi makhluq dengan pengajaran atau management dsb, maka ini niat yg baik tidak membahayakannya,  karna itu niat yg benar "

Adityatria bahari
Pernah belajar di lipia jakarta

Rabu, 12 Juni 2019

Mana yg lebih afdhol membaca dan memperbanyak khatam atau menghapal beberapa juz

*PERTANYAAN* : "Mana yang lebih afdhol di bulan Ramadhon"

▪ _Perbanyak membaca dan memperbanyak khatam_

▪ _Menghafal beberapa juz_

🎙 _syaikh muhammad bin sholih al utsaimiin_ *MENJAWAB* : "lebih afdhol menghafal karna dalam menghafal ada tilawah dan hafalan"

maka jika seorang bisa menghafal dalam bulan ramadhan ini juz dr Al-Quran dan di ramadhan selanjutnya seperti itu maka ini yg lebih afdhol

🌏 sumber : durus fi ahkaamis siyaam ( syaikh muhammad bin shalih al 'utsaimin rahimahulloh)
Adiatyatria bahari
Pernah belajar di lipia jakarta

Orang shalih terdahulu melakukan kebaikan secara spontan tanpa paksaan

‘Abdullah bin Mubarak rahimahullahu Ta’ala, salah seorang ulama tabi’in yang mulia, berkata pada zaman beliau,
.
إِنَّ الصَّالِحِينَ فِيمَا مَضَى كَانَتْ أَنْفُسُهُمْ تُوَاتِيهِمْ عَلَى الْخَيْرِ عَفْوًا وَإِنَّ أَنْفُسَنَا لَا تَكَادُ تُوَاتِينَا إِلا عَلَى كُرْهٍ فَيَنْبَغِي لَنَا أَنْ نُكْرِهَهَا

“Sesungguhnya orang-orang shalih terdahulu, mereka terbiasa melakukan kebaikan secara spontan/tanpa paksaan, sementara diri-diri kita ini nyaris tidak terbiasa (berbuat kebajikan) melainkan harus dengan paksaan. Karena itu sepatutnya kita memaksa diri kita (agar terbiasa melakukan kebaikan).” (Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam Dzammul Hawa, hal. 47)

Diambil dari kajiansolo.com

Ibnu qoyim rahimahullah berkata sungguh sholat malam itu akan membuat cerah wajah dan enak dipandang

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Baiknya batin sebenarnya akan menampakkan baiknya lahiriyah walaupun seseorang tidak memiliki tampan yang elok. Sebenarnya, seseorang akan semakin elok karena semakin baiknya batin yang ia miliki. Seorang mukmin akan mendapatkan keelokan tersebut tergantung pada kadar imannya. Jika yang lain melihatnya, maka pasti akan menaruh perhatian padanya. Dan siapa saja yang berinteraksi dengannya, pasti akan mencintainya dikarena keelokan yang tampak ketika memandangnya. Maka boleh jadi engkau melihat orang yang sholeh dan sering berbuat baik serta memiliki akhlak yang mulia, engkau lihat kelakuannya sungguh amat baik, padahal boleh jadi wajahnya itu hitam dan kurang menarik. Lebih-lebih jika Allah memberinya karunia (dengan wajah yang cerah) karena dia giat shalat malam. Sungguh shalat malam itu akan membuat wajah semakin cerah dan indah kala dipandang.” (Roudhotul Muhibbin, 221)

Sumber https://rumaysho.com/1869-sifat-ibadurrahman-2-rajin-shalat-malam.html

Imam ahmad bin hanbal pernah bertutur

HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID

Al Imam Ahmad bin Hanbal pernah bertutur..

Tidaklah aku pernah mendengar suatu ucapan yang lebih berkesan di tengah ujian yang menimpaku melainkan ucapan seorang Arab Badui kepadaku ketika aku disiksa di tengah lapangan Thouq.

Dia mengatakan kepadaku..

يا أحمَدُ إن قتلك الحق كنت شهيدا وإن عشت عشت حميدا

"Wahai Ahmad, jika engkau terbunuh karena berpegang teguh dengan kebenaran, maka engkau mati syahid. Jika engkau tetap hidup, maka engkau hidup dengan mulia..."

Maka hatiku pun menjadi kuat (dengan ucapan tersebut).

Sumber:
Siyar A'lamin Nubala' 11/231 sebagaimana yang dinukil dalam kitab Aina Nahnu min Akhlaqis Salaf hlm. 90 terbitan Dar Tayba.

Selasa, 11 Juni 2019

Kisah imam malik dan riba

Kisah Imam Malik & Riba

Di zaman Imam Malik, ada orang yang melihat kejadian aneh hingga membuat dia mengucapkan sumpah untuk menceraikan istrinya. Orang ini melihat ada orang minum khamr sampai mabuk. Lalu dia menyiramkan khamr itu di kepalanya. Dia ingin menggapai bulan.

Orang ini merasa, betapa buruknya khamr, sampai bisa membuat orang jadi hilang akal, gila beneran. Seketika itu dia langsung bersumpah,

امرأتي طالق إن كان يدخل جوف ابن آدم أشد من الخمر

Istriku tertalak, jika ada benda yang masuk ke perut manusia, yang lebih jelek dari pada khamr.

Lelaki ini menganggap, khamr adalah barang haram terjelek yang masuk ke perut manusia.

Selesai mengucapkan ini, diapun konsultasi kepada Imam Malik. Dia bingung, apakah sumpahnya terlaksana atau batal. Jika ada benda haram yang lebih jelek dari pada khamr, maka sumpahnya terlaksana.

Untuk kedatangan yang pertama, Imam Malik meminta waktu untuk mempelajarinya,

ارجع حتى أنظر في مسألتك

Pulanglah, saya akan pelajari dulu masalahmu.

Bagi Imam Malik, ini masalah besar. Butuh belajar dan perenungan.

Keesokan harinya, orang ini datang lagi. Begitu ketemu, Imam Malik  mengatakan,

امرأتك طالق، إني تصفحت كتاب الله، وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم، فلم أر شيئاً أشد من الربا؛ لأن الله أذن فيه بالحرب

Istrimu tertalak. Saya membuka-buka al-Quran dan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku tidak menjumpai ada barang haram yang lebih buruk dari pada riba. Karena Allah mengumumkan perang menentang riba. (Tafsir al-Qurthubi, 3/364).

Allahu A'lam
.
Read more https://pengusahamuslim.com/5371-kisah-imam-malik-dan-riba.html
.
Join Us http://t.me/IndonesiaBebasRiba

Tingkatan cinta menurut ibnu qoyim al jauziyah

#Tingkatan_Cinta
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah :
( tingkatan manakah cinta anda)

1. Al-‘alaqah العلاقة (hubungan/ikatan).
Dinamakan hubungan/ikatan karena keterikatan hati kepada yang dicinta.

2. Al-iradah الإرادة (kehendak/keinginan).
Ini adalah kecondongan hati kepada yang di cinta dan berusaha untuk mencari/menjumpai yang dicinta.

3. Ash-shobabah الصبابة (kerinduan).
Adalah kerinduan hati kepada yang dicinta, dimana kerinduan ini timbul secara alami & diri tidak dapat mengaturnya, sebagaimana air yang senantiasa memenuhi batas.

4. Al-gharaam الغرام (kerinduan yang menyala-nyala).
Adalah cinta yang selalu ada didalam hati, tidak pernah keluar dari dalamnya & selalu menyertai hati.

5. Al-wadaad الوداد (kasih sayang).
Adalah kelembutan cinta, inti cinta dan kemurniaanya, dan Al-waduud termasuk dari nama-nama Allah yang maha tinggi.

6. As-syaghof الشغف (cinta yang meluap-luap).
Sangat mencintainya dan dibuat sangat senang [bercampur penderitaan]. Sangat mencintai yang di cinta yaitu cintanya telah masuk ke dalam relung hati & sanubari.

7. Al-‘isyq العشق (cinta yang sangat).
Adalah cinta yang yang teramat sangat/ terlalu berlebihan, dikhawatirkan [terjadi sesuatu yang kurang baik] terhadap pelakunya.

8. At-tatayyum التتيم (penghambaan).
Yaitu merendahkan diri. Dikatakan cinta telah menghambakannya.

9. At-ta’abbud التعبد (peribadahan).
Tingkat ini di atas at-tatayyum/penghambaan. Karena sesungguhnya diri hamba adalah totalitas milik sang kekasih (Allah), tak tersisa sedikitpun dari dirinya, baik lahir maupun batin, semua milik sang kekasih. Dan ini adalah hakikat peribadahan, barang siapa telah menyempurnakan sifat ini, maka telah sempurna cintanya.

10. Al-Khullah الخلة (Kekasih): Cinta ini hanya dimiliki oleh dua khalil (kekasih), yaitu Ibrahim ‘alaihis salam dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[lihat lengkapnya di Madarijus Saalikiin baina manaazili iyyaka na’budu wa iyya kanasta’in 3/29-32, , Darul Kutub Al-‘Arobiy, Beirut, cet. Ke-3, 1416 H, Asy-Syamilah]

Ustadz David saputra abu ayman

Indikator lelaki kekasih Allah /wali Allah

Indikator lelaki kekasih Allah/Wali Allah
قال الإمام الغزالي - رحمه الله تعالى - :

" والصبر على لسان النساء مما يمتحن به الأولياء " .

[ الإحياء 55/2 ]
Abu Hamid al Ghazali mengatakan, "Diantara ujian para wali Allah adalah sabar dengan pedas dan tajamnya lisan isteri" (Ihya Ulumuddin 2/55).

Ustadz aris munandar

Senin, 10 Juni 2019

Taghoful

Betapa banyak masalah rumit menjadi ringan dg disikapi "cuek alias taghoful".
CUEK, untuk lebih sibuk pada kegiatan yg lebih manfaat.
CUEK, untuk meredam fitnah, agar persaudaraan tetap terjaga.
Imam Sufyan As-Tsauri rahimahullah pernah memberi nasehat,

ما زال التغافل من شيم الكرماء
"TAGHOFUL selalu menjadi akhlaknya orang-orang yang mulia."

Demikian pula Imam Ahmad bin Hambal,

العافية عشرة أجزاء كلها في التغافل
Pintu kebahagiaan itu ada sepuluh. Semuanya ada pada sikap "TAGHOFUL".

Banyak masalah ringan mnjd rumit, karena orang2 'akar rumput' ikut angkat bicara, menjadi kayu bakar  membesarkan api. Nabi shalallahu alaihi wa sallam berpesan,

«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ»

“Diantara tanda bagusnya keIslaman seseorang: dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi)

Mari mencoba menimbang buah dari komentar kita sebelum mengungkapkan. Jika dengan komentar itu perseteruan makin meruncing, persaudaraan berubah permusuhan, itu artinya meninggalkannya adalah tanda baiknya keislaman, dan mengungkapkannya adalah tanda kekurangan.. Di situ ada adu domba. Dan kita semua tahu bahwa, permusuhan antara orang-orang beriman, adalah cita-cita yang dielukan iblis dan bala tentaranya.

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ ٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ يَنزَغُ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ كَانَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٗا مُّبِينٗا

Katakan kepada hamba - hambaKu, “Hendaklah mereka MENGUCAPKAN PERKATAAN PALING BAIK. Sungguh, setan itu ingin selalu MENIMBULKAN PERMUSUHAN di tengah-tengah mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
(QS. Al-Isra' : 53)

Ahmad Anshori

Fiqih kontemporer antara asuransi konvensional dan asuransi syariah

التأمين التجارية و التأمين التعاونية
Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

التأمين التجاري حرام عند جمهور العلماء المعاصرين، أما التأمين التعاوني جائز عند جمهور المعاصرين
Asuransi Konvensional Haram, dan Asuransi Syariah (Kooperatif) Boleh menurut jumhur ulama Kontemporer

دليل في تحريم التأمين التجاري
Dalil di haramkannya Asuransi Konvensional
1.  من عقود الغرر
Adanya ketidakjelasan (ghoror)
2. يتضمن الربا بنوعيه
Terdapat dua macam riba di dalamnya
3. يتضمن القمار
Terdapat Judi
4.  يتضمن الرهان المحرمة شرعا
Ada akad gadai yang haram
5. فيه إلزام ما لم يلزم شرعا
Mengharuskan sesuatu yang tidak seharusnya menurut syariat
6. يتضمن عقد دين بدين
Ada akan hutang dengan hutang

Sedikit kesimpulan pelajaran Fiqh Kontemporer, untuk bahan ujian semester.

Alhamdulillah pendapat yang di pandang rajih dalam masalah ini di muqoror kampus Al-Azhar sama dengan yang di tuliskan Ust. Dr. Erwandi Tirmidzi, MA di buku beliau "Harta Haram Muamalat Kontemporer"

Semoga Allah menjaga beliau

Abu Yusuf akhmad jakfar
Mahasiswa al azhar

Buruk sangka jika benar tak dapat pahala jika salah berdosa

Berkata Imam Bakr bin Abdullah Al-Muzani :
إياك من الكلام ما إن أصبت فيه لم تؤجر، و إن أخطأت فيه أثمت، و هو سوء الظن بأخيك

" Hati-hati lah dari berbicara jika itu bener, maka kamu tidak dapat pahala. (Tapi) jika kamu salah, maka kamu berdosa yaitu Berburuk sangka kepada saudaramu "

Di nukil oleh Syaikhuna Abdul Muhsin Al-Abbad Hafidzahullahu Ta’ala wa Ra'aahu di dalam kitab Rifqon Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah, hal 25

_____________________

Abu yusuf Ahmad jakfar
Mahasiswa al azhar kairo Mesir dalam status fb

Baca buku syaikh utsaimin dibawah tanah

Di Masa Rezim Komunis Mereka Membaca Bukumu di Persembunyian Bawah Tanah

---------

Seorang dai dari Pusat Dakwah dan Bimbingan Agama di Jeddah, KSA bercerita tentang peristiwa di musim haji tahun 1416 H. Pada saat itu dia menemani Syaikh Ibnu Utsaimin di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Pada saat itu di sekeliling mereka banyak sekali jamaah haji yang berdatangan.

Di bandara ini syaikh bertugas memberikan dakwah kepada para jamaah haji yang baru datang. Suatu saat datanglah serombongan jamaah haji dari Rusia, dan Syaikh pun ingin memberikan sedikit kajian untuk mereka. Beliau pun bertanya apakah ada seseorang yang bisa menerjemahkan. Kemudian majulah pembimbing haji rombongan dari Rusia ini untuk menerjemahkan, dalam keadaan dia tidak tahu bahwa yang berdiri di sana adalah Syaikh Ibnu Utsaimin.

Setelah kajian selesai dan diterjemahkan, pembimbing haji rombongan Rusia pun bertanya siapa Syaikh yang baru memberikan kajian tadi. Dia pun diberi tahu bahwa beliau adalah Syaikh Ibnu Utsaimin.

Setelah mengetahui hal tersebut, dia pun datang menemui syaikh dan mencium kening beliau sambil menangis. Kemudian, dia mengambil mikrofon dan memberi tahu rombongannya bahwa di hadapan mereka adalah Syaikh Ibnu Utsaimin.

Mulai detik itu air mata pun mengalir dari orang-orang Rusia tersebut, dan sang pembimbing terus menerus menyuarakan,
“Ini Syaikh Ibnu Utsaimin, ini Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh Ibnu Utsaimin!”

Jamaah haji Rusia itu pun kemudian mendatangi Syaikh, memberikan salam kepada beliau, dan mencium kening beliau.

Sang pembimbing haji pun kemudian mendatangi Syaikh dan berkata,
“Rombongan haji ini adalah para muridmu. Di masa rezim komunis, mereka biasa membaca buku-bukumu di persembunyian bawah tanah.”

(Al-Jaamiâ’ li-Hayaat al-’Allaamah Muhammed ibn Saalih al-Uthaymeen’ halaman 38)
Ditulis oleh ustadz wira mandiri bachrun dalam di status fb

al-Hafizh Abu Hasan Ahmad bin Umair ad-Dimasyqi (w. 372 H) berkata : isnad 50 tahun dari kematian syaikh, adalah isnad yang aliy

Ini Ibnu Taimiyyah, kamu usia 5 tahun lagi apa?.
-
-
Syaikhul Islam lahir tahun 661 H. Bapaknya adalah seorang ulama besar dan anak seorang ulama besar pula. Sejak usia lima tahun beliau telah mengambil hadits dari Bapaknya ini. Hal itu disebutkan oleh Syaikhul Islam dalam hadits ke-14 dalam risalah Arbaun Haditsan, ”Dibacakan kepada Bapakku sedangkan saya mendengarnya di Haran pada tahun 666 H”.
Walaupun lahir ditengah keluarga ulama, tapi beliau tetap melakukan perjalanan ilmiyyah (rihlah) dalam mencari hadits dan riwayah sebagaimana yang telah dilakukan oleh para salafush shalih dan ulama-ulama ahli hadits sebelumnya. Awal rihlahnya ketika usia beliau menginjak 6 tahun.
Diusia yang masih anak-anak itu Ibn Taimiyyah hadir di majelis seorang Imam dan Musnid Besar: Zainuddin Abul Abbas Ahmad bin Abd ad-Da’im bin Ni’mah bin Ahmad al-Maqdisi, mendengar darinya banyak hadits diantaranya apa yang beliau sebutkan dalam risalah Arbaun Haditsan hadits yang pertama. Gurunya ini kemudian meninggal setahun kemudian yaitu tahun 668 H.
Hadits yang beliau dengar dari Ibn Abd ad-Da’im ini kemudian menjadi hadits yang ‘aliy. Ketika adz-Dzahabi dan lainnya mengambil hadits ini dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah pada Jumadil Akhir tahun 721 H, sanad beliau ketika itu telah berusia 54 tahun sejak sama’nya tersebut. Para ulama mengatakan bahwa usia sanad itu akan dianggap bernilai tinggi (‘aliy) jika perowinya masih hidup minimal 50 tahun setelah wafat gurunya atau selepas pengambilan sanad kepada gurunya. Sebagaimana yang dikatakan oleh al-Hafizh Abu Hasan Ahmad bin Umair ad-Dimasyqi (w. 372 H):
إِسْنَادُ خَمْسِينَ سَنَةٍ مِنْ مَوْتِ الشَّيْخِ إِسْنَادُ عُلُوٍّ
“Isnad 50 tahun dari kematian Syaikh, adalah isnad yang ‘aliy”.
Di tahun 667 H ini, tak hanya majelis Ibn Abd ad-Da'im, bahkan Syaikhul Islam mendengar dan menghadiri Majelis sejumlah Imam lainnya yaitu: Abdullah bin Muhammad bin Atha al-Hanafi, Abdurrahman bin Abi Umar Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi, dan Muhammad bin Ismail bin al-Muthafar ad-Dimasyqi.
#####
Disadur dari buku baru saya, judulnya masih rahasia.
ustadz rikrik aulia rahman

ujian terus di hadapi oleh mukmin dan mukminah perihal dirinya anaknya dan hartanya hingga ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tanpa dosa

"Seterusnya ujian dihadapi mukmin dan mukminah, perihal dirinya, anaknya dan hartanya, hingga ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tanpa dosa."
Ujian perihal diri, di antaranya: kekurangan di fisiknya, atau penyakitnya.
Ujian perihal anak, di antaranya: sakitnya, wafatnya, durhakanya, kebutuhannya.
Ujian perihal harta, di antaranya: kefakirannya, sulitnya mencari uang, perjalanan berdagang atau bekerja.
Semua manusia baik kafir atau mukmin, diuji akan segala yang tersebut di hadits. Tapi hanya orang beriman yang terpuji. Kenapa? Karena ujian membuat mereka kembali kepada Allah.
Sementara orang kafir atau orang yang lemah imannya, ujiannya semakin menipiskan harapan kepada Allah. Bahkan banyak dari mereka tidak memahami mana musibah mana karunia.
Wallahul muwaffiq
ustadz hasan al jaizy dalam status facebook
lulusan syariah lipia

Nasehat ibnu sirin kepada orang yg mencela pemimpin

Muhammad bin Sirin mendengar seseorang yang mencela al-Hajjaj bin Yusuf (pemimpin yang sangat zalim), ia datangi orang tersebut dan berkata, “Ada apa? Di akhirat nanti, dosa terkecil yang pernah kau lakukan lebih berat bagimu dari dosa terbesarnya al-Hajjaj. Ketahuilah bahwa Allah itu Maha Bijaksana dan Maha Adil. Kalau Allah menyiksa al-Hajjaj atas kezalimannya terhadap orang lain, pasti Allah juga akan mengadzab seseorang yang menzalimi al-Hajjaj. Karena itu, jangan sibukkan dirimu dengan mencela seorang pun.” (ash-Shufdi: al-Wafi bil Wafiyat, 11/241).
status ustadz nurfitri hadi kontributor web www.kisahmuslim.com
 

Minggu, 09 Juni 2019

Keistimewaan ayam jago

KEISTIMEWAAN AYAM JAGO.

Allah subhanahu wa ta'ala tidaklah menciptakan maklukNya kecuali disana ada hikmah yang sangat luar biasa, spt ayam jago yang sering kita lihat di sekeliling kita, banyak mungkin diantara kita menggangap remeh hewan tersebut, tapi taukah anda apa KEISTIMEWAAN ayam jago di dalam agama Islam? simak  faidah berikut ini :)

1. ADA HADITS YANG MELARANG UNTUK MENCELA AYAM JAGO.
Dalam hadis dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَسُبُّوا الدِّيكَ فَإِنَّهُ يُوقِظُ لِلصَّلَاةِ

Janganlah mencela ayam jago, karena dia membangunkan (orang) untuk shalat. (HR. Ahmad 21679, Abu Daud 5101, Ibn Hibban 5731 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

2. DOA AKAN DI IJABAH
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا

“Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan  kepada Allah dari setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729).

3. ADA BEBERAPA PELJARAN YANG PATUT KITA TIRU DARI AYAM JAGO.
Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan dari ad-Dawudi,

قال الداودي يتعلم من الديك خمس خصال حسن الصوت والقيام في السحر والغيرة والسخاء وكثرة الجماع

Ad-Dawudi mengatakan, kita bisa belajar dari ayam jantan 5 hal: suaranya yang bagus, bangun di waktu sahur, sifat cemburu, dermawan (suka berbagi), dan sering jimak. (Fathul Bari, 6/353).

✍️ akhukum fillah
Argi Aba Salman As sundawy hafidzohullah
Catatan kecil dari syekh Dr arif anwar Al yamani hafidzohullah dengan sedikit tambahan.