Senin, 28 Maret 2022

Apakah suntikan membatalkan puasa menurut syafi'iyyah kontemporer?Ada empat pandangan dari ulama' syafi'iyyah kontemporer:

Apakah suntikan membatalkan puasa menurut syafi'iyyah kontemporer?

Ada empat pandangan dari ulama' syafi'iyyah kontemporer:

Pandangan yg pertama: 
Membatalkan puasa secara mutlak, apakah itu suntikan yg disuntikkan ke dalam saluran darah, atau ke otot, ataupun ke lapisan lemak di bawah kulit, semuanya membatalkan puasa. Ini adalah pandangannya Asy Syaikh Sālim bin Sa'īd Bāghaitsān dan Asy Syaikh Muhammad bin 'Awadh Bāwazīr serta ulama' lainnya.

Pandangan yg kedua:
Tidak membatalkan puasa secara mutlak, apakah itu suntikan yg disuntikkan ke dalam saluran darah, atau ke otot, ataupun ke lapisan lemak di bawah kulit, semuanya tidak membatalkan puasa. Ini adalah pandangan Al Qādhī Asy Syaikh 'Abdullāh bin 'Awadh Bāwazīr, Al 'Allāmah Asy Syaikh 'Abdul Karīm Al Mudarris, As Syaikh Dr Muhammad Hasan Hitu, begitu pula itulah yg difatwakan oleh Dārul Iftā' Al Mishriyyah (Dewan Fatwa Mesir).

Pandangan yg ketiga:
1. Membatalkan puasa apabila suntikan tersebut disuntikkan ke dalam saluran darah.
2  Tidak membatalkan puasa apabila suntikan tersebut disuntikkan ke otot atau ke lapisan lemak di bawah kulit. 
Ini adalah pandangannya Al 'Allāmah As Sayyid 'Abdullāh bin Mahfuzh Al Haddād

Pandangan yg keempat:
1. Membatalkan puasa apabila suntikan tersebut mengandung asupan gizi dan disuntikkan ke dalam saluran darah ataupun disuntikkan ke lainnya. 
2. Membatalkan puasa apabila suntikan tersebut tidak mengandung asupan gizi, namun disuntikkan ke dalam saluran darah.
3. Tidak membatalkan puasa apabila suntikan tersebut tidak mengandung asupan gizi dan disuntikkan ke otot. 
Ini adalah pandangannya As Sayyid Hasan As Saqqāf sebagaimana yg beliau sebutkan di dalam kitabnya At Taqrīrāt As Sadīdah.

Diringkas dari kitab Hāsyiah Al La-āli' Al Mudhiyyah 'alal Anwār As Saniyyah syarh Durar Al Bahiyyah, karya Dr Numān Asy Syāwī hafizhahullāh.

Jepara, Selasa 26 Sya'ban 1443H
Ustadz muhammad khalil