Kamis, 31 Maret 2022

BRUTAL DAN ASAL-ASALAN DALAM BERSEDEKAH

BRUTAL DAN ASAL-ASALAN DALAM BERSEDEKAH

Tidak disunnahkan bersedekah dengan barang yang diperlukan sendiri. 

Bahkan HARAM mensedekahkan barang yang dibutuhkan untuk menafkahi dan membiayai selama sehari semalam orang yang wajib ditanggung nafkahnya, atau yang dibutuhkan untuk membayar utang sekalipun belum jatuh tempo dan ditagih.  Keharaman ini terjadi selama tidak mempunyai zhon atau perkiraan kuat untuk mendapatkan barang semisal itu dari jalan lain yang telah jelas. Karena yang wajib tidak boleh ditinggalkan untuk yang sunnah.  

Dan dimana sedekah itu dinilai haram, maka orang yang diberi sedekah tidak berhak memilikinya.  Demikian fatwa syaikh kami, al Muhaqqiq Ibnu Ziyad rahimahullahu ta'ala.  Akan tetapi yang ditegaskan Syaikh kami dalam Syarah Minhaj bahwa ia tetap berhak untuk memilikinya.

Mengungkit sedekah yang telah diberikan adalah HARAM dan membatalkan pahalanya,  seperti halnya keharaman menyakiti hati penerima sedekah.
----------
Dars #73 Fathul Muin, Jilid 1 hal 258 cetakan Dar Ibn Hazm, Ustadz Agus Waluyo, Mahad Darussalam Asy Syafi'i

MERASA DIRI PALING BAIK

::MERASA DIRI PALING BAIK::
‏قال الامام سفيان بن عيينة رحمه الله :

من رأى أنه خير من غيره فقد استكبر.

صفة الصفوة (٤٢٥/١)
Imam Sufyan bin Uyainah Rahimahullah pernah berkata:

"Siapapun yang merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang lain, maka ia telah sombong. "

--Shifatus Shafwah, Vol. I/Hal. 425--

Alih bahasa:
Abu Khaira Sumarna

Kena Ludah Imam Sulaiman bin Mahran Al-A'masy

📎Kena Ludah Imam Sulaiman bin Mahran Al-A'masy

Imam Al-A'masy konon tidak mengizinkan seorang pun duduk disampingnya, maka jika ada seorang yang duduk Beliau akan menghentikan mengajar Hadits, dan ada seorang lelaki bersama kami yang membuat Beliau jengkel, maka ia datang dan duduk disampingnya dan mengira Al-A'masy tidak mengetahuinya. Maka Al-A'masy (sebenarnya) mengerti lalu membuang dahak dan meludah ke lelaki tersebut, dan lelaki itu pun diam khawatir Al-A'masy menghentikan Hadits. 

(Syarafu Ash-Hābil Hadīts 1/133)
Ustadz musamulyadi luqman 

untukmu yg suka nyanyian

Andaikan orang yang tidak tahu diam, maka ia sendiri akan tenang dan membuat orang lain tenang. Kekeliruan akan berkurang dan kebenaran pun akan semakin banyak."

::JIKA TIDAK TAHU LEBIH BAIK DIAM::

Al-Hāfiz Al-Mizzî Rahimahullah menuturkan:

" Andaikan orang yang tidak tahu diam, maka ia sendiri akan tenang dan membuat orang lain tenang. Kekeliruan  akan berkurang dan kebenaran pun akan semakin banyak."

--Tahdzib Al-Kamaal--

Alihbahasa:
Abu Khaira Sumarna

Imam Ahmad sangat tahu lawan dari kebaikan sehingga beliau tidak tertipu dengan semua maqalah firqah-firqah ... -seperti itu juga Ibn Taimiyah ...

Imam Ahmad sangat tahu lawan dari kebaikan sehingga beliau tidak tertipu dengan semua maqalah firqah-firqah ... -seperti itu juga Ibn Taimiyah ...

Ada banyak manusia mengenal kebaikan tetapi tak mengetahui lawannya sehingga tak mengherankan jika teperdaya dengan kemasan indah maqalat-maqalat manusia ...

-HW ibn tato WW-

Akan datang suatu zaman di atas manusia di mana setan-setan duduk di masjid mereka

Abdullah bin Amr Radliyallahu Anhu berkata; "Akan datang suatu zaman di atas manusia di mana setan-setan duduk di masjid mereka."

Kitab Al-Bida' Karya Ibnu Wadllāh (1/162)
Ustadz musamulyadi luqman 
penjelasannya :
yg di maksud dgn setan adalah orang yg mngajarkan Bid'ah, Hawa nafsu, menghalalkan yg haram, mengajak orang agar jgn zuhud , dn condong ke dunia..

YANG SEDIKIT

YANG SEDIKIT

Al-Hâfizh al-Khallâl berkata: Telah mengabarkan pada kami al-Marrûdziy, Ia berkata: Aku mendengar Aba 'Abdillâh (Imam Ahmad bin Hanbal) berkata:

ما قل من الدنيا كان أقل للحساب

"Apa-apa yang sedikit didapatkannya dari dunia maka akan sedikit pula hisabnya."

📚 Maraji':
– Manaqib al-Imam Ahmad bin Hanbal li Ibnil Jawziy hal. 271
– Al-Âdâb asy-Syar'iyyah li Ibni Muflih, 2/249

Semoga bermanfaat

✍🏻 Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar
(Mudir Ma'had Daar El 'Ilmi, 081221481782)

Selasa, 29 Maret 2022

Darimanakah Datangnya Berbagai Kesedihan ?

Darimanakah Datangnya Berbagai Kesedihan ? 

============================================

Imam Ibnul Qayyim -rahimahullâh- berkata : 

من أيــن تــأتي الأحـزان ..؟

إنما تحصل الهموم والغموم والأحزان من جهتين :

❍ إحداهما : الرغبة في الدنيا والحرص عليها..

❍ والثاني : التقصير في أعمال البر والطاعة

  ~ من كتاب عدة الصابرين ~

"munculnya rasa cemas, gundah gulana dan kesedihan yang berkepanjangan sejatinya disebabkan oleh dua hal :

1. Kecenderungan yang amat besar terhadap dunia dan tamak terhadapnya.

2. Kurang banyak melakukan amal kebaikan dan ketaatan serta meremehkannya. "

~ Dari Kitab "Uddatush Shâbirîn" 

=============================================

Dhuha di Kota nan bercahaya, 11 Jumâdal ûlâ 1440 H 

Hanya Insan Biasa (Bagus Ferry Setiawan)

                                          غفر الله له ولوالديه ولمشايخه ولجميع المسلمين

salah satu Ulama besar dalam Madzhab Asy-Syafi'i yang dijuluki dengan Sulthan Al-Ulama. Membahas ucapan dzikir yang dibaca ketika berbuka puasa Beliau menyebutkan pada urutan yang pertama adalah dzikir

Di bawah ini halaman dari kitab 'Izzuddin ibn Abdissalam, salah satu Ulama besar dalam Madzhab Asy-Syafi'i yang dijuluki dengan Sulthan Al-Ulama. 

Membahas ucapan dzikir yang dibaca ketika berbuka puasa Beliau menyebutkan pada urutan yang pertama adalah dzikir 

"ذهب الظمأ "
"Dzhahabazh Zhoma'u .."

Ini penting diketahui untuk membantah oknum yang kerap menuduh dzikir berbuka puasa ini sebagai ciri khas Salafi Wahhabi.
Ustadz musamulyadi luqman 

Abu Hamid al-Ghazali condong kepada filsafat. Namun, beliau menyajikannya dalam rupa tasawwuf dan ibarat-ibarat yang islami. Oleh karena itulah para ulama kaum muslimin membantahnya sampai-sampai kalangan sahabat beliau yang terdekat pun berkata, "Guru kami Abu Hamid masuk ke dalam perut filsafat, lalu beliau ingin keluar tetapi tak mampu.

Abu Hamid al-Ghazali condong kepada filsafat. Namun, beliau menyajikannya dalam rupa tasawwuf dan ibarat-ibarat yang islami. Oleh karena itulah para ulama kaum muslimin membantahnya sampai-sampai kalangan sahabat beliau yang terdekat pun berkata, "Guru kami Abu Hamid masuk ke dalam perut filsafat, lalu beliau ingin keluar tetapi tak mampu." (Ibn Taimiyyah, Naqdh al-Mantiq 232) ...

-Faishal al-Muthairi-

Seorang wanita jika lisannya panjang (terlalu berani sama suaminya) maka akan singkat usia pernikahan dia dengan suaminya

Berkata Syaikhul Islam rahimahullahu Ta'laa: 
Seorang wanita jika lisannya panjang (terlalu berani sama suaminya) maka akan singkat usia pernikahan dia dengan suaminya 
Majmu' Fatawa 23/360
Ustadz lalu akhyaruddin 

Berinteraksilah dengan manusia layaknya engkau menghadapi api, ambil yang bermanfaat & hati-hati jangan sampai ia membakarmu"

اصحب الناس كما تصحب النار 
خذ منفعتها واحذر أن تحرقك

"Berinteraksilah dengan manusia layaknya engkau menghadapi api, ambil yang bermanfaat & hati-hati jangan sampai ia membakarmu"

قال حاتم الأصم -رحمه الله- : 

قال لي شقيق البلخي : "اصحب الناس كما تصحب النار خذ منفعتها واحذر أن تحرقك"

[ حلية الأولياء - أبو نعيم ]
Ustadz bagus ferry

Senin, 28 Maret 2022

Berselancar di lautan dalil, untuk membuka mata melihat keindahan Ilmu dan keluwesan syari'at Islam

Berselancar di lautan dalil, untuk membuka mata melihat keindahan Ilmu dan keluwesan syari'at Islam.

1. Wanita melayani tamu pria bersama suaminya
عن سهل بن سعد قال  : لما عرس أبو أسيد الساعدي دعا النبي صلى الله عليه و سلم وأصحابه فما صنع لهم طعاما ولا قربه إليهم إلا امرأته أم أسيد بلت تمرات في تور من حجارة من الليل فلما فرغ النبي صلى الله عليه و سلم من الطعام أماثته له فسقته تتحفه بذلك البخاري
Sahabat Sahel bin Saad As Sa’idi mengisahkan: Ketika Abu Usaid al-Saadi menikah, dia mengundang Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan para sahabatnya. Tidak ada y ang membuatkan jamuan untuk mereka atau menyajikannnya ke mereka. kecuali istrinya sendiri, yaitu Ummu Usaid. Sejak malam hari Ummu Usaid merendam kurma dengan air di dalam bejana dari batu. Susai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyantap hidangan, Ummu Usaid mengaduk rendaman kurmanya lalu menyaringnya, untuk kemudian disuguhkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup hidangannya. (Al-Bukhari)
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: Pada hadits, terdapat pentunjuk bahwa seorang wanita boleh untuk melayani suami dan tamu suaminya. Dan bukan rahasia lagi bahwa bolehnya hal itu bila dirasa aman dari timbulnya fitnah (godaan) kepada lawan jenis dan dalam kondisi wanita itu menunaikan kewajiban menurut auratnya dengan baik. (Fathul Bari 9/251)

2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Berceramah di depan kaum wanita tanpa pembatas. 
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الصَّلاَةَ يَوْمَ الْعِيدِ فَبَدَأَ بِالصَّلاَةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ ثُمَّ قَامَ مُتَوَكِّئًا عَلَى بِلاَلٍ فَأَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَحَثَّ عَلَى طَاعَتِهِ وَوَعَظَ النَّاسَ وَذَكَّرَهُمْ ثُمَّ مَضَى حَتَّى أَتَى النِّسَاءَ فَوَعَظَهُنَّ وَذَكَّرَهُنَّ فَقَالَ « تَصَدَّقْنَ فَإِنَّ أَكْثَرَكُنَّ حَطَبُ جَهَنَّمَ ». فَقَامَتِ امْرَأَةٌ مِنْ سِطَةِ النِّسَاءِ سَفْعَاءُ الْخَدَّيْنِ فَقَالَتْ لِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لأَنَّكُنَّ تُكْثِرْنَ الشَّكَاةَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ ». رواه مسلم
Sahabat Jabir bin Abdullah mengisahkan : Aku menunaikan shalat ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau menunaikan shalat sebelum berkhutbah, tanpa azan dan juga tanpa iqamat. Beliau berdiri dengan bersandar kepada sahabat Bilal, lalu beliau memotivasi para sahabat untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan taat kepada-Nya. Beliau memberi mau’izoh dan perigatan kepada semua orang.

Selanjutnya beliau pergi menuju ke barisan kaum wanita. Setibanya di depan barisan wanita, beliau menyampaikan mau’izoh, dan mengingatkan mereka. Kemudian beliau bersabda: Hendaknya kalian memperbanyak sedekah, karena sebagian besar dari Anda adalah kayu bakar Neraka. Maka bangkitlah seorang wanita yang pipinya berwrna kusam dari tengah-tengah wanita yang hadir, dan berkata: Mengapa demikian, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Karena hobi mengeluh dan sering ingkar kepada kebaikan suaminya.” Muslim

3. Kaum Wanita shalat berjamaah di masjid tanpa ada pembatas yang menghalangi mereka dari melihat barisan pria.
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ الرِّجَالَ عَاقِدِى أُزُرِهِمْ فِى أَعْنَاقِهِمْ مِثْلَ الصِّبْيَانِ مِنْ ضِيقِ الأُزُرِ خَلْفَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ قَائِلٌ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ لاَ تَرْفَعْنَ رُءُوسَكُنَّ حَتَّى حتى يستوي الرجال جلوسا. متفق عليه
Sahabat Sahel bin Saad berkata: Sungguh  aku telah melihat kaum pria mendirikan shalat di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengikatkan sarung (kain) yang mereka kenakan ke tengkuknya, layaknya anak anak kecil dikarenakan sarung mereka kecil. Karena itu ada seseorang yang berkata kepada jamaah wanita yang shalat bersama beliau: Wahai kaum wanita, janganlah kalian mengangkat kepalamu sampai laki-laki benar benar duduk setelah bangkit dari sujud mereka. (Muttafaqun ‘alaih)
Imam An Nawawi menjelaskan: maksud dari seruan ini agar kaum wanita tidak melihat aurat kaum pria yang mungkin tersingkap  atau alasan serupa lainnya. (Syarah Muslim oleh An Nawawi 4/169)

4. Kaum Wanita berjalan di jalan yang dilalui oleh kaum pria.
عَنْ حَمْزَةَ بْنِ أَبِى أُسَيْدٍ الأَنْصَارِىِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ وَهُوَ خَارِجٌ مِنَ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِ فِى الطَّرِيقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلنِّسَاءِ « اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَاتِ الطَّرِيقِ ». فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ. أبو داود
Sahabat Abu Asid Al-Ansari mengisahkan bahwa pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari masjid. Beliau mendapatkan kaum pria dan wanita bercampur baur di jalan. Segera Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Hendaknya kalin wahai kaum wanita menjauh ke belakang, karena tidak sepatutnya kalian berjalan di tengah jalan, namun hendaknya kalian berjalan di pinggir jalan. Sejak saat itu kaum wanita bila berjalan, mereka berjalan di tepi jalan sampai sampai menempel ke dinding sehingga kadang kala gaun mereka menyangkut ke dinding, akibat mereka berjalan terlalu mepet dengan dinding. (Abu Daud dll)

5. Seorang wanita menerima tamu beberapa orang pria. 
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ حَدَّثَهُ أَنَّ نَفَرًا مِنْ بَنِى هَاشِمٍ دَخَلُوا عَلَى أَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ فَدَخَلَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ وَهِىَ تَحْتَهُ يَوْمَئِذٍ فَرَآهُمْ فَكَرِهَ ذَلِكَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَقَالَ لَمْ أَرَ إِلاَّ خَيْرًا.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَرَّأَهَا مِنْ ذَلِكَ ». ثُمَّ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ « لاَ يَدْخُلَنَّ رَجُلٌ بَعْدَ يَوْمِى هَذَا عَلَى مُغِيبَةٍ إِلاَّ وَمَعَهُ رَجُلٌ أَوِ اثْنَانِ ». رواه مسلم
Abdullah bin Amer bn al-Aas menceritakan bahwa ada beberapa lelaki dari Bani Hashim masuk ke rumah Asma’ bintu Umais (Istri sahabat Abu Bakar radhiallahu ‘anhum). Tak ayal lagi kejadian ini menjadikan sahabat Abu Bakar murka, sehingga beliaupun mengadukannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam aku tidak melihat selain kebaikan (tidak ada hal buruk yang terjadi pada diri Asma’ bintu Umais). Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sejai saat ini, janganlah ada seorang lelaki masuk ke rumah wanita yang sedang di tinggal pergi oleh suaminya, kecuali bila ia ditemani oleh seorang atau dua orang lelaki lain.  (Muslim)

Tentu sahabat Asma’ bin ‘Umais tidak sama dengan istri atau ibu anda, dan para sahabat yang bertama ke rumah ‘Asma bintu Umais juga tidak sama dengan saya atau anda. Namun melek terhadap dalil itu penting, agar anda bisa lebih woles. 

Lalu kesimpulannya bagaimana ?

Sabar kawan, bila anda ndak tahan menanti kesimpulan diskusi ini, maka daftarkan diri anda saja di sini: https://pmb.stdiis.ac.id/ insyaAllah segera saya sampaikan kesimpulan pembahasannya.
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma 

Apakah suntikan membatalkan puasa menurut syafi'iyyah kontemporer?Ada empat pandangan dari ulama' syafi'iyyah kontemporer:

Apakah suntikan membatalkan puasa menurut syafi'iyyah kontemporer?

Ada empat pandangan dari ulama' syafi'iyyah kontemporer:

Pandangan yg pertama: 
Membatalkan puasa secara mutlak, apakah itu suntikan yg disuntikkan ke dalam saluran darah, atau ke otot, ataupun ke lapisan lemak di bawah kulit, semuanya membatalkan puasa. Ini adalah pandangannya Asy Syaikh Sālim bin Sa'īd Bāghaitsān dan Asy Syaikh Muhammad bin 'Awadh Bāwazīr serta ulama' lainnya.

Pandangan yg kedua:
Tidak membatalkan puasa secara mutlak, apakah itu suntikan yg disuntikkan ke dalam saluran darah, atau ke otot, ataupun ke lapisan lemak di bawah kulit, semuanya tidak membatalkan puasa. Ini adalah pandangan Al Qādhī Asy Syaikh 'Abdullāh bin 'Awadh Bāwazīr, Al 'Allāmah Asy Syaikh 'Abdul Karīm Al Mudarris, As Syaikh Dr Muhammad Hasan Hitu, begitu pula itulah yg difatwakan oleh Dārul Iftā' Al Mishriyyah (Dewan Fatwa Mesir).

Pandangan yg ketiga:
1. Membatalkan puasa apabila suntikan tersebut disuntikkan ke dalam saluran darah.
2  Tidak membatalkan puasa apabila suntikan tersebut disuntikkan ke otot atau ke lapisan lemak di bawah kulit. 
Ini adalah pandangannya Al 'Allāmah As Sayyid 'Abdullāh bin Mahfuzh Al Haddād

Pandangan yg keempat:
1. Membatalkan puasa apabila suntikan tersebut mengandung asupan gizi dan disuntikkan ke dalam saluran darah ataupun disuntikkan ke lainnya. 
2. Membatalkan puasa apabila suntikan tersebut tidak mengandung asupan gizi, namun disuntikkan ke dalam saluran darah.
3. Tidak membatalkan puasa apabila suntikan tersebut tidak mengandung asupan gizi dan disuntikkan ke otot. 
Ini adalah pandangannya As Sayyid Hasan As Saqqāf sebagaimana yg beliau sebutkan di dalam kitabnya At Taqrīrāt As Sadīdah.

Diringkas dari kitab Hāsyiah Al La-āli' Al Mudhiyyah 'alal Anwār As Saniyyah syarh Durar Al Bahiyyah, karya Dr Numān Asy Syāwī hafizhahullāh.

Jepara, Selasa 26 Sya'ban 1443H
Ustadz muhammad khalil

Nabi Khidhir Masih Hidup?

Nabi Khidhir Masih Hidup?

Abu Ubaidah As Sidawi

Sebagian kalangan dari tasawwuf berpendapat bahwa Khidhir masih hidup dan belum mati sampai sekarang. Mereka berdalil dengan beberapa riwayat hadits, namun perlu ditegaskan bahwa semua hadits yang menjelaskan tentang Nabi Khidhr hidup abadi, semuanya adalah tidak shohih sebagaimana ditegaskan oleh para ulama ahli hadits.

Berikut komentar sebagian ahli hadits tersebut:

1. Al-Hafizh Ibnul Munadi berkata: "Telah diriwayatkan dari ahli kitab bahwa Khidhr minum air kehidupan namun ucapan mereka tidak dapat dipercaya, lalu katanya: "Seluruh riwayat tentang Khidhr adalah lemah".  (Lihat Al-Maudhu'at 1/317 oleh Ibnul Jauzi dan Az-Zahru Nadhir halm.127-128 oleh Ibnu Hajar).

2. Al-Hafizh Ibnul Qayyim berkata: "Seluruh hadits yang menyebutkan bahwa Khidhr masih hidup dan bertemu dengan Nabi Muhammad, semuanya tidak ada yang shohih satu haditspun". (Al Manarul Munif hlm. 67)

Di tempat lain beliau berkata: "Telah datang beberapa hadits tentang hidupnya Khidhr, namun tak satupun hadits tersebut shahih, seandainya bukan karena khawatir terlalu panjang niscaya kami akan memaparkannya dan menjelaskan keadaan para perawinya". (Fawaid Haditsiyyah hlm. 81).

3. Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata setelah menyebutkan riwayat dan cerita tentang hidupnya Khidhr: "Semua hadits ini lemah sekali, tidak bisa dijadikan sandaran dalam agama, demikian juga cerita-cerita, tidak luput dari kelemahan dalam sanadnya". 

Lanjutnya: "Dalam kitabnya "''Ujalah Muntadhar fi Syarhi Halil Khidhr", Abul Faraj Ibnul Jauzi telah mengupas hadits-hadits ini dan menjelaskan bahwa seluruhnya adalah maudhu' (palsu), demikian juga beliau menjelaskan kelemahan sanad atsar-atsar sahabat dan tabi'in secara bagus sekali".  (Al-Bidayah wa Nihayah 1/373).

4. Al-Hafizh al-Iraqi berkata: "Tidak ada yang shohih satu haditspun tentang penetapan atau tidaknya pertemuan Khidhr dengan Nabi, demikian juga tentang hidup atau matinya".  (Lihat al-I'tibar fi Hamlil Asfar, as-Suwaidi hal. 34)

5. Al-Hafizh Az-Zabidi berkata: "Menurut ahli hadits, tidak ada satupun hadits yang shohih tentang pertemuan atau tidaknya Khidhr". (Ittihaf Saadatil Muttaqin 5/181).

6. Al-Hafizh as-Sakhawi setelah membawakan beberapa hadits lemah tentang hal ini, beliau berkata: "Demikian pula hadits-hadits lainnya semuanya adalah lemah, baik yang marfu' (sampai kepada Nabi) atau tidak. Syaikhuna (Ibnu Hajar) memaparkannya secara panjang dalam al-Ishobah, bahkan tak satupun hadits shohih mengenainya". (Al Maqoshidul Hasanah hlm. 41)

7. Syaikh al-Albani berkomentar tentang suatu hadits tentang ini: "Hadits ini palsu sama halnya seperti semua hadits-hadits yang menjelaskan hidupnya Khidhr sebagaimana ditegaskan oleh para ulama peneliti seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah".  (Silsilah Ahadits adh-Dhaifah 12/38).
Ustadz abu ubaidah as sidawi

Faidah pagi ini.Meninggalkan perintah lebih besar dosanya dari menerjang larangan.

Faidah pagi ini.

Meninggalkan perintah lebih besar dosanya dari menerjang larangan.

Buktinya Nabi Adam menerjang larangan memakan buah terlarang ia bertaubat dan Allah ampuni, sedang iblis tak menghiraukan perintah Allah untuk sujud pada Nabi Adam Allah laknat tak terampuni.

Meninggalkan perintah biasanya muncul dari sifat "sombong tinggi hati" sedangkan menerjang larangan biasanya muncul dari "kelemahan diri" melawan hawa nafsunya.

Sebentar lagi ada perintah untuk kita berpuasa dibulan ramadhan, jangan sampai kita tinggalkan.

Ada perintah, "wahai pencari kebaikan, bergegaslah. Wahai pencari keburukan, berhentilah".Semoga Allah berikan kemampuan bagi kita untuk menunaikan perintahNya.
Ustadz irham 

Barangsiapa yang menyia-nyiakan syariatnya Alloh, niscaya dia akan ditimpa bala' berupa khurafat, berbagai kedustaan dan (bersikap dengan) bersandar pada berbagai isu (desas-desus yang populer).

Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhohulloh berkata :
'' Barangsiapa yang menyia-nyiakan syariatnya Alloh, niscaya dia akan ditimpa bala' berupa khurafat, berbagai kedustaan dan (bersikap dengan) bersandar pada berbagai isu (desas-desus yang populer).''
Ustadz enggar 

Minggu, 27 Maret 2022

AL-ASY‘ARI MENYULUT API FITNAH

AL-ASY‘ARI MENYULUT API FITNAH

Imam Abu Zakaria Al-Azdi (w. 334 H) rahmatullah ‘alayh menjelaskan tentang Biografi Imam Abul-Hasan Al-Asy’ari:

ولد سنة ستين ومائتين، وتشاغل بالكلام، وكان على مذهب المعتزلة زمانا طويلا، ثم عن له مخالفتهم،
Al-Asy‘ari lahir tahun 260 H, mendalami Ilmu Kalam dan menganut Mazhab Muktazilah pada masa yang panjang, kemudian dia menyelisihi Mazhab Muktazilah tsb,

وأظهر مقالة خبطت عقائد الناس وأوجبت الفتن المتصلة، وكان الناس لا يختلفون في أن هذا المسموع كلام الله، وأنه نزل به جبريل عليه السلام على محمد صلى الله عليه وسلم،
(Lalu) Al-Asy‘ari memunculkan maqalah yang melabrak akidah umat serta menimbulkan fitnah berkepanjangan. Pada waktu itu, umat Islam tidak mempermasalahkan bahwa kalam yang masmu‘ itu adalah Kalam Allah, yang diturunkan melalui Jibril AS kepada Baginda Nabi SAW.

فالأئمة المعتمد عليهم قالوا أنه قديم، والمعتزلة قالوا هو مخلوق، فوافق الأشعري المعتزلة في أن هذا مخلوق، وقال: ليس هذا كلام الله، إنما كلام الله صفة قائمة بذاته، ما نزل ولا هو مما يسمع،
Pendapat yang muktamad menurut para imam (ahlusunah) adalah bahwa ia qadim, sedangkan Muktazilah berpendapat bahwa ia makhluk, dan Al-Asy‘ari menyepakati Muktazilah bahwa ia makhluk dan beretorika: Ini bukan Kalam Allah, akan tetapi Kalamullah adalah sifat yang berdiri sendiri dengan Zat-Nya, ia tidak diturunkan dan tidak pula Jibril mendengarnya.

زال منذ أظهر هذا خائفا على نفسه لخلافه أهل السنة، حتى أنه استجار بدار أبي الحسن التميمي حذرا من القتل، 
Sejak memunculkan pendapat ini Al-Asy‘ari terus menerus dihantui rasa takut dalam dirinya sendiri karena telah menyelisihi Ahlusunah, sehingga dia meminta bantuan perlindungan di rumah Abul-Hasan At-Tamimi karena takut dibunuh.

 ثم تبع أقوام من السلاطين مذهبه فتعصبوا له وكثر أتباعه حتى تركت الشافعية معتقد الشافعي رَضِيَ اللَّه عَنْهُ ودانوا بقول الأشعري
kemudian, beberapa golongan dari penguasa mengikuti mazhabnya (Al-Asy‘arī) hingga taasub padanya [dan bertambahlah pengikutnya], sehingga segolongan Syāfi‘iyyah meninggalkan akidah Asy-Syāfi‘ī raḍiyallāhu ‘anhu dan (memilih) ber-i‘tiqad dengan pemahaman Al-Asy‘arī. [Tarikh Al-Mawshil, 2/271-272]

Sekian dulu sedikit informasi dimomen rehat siang ini, kiranya apa hikmah yang bisa anda petik dari fakta sejarah tsb?

Salam Persahabatan,
Alfan Edogawa

FAEDAH_PENTING#NASEHAT_SYAIKH

#FAEDAH_PENTING
#NASEHAT_SYAIKH

Alhamdulillah kehadiran Syaikh DR. Malik Husain Sya'ban حفظه الله di Ma'had Imam Bukhari Solo dan ditengah-tengah para penuntut ilmu merupakan tamu yang mulia,. Dalam muhadharah tadi malam dihadapan para santri dan asatidzah beliau banyak memberikan wasiat  yang sangat penting, diantara point-point wasiat beliau yang dapat tercatat adalah :

1. Pentingnya mengikhlaskan niat, terlebih dalam menuntut ilmu.

2. Para ulama meriwayatkan dan mengumpulkan banyak hadits-hadits tentang ikhlash dalam kitab-kitab hadits, juga ada yang menulis khusus kitab tentang "ikhlas".

3. Pentingnya amalan hati dan kewajiban membersihkan hati dari berbagai penyakitnya.

4. Wahai penuntut ilmu.. ketauhilah bahwa Allah telah memilih kalian sebagai penuntut ilmu dari sekian banyak manusia, maka semangatlah dalam belajar dan jagalah nikmat ini.

5. Penuntut ilmu harus membawa pena dan kertas untuk mencatat ilmu, sebagaimana para mujahid yang berperang harus membawa senjata.

6. Kewajiban penuntut ilmu untuk muraja'ah dan mempelajari apa yang sudah dicatat, serta bersemangat dalam menghafal ilmu.

7. Hakikat Ilmu adalah yang dihafal bukan yang dicatat, semakin banyak yang dihafal maka akan menjadikan ia lebih dari yang lain.

8. Ilmu akan diperoleh dengan kesungguhan, kesabaran dan begadang. tetapi ilmu tidak bisa diperoleh sekaligus, karena harus dipelajari berangsur sedikit demi sedikit. 

9. Sikap tergesa-gesa dalam belajar maka tidak akan menghasilkan buah.

10. Penuntut ilmu harus memiliki tujuan yang jelas.

11. Ilmu harus diambil dari guru bukan dengan otodidak. Sebagaimana para shahabat mengambil ilmu dari Nabi, Nabi mengambilnya dari Jibril. 

12. Pentingnya bahasa arab, karena bahasa arab adalah bahasa semua manusia, bukan hanya untuk bangsa arab saja.

13. Al Quran diturunkan oleh Allah dalam bahasa arab yang jelas. maka siapa yang ingin memahami syariat dia harus belajar dan faham bahasa arab. 

14. Musuh-musuh islam berusaha menjauhkan kaum muslimin dari bahasa arab, karena mereka tau ketika kaum muslimin ini jahil dengan bahasa arab maka akan mudah digiring dan diberi syubhat.

15. Untuk memahami Al Quran dan Hadits maka harus bersemangat dan sungguh-sungguh dalam belajar bahasa arab. 

16. Dengan memahami bahasa arab maka akan mudah mentadaburi ayat-ayat Al Quran. karena Al Quran bukan hanya dibaca saja tapi juga tujuannya untuk ditadaburi dan diamalkan.

17. Diantara hajr (meninggalkan) Al Quran adalah hajr membacanya, mentadaburinya, mengamalkannya.

18. Kita hidup dizaman yang banyak fitnah, maka jalan keluar dari fitnah adalah dengan berpegang teguh kepada Al Quran dan Sunnah. Maka ini menunjukkan pentingnya mempelajari Al Quran dam tafsirannya, mempelajari hadits dan penjelasannya.

19. Agar selamat dari fitnah kaum muslimin harus bersatu dan tidak berpecah bela.

20. Agar selamat dari fitnah maka harus menjauhi fitnah dan tidak mendekatinya.

21. Hadits dari Hudzaifah bin Al Yaman menceritakan tentang wasiat Nabi agar menjauhi fitnah (bid'ah/firqah-firqah) yang ada, dan bersatu dengan kaum muslimin dan pemimpinnya.

22. Sebutan Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah karena kita berpegang kepada Sunnah dan bersatu dengan kaum muslimin dan penguasa muslim.

23. Ketahuilah bahwa fitnah ada dua macam : Fitbah Syahwat dan Fitnah Syubhat.

24. Fitnah Syahwat terhadap dunia, diantara contohnya : Fitnah Wanita diawali dengan Pandangan, lanjut Senyuman, trus percakapan, kemudian janjian, dan akhirnya perzinaan.

25. Fitnah Syubhat sangat berbahaya karena berkaitan dengan kerancuan pemahaman dan aqidah, yang dapat mengeluarkan seorang muslim sunni dari sunnah bahkan mengeluarkan dari islam. diantara sebabnya karena sering mengikuti dan menyaksikan berbagai syubhat -tabsyir dan tanshir- di internet dan TV.

26. Berkata Al Hafidz Ad Dzahabi رحمه الله : "Hati itu lemah sedangkan syubhat menyambar-nyambar kuat".

27. Wasiat Ibnu Taimiyyah kepada Ibnul Qayyim رحمهما الله : 

ليكن قلبك لشبهة كالمِرآة ولا يكن كالإسفنجة

"Jadikanlah hatimu dalam menghadapi syubhat seperti cermin (tidak menyerap), dan jangan engkau jadikan seperti spon busa (yang menyerap apa saja)".

28. Jadikan hati kita menjadi hati yang diisi dengan ilmu syar'i. 

29. Hati yang dihinggapi syubhat maka akan berubah menjadi banyak titik hitam yang akhirnya berubah menjadi hitam kelam dan sulit dibersihkan.

30. Wahai penuntut ilmu.. bersemangatlah menjaga hati, dengan mempelajari firman Allah dan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم.

31. Allah banyak menyebut dan menggabungkan antara iman dan amal shaleh dalam Al Quran, maka wajib bagi orang yang belajar ilmu untuk mengamalkan ilmunya.

32. Sebagai penutup.. Hati-hati jangan sekali-kali kalian menampakkan amalan shaleh (kebaikan) kepada manusia tetapi dibelakang berbeda dengan apa yang tersembunyi saat engkau sendiri. 

✒---------
WaAllahu A'lam.
Semoga bermanfaat dan menjadi sebab istiqamah dalam belajar dan beramal,.
Ustadz muhammad alif 

Bunuhlah mereka dengan tanpa menyiksa

Bunuhlah mereka dengan tanpa menyiksa

Syaikh ibnu utsaimin rahimahullah berkata;
"Adapun engkau meninggalkan jebakan hewan  dua atau tiga hari dan ternyata ada tikus yang terperangkap di dalamnya, dan dia mati dalam keadan haus dan kelaparan, maka hendaknya engkau takut kalau hal itu bisa saja memasukkan dirimu ke dalam neraka"
Ustadz sucipto hadi

Siapa yang diberi harta, paras yang elok, dan pakaian, dan Ilmu, kemudian dia tidak menjadi Tawadlu' maka semua itu akan mejadi kesusahan pada hari kiamat

Qatadah rahimahullah berkata; "Siapa yang diberi harta, paras yang elok, dan pakaian, dan Ilmu, kemudian dia tidak menjadi Tawadlu' maka semua itu akan mejadi kesusahan pada hari kiamat."
Ustadz musamulyadi luqman 

Termasuk dari baik akhlaknya seseorang yaitu ketika berbicara dengan temannya dia sambil tersenyum

Dari Habib bin Abi Tsabit rahimahullah dia berkata :"Termasuk dari baik akhlaknya seseorang yaitu ketika berbicara dengan temannya dia sambil tersenyum".
 
Raudhatul 'uqala libni hibban (77)
Ustadz rizki 

Sabtu, 26 Maret 2022

بسم الله《 MARI KITA MELATIH DAN MENGASAH SIFAT TA'ADZUR DAN TAGOFUL WAHAI SAUDARA KU 》

بسم الله

《 MARI KITA MELATIH DAN MENGASAH SIFAT TA'ADZUR DAN TAGOFUL WAHAI SAUDARA KU 》

Prinsip yg baik seorang muslim terhadap sesama "apalagi orang yg bergelut dlm dunia dakwah " adalah :

Ta'akhi ( saling merajut persaudaraan )
Ta'aluf  ( saling melembut )
Ta'athuf ( saling merekat )
Tarohum ( saling mengasihi )
Tafahum ( saling memaklumi )
Ta'adzur ( saling memberi udzur )
Tagoful  ( saling memaafkan )

Yg paling berat dan sebagai inti sari penentu dari itu semua adalah :
TA'ADZUR dan TAGOFUL.

Ta'adzur artinya saling memberi udzur.
Tagoful artinya saling cuek atau tdk menggubris dan tidak membalas keburukan saudara nya terhadap nya.

( Perlu di garis bawahi makna
" SALING " )

Semua orang akan menjadi baik ketika diperlakukan dgn baik atau ketika tidak ada problem, TAPI ketika terjadi fitnah berupa perselisihan atau sengketa maka disinilah penentu terlihatnya sosok asli dan lubuk akhlaq seseorang.

Allah berfirman :
و لا يجرمنكم شنآن قوم على أن لا تعدلو إعدلوا هو أقرب للتقوى
" Janganlah ketidak sukaan kalian terhadap suatu kaum menggiring kalian untuk tidak berbuat adil, berbuat adil lah krn ia lebih dekat pada ketaqwaan "

Allah berfirman :
يا أيها الذين آمنوا كونوا قوامين بالقسط شهداء لله ولو على أنفسكم
" Wahai orang yg beriman, menjadilah kalian tegak dlm berbuat adil untuk Allah ketika menjadi saksi, walaupun apa yg kalian persaksikan itu mengena diri kalian "
Ayat diatas walaupun berkaitan ttg persaksian TAPI di dlm nya ada perintah untuk berbuat adil dlm seluruh perkara termasuk dlm nasehat.

TERMASUK MAKNA nya :
Ketika kita senang mmberi nasehat maka kita juga senang di nasehati.

Ketika nasehat kita tajam dan kencang kpd orang lain maka kita juga harus senang dan legowo menerima nasehat yg tajam dan kencang dari orang lain.

Kita tidak suka orang lain terbakar oleh nasehati kita, tapi kita sendiri malah terbakar oleh nasehat orang lain.

La haula wala quwwata illa billah.

Demikian semoga bermanfaat.
Wallohu a'lam.
Ustadz ilham kaning

Ketika upload foto sendiri (selfie) atau foto bersama menjadi kebiasaan, tanpa adanya hajat atau kebutuhan...

Ketika upload foto sendiri (selfie) atau foto bersama menjadi kebiasaan, tanpa adanya hajat atau kebutuhan...

Mungkin saja kita katakan, hukum fotografi tidak haram.. dan memajang foto di dunia maya juga tidak mengapa karena tidak permanen..

Itu benar.. Namun perlu diingat... 

Selain dari hukum halal-haram, di sana ada hukum makruh, di sana ada soal rasa malu, ada persoalan penyakit hati (ujub, riya, dll), ada soal wibawa yang harus dijaga, dll yang semua itu juga bagian dari syariat..

Menurut hemat kami, walaupun katakanlah hukum asalnya boleh, namun meminimalisir upload foto tanpa kebutuhan itu lebih selamat. Insyaallah.

Semoga nanti ada yang mengingatkan jika saya terlalu bermudah-mudahan dalam swafoto..
Ustadz ristiyan ragil 

Yg menjadi patokan adalah bukan dengan banyaknya pengunjung kajian. Yg menjadi patokakan adalah kesungguhan dari para pengunjung itu.

Yg menjadi patokan adalah bukan dengan banyaknya pengunjung kajian. Yg menjadi patokakan adalah kesungguhan dari para pengunjung itu. 

Inilah majelisnya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Si'diy yg tidak tersisa kecuali 1 orang muridnya saja; yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin - rahimahumallah
Di upload oleh Ustadz abu yahya tomy 

Memberi Udzur

Memberi Udzur

Imam Ibnu Hibbaan rahimahullah berkata :
الإعتذار يُذهب الهموم، ويُجلي الأحزان، ويَدفع الحقد، ويُذهب الصدّ..
فلو لم يكن في اعتذار المرء إلى أخيه خصلة تحمد إلا نفى التعجب عن النفس في الحال لكان الواجب على العاقل أن لا يفارقه الاعتذار عند كل زلة

“Memberi udzur (kepada orang lain) menghilangkan kegelisahan, melenyapkan kesedihan, menolak kedengkian, menyirnakan penghalang dari saudara…
Seandainya sikap memberi udzur kepada saudara (yang bersalah) hanya memiliki satu keutamaan yang terpuji yaitu menghilangkan sikap ujub dari jiwa seketika itu juga, maka wajjb bagi orang yang berakal untuk tidak meninggalkan sikap memberi udzur kepada saudara pada setiap kekeliruan…
(Roudhotul ‘Uqolaa’ hal 186)

(Copas dari artikel Ustadz Dr. Firanda Andirja حفظه الله)

Kedudukan Aqidah

📜 Kedudukan Aqidah

Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah menerangkan, bahwa kedudukan aqidah bagi ilmu-ilmu maupun amal-amal yang lain laksana pondasi bagi sebuah bangunan. Laksana pokok bagi sebatang pohon. 

Sebagaimana halnya sebuah bangunan tidak bisa berdiri tanpa pondasi dan pohon tidak akan tegak tanpa pokok-pokoknya, maka demikian pula amal dan ilmu yang dimiliki seseorang tidak akan bermanfaat tanpa aqidah yang lurus. 

Oleh sebab itu perhatian kepada masalah aqidah harus lebih diutamakan daripada perhatian kepada masalah-masalah apapun; apakah itu kebutuhan makanan, minuman, atau pakaian. 

Karena aqidah itulah yang akan memberikan kepada seorang mukmin kehidupan yang sejati, yang dengannya jiwanya akan menjadi bersih, yang dengannya amalnya menjadi benar, yang dengannya ketaatan bisa diterima, dan dengan sebab itu pula derajatnya akan semakin meninggi di hadapan Allah 'azza wa jalla 

Referensi : 
Mukadimah Tadzkiratul Mu'tasi Syarh Aqidah al-Hafizh Abdul Ghani al-Maqdisi, hal. 8 cet. I, 1424 H
ustadz ari wahyudi 

Tentang Pembatal keislaman

Tentang Pembatal keislaman

Pembatal keislaman bukan hanya syirik besar namun juga ada banyak dan yang disebutkan oleh para ulama ada 10. Namun apakah orang yang jatuh kepada salah satu pembatal keislaman langsung dihukumi kafir tanpa dilihat keadaan pelakunya? 

Berkata ibnu Taimiyah rahimahullah:

كذلك من دعا غير الله وحج إلى غير الله هو أيضًا مشرك، والذي فعله كفر، لكن قد لا يكون عالمًا بأن هذا شرك محرم.
كما أن كثيرًا من الناس دخلوا في الإسلام من التتار وغيرهم وعندهم أصنام لهم صغار من لبد وغيره وهم يتقربون إليها ويعظمونها ولا يعلمون أن ذلك محرم في دين الإسلام، ويتقربون إلى النار أيضًا ولا يعلمون أن ذلك محرم ، فكثير من أنواع الشرك قد يخفى على بعض من دخل في الإسلام ولا يعلم أنه شرك ، فهذا ضال ، وعمله الذي أشرك فيه باطل ، لكن لا يستحق العقوبة حتى تقوم عليه الحجة 

“Demikian pula orang yang berdo’a kepada selain Allah dan berhajji kepada selain Allah juga musyrik. Yang yang melakukannya kafir. Akan tetapi terkadang ia tidak mengetahui bahwa itu adalah syirik yang diharamkan. Sebagaimana banyak manusia yang masuk islam dari kaum Tartar dan lainnya. Mereka memiliki berhala yang kecil yang mereka bertaqarrub kepadanya dan mengagungkannya. Mereka tidak mengetahui bahwa itu diharamkan dalam agama islam. Mereka juga bertaqarrub kepada api dan tidak mengetahui bahwa itu haram. Banyak jenis jenis kesyirikan yang tersembunyi pada sebagian orang yang masuk islam dan tidak mengetahui bahwa itu syirik. Maka ia tersesat dan amalnya yang terkena syirik batal. Namun tidak boleh diberikan sanksi sampai ditegakkan padanya hujjah.” (Arroddu ‘alal Akhnai hal 206)

Lihatlah beliau memberikan perincian dalam masalah kesyirikan. Ada yang diberikan udzur dan ada yang tidak.

Syaikh Abdurrozzaq Afifi ditanya tentang kuburiyin (penyembah kuburan), beliau menjawab:

هم مرتدون عن الإسلام إذا أقيمت عليهم الحجة ، وإلا فهم معذورون بجهلهم ، كجماعة الأنواط

“Mereka murtad dari islam jika telah ditegakkan hujjah. Jika belum maka mereka diberikan udzur karena kejahilan mereka sebagaimana halnya jamaah anwath.” (Fatawa Syaikh Abdurrozaq Afifi hal 371)

Beliau juga memberikan perincian. Tidak mengkafirkan secara mutlak. 

Berkata syaikh Abdurrohman Al Mu’allimi rahimahullah:

فنحن وإن قلنا في صورةٍ من صور السؤال ونحوها : إنَّ هذا دعاءٌ لغير الله تعالى وعبادةٌ وشرك ، فليس مقصودُنا أن كلَّ من فعل ذلك يكون مشركًا ، وإنما يكون مشركًا مَنْ فَعَلَ ذلك غيرَ معذور، فأما من فعلها معذورًا ، فلعلَّه يكون من خيار عباد الله تعالى

“Dan kami walaupun berkata tentang gambaran pertanyaan tsb dan sejenisnya yaitu bahwa berdo’a kepada selain Allah, ibadah dan syirik. Bukanlah maksud kami bahwa setiap orang yang melakukan demikian menjadi musyrik. Akan tetapi yang menjadi musyrik adalah yang melakukannya tanpa ada udzur. Adapun yang melakukannya karena udzur, maka bisa jadi ia adalah hamba Allah yang terpilih.” (Ataar syaikh Abdurrohman Al Mu’allimi 3/826)

Berkata syaikhuna Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr hafidzhullah ta’ala:

وأمَّا دعاء أصحاب القبور والاستغاثة بهم ، وسؤالهم قضاء الحاجات وكشف الكربات : فهو شرك أكبر مُخرجٌ من الملَّة .
ويُقال لهذا الفعل: شرك وكفر ، ولا يُقال لكلِّ من فعل ذلك إنَّه مشرك كافر ؛ فإنَّ من فعل ذلك وهو جاهل : معذورٌ لجهله ، حتى تُقام عليه الحجَّة ويفهمها ، ثمَّ يُصرُّ على ذلك ، فإنَّه حينئذ يُحكم بكفره وردَّته .
والفتنة في القبور من الأمور التي يكون فيها لَبسٌ عند كثير من الناس ، مِمَّن نشأ في بيئة تعتبر تعظيم القبور ودعاء أصحابها من محبَّة الصالحين، لاسيما إذا كان بينهم أحد من أشباه العلماء الذين يتقدَّمونهم في تعظيم القبور والاستغاثة بأصحابها، زاعمين أنَّهم وسائط تقرِّب إلى الله

Adapun berdoa kepada penghuni kubur, memohon bantuan kepada mereka, meminta agar dipenuhi kebutuhan dan dihilangkan kesulitan adalah syirik akbar yang mengeluarkan pelakunya dari islam. Namun tidak setiap orang yang melakukan itu disebut musyrik kafir. Siapa yang melakukan itu karena jahil maka ia diberi udzur karena kejahilannya. Hingga ditegakkan padanya hujjah dan memahaminya lalu ia ngeyel maka saat itu ia dihukumi sebagai kafir. 
Fitnah kuburan termasuk perkara yang menjadi samar bagi banyak orang yang tumbuh di lingkungan yang menganggap mengagungkan kuburan dan berdoa kepada penghuninya sebagai bentuk cinta kepada orang orang yang shalih. Terlebih apabila diantara mereka ada yang dianggap ulama yang mendahului mereka dalam mengagungkan kuburan dan istighatsah kepada mereka dengan klaim bahwa mereka adalah perantara yang mendekatkan diri mereka kepada Allah.” (Kutub warosail Al Allamah Al Abbad 4/372)
Ustadz badrusalam 


Insya Allah penjelasan ini lebih proporsional:
- takfir muthlak itu wilayah fatwa 
- adapun takfir muayyan itu wilayah qodho/vonis hakim

Jika ada yg berbuat kekukufuran terus ada yg menkafirkannya  secara ta'yin(tunjuk orang) mk tdk boleh baginya mengharuskan orang lain berpendapat sbgmn fatwa tsb.
Pun tdk bisa mengilzamkan orang lain dg kaidah "yg tdk mengafirkan kafir atau ragu akan kekafirannya maka dia telah kafir"
Kaidah ini berlaku jika hukum takfir tsb sdh ditetapkan sbg vonis/qodho' hakim
Ustadz noor ikhsan silviantoro 

Jumat, 25 Maret 2022

Jangan engkau cegah ilmu dari ahlinya (orang yang pantas mendapatkannya) sehingga engkau akan berdosa. Jangan menyebarkannya kepada orang yang bukan ahlinya, sehingga engkau akan menjerumuskannya pada kebodohan. Jadilah dokter yang bersahabat, yang meletakkan obat pada tempat yang sekiranya diketahui obat itu akan bermanfaat

Diriwayatkan 'Iisaa bin Maryam 'alaihis-salaam pernah berkata:

لَا تَمْنَعْ الْعِلْمَ مِنْ أَهْلِهِ فَتَأْثَمَ، وَلَا تَنْشُرْهُ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ فَتُجَهَّلَ، وَكُنْ طَبِيبًا رَفِيقًا يَضَعُ دَوَاءَهُ حَيْثُ يَعْلَمُ أَنَّهُ يَنْفَعُ

"Jangan engkau cegah ilmu dari ahlinya (orang yang pantas mendapatkannya) sehingga engkau akan berdosa. Jangan menyebarkannya kepada orang yang bukan ahlinya, sehingga engkau akan menjerumuskannya pada kebodohan. Jadilah dokter yang bersahabat, yang meletakkan obat pada tempat yang sekiranya diketahui obat itu akan bermanfaat" [Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy].
Ustsdz dony arif 

Buka puasa dengan kurma yang ganjil?

Buka puasa dengan kurma yang ganjil?

Soal:
Aku mendengar bahwa orang yang puasa ketika ia berbuka puasa wajib baginya untuk memakan kurma dengan jumlah tertentu yaitu lima atau tujuh buah atau semisalnya. Apakah benar demikian?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjawab:

ليس بواجب بل ولا سنة أن يفطر الإنسان على وتر، ثلاث أو خمس أو سبع أو تسع إلا يوم العيد عيد الفطر، فقد ثبت أن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم كان لا يغدو للصلاة يوم عيد الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وتراً، وما سوى ذلك فإن النبي صلى الله عليه وسلم لم يكن يتقصد أن يكون أكله التمر وتراً

"Itu tidak wajib dan tidak pula sunnah. Yaitu seseorang berbuka puasa dengan kurma yang ganjil, semisal tiga, atau lima atau tujuh atau sembilan. Kecuali di hari Idul Fitri. Karena terdapat dalil shahih bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam tidaklah berangkat shalat id kecuali memakan beberapa buah kurma dengan jumlah ganjil. Adapun selain itu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam tidak memaksudkan untuk memakan buah kurman dengan jumlah ganjil" 
(Fatawa Nurun 'alad Darbi, rekaman nomor 354).

Catatan:
Ini bukan berarti larangan berbuka puasa dengan kurma dengan jumlah ganjil. Tentu boleh saja melakukan demikian. Namun tidak perlu diyakini ada keutamaan khusus dari perbuatan tersebut atau tidak diyakini sebagai sunnah Nabi. Wallahu a'lam.

Join channel telegram @fawaid_kangaswad

Tidaklah orang yang sedih mendengar surat Yusuf kecuali menjadi rehat"

:: Yang sedih silahkan baca surat yusuf , sebagian Salaf berkata; 

‏قال بعض السلف : 
"لا يسمع سورة يوسف محزون إلا استراح ." [تفسير البغوي 434/2]

"Tidaklah orang yang sedih mendengar surat Yusuf kecuali menjadi rehat" (Tafsir Al-Baghawi 2/434)
Ustadz musamulyadi luqman 

Kamis, 24 Maret 2022

Orang bodoh sudah mati sedangkan ia berjalan di muka bumi # Ia menyangka dirinya masih hidup padahal ia tidak berguna"

قال عبدالله بن محمد ابن السيد البطليوسي التنيسي (ت 521)

أخو العلم حـي خـــالد بعـد   موته      وأوصـاله تحــت  التراب رميــــمُ
وذو الجهل ميتُ وهو ماشٍ على الثرى      يُظنُّ من الأحيــاءِ وهو  عـديم 

"Orang berilmu hidup abadi setelah kematiannya #  padahal anggota badannya telah hancur di dalam tanah

Orang bodoh sudah mati sedangkan ia berjalan di muka bumi # Ia menyangka dirinya masih hidup padahal ia tidak berguna"

📃Abdullah ibnu Muhammad ibnu As-Sayyid Al-Bathalyusi At-Tinisy (w 521 H).
Ustadz dani nursalim 

Rabu, 23 Maret 2022

Masalah Dzahirah dan khofiyah

Masalah Dzahirah dan khofiyah

Masalah Dzahirah adalah masalah yang sudah jelas dan diketahui oleh semua orang. Masalah seperti ini tidak lepas dari perkara yang disebut dengan ma’lum fiddin bidharurah. Contohnya seperti wajibnya sholat lima waktu, puasa ramadhan, hajji dsb. Haramnya minum arak, zina, mencuri dsb.

Sedangkan masalah khofiyah adalah masalah yang tersembunyi yang banyak orang tidak mengetahuinya. Hanya orang orang tertentu saja yang tahu. 

Dalam masalah yang dzahirah tidak diterima padanya udzur kejahilan. Karena masalah tsb telah jelas kepada semua orang. Maka orang yang mengingkarinya otomatis kafir. 

Namun…
Masalah masalah dzahirah atau juga perkara yang mu’lum fiddin bidharurah adalah masalah masalah yang bersifat relatif. 
Semakin merebak kejahilan, semakin banyak kesamaran dalam masalah agama. 
Syaikhul islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

فكون الشيء معلوما من الدين ضرورة أمر إضافي ، فحديث العهد بالإسلام ، ومن نشأ ببادية بعيدة : قد لا يعلم هذا بالكلية ، فضلا عن كونه يعلمه بالضرورة . وكثير من العلماء يعلم بالضرورة أن النبي صلى الله عليه وسلم سجد للسهو ، وقضى بالدية على العاقلة ، وقضى أن الولد للفراش ، وغير ذلك مما يعلمه الخاصة بالضرورة ، وأكثر الناس لا يعلمه ألبتة

“Sesuatu dianggap ma’lum fiddin secara darurat adalah perkara yang bersifat relatif. Orang yang baru masuk islam dan orang yang tinggal di pedalaman terkadang tidak mengetahui masalah ini sama sekali. Apalagi menjadi perkara yang diketahui secara darurat. Dan banyak ulama yang mengetahui secara darurat bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi Wasallam sujud sahwi, mewajibkan diyat atas ‘aqilah, memutuskan bahwa anak (zina) dinisbatkan kepada firosy dan sebagainya. Sedangkan kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (Majmu Fatawa 13/118)

Sebuah contoh juga adalah istighotsah kepada selain Allah adalah syirik yang telah jelas keharamnnya. Namun untuk sebagian orang menjadi samar karena banyaknya syubhat. 

Syaikhul islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

علم بالضرورة أنه لم يشرع لأمته أن تدعو أحدا من الأموات ، لا الأنبياء ولا الصالحين ولا غيرهم ، لا بلفظ الاستغاثة ولا يغيرها ، ولا بلفظ الاستعاذة ولا بغيرها، كما أنه لم يشرع لأمته السجود لميت ، ولا لغير ميت، ونحو ذلك، بل نعلم أنه نهى عن كل هذه الأمور، وأن ذلك من الشرك الذي حرمه الله تعالى ورسوله . 
لكن لغلبة الجهل وقلة العلم بآثار الرسالة في كثير من المتأخرين : لم يمكن تكفيرهم بذلك ، حتى يتبين لهم ما جاء به الرسول صلى الله عليه وسلم ، مما يخالفه. 

“Telah diketahui secara dharurah bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi Wasallam tidak pernah mensyariatkan kepada umatnya untuk berdoa kepada mayat. Baik mayat itu nabi atau orang salih. Baik dengan lafadz istigotsah atau lainnya. Juga lafadz isti’adzah dan lainnya. Sebagaimana juga Nabi tidak pernah mensyariatkan sujud kepada mayat atau selain mayat dan sebagainya. Bahkan Kita mengetahui bahwa beliau melarang perkara perkara itu semua. Dan bahwa itu termasuk kesyirikan yang diharamkan oleh Allah Ta’ala dan rasul-Nya. 
Namun.. karena merajalelanya kebodohan dan sedikitnya ilmu tentang risalah pada banyak orang orang belakangan, tidak mungkin untuk mengkafirkan mereka karena itu hingga menjadi jelas kepada mereka ajaran yang dibawa oleh Rasul Shallallaahu ‘alaihi Wasallam dari ajaran yang menyelisihinya.”
(Ar Raddu ‘alal bakri 2/731)
Ustadz abu yahya badrusalam

Nasihat al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab nya (ayuhal walad) terkait tasawuf dan menjadi seorang shufi begitu simpel tidak banyak bumbu aneh aneh namun berat dalam praktiknya.

Nasihat al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab nya (ayuhal walad) tekait tasawuf dan menjadi seorang shufi begitu simpel tidak banyak bumbu aneh aneh namun berat dalam praktiknya.

Beliau berakata :

اعلم أن التصوف له خصلتان : الإستقامة والسكون عن الخلق، فمن استقام وأحسن خلقه بالناس وعاملهم بالحلم فهو صوفي.

Ketahuilah sesungguhnya tashawwuf itu memiliki dua sifat (kriteria) : pertama istiqamah** dan kedua berakhlak baik kepada orang lain.

Barang siapa yang telah istiqamah dan memperbagus akhlaknya kepada orang lain, bermuamalah dengan mereka secara santun maka dia adalah shufi.

**Istilah istiqamah dalam pandangan ulama hakikat maka merujuk pada makna meniti jalan ubudiyah (penghambaan) diatas arahan syariat dan akal sehat.
Ustadz ibnu majah 

Senin, 21 Maret 2022

Ternyata Madzab Syafi'i mengajarkan kita menjaga harga diri sebagai seorang muslimSumber : Kajian dan Analisis Kitab Al-Bajuri At-Tausyekh lengkap dengan fathal qorib dan tanya jawab

Ternyata Madzab Syafi'i mengajarkan kita menjaga harga diri sebagai seorang muslim

Sumber : Kajian dan Analisis Kitab Al-Bajuri At-Tausyekh lengkap dengan fathal qorib dan tanya jawab
Apa itu ijarah a'in dan ijarah dzimmah ustadz ?
Muhammad Syafi'i 
Ijarah ain seperti sewa mobil, rumah

Ijarah dzimmah itu sewa jasa seperti pengiriman barang dan semisalnya

(Jawaban ini tertulis setelah bertanya pada guru kami Ustadz Agus Waluyo)
Muhammad Syafi'i 

Ustadz Agus Waluyo -hafidzahullah- berkata

Ijarah 'ain contohnya, menyewakan rumah, mobil dll. Yang disewa itu barang muayyan.

Ijarah fi dzimmah contohnya, jasa pengiriman barang atau mengantar seseorang ke satu tempat, macam travel. Yang di sewa itu sesuatu yang jadi tanggungan bukan barang tertentu, kayak jasa paket, maka tidak ditentukan mobilnya yang mana yang penting barang diantar. Beda dengan menyewakan mobil/rental mobil yang ditentukan mobilnya, masuk ijarah 'ain.

Klo kaitan dengan menjadi buruh, klo 'ain berarti personnya yang disewa...klo fi dzimmah itu dia di bebani tanggungan pekerjaan tertentu misalnya. 
Terkadang pekerjaan sama tapi beda akad bisa beda hasil, masuk 'ain atau fi dzimmah karena kaitan dengan ijab Qabul dalam madzhab sangat mempengaruhi akad.
Masing-masing punya syarat sah yang berbeda.

Allahu a'lam
Ustadz nurhadi nugroho

Diantara warisan tuduhan yang disematkan lawan dakwah kepada Syaikh Muhammad bin Abdilwahhab رحمه الله untuk menjatuhkannya adalah tuduhan kalau Beliau adalah keturunan dari Dzul Khuwishirah tokoh khawarij

Diantara warisan tuduhan yang disematkan lawan dakwah kepada Syaikh Muhammad bin Abdilwahhab رحمه الله untuk menjatuhkannya adalah tuduhan kalau Beliau adalah keturunan dari Dzul Khuwishirah tokoh khawarij, dan tuduhan keji ini dibantah Syaikh Sulaiman Ibnu Sahman dengan menukil silsilah nasab Syaikh Muhammad bin Abdilwahhab dari ahli nasab. Dan ternyata tidak ditemukan di dalamnya dzul khuwaishirah. Demikianlah, setiap tuduhan dusta pasti akan tersingkap.

Kitab ; الاسنة الحداد في رد شبهات علوي الحداد
ustadz musamulyadi luqman 

Kamis, 17 Maret 2022

Jangan heran bila syaikhul islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dimusuhi oleh orang kafir, munafik, atheis, filsafat, ahlu bidah, atau bahkan yg beda mazhab, karena beliau lah yg terdepan berjihad dg ilmu beliau melawan syubhat2 para musuh2 aqidah ahlu sunnah wal Jamaah

Jangan heran bila syaikhul islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dimusuhi oleh orang kafir, munafik, atheis, filsafat, ahlu bidah, atau bahkan yg beda mazhab, karena beliau lah yg terdepan berjihad dg ilmu beliau melawan syubhat2 para musuh2 aqidah ahlu sunnah wal Jamaah

Ketik saja seperti ini di Youtube atau google, anda akan dpt puluhan hasil 

Dan bisa dibilang hampir dr rudud dan bantahan thd ahlu bidah yg ada di kitab2, kebanyakan merujuk kpd kitab2 nya syaikhul islam ibnu tamiyah, semoga Allah merahmati beliau
Ustadz lutfi setiawan 

BEDA SALAFI DAN TAKFIRI

*BEDA SALAFI DAN TAKFIRI*

1. *Salafi* = Mewajibkan rakyat taat dan patuh kepada semua pemimpin muslim dalam perkara yang bukan maksiat, melarang mereka memberontak, menyuruh rakyat untuk tetap sabar meskipun pemimpin mereka dzalim dan fasik, dan melarang segala hal yg dapat merusak hubungan antara rakyat dan penguasa muslim.

*Takfiri*=  Memvonis kafir semua negeri kaum muslimin tanpa kecuali, bahkan mengkafirkan seluruh pejabat pemerintah, tentara/polisi, anggota DPR/MPR, dan menganggap bahwa negeri mereka adalah negeri kafir.

Takfiri juga meyakini bahwa berjihad melawan semua pemerintah islam yg mereka anggap telah murtad adalah fardhu ain, bahkan jihad yg paling besar, dan meninggalkannya adalah dosa besar.

2. *Salafi*= Sangat jauh dari sikap serampangan atau bermudah²an dalam memvonis kafir kepada person tertentu dan sangat berhati-hati dari sikap tersebut, juga senantiasa memperingatkan kaum muslimin untuk menghindari  hal itu.

*Takfiri*= Sangat mudah mengobral vonis kafir kepada pelaku maksiat dari kaum muslimin, bahkan meskipun mereka tidak berbuat dosa/maksiat, akan tetapi hanya karena takfiri menganggap itu adalah dosa.

3. *Salafi*= Sangat memuliakan nyawa, harta dan kehormatan kaum muslimin dan Meyakini bahwa menumpahkan darah seorang muslim adalah dosa  yang sangat besar.

*Takfiri*= Menghalalkan darah kaum muslimin, baik laki², wanita bahkan anak-anak, sebagaimana ciri yang disebutkan rasulullah tentang mereka "Mereka membunuh kaum muslimin dan membiarkan penyembah berhala". HR. Bukhari no.3344.

4. *Salafi*= Melarang dari menumpahkan darah non muslim yang tidak memerangi kaum muslimin, dan menghormati semua perjanjian damai antar negara dan kerjasama internasional. 

*Takfiri*= Menghalalkan darah non muslim yang harus dijaga dan tidak menganggap sah, bahkan melanggar semua perjanjian dan kerjasama internasional.

5. *Salafi*= Meyakini bahwa negeri² yang ditinggali oleh mayoritas kaum muslimin adalah negeri² islam, dan sangat jauh dari sikap mengkafirkan orang yang menyelisihi mereka.

*Takfiri* = Mengkafirkan semua orang yang menyelisihi mereka, karena mereka menganggap bahwa hanya kelompok mereka yang masih muslim, adapun selain mereka; semuanya telah murtad. Dan mereka meyakini bahwa semua negeri kaum muslimin saat ini adalah negeri-negeri kafir.

6. *Salafi*= Melarang kaum muslimin untuk membuat kelompok jihad tanpa perintah dan arahan dari pemimpin muslim yg sah, dan melarang berbaiat kepada siapapun selain kepada pemimpin muslim yg sah.

*Takfiri* = Mewajibkan anggota mereka membuat kelompok² jihadiyah dan berbaiat kepada pemimpin mereka, dan memberikan pemimpin mereka hak seperti pemimpin negara yg sah.
Ustadz Dr iqbal gunawan lc Ma 

Bekerjalah untuk dunia sesuai kadar lamanya kau hidup di sana & beramallah untuk akhirat sesuai kadar lamanya engkau tinggal di dalamnya

اعمل للدنيا بقدر بقائك فيها وللآخرة بقدر بقائك فيها
"Bekerjalah untuk dunia sesuai kadar lamanya kau hidup di sana & beramallah untuk akhirat sesuai kadar lamanya engkau tinggal di dalamnya" —  [ Sufyān Ats-Tsauri ]
قال الإمام سفيان الثوري -رحمه الله- :

" اعمل للدنيا بقدر بقائك فيها وللآخرة بقدر بقائك فيها "

[ حلية الأولياء - أبو نعيم ]
Ustadz bagus ferry

Berhati-hatilah ketika berbicara tentang halal-haram!

Berhati-hatilah ketika berbicara tentang halal-haram!

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ ٱلْكَذِبَ هَٰذَا حَلَٰلٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ ٱلْكَذِبَ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, 'Ini halal dan ini haram,' untuk mengada-adakan kedustaan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah itu tiadalah beruntung." [Surat an-Nahl: 116]

Itu mengapa sebagian para ulama' generasi terdahulu mengatakan "makruh" untuk mengatakan bahwa sesuatu itu haram, karena mereka rahimahumullah tidak mau bermudah-mudahan dalam mengatakan ini halal dan ini haram.

@almaaduuriy | alminhaj.org

Siapa yang masih samar kepadanya permasalah lalu ia diam/tawakuf agar tidak berbicara tanpa ilmu atau berbicara dengan ucapan yang bermudharat atau tidak bermanfaat maka sungguh ia telah berbuat kebaikan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

من اشتبه عليه الأمور فتوقف
‏لئلا يتكلم بلا علم أو لئلا يتكلم
‏بكلام يضر ولا ينفع فقد أحسن

“Siapa yang masih samar kepadanya permasalah lalu ia diam/tawakuf agar tidak berbicara tanpa ilmu atau berbicara dengan ucapan yang bermudharat atau tidak bermanfaat maka sungguh ia telah berbuat kebaikan.”
(Dar’uta’arudl 8/407)

Itulah sikap wara’ yang terpuji...
Adapun yang berbicara saat itu hanya dengan dugaan atau pendapat pribadi tanpa ada keterangan dari Allah dan Rasul-Nya...
Maka sungguh ia telah merugi...


Ustadz Abu Yahya Badru Salam  hafizhahullah

ub_cintasunnah

Rabu, 16 Maret 2022

Seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya tidak akan mati dengan kematian yang jelek

Said bin Al Musayyib berkata:"Seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya tidak akan mati dengan kematian yang jelek"(Tarikh ibn Ma'in, 2:328)
https://t.me/Hendrilensaofficial

Jika sedikit ilmu maka akan muncul sifat galak/ kasar" (Dikutip dari Majmu' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah: juz 20)

✒️صفة الجفاء
✒️Sifat galak/ keras

   Diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas رضي الله عنه :
إذا قلّ العلم ظهر الجفاء...
"Jika sedikit ilmu maka akan muncul sifat galak/ kasar" (Dikutip dari Majmu' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah: juz 20) 
Ustadz varian ghani 
 
 

4 perkara yang merosakkan tubuh badan :

4 perkara yang merosakkan tubuh badan :

1-Resah gelisah
2-Kesedihan
3-Lapar
4-Tidak tidur malam

(Ibn al Qayyim, Zad al Ma'ad)
Ustadz dwi abu dzulqornain

Selasa, 15 Maret 2022

Dunia adalah Tempat Berpuasa Orang yang Bertakwa

*Dunia adalah Tempat Berpuasa Orang yang Bertakwa*

Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata :

قال بعض السّلف:
"صم الدُّنْيا، واجعل فطرك المَوْت"

الدُّنيا كُلّها شهر صيام المُتقين، يصومون فيها
عن الشهوات المُحرمات، 

فإذا جاءهُمُ المَوت، فقد انقضى شهر صيامهم،
واستهلوا عيد فطرهم.

Sebagian salaf berkata, *Berpuasalah di dunia dan jadikanlah kematian sebagai waktu berbuka.* Seluruh waktu di dunia adalah bulan puasa bagi orang yang bertakwa. *Mereka berpuasa di dunia dari syahwat yang diharamkan.Jika kematian telah datang, selesailah puasa mereka,* lalu tiba waktunya mereka berhari raya (dengan mendapatkan kenikmatan di akhirat).

📚 Latha'iful Ma'arif, hlm. 183)
Ustadz ridwansyah siregar

antara rezki dan ajal

wanita istimewa

amalku belum tentu di terima tapi dosaku sudah pasti di catat

Kamis, 10 Maret 2022

Merupakan perkara yang disukai bagi orang yang mempunyai tujuan untuk mempertautkan (menyatukan) serta melunakkan hati-hati (muslimin) dengan meninggalkan perkara-perkara mustahab ini, karena kemaslahatan menyatukan dan melunakkan (hati-hati muslimin) dalam agama itu lebih besar daripada kemaslahatan mengerjakan perkara semisal itu.Sebagaimana Nabi meninggalkan/menggagalkan rencana perombakan bangunan Ka’bah guna menjaga hati-hati (muslimin)

Berkata Syaikhul Islam ketika menerangkan sebagian perkara mustahab:
“Merupakan perkara yang disukai bagi orang yang mempunyai tujuan untuk mempertautkan (menyatukan) serta melunakkan hati-hati (muslimin) dengan meninggalkan perkara-perkara mustahab ini, karena kemaslahatan menyatukan dan melunakkan (hati-hati muslimin) dalam agama itu lebih besar daripada kemaslahatan mengerjakan perkara semisal itu.
Sebagaimana Nabi meninggalkan/menggagalkan rencana perombakan bangunan Ka’bah guna menjaga hati-hati (muslimin). Demikian juga pengingkaran Ibnu Mas’ud terhadap ‘Utsman karena menyempurnakan shalat di dalam safar, kemudian ia tetap shalat di belakang ‘Utsman dengan sempurna. Dan mengatakan: “Perselisihan itu adalah jelek.” (Majmu’ Fatawa 22/407)
Ustadz abu yahya tomi

Aku membaca di 90 tempat dalam Al-Qur'an bahwa Allah ta'ala menetapkan rizki bagi makhluk-Nya dan menjaminnya, dan hanya mendapati disatu tempat saja Syaithan menakut-nakuti hamba dengan kemiskinan

⁦Dari Imam Al-Hasan (Rahimahullah) :

قرأتُ في تسعين موضعًا من القرآن : أن الله قدّر الأرزاق وضمنها لخلقه، وقرأتُ في موضعٍ واحد: { الشيطانُ يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشاء}

 فشككنا في قول الصادق في تسعين موضعًا!
وصدّقنا الكاذبَ في موضع واحد!

Aku membaca di 90 tempat dalam Al-Qur'an bahwa Allah ta'ala menetapkan rizki bagi makhluk-Nya dan menjaminnya, dan hanya mendapati disatu tempat saja Syaithan menakut-nakuti hamba dengan kemiskinan

Lalu apakah kita meragukan Firman Zat yg maha benar dlm 90 tempat di ayat-ayat-Nya dan membenarkan Syaithan si pendusta di hanya disatu tempat?! *

Teman-teman beranda ...
Rizki itu tidak saja dlm bentuk uang, sandang dan pangan, kita diberikannya kesehatan , diselamatkan dari berbagai kesusahan yg banyak menimpa orang disekeliling kita,
Ada yg begitu dimudahkan kepada jalan2 hidayahnya, ia leluasa belajar agama, dimudahkan bertempat tinggal dekat dengan markas² ilmu dan petunjuk... Begitu juga yg dimudahkan kepada persaudaraan diatas iman ... Orang² yg peduli dengan diri kita, kitapun kerap berbagi dengan mereka,,

Itu semua nikmat !!
Semoga kita semua dikaruniakan taufiq kepada Syukur nikmat, diselamatkan dari kufurnya Amin !

━━━━━━━━━━━━━━━━━━
*Imam Alqurtubi dlm Qom'ul Hirsh Bizzuhd (60 no Atsar 120).
Ustadz Abu royan 

Kenaikan harga bahan pokok, bisa jadi disebabkan karena perbuatan dzalim yang dilakukan oleh para hamba, dan turunnya harga, terkadang disebabkan oleh perbuatan baik sebagian manusia

HARGA KEBUTUHAN YANG SERBA NAIK...

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah berkata,

ارتفاع الأسعار قد يكون بسبب ظلم العباد، وانخفاضها قد يكون بسبب إحسان بعض الناس.

"Kenaikan harga bahan pokok, bisa jadi disebabkan karena perbuatan dzalim yang dilakukan oleh para hamba, dan turunnya harga, terkadang disebabkan oleh perbuatan baik sebagian manusia."

[Majmû' al-Fatâwa, 520/8]

Rabu, 09 Maret 2022

Tuntas sudah pembagian harta peninggalan syaikh tua itu, dan setiap ahli waris telah sempurna mendapatkan bagian mereka masing-masing,,

Tuntas sudah pembagian harta peninggalan syaikh tua itu, dan setiap ahli waris telah sempurna mendapatkan bagian mereka masing-masing,,

Dari mereka ada yg mendapat sejumlah harta, sebagian lagi mendapat tanah, ada yg lain toko penjualannya dan sebagainya.

Tersisa Perpustakaan kitab-kitab berharga di rumah lama...

Lalu datanglah tuan baru rumah lama itu membuangnya dijalanan.

Wallohul Musta'aan.
Ustadz abu royan 

Seperti kata sebagian Ulama :

قيمة الإنسان ما يصبو إليه، وما يطمح إليه، وما يطلبه، فقيمة المرء همته ومطلبه

Nilai seorang dilihat dari apa yg menjadi kesukaannya, apa yg ia cari dan sukai ...

Dan siapa yg melepas barang berharganya dengan harga yg murahan, ia akan membeli barang rendah dengan setinggi-tinggi harga -Sebagai hukumannya di dunia.

Wallohul Mustaan

DAKWAH_SALAFI

#DAKWAH_SALAFI

1. Dakwah salafiyah mengajak kaum muslimin untuk taat kepada Allah dan Rasulnya, memurnikan tauhid  dan perpegang teguh dengan ajaran Nabi.

2. Dakwah Salafi mengajak ummat untuk mendengar dan taat kepada pemimpin kaum muslimin selama dalam perkara yang ma'ruf, melarang memberontak, kudeta, bahkan melarang demonstrasi dan kekerasan. Karena itu semua membawa kemudharatan dan kemafsadatan yang lebih besar.

3. Jika terdapat kesalahan pada pemimpin, maka dakwah salafi tidak membenarkan adanya penghasutan terhadap pemerintah, tidak pula mengadu domba antara rakyat dan pemerintah, namun dakwah salafi mengajarkan untuk menasehati pemerintah dengan cara yang baik dan tidak membongkar aib pemerintah di depan umum. Menyeru rakyat agar taat kepada pemimpin dan menasihati pemimpin agar berbuat adil kepada rakyat.

4. Dakwah salafi tidak anti dengan budaya dan local wisdom, namun bagi kaum salafi adat kebiasaan itu dipilah dan dipilih, jika tidak bertentangan dg Islam maka  dikerjakan, Jika bertentangan dg Islam maka ditinggalkan. Dakwah Salafi hanya ingin menyampaikan kebenaran dengan dalilnya Dan tidak menghasut untuk mengubah kemunkaran dengan melakukan tindakan anarkis dan kekerasan yang melanggar hukum. Karena mudharatnya lebih besar dari pada maslahatnya.

5. Dakwah Salafi anti kebid'ahan dan kesyirikan. Namun dakwah salafi tidak mengajarkan kekerasan dan tidak mengajarkan main hakim sendiri. Berdakwah dengan Hujjah dari al-Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman salaful ummah.
Ustadz fadlan fahamsyah 

Bagaimana Solusinya?(Pertanyaan)“Syekh, bagaimana solusi agar terhindar dari melihat yang haram? Demi Allah, hati ini terasa hampir² binasa karenanya."

📱 Bagaimana Solusinya?

(Pertanyaan)
“Syekh, bagaimana solusi agar terhindar dari melihat yang haram? Demi Allah, hati ini terasa hampir² binasa karenanya."

(Jawaban)
"Hendaklah engkau terus menerus berdoa dengan kalimat ini:

رَبِّي اصْرِفْ عَنِّي السُّوْءَ وَالْفَحْشَاءَ وَاجْعَلَنِيْ مِنْ عِبَادِكَ المُخْلَصِيْنَ

“Rabbishrif ‘annis-Suu’ wal-Fahsyaa', waj'alnii min ‘ibaadikal-mukhlashiin (ya Allah, palingkanlah dariku keburukan dan kekejian, dan jadikanlah aku termasuk hambaMu yang terpilih).” 

Jangan sekadar coba²! Tapi terus-meneruslah memanjatkan doa ini dan doa² baik lainnya puluhan kali setiap hari tanpa bosan dan terputus. Demi Allah, engkau akan melihat hasil yang sebelumnya tidak pernah engkau sangka². Peganglah doa tersebut!” (Dr. Abdullah asy-Syayi’ hafizhahullah)

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman tentang nabi Yusuf 'alaihissalam:

وَلَقَدۡ هَمَّتۡ بِهِۦۖ وَهَمَّ بِهَا لَوۡلَآ أَن رَّءَا بُرۡهَٰنَ رَبِّهِۦۚ كَذَٰلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلۡفَحۡشَآءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِينَ

Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih. (Q.S. Yusuf: 24)

🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa

Selasa, 08 Maret 2022

Hukum Mengambil Upah Dalam DakwahOleh: Syaikh Abdulaziz bin Baz rahimahullah ta'ala.

Hukum Mengambil Upah Dalam Dakwah
Oleh: Syaikh Abdulaziz bin Baz rahimahullah ta'ala. 

Pertanyaan: Apa pendapat Anda tentang seorang yang mengambil upah atas dakwah ilallah yang dilakukannya dan juga mengajar tahfidz al Quran? 

Jawaban: Tidak apa-apa hal itu. Seorang pengajar diberikan upah atas pekerjaannya mengajar tahfidz Al Quran, mengajar Al Quran, begitu juga dakwah. Karena semua ini memerlukan kepada waktu dan beban usaha. Jika ia diberi dari baitul mal, atau harta wakaf kaum muslimin, atau donatur, yang membantunya untuk taklim, tahfidz, dakwah ilallah dan tadris, maka semuanya baik. Tidak apa-apa. Walhamdulillah.

Senin, 07 Maret 2022

Jiwa menjadi sakit karena dosa-dosa & pondasi utama bagi kesehatan adalah engkau senantiasa memperbanyak taubat kepada Allah Ta'ala

"Jiwa menjadi sakit karena dosa-dosa & pondasi utama bagi kesehatan adalah engkau senantiasa memperbanyak taubat kepada Allah Ta'ala

[ At-Tabshirah — Ibnul Jauzi ]
إنما مرض القلوب من الذنوب ... 

وأصل العافية أن تتوب ...

[ التبصرة - ابن الجوزي ]
Ustadz bagus ferry

Ulama - Ulama Yang Belum Menikah Sampai Akhir Hayatnya

🔰 Ulama - Ulama Yang Belum Menikah Sampai Akhir Hayatnya 🔰

Ups, tenang dulu. Bukan karena mereka tak mau menikah atau kenapa kenapa ya kawan, hanya saja waktu mereka habis untuk ilmu, menulis, dan berdakwah. Mari kita hafalkan nama-nama sebahagian dari mereka:

》1. Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath Thabari (sang pemilik kitab Tafsir yang terkenal) - رحمه الله-

》2. Imam Abu Ali Al Farisi -رحمه الله-

》3. Imam Muhammad bin Al Qaasim Al Anbari -رحمه الله-

》4. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -رحمه الله-

》5. Al Imam Al Hafizh An Nawawi -رحمه الله-

》6. Imam Nashihuddin Al Hanbali (yang dikenal dengan sebutan IBNUL MANNI) -رحمه الله-

》7. Imam Hannad bin As Sariy -رحمه الله-

》8. Imam Ibnul Khasysyab Al Baghdadi -رحمه الله-

》9. Imam Husain bin Ali Al Ju'fi -رحمه الله-

》10. Imam Abu Nashr Bisyr Al Hafiy -رحمه الله-

》11. Karimah binti Ahmad bin Muhammad Al Marrudziyah (Seorang Ulama Wanita Ahli Hadits yang dikenal dengan sebutan UMMUL KARAM dan SITTIL KIRAM) -رحمها الله- 

Semoga Allah merahmati mereka, dan menempatkan mereka serta kita semua disurga firdaus yang tinggi.

Madinah An Nabawiyyah 
✒Yami Amanda Cahyanto

Siapa yang amat cinta pada dunia dan terbahagiakan karenanya, niscaya tercabutlah rasa takut akan akhirat dari dalam hatinya

"Siapa yang amat cinta pada dunia dan terbahagiakan karenanya, niscaya tercabutlah rasa takut akan akhirat dari dalam hatinya "

[ Imam Sufyan Ats-Tsauri ]
قال سفيان الثوري -رحمه الله- :

"مَنْ أَحَبّ الدُّنيَا وَسُرَّ بِهَا نُزِعَ خَوفُ الْآخِرَةِ مِن قلبِه "

[ حلية الأولياء - أبو نعيم ]
Ustadz bagus ferry

jadikan dirimu asing

Apa bahaya tasyri' (mmbuat syariat)?

Apa bahaya tasyri' (mmbuat syariat)?

Dalam status2 ttg bidah sering kita tekankan agar amaliyah yg didasari dalil yg bersifat umum/muthlak sebaiknya dikerjakan di ranah personal antara dirinya dg Allah semata karena yg demikian akan terhindar dari tasyri'.

Beda halnya ketika dilakukan secara jama'iy. Mengajak manusia scr umum sangat rentan masuk ke wilayah tasyri (mmbuat syariat) yg  merupakan hak Allah swt (حمى الله)

Orang yg melakukan tasyri' (meski pada dasarnya dia tdk bermaksud demikian)  berarti telah menempatkan diri sbg sekutu bagi Allah, atau sekutu bagi Rasul-Nya dalam tugas risalah.

Sungguh hal itu merupakan sebesar2 dosa.
Menyekutukan Allah saja dosa besar yg tdk diampuni, apalagi menempatkan diri seolah sbg sekutu-Nya dlm tasyri'.

Orang yg beriman pasti merinding berdiri bulu kuduknya jika menyadari bahaya tasyri'. 

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَن بِهِ اللَّهُ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ ۗ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (21)

" Apakah mereka memiliki sekutu bagi Allah yg membuat syariat berupa ajaran agama yg tdk dijinkan oleh Allah? Andai bukan karena ketentuan Allah yg telah lalu niscaya mereka langsung diadili/dihukum. Sesungguhnya orang-orang yang dholim bagi mereka siksa yg pedih." QS. Syura : 21

القول في تأويل قوله تعالى : أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (21)
يقول تعالى ذكره: أم لهؤلاء المشركين بالله شركاء في شركهم وضلالتهم ( شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ ) يقول: ابتدعوا لهم من الدين ما لم يبح الله لهم ابتداعه ( وَلَوْلا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ ) يقول تعالى ذكره: ولولا السابق من الله في أنه لا يعجل لهم العذاب في الدنيا, وأنه مضى من قيله إنهم مؤخرون بالعقوبة إلى قيام الساعة, لفرغ من الحكم بينكم وبينهم بتعجيله العذاب لهم في الدنيا, ولكن لهم في الآخرة من العذاب الأليم, كما قال جلّ ثناؤه: ( وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ) يقول: وإن الكافرين بالله لهم يوم القيامة عذاب مؤلم مُوجع
Ustadz noor ikhsan silviantoro 

Menyepelekan dan meremehkan Syari'at dengan meyakini bahwa kemaksiatannya itu tidak mempengaruhi keimanannya, maka ini adalah akidah Murji'ah.

Menyepelekan dan meremehkan Syari'at dengan meyakini bahwa kemaksiatannya itu tidak mempengaruhi keimanannya, maka ini adalah akidah Murji'ah.

Al-Minhaj Institute | @alminhajorg | https://alminhaj.org

Ciri Gila Hormat Dan Kedudukan

:: Ciri Gila Hormat Dan Kedudukan

Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله berkata;

‏قال الإمام أحمد بن حنبل - رحمه الله -: 
(من أحب الرياسة طلب عيوب الناس) . "الآداب الشرعية" (240/2)

"Siapa saja menyukai kedudukan dia akan mencari aib orang lain" (Al-adabusy syar'iyyah 2/240).

Fudlail bin 'Iyadl rahimahullah berkata; 

‏‎وقال الفضيل بن عياض - رحمه الله - :
ما من أحد أحب الرياسة الا حسد وبغي ، وتبع عيوب الناس ، وكره ان يذكر احد بخير .
جامع بيان العلم وفضله (١//١٧٢)

"Tidaklah seorang menyukai kedudukan kecuali dia hasad dan zhalim, dan mencari-cari aib orang lain, dan dia benci ada orang lain disebut dengan baik." (Jami'u Bayanil Ilmi Wafadlihi 1/172). 

Dipikir pikir memang betul, biasanya orang yang gila hormat dan gila kekuasaan meskipun dalam lingkup wilayah dan perkumpulan yang kecil, sering mencari cari salah dan aib orang lain. Dan itu semua dia lakukan untuk menjayakan citra dirinya di depan orang-orang.
Ustad musamulyadi luqman 

Minggu, 06 Maret 2022

Dahulu dikatakan: apabila engkau meladeni orang yang pandir, maka engkau sama dengannya dan apabila engkau mendiaminya, maka engkau selamat darinya

Abul Ahwash -rahimahullah- berkata: "Dahulu dikatakan: apabila engkau meladeni orang yang pandir, maka engkau sama dengannya dan apabila engkau mendiaminya, maka engkau selamat darinya." 
[al-'Aql wa Fadhluh (85)]
Ustadz muhammaf hanief ridho

Jumat, 04 Maret 2022

Para Salaf menjadikan urusan dunia mereka dari waktu yang tersisa dari urusan Akhirat. Adapun kita menjadikan urusan Akhirat dari waktu yang tersisa dari urusan dunia

Berkata Imam Abdullah Bin Aun Rahimahullah:

"Para Salaf menjadikan urusan dunia mereka dari waktu yang tersisa dari urusan Akhirat. Adapun kita menjadikan urusan Akhirat dari waktu yang tersisa dari urusan dunia."

Safwatus shafwah: 3/191
Ustadz ali sutan 

Syaikh 'Abdul-Muhsin Al-'Abbad berkata:

Syaikh 'Abdul-Muhsin Al-'Abbad berkata:

"Ahlus-Sunnah sangat perhatian terhadap  apa yang menjadi perhatian para rosul dan yang mereka sampaikan kepada kaum mereka, berbeda dengan ahli bid'ah, mereka memperhatikan penetapan tauhid rububiyyah dan sibuk berargumen tentang adanya Alloh Ta'ala saja dan mengabaikan penjelasan tauhid uluhiyyah dan peringatan agar jauh dari kesyirikan, sehingga ini menyebabkan banyak kaum muslimin terjatuh pada fitnah berupa beristighostah /meminta pertolongan kepada selain Alloh, berdoa kepada selain Alloh dan menyembelih untuk selain Alloh, dan macam-macam ibadah lain yang tidak boleh diperuntukkan kepada selain Alloh".
Ustadz irsyad hasan 

Barangsiapa beramal tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada maslahatnya

Umar bin Abdul Aziz -rahimahullah- berkata:
"Barangsiapa beramal tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada maslahatnya." 
[az-Zuhd lil Imam Ahmad (1/301)]
Ustadz muhammad hanief ridho

Kesabaran itu ada dua

#SABAR_ITU_IBADAH

Firman Allah :

﴿وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِینَ﴾ 

"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (Qs. Al Baqarah : 155).

Berkata Imam Al Qurthubi رحمه الله :

 وَالصَّبْرُ صَبْرَانِ: صَبْرٌ عَنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ، فَهَذَا مُجَاهِدٌ، وَصَبْرٌ عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ، فَهَذَا عَابِدٌ

"Kesabaran itu ada dua : 
1. Sabar meninggalkan maksiat, maka ini adalah Mujahid.
2. Sabar melaksanakan ketaatan kepada Allah, maka ini adalah Ahli Ibadah."
(Al Jami' li Akhamil Quran 2/464).

#جعلني وإياكم من الصابرين
ustadz muhammad alif