Tuduhan tanpa dasar kepada Ibnu Taimiyah tidak hanya berkaitan dengan masalah akidah, melainkan juga masalah politik. Sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Katsir dalam al bidayah wan nihayah, bagaimana beliau pun dituduh telah menyurati tatar dan bersekongkol serta menjalin hubungan kerjasama dg tatar.
Padahal sudah populer bagaimana sikap beliau, dan semangat beliau dalam berjihad dan mengajak umat untuk berjihad melawan tatar.
Juga beliau dituduh haus kekuasaan oleh sebagian orang yang dengki dengan beliau. Maka beliau pun dipanggil oleh raja Nashir, lalu ditanyakan kepada beliau tentang berita yang beredar bahwa beliau menginginkan kekuasaan.
Ibnu Taimiyah pun hanya tersenyum tersenyum dan menjawab, "aku melakukan itu (berusaha mendapat kekuasaan)? Demi Allah Sesungguhnya kerajaanmu dan kerajaan tatar dihadapanku tidak lebih dari dua pecahan mata uang".
Mendengar jawaban Ibnu Taimiyah, sulthan pun tersenyum. Dan berkata, "Demi Allah engkau benar, dan orang yang menyampaikan kepada berita tentangmu lah yang dusta".
Ustadz abu hisyam