Rabu, 09 Februari 2022

Pembagian tauhid menjadi dua, tiga, atau empat itu berdasarkan _istiqrar_ (penelitian) dari nash-nash yang ada jadi bukan hasil mengarang bebas.

Pembagian tauhid menjadi dua, tiga, atau empat itu berdasarkan _istiqrar_ (penelitian) dari nash-nash yang ada jadi bukan hasil mengarang bebas.

Berikut di antara ulama yang membagi tauhid menjadi tiga yakni tauhid uluhiyah, tauhid rububiyah, dan tauhid asma wa shifat:

1. Al-Imam Abu Hanifah (w. 150) 
2. Al-Qadhi Abu Yusuf (w. 182) 
3. Al-Imam Ath-Thabari (w. 310)
4. Al-Imam Abu Ja'far Ath-Thahawi (w. 321)
5. Al-Imam Ibnu Bathah Al-Ukbari (w. 387)
6. Al-Hafizh Abi Ibnu Mandah (w. 395)
7. Al-Imam Ibnu Abdul Barr (w. 463)

Dan lainnya dari kalangan para ulama Ahlul Hadits wal Atsar _rahimahumullah_ baik kalangan salaf maupun khalaf.

Ada juga para ulama yang membagi tauhid menjadi dua yakni tauhid Al-Ma'rifat wal Itsbat dan tauhid Al-Qashdu wa Ath-Thalab diantaranya:

1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (w. 728)
2. Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (w. 751)

Lalu, jika kita membaca  _Al-Qaulul Mufid_ yang ditulis oleh ulama kontemporer dari Yaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushabi Al-Abadi, beliau membagi tauhid menjadi empat yakni,
1. Tauhid rububiyah
2. Tauhid uluhiyah
3. Tauhid asma wa shifat
4. Tauhid mutaba'ah

Jika kamu bertanya mana referensinya silakan baca _Al-Qaulus Sadid fir Raddi 'ala Man Ankara Taqsimit Tauhid_ karya Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullah dan tulisan-tulisan di internet yang banyak sekali.

✍️ Abahnya 'Aashim