Tidak Tunduk Terhadap Pemerintah Dianggap Gagah dan Keren
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- berkata:
"Tradisi Ketiga: Mereka menganggap bahwa menyelisihi pemerintah dan tidak tunduk kepadanya adalah keutamaan, mendengar dan taat kepada mereka adalah kerendahan dan kehinaan. Maka Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- menyelisihi mereka dalam tradisi ini. Dan memerintahkan untuk mendengar dan taat serta menasehati Pemimpin (jika salah dan berbuat Dzalim, pent.), dan (Rasulullah) keras terhadapnya, beliau tampakkan dan ulang-ulang.
Tiga tradisi ini, adalah tiga hal yang dihimpun dalam hadits yang shahih:
إن اللهَ يرضَى لكم ثلاثًا ....أن تعبدوه ولا تُشرِكوا به شيئًا وأن تعتصموا بحبلِ اللهِ جميعًا ولا تفرَّقوا وأن تناصحوا مَن ولَّاه اللهُ أمرَكم
"Sesungguhnya Allah meridhoi kalian 3 perkara:.... 1) kalian menyembah-Nya saja tanpa menyekutukan dengan suatu apapun. 2) kalian berpegang teguh kepada Tali Allah, dan jangan berpecah belah. 3) dan kalian menasehati Pemimpin yang Allah angkat untuk kalian ...." HR. Muslim (1715)
TIDAKLAH TERJADI KEKACAUAN DALAM AGAMA MANUSIA DAN DUNIA MEREKA KECUALI KARENA MELANGGAR TIGA PERKARA INI ATAU SEBAGIANNYA."
(Masail Jahiliyyah, Syarah Syaikh Sholih Al-Fauzan, Cet. Darul Ashimah, Hal. 47)
Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al Badr -hafidzahullah- berkata: "Ketika manusia melanggar tiga perkara ini atau sebagiannya maka akan terjadi kekacauan dalam agama dan dunia mereka, adapun apabila manusia merealisasikan penghambaan hanya kepada Allah, mengikhlaskan agama untuk-Nya -subhanahu wata'ala- bersatunya kalimat mereka, mendengar dan taat kepada pemimpin mereka, maka kebaikan agama dan dunia mereka akan terwujud. Dan apabila mereka melanggar 3 perkara ini, atau sebagiannya, maka kebaikan agama dan dunia mereka akan lenyap. Apabila hilang kebaikan agama, maka akan diiringi hilangnya kebaikan dunia.
(Syarah Masail Jahiliyyah, Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad, hal. 57 cet. Dar Adwaus Salaf)
Dika Wahyudi