Faidah Dauroh sehari bersama Syaikh Abdul Hakim hafidzahullah.
1. Dasar Dakwah Seorang Da’i
Mengajak manusia kepada Tauhidullah dan manhaj Rasulullah ﷺ.
Mengajak manusia menjauhi thaghut dan kesyirikan serta hal-hal yang berkaitan dengannya (manhaj sesat, bid’ah, penyimpangan).
Dalil: QS. An-Nahl: 36
> ﴿ وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ﴾
2. Landasan dalam berdalil dan menghukumi, menetapkan suatu perkara agama
Harus ada dalil shahih dan pemahaman yang shahih.
Ahlus Sunnah beragama berporos pada dua hal tersebut.
Kaidah: معرفة الرجال نصف العلم و التفقه فيه نصف الآخر
(Mengenal perawi adalah separuh ilmu, memahami isi riwayat adalah separuhnya lagi).
3. Ilmu Hadits
Riwayah: mengumpulkan hadits dan riwayatnya (sanad, rawi, matan).
> Ini kekhususan umat Islam.
Dirayah: ilmu yang meneliti sahih atau tidaknya suatu riwayat.
Ulama mutaqaddimin: berdalil hanya dengan hadits sahih.
Ulama muta’akhirin: terkadang berdalil dengan hadits dha’if, dengan syarat sangat ketat:
Dalam fadha’il a’mal.
Menggunakan shighat tamridh (صيغ التمريض).
Hadits dha’if ringan, bukan dha’if berat.
4. Kitab Shahih Bukhari
Kumpulan hadits sahih yang disusun Imam Bukhari.
Tidak berarti semua hadits sahih hanya ada di dalamnya.
Hadits sahih juga banyak tersebar di kitab lain.
Bantahan atas klaim “setiap hadits di luar Shahih Bukhari adalah dha’if”.
Contoh: hadits Iftiraqul Ummah (perpecahan umat). Hadits ini tidak ada di Shahih Bukhari, namun tetap sahih.
5. Metode Salaf dalam Mengajar
Menyebutkan keutamaan dan kedudukan suatu masalah terlebih dahulu sebelum membahasnya.
Tujuannya agar mad’u tertarik dan memperhatikan.
6. Keutamaan Hadits Iftiraqul Ummah
Menjelaskan dasar beragama para sahabat.
Menjelaskan manhaj haq dan batil.
Menjelaskan keutamaan serta kemuliaan sahabat.
Menjadi dalil adanya ijma’ sahabat. Dll
7. Kitab yang Direkomendasikan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
Al-Furqan baina Awliya’illah wa Awliya’ asy-Syaithan.
Minhajus Sunnah (bantahan terhadap Minhajul Karomah karya Ibnu Munajis, tokoh Syi’ah).
8. Firqah Sesat yang Muncul di Zaman Sahabat
Khawarij.
Rafidhah.
Qadariyyah (yang asli).
Murji’ah.
9. Perbedaan di Kalangan Sahabat
Tidak berselisih dalam manhaj dan ushul aqidah.
Perbedaan hanya dalam:
Furu’ aqidah: misalnya, apakah Nabi ﷺ melihat Allah saat Isra’ Mi’raj.
Masalah ijtihadiyah: contoh, hukum waris kedudukan kakek ketika ayah si mayit telah meninggal.
10. Pentingnya Ilmu dalam Dakwah
Dakwah harus berbekal ilmu.
Analogi: jika hukum buruan anjing terlatih saja dijelaskan rinci dalam Islam, maka dalam urusan agama dan dakwah tentu lebih membutuhkan ilmu.
11. Status Hadits Iftiraqul Ummah
Sahih secara riwayah dan dirayah.
Tidak terbantahkan menurut qawaid ilmu hadits dan ulama Ahlul Hadits.
Sebagian ulama tidak memasukkan Jahmiyah ke dalam 73 firqah karena divonis kafir.
Begitu juga Rafidhah, sebagian ulama (seperti Ibnu Hazm) mengkafirkan mereka.
Ibnu Hazm berkata: ليسوا من المسلمين.
12. Cara Ulama Menentukan Firqah Sesat
Berdasarkan penetapan Rasulullah ﷺ dalam hadits.
Mempelajari ushul-ushul bid’ah.
Melihat ciri-ciri ahlul bid’ah.
13. Sejarah Khurasan
Dahulu negeri Ahlus Sunnah, banyak ulama lahir dari sana:
Imam Muslim.
Ishaq bin Rahawaih.
Abu Hatim Ar-Razi.
Abu Zur’ah, dll.
Berubah menjadi negeri Syi’ah karena pengaruh Raja Khazanbanda yang terpengaruh ulama Syi’ah Ibnu Munajis.
Ibnu Munajis menulis kitab Minhajul Karomah, isinya ajaran Syi’ah dan diwajibkan rakyat meyakininya.
Dibantah tuntas oleh Ibnu Taimiyah dengan kitab Minhajus Sunnah.
Ustadz ipan supitra