Sabtu, 08 September 2018

Gagal paham tentang ramalan

Gagal paham tentang ramalan, namun asal hantam: ramalan haram karena bentuk perdukunan.

Firasat: suatu kesimpulan atau praduga yang anda dapatkan pada diri orang lain, berdasarkan indikator, atau bukti atau pertanda yang ada pada dirinya, namun anda tidak gegabah mengucapkannya. Karena bila anda mengucapkannya bisa menjerumus pada suuzzhon. Firasat ini bersumberkan dari Allah sebagai dampak langsung dari keikhlasan, kesungguhannya dalam mengamalkan ilmunya, keuletannya dalam mentadaburi ayat ayat Allah Ta’ala yang melahirkan kecerdasan spesial, kuatnya keyakinan dan tawakkal kepada Allah, dan luhurnya adab kesehariannya. Demikian Ibnu Taimiyyah menjelaskan dalam kiab Dar’u Ta’arudh Al Aqlu wa An Naqlu 8/518.

Firasat ini nyata, bahkan Nabi shallalahu ‘alaihi was allam bersabda:
اتقوا فراسة المؤمن فإنه ينظر بنور الله
Waspadailah oleh kalian firasat seorang yang benar benar beriman, karena sesungguhnya ia melihat dengan bantuan cahaya dari Allah Ta’ala. (At Tirmizy dll)

Ilham: Menduga sasuatu yang gaib tanpa bukti atau indikator, dasarnya hanya semata mata karena adanya bisikan gaib di hatinya. Sekilas ilham serupa dengan firasat, namun bedanya firasat bisa diasah dan dilatih, sedangkan ilham tidak bisa, seutuhnya ilham adalah karunia dari Allah Ta’ala. Demikian menurut penjelasan Imam Ibnu AL Qayyim dalam kitabnya Madarijussalikin 1/69.

Keberadaan ilham semacam ini telah dibenarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ; beliau bersabda:
كان فيما مضى قبلكم من الأمم ناس مُحدَّثون، فإن يكن في أمتي أحد منهم فهو عمر.
Pada orang orang sebelum kalian terdapat orang orang yang mendapat ilham (muhaddats), dan bila dari ummatku ada orang yang demikian, maka tentu dia adalah Umar. (Muttafaqun ‘alaih)

Ramalan dukun: Sebatas pengakuan sepihak tentang hal hal gaib yang tidak berdasarkan dalil, data, atau indikator yang dapat dipertanggung jawabkan. Dan biasanya menggunakan bantuan mantra mantra untuk mengundang setan atau menggunakan indikator yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara syari’at maupun ilmu pengetahuan. Dan ramalan model perdukunan seperti ini yang diharamkan.

Analisa, atau hipotesa atau prakiraan, adalah satu kesimpulan dari hasil mengaitkan satu indikator dengan indikator lainnya, hingga ditemukan satu petunjuk yang mengantarkan pada satu kesimpulan. Sehingga basis ramalan jenis ini adalah data yang nyata dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiyah.

Sekilas keempat model ini serupa, namun tentu saja tidak sama, hanya para pemalas yang biasa terperdaya oleh ramalan dukun dengan kedok firasat atau ilham, atau sebaliknya menganggap semua model ramalan sebagai bentuk ramalan  sejenis dengan ramalan dukun.

Salah satu biang kegagalan paham dalam membedakan empat model di atas adalah adanya orang-orang yang tidak mengamati, atau tidak pernah peduli dengan berbagai indikator, pertanda dan petunjuk, bisa jadi mengangap keempat model di atas dianggap ramalan dukun, karena tidak ada dalil atau bukti. Padahal yang terjadi dirinyalah yang malas berpikir, atau mengamati apalagi menganalisa dengan mendalam.

Semoga bermanfaat.
Ustad Dr Muhammad arifin badri Ma