Persaudaraan dan percintaan yg didasari ikhlas karena Allah ibarat pohon yg menjulang tinggi ke langit dan akarnya menghunjam kebumi
Pohon tersebut tumbuh di hati hati yg suci
Pohon tersebut disirami dengan ilmu terasa manis dengan kejujuran dan menjadi besar dengan baik sangka buahnya mimbar dari cahaya di hari kiamat apakah kita siap bernaung dibawah pohon tersebut ? Apakah kita siap melaksanakan hak hak persahabatan?
Ketika dunia menjadi gelap disekitar kita ketika kita merasakan kesepian dalam kesendirian kita mengingat cahaya persaudaraan yg tulus ikhlas karena Allah disaat yg seperti itu kita dapat tersenyum menyadari bahwa kita tidak sendirian mereka dekat dengan kita dilubuk hati kita dilubuk yg paling dalam
Tibalah pagi dan bangunlah jiwa jiwa manusia hati yg ikhlas mulai mengirimkan doa kepada orang yg dicintainya semoga Allah menjadikanmu sebagai hamba hambanya yg dicintaiNya orang orang yg paling dekat kedudukannya dengan nabi Nya dan memberikan mu minum dari air telagaNya
Pohon tersebut tumbuh di hati hati yg suci
Pohon tersebut disirami dengan ilmu terasa manis dengan kejujuran dan menjadi besar dengan baik sangka buahnya mimbar dari cahaya di hari kiamat apakah kita siap bernaung dibawah pohon tersebut ? Apakah kita siap melaksanakan hak hak persahabatan?
Ketika dunia menjadi gelap disekitar kita ketika kita merasakan kesepian dalam kesendirian kita mengingat cahaya persaudaraan yg tulus ikhlas karena Allah disaat yg seperti itu kita dapat tersenyum menyadari bahwa kita tidak sendirian mereka dekat dengan kita dilubuk hati kita dilubuk yg paling dalam
Tibalah pagi dan bangunlah jiwa jiwa manusia hati yg ikhlas mulai mengirimkan doa kepada orang yg dicintainya semoga Allah menjadikanmu sebagai hamba hambanya yg dicintaiNya orang orang yg paling dekat kedudukannya dengan nabi Nya dan memberikan mu minum dari air telagaNya
Tulisan diatas diceritakan oleh ustadz fariq gasim anuz hafidzahullah dr perkenalan beliau dengan Abdullah al faraj tulisan diatas dr abdullah al faraj sendiri dan ahli ilmu dan sebagian lagi dr Ibnu qoyim al jauziyah rahimahullah dalam bukunya qoshidah nuniyah