Jumat, 13 Januari 2023

hafizhahullahu (saat salat) menoleh karena suatu hajat, tepat di tempat di mana Abu Bakar radhiyallahu 'anhu dahulu pernah menoleh karena suatu hajat

‏(الشيخ الحذيفي يلتفت لحاجة في المكان الذي التفت فيه أبوبكر الصديق لحاجة)

Syekh Ali al-Hudzaifiy hafizhahullahu (saat salat) menoleh karena suatu hajat, tepat di tempat di mana Abu Bakar radhiyallahu 'anhu dahulu pernah menoleh karena suatu hajat. 

في ‎#صحيح_البخاري: أن أبا بكر صلى بالناس فجاء ﷺ فشق الصفوف حتى وقف في الصف الأول، فصفق الناس، فالتفت أبو بكر له..".

Dalam kitab Shahih al-Bukhari disebutkan, Abu Bakar radhiyallahu 'anhu dahulu pernah mengimami salat para sahabat, selanjutnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam datang dan membelah saf-saf salat hingga berdiri di saf pertama. Para sahabat pun menepuk tangan-tangan mereka (untuk memberi tahu kedatangan Nabi shallallahualaihi wa sallam kepada beliau), hingga akhirnya Abu Bakar pun menoleh.

(الالتفات في الصلاة نوعان):
١-الالتفات بالرأس مكروه إلا لحاجة
٢-الالتفات بجميع البدن يبطل الصلاة

Menoleh saat salat ada dua macam: 
1.  Menoleh dengan kepala, hukumnya makruh kecuali bila ada suatu hajat.
2.  Menoleh dengan seluruh anggota badan, hal ini dapat membatalkan salat.

‏(من صور الالتفات الجائز):
١-الالتفات لمشاهدة الإمام للاقتداء به في حال سهو الإمام.
٢-التفات المصلي خشية على ماله وأغراضه من السرقة.
٣-التفات المرأة إلى صبيها خشية عليه.

Diantara gambaran menoleh yang dibolehkan:
1.  Ketika imam dalam keadaan lupa (sahwi), (makmum boleh) menoleh untuk melihat imam, agar bisa mengikutinya kembali.
2.  Seorang yang sedang salat (boleh) menoleh lantaran khawatir harta dan barang-barangnya dicuri.
3.  Seorang ibu (boleh) menoleh untuk melihat anaknya karena khawatir terjadi apa-apa.

-ومن آثار الجهل بهذا الحكم:
تعدد القصص بضياع بعض الصغار من عند أمه، وهي في صلاتها لا تلتفت إليه، في مثل الحرمين.

Diantara dampak negatif tidak tahu-menahu hukum menoleh saat salat: 
Cerita beberapa anak kecil hilang dari sisi ibunya yang sedang salat yang tidak menoleh kepada anaknya itu, seperti yang banyak terjadi di al-Haramain.

Sumber: http://bit.ly/39ur1sF
(Dari akun twitter Syekh Abdulaziz asy-Syasyi’ hafizhahullahu, Dosen fakultas as-Sunnah di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud Riyadh)

============

Tambahan Info: 

Lalu apa hajatnya, sehingga Beliau hafizhahullahu menoleh?

Dari info yang tersebar, beliau sedang menoleh ke orang bergutroh (bersurban) putih yang berdiri tepat di belakang imam, yang tugasnya membenarkan/mengoreksi bacaan imam jika salah. Imam salah bacaan dan sepertinya beliau ingin membenarkan, lalu beliau ingin memastikan ada tidak orang tersebut, tapi karena orang tersebut ada jadi beliau menyerahkan kepada yang lebih berhak.

Secara adab, yang lebih berhak membenarkan bacaan imam adalah orang yang memang sudah ditugaskan yang biasanya berdiri di belakang imam. Kalau banyak makmum yang membenarkan, suara mereka akan samar di telinga imam. Dan sering terjadi seperti ini. Akhirnya setelah salat imam menasihati jamaah, agar yang mengoreksi bacaannya seorang saja, jangan keroyokan. 

Allahu a’lam.
Ustadz muhammad sulhan jauhari